Anda di halaman 1dari 18

KONSTRUKSI PELAT RUSUK

(JOIST FLOORS)
Pelat

lantai bentang panjang


yang memikul beban hidup yang
tidak terlalu besar dapat
dikonstruksi sebagai rangkaian
balok T atau joist (rusuk)
dengan spasi yang dekat satu
sama lain (Gbr. 9.19)
Desain konstruksi pelat rusuk ini
diatur dalam SNI Beton Pasal
8.13

KONSTRUKSI PELAT RUSUK


(JOIST FLOORS)
Tulangan

lentur pada pelat dalam


arah normal rusuk harus
disediakan sesuai dengan
kebutuhan lentur dan memenuhi
persyaratan tulangan minimum.
Jika dimensi joist memenuhi
persyaratan spasi, tinggi, tebal
seperti pada Gbr. 9.19, maka
kekuatan geser beton dapat
diambil sebagai berikut

KONSTRUKSI PELAT RUSUK


(JOIST FLOORS)
Jika

persyaratan pada Gbr. 9.19


tidak dipenuhi, maka balok joist
harus diperlakukan seperti balok
biasa. Gbr. 9.20 memperlihatkan
pelat satu arah dengan joist

KONSTRUKSI PELAT RUSUK


(JOIST FLOORS)
Gambar

9.21 memperlihatkan konstruksi panjoist. Lantai sistem pan-joist terdiri atas


rangkaian balok T atau joist yang dipasang
dengan spasi yang rapat dan dicor di tempat.
Sistem ini umum diterapkan pada konstruksi
lantai dengan bentang panjang, untuk
memikul beban relatif ringan.
Dalam konstruksi joist biasanya digunakan
bekisting yang terbuat dari logam atau kayu
untuk mengkonstruksi joist, yang bisa dilepas
dan digunakan lagi untuk konstruksi
selanjutnya (Gbr. 9.22 dan 9.23)

KONSTRUKSI PELAT RUSUK


(JOIST FLOORS)
Ketentuan-ketentuan

dalam
konstruksi pelat rusuk dalam SNI
Beton Pasal 8.13 :
Pelat dan rusuk harus dicor secara
monolit
Spasi rusuk harus konsisten
Lebar rusuk minimum = 100 mm
Tinggi rusuk tidak boleh lebih dari
3,5 kali lebar minimum
Spasi bersih antar rusuk tidak boleh
lebih dari 750 mm

KONSTRUKSI PELAT RUSUK


(JOIST FLOORS)
Pelat

dan rusuk yang tidak memenuhi


ketentuan di atas harus didesain sebagai
sistem balok dan pelat biasa.
Ketebalan pelat dalam sistem pelat-joist
diatur dalam SNI Beton Pasal 8.13.6(1), yaitu:
Tebal pelat (tslab) 1/12 spasi bersih antar rusuk
dan tidak kurang dari 50 mm untuk joist yang
dikonstruksi menggunakan cetakan yang dapat
dilepas
Tebal pelat (tslab) 1/12 spasi bersih antar rusuk
dan tidak kurang dari 40 mm untuk joist yang
dikonstruksi menggunakan cetakan atau bahan
pengisi permanen

KONSTRUKSI PELAT RUSUK


(JOIST FLOORS)
Kebutuhan

tebal pelat atau rusuk pada dasarnya


juga diatur oleh kebutuhan fire rating dan spasi
yang tersedia
Ketinggian total dan lebar rusuk diatur oleh
persyaratan defleksi dan kebutuhan kuat geser
Biasanya pada perencanaan rusuk, tulangan
sengkang, atau stirrups dihindari pemasangannya
Untuk mengurangi biaya yang diperlukan untuk
konstruksi bekisting
Ketinggian joist didesain konstan di sepanjang lantai
pelat
Ketinggian joist dan balok didesain sama tinggi (tidak
selalu memungkinkan)

KONSTRUKSI PELAT RUSUK


(JOIST FLOORS)
Pada

sistem pelat berusuk satu arah, rusuk distribusi


terkadang dipasang untuk memperkaku rusuk
Rusuk distribusi ini dipasang tegak lurus terhadap joist
dan pada dasarnya tidak disyaratkan dalam SNI, namun
biasa dilaksanakan dalam konstruksi
Penulangan untuk rusuk distribusi ini biasanya berupa 1
buah tulangan diameter 13 mm, yang dipasang kontinu
di bagian atas dan bawah rusuk distribusi
Pemasangan rusuk distribusi ini diatur sebagai berikut:
Untuk bentang < 6 m, tidak diperlukan
Untuk bentang antara 6-0 m, rusuk distribusi dipasang pada
tengah bentang
Untuk bentang > 9 m, rusuk distribusi dipasang di tiga titik di
sepanjang bentang

9.9 REDISTRIBUSI MOMEN


Jika

balok menerus dibebani melebihi


beban layannya, tulangan tarik di
beberapa penampang di sepanjang balok
dapat mengalami kelelahan
Dengan penambahan beban, akan terjadi
peningkatan momen total pada balok,
tetapi karena sendi plastis tidak bisa
menyerap tambahan momen, maka
bentuk diagram momen akan bergeser,
dimana tambahan momen akan
terdistribusi ke bagian penampang yang
masih elastik

9.9 REDISTRIBUSI MOMEN


Karena

adanya kemungkinan redistribusi


momen tersebut pada balok menerus , maka
SNI Beton Pasal 8.4 memperbolehkan
redistribusi momen sebagai berikut:
Momen negatif pada perletakan dapat diperbesar
atau diperkecil dengan nilai tidak lebih dari:

Hal ini hanya dapat dilakukan pada penampang


dimana:

Anda mungkin juga menyukai