Anda di halaman 1dari 1

0 di Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Sfji-RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta didapatkan kasus esofagitis

^nyak 22,8% dari semua pasien yang menjalani pemeriksaan endoskopi s indikasi dispepsia (Syafruddin, 1998).
Tingginya gejala refluks pada populasi di negara-negara Barat diduga jsebabkan karena faktor diet dan meningkatnya obesitas.

Gamb;

0 m DAN PATOGENESIS
|enyakit refluks gastroesofageal bersifat multifaktorial. Esofagitis dapat 'teijadi sebagai akibat dari refluks gastroesofageal apabila: 1). terjadi
kontak dalam waktu yang cukup lama antara bahan refluksat dengan mukosa esofagus, 2). terjadi penurunan resistensi jaringan mukosa
esofagus, vaiaupun waktu kontak antara bahan refluksat dengan esofagus tidak cukup \wd I \ Esofagus dan gaster dipisahkan oleh suatu zona
tekanan tinggi (high pamwne) yang dihasilkan oleh kontraksi lower esophageal sphinc-ttr{LES). Pada individu normal, pemisah ini akan
dipertahankan kecuali pada saat terjadinya aliran antegrad yang terjadi pada saat menelan, atau aiiranretrograd yang terjadi pada saat sendawa

Namui
tampakba] yang berpc
relaxation

diketahui a diketahui
(delayed gi

atau muntah. Aliran balik (iari gaster ke esofagus melalui LES hanya terjadi apabila tonus LES tidak ada atau sangat rendah (<3 mmHg).
[ Refluks gastroesofageal pada pasien GERD terjadi melalui 3 mekanisme: 1). Refluks spontan pada saat relaksasi LES yang tidak adekuat, 2).
aliran retrograd yang mendahului kembalinya tonus LES seteiah menelan, 3). meningkatnya tekanan intra abdomen
Dengan demikian dapat diterangkan bahwa patogenesis terjadinya GEM) menyangkut keseimbangan antara faktor defensif dari esofagus m

bertangsur

Peraro
kontfovers

ditemukan

GERD yar dibutuhkai


LES. 1

faktor ofensif dari bahan refluksat. Yang termasuk faktor defensif %isadalah:
^raisah Antirefluks. Pemeran terbesar pemisah ahtirefluks adalah to-Menurunnya tonus LES dapat menyebabkan timbulnya refluks ^ograd pada
saat terjadinya peningkatan tekanan intrabdomen. Sebagian besar pasien GERD temyata mempunyai tonus LES yang Faktor-faktor yang dapat
menurunkan tonus LES: I). adanya s hernia, 2). panjang LES (makin pendek LES, makin rendah JM> 3). obat-obatan seperti
antikolinergik, beta adrenergik, U ^ piat dan Iain-lain, 4). faktor hormonal. Selama kehamilan, lt^atao kadar progesteron dapat menurunkan
tonus LES.

Bersihan
pada bersi liur dan bi

Anda mungkin juga menyukai