Anda di halaman 1dari 6

Berpikir dan Bertindak Sederhana untuk Membangun Masyarakat yan...

1 of 6

http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,print-ids,9-id,58729-lang,id-...

KHOTBAH JUMAT

Berpikir dan Bertindak Sederhana untuk Membangun


Masyarakat yang Sehat
Kamis, 09/04/2015 10:00

Dalam membangun pola hidup sederhana (



- Iqamatul mujtama
al-muqtashid) baik sederhana dalam pola berpikir, dalam
tindakan dan tingkah laku. Sesungguhnya kehidupan
yang sederhana diawali dari tindakan yang sederhana.
Tindakan yang sederhana diawali dari ucapan yang
sederhana, dan ucapan yang sederhana bersumber dari
pola pikir yang sederhana. Dan pola pikir sederhana
adalah memikirkan sesuatu yang bermanfaat, dan menjauhkan diri dari sesuatu yang dinilai tidak perlu.






.


.


.









.
:



04/12/2015 6:04

Berpikir dan Bertindak Sederhana untuk Membangun Masyarakat yan...

2 of 6

http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,print-ids,9-id,58729-lang,id-...

Khotbah kali ini merupakan keterangan panjang dari satu hadits yang sangat pendek sekali, tentang
anjuran meninggalkan segala centang preneng yang tidak penting. Menghindarkan diri dari segala macam
hal yang bersifat skunder dan mementingkan yang primer. Inilah yang oleh Ibn Rajab dinilai sebagai akar
dari hadits pendidikan. Yaitu hadits yang berupa ajaran dasar yang harus difahami dan diamalkan oleh
seorang muslim. Hadits pendek itu berbunyi:

:
: (
)
Salah satu tanda kesempunaan islamnya seseb orang adalah meninggalkan segala yang dinilai tidak
perlu.
Hadits yang tergolong pendek ini memuat beberapa hikmah yang sangat luas. Dalam kitab al-Wafi fi
Syarahil Arbain an-Nawawi, Musthafa al-Bugha menjelaskan bahwa sebagian ulama mengatakan inilah
hadits yang muatan isinya setengah dari ajaran agama. Karena agama sejatinya berisikan tentang laku
yang berasal dari perintah dan tinggal yang berasal dari larangan. Sedangkan hadits ini merupakan sumber
dari pemahaman segala larangan. Larangan berbuat sesuatu yang tidak penting, baik tidak penting dari
tinjauan dunyawi maupun ukhrawi.
Maasyiral Muslimin Rahimkumullah
Marilah kita refleksikan hadits ini dalam kehidupan masing-masing diri kita. Benarkah selama ini kita
telah mengamalkannya, dengan meninggalkan segala yang terasa tidak perlu? Ataukah malah sebaliknya
mementingkan segala yang tidak penting? Berapakah HP yang kita miliki, apakah kecanggihan dan harga
mahal itu seseuai dengan kebutuhan kita? Benarkan kita membeli HP karena terjadi kerusakan ataukah
karena gengsi dan mengikuti arus trend pasar? Berapakah motor yang kita punya? Benarkah anak kita
yang berada di SMP benar-benar memerlukan motor? Ataukah itu sekedar menuruti gengsi saja?
Berpakah baju koko yang kita punya dan seberapa rajin kita shalat? dan seterusnya. deretan ini masih bisa
diperpanjang hingga tak terhingga. Dan semoga kita segera bersadar bahwa apa yang kita lakukan jauh
dari aplikasi hadits ini. Meninggalkan apa yang tidak perlu.
Jamaah jumah yang Berbahagia
Hadits ini dapat dijadikan inspirasi dari tiga hal besar, pertama; membangun masyarakat sosial yang
idealis ( iqamatul mujtama al-fadhil). Islam
sangat menjaga akan kesehatan sosial kemasyarakatan. Diantara ciri-ciri masyarakat yang sehat adalah
masyarakat yang hidup dengan tatanan yang rapi. Masyarkat yang saling menghargai kepentingan dan
kebutuhan yang lain. Sehingga kepentingan seseorang tidak akan mengganggu kebutuhan orang lain.
Demikian pula dengan kebebasannya, tidak akan melanggar kebebasan orang lain. Hal ini bisa tercapai
jika seorang individu berkonsesntrasi dan bertindak dalam batas kepentingannya masing-masing, jika
individu tidak ada keinginan untuk mengurus urusan orang lain yang sebenarnya tidak perlu baginya.
Karena jika diamati virus sosial itu bermula dari ketumpang tindihan (at-tadakhul) yang membuat
kehidupan makin semrawut secara sosial dan sangat merugikan secara mental. Bukankah perasaan ingin
tahu dengan keadaan orang lain awal dari hasud, iri dan dengki. Penyakit hati yang akut dan berbahaya.
Kedua, membangun pola hidup sederhana (

04/12/2015 6:04

Berpikir dan Bertindak Sederhana untuk Membangun Masyarakat yan...

3 of 6

http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,print-ids,9-id,58729-lang,id-...

- Iqamatul mujtama al-muqtashid) baik sederhana dalam pola berpikir, dalam


tindakan dan tingkah laku. Sesungguhnya kehidupan yang sederhana diawali dari tindakan yang
sederhana. Tindakan yang sederhana diawali dari ucapan yang sederhana, dan ucapan yang sederhana
bersumber dari pola pikir yang sederhana. Dan pola pikir sederhana adalah memikirkan sesuatu yang
bermanfaat, dan menjauhkan diri dari sesuatu yang dinilai tidak perlu.
Memang, sepintas lalu keterangan ini bersifat sangat individualis. Tetapi apabila difahami secara
mendalam tidak demikian. Karena kesibukan seorang muslim pada dirinya sendiri -dalam hadits ini- tidak
lain adalah kesibukan menata diri agar siap menghadapi masyarakatnya. Karena masyarakat yang sehat
diawali oleh individu-individu yang sehat pula. Dengan kata lain, untuk membangun masyarakat yang
islami, tentunya harus bermodal dari individu yang islami pula. Individu-individu yang saleh akan
memiliki standar penilaian terhadap realita yang sama. Sesuatu yang bernilai negatif pasti disepakati
kenegatifannya, begitu juga yang baik pasti mutlak disepakati kebaikannya. Inilah yang dimaksud oleh
Rasulullah saw dalam salah satu haditsnya:

:



Sesungguhnya Rasulullah saw pernah ditanya tentang iman yang utama, maka beliau menjawab apabila
Engkau menyukai orang lain sebagaimana engkau menyukai diri sendiri, dan membenci mereka
sebagaimana engkau membeci dirmu sendiri
Secara tidak langsung hadits ini ingin mengatakan bahwa iman yang utama akan menyamakan standar
nilai kebaikan bagi diri pribadi dan orang lain. Apa yang buruk bagi kita pastilah buruk bagi masyarakat
dan begitupun sebaliknya.
Ketiga, membangun masyarakat yang beiman (religius) bukan individualis (
iqamatul mujtama
al-iymany lal ananiy). Secara teoritis mempertentangkan individualis dengan religius adalah kurang tepat.
Akan tetapi karakter religius pasti bertentangan dengan karakter individualis. Mengutamakan kepentingan
bersama dan mengalahkan kepentingan pribadi adalah syarat mutlak sempurnanya iman seseorang.
Sebagaimana dinyatakan dalam sebuah hadits yang berbunyi:




."
engkau melimat orang-orang yang beriman saling mencintai dan menyayangi seperti hanya satu badan
yang apabila salah satu anggot badannya mengalami luka akan sekujur badan terasa meriang dan
panas
Begitu juga sebaliknya, seorang hamba yang di hatinya tidak ada rasa iman, pastilah tiada pula rasa
sayang kepada sesama, porsi kebencian lebih dominan dari pada rasa sayang. Yang ada di dalam
pikirannya adalah upaya mensejahterakan diri dan keluarganya. Usahanya adalah menumpuk kekayaan
demi kesejahteraan anak, cucu hingga tujuh turunan. Masa bodoh dengan tetangga, masa bodoh dengan
anak-anak kaum buruh yang bekerja di pabriknya. Dia merasa sudah cukup dengan memberi gaji bulanan.
Padahal keringat para buruh itulah yang melipat gandakan keuntungannya. Naudzu billahi min dzalik.
Bukankah masyarakat seperti ini yang sedang merebak di sekeliling kita dengan berbagai farian dan
ukuran yang berbeda?
04/12/2015 6:04

Berpikir dan Bertindak Sederhana untuk Membangun Masyarakat yan...

4 of 6

http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,print-ids,9-id,58729-lang,id-...

Sesungguhnya seseorang yang mementingkan diri sendiri (Individulis) pastilah terjebak dalam pola pikir
materialistik apapun diukur dengan harta dan benda. Sehingga dalam upaya melanggengkan harta
bendanya itu mereka akan bertindak sebagai seorang kapitalis yang berdasar pada kaidah mengambil
untung sebanyak-banyaknya dengan modal sesedikit mungkin.
Para Jamaah Jumah yang berbahagia
Seseungguhnya hal-hal seperti ini bisa kita hindarkan dengan berpegang pada satu hadits yang sungguh
mudah di hafal
Salah satu tanda kesempunaan islam seseorang adalah meninggalkan segala yang dinilai
tidak perlu.
Demikianlah khutbah jumah kali ini semoga membawa banyak manfaat bagi diri khatib dan kita semua.
Amin






.
Khutbah II



.




.













.
-

04/12/2015 6:04

Berpikir dan Bertindak Sederhana untuk Membangun Masyarakat yan...

5 of 6

http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,print-ids,9-id,58729-lang,id-...










.







.

.


.
!

04/12/2015 6:04

Berpikir dan Bertindak Sederhana untuk Membangun Masyarakat yan...

6 of 6

http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,print-ids,9-id,58729-lang,id-...

(ulil)

04/12/2015 6:04

Anda mungkin juga menyukai