Anda di halaman 1dari 39

Siti Ardina Sari 1010313009

Preseptor: dr. Noverika Windasari

TONSILOFARINGITIS

TONSILITIS
Tonsilitis

adalah peradangan pada


tonsila palatina yang merupakan
bagian dari cincin Waldeyer
Cincin Waldeyer terdiri atas
Tonsil faringeal (adenoid)
Tonsil palatina (tonsil faucial)
Tonsil lingual (tonsil pangkal lidah)
Tonsil tuba Eustachius (latereal band
dinding faring / Gerlachs tonsil)

TONSILITIS AKUT
ETIOLOGI
Kuman

grup A Streptokokus beta


hemolitikus, pneumokokus,
Streptokokus viridian dan
Streptokokus piogenes
Virus yang paling sering adalah
Epstein Barr, selain itu juga
Hemofilus influenzae dan Coxschakie
virus

PATOFISIOLOGI
Penyebaran

infeksi melalui udara


(air borne droplets. Kuman
menginfiltrasi lapisan epitel
jaringan limfoid superfisial
bereaksi infiltrasi leukosit
polimorfonuklear sehingga
terbentuk detritus

MANIFESTASI KLINIK
Masa

inkubasi 2-4 hari. Gejala dan tandatanda yang ditemukan dalam tonsillitis akut ini
meliputi:
Nyeri tenggorok dan nyeri sewaktu menelan
Nafas yang berbau
Suara akan menjadi serak
Demam dengan suhu tubuh yang tinggi
Pada pemeriksaan : tonsil membengkak,
hiperemis, dan terdapat detritus, Kelenjar
submandibula membengkak dan nyeri tekan.

KOMPLIKASI
Otitis

media akut (pada anak-anak)


Sinusitis,
Abses peritonsil
Abses parafaring
Nefritis akut
Miokarditis
Arthritis.
Obstructive Sleep Apnea Syndrome
(OSAS).

PENGOBATAN
Antibiotik
Tindakan

operasi hanya dilakukan


jika sudah mencapai tonsillitis yang
tidak dapat ditangani sendiri.
Istirahat
Minum minuman hangat
Antipiretik
Obat kumur yang mengandung
desinfektan

TONSILITIS KRONIS
Tonsilitis

Kronis adalah
peradangan kronis tonsil
setelah serangan akut yang
terjadi berulang-ulang atau
infeksi subklinis

ETIOLOGI
Adapula

yang menyatakan etiologi


terjadinya tonsilitis sebagai berikut :
Streptokokus hemolitikus Grup A
Hemofilus influenza
Streptokokus pneumonia
Stafilokokus (dengan dehidrasi,
antibiotika)
Tuberkulosis (pada keadaan
immunocompromise)

FAKTOR PREDISPOSISI
Adapun

beberapa faktor predisposisi


timbulnya kejadian Tonsilitis Kronis, yaitu :
Rangsangan kronis (rokok, makanan)
Higiene mulut yang buruk
Pengaruh cuaca (udara dingin, lembab,
suhu yang berubah-ubah)
Alergi (iritasi kronis dari alergen)
Keadaan umum (kurang gizi, kelelahan fisik)
Pengobatan Tonsilitis Akut yang tidak
adekuat

PATOLOGI
Karena

proses radang berulang


jaringan parut mengerut kripti
akan melebardiisi oleh detritus
Proses ini meluas hingga menembus
kapsul dan akhirnya timbul perlekatan
dengan jaringan sekitar fossa tonsilaris.
Pada anak-anak, proses ini akan disertai
dengan pembesaran kelenjar
submandibula.

MANIFESTASI KLINIS
Pada

umumnya penderita sering


mengeluh oleh karena serangan
tonsilitis akut yang berulangulang,
adanya rasa sakit (nyeri) yang terusmenerus pada tenggorokan
(odinofagi), nyeri waktu menelan
atau ada sesuatu yang mengganjal
di kerongkongan bila menelan,
terasa kering dan pernafasan berbau

Ukuran tonsil dibagi


menjadi :
T0:Post

tonsilektomi
T1: Tonsil masih terbatas dalam fossa
tonsilaris
T2:Sudah melewati pilar anterior,
belum melewati garis paramedian
(pillar
posterior)
T3: Sudah melewati garis paramedian,
belum melewati garis median
T4: Sudah melewati garis median

DIAGNOSIS
Adapun

tahapan menuju diagnosis


tonsilitis kronis adalah sebagai berikut :
Anamnesis
Penderita sering datang dengan
keluhan rasa sakit pada tenggorok
yang terus menerus, sakit waktu
menelan, nafas bau busuk, malaise,
sakit pada sendi, kadang-kadang ada
demam dan nyeri pada leher

Pemeriksaan Fisik
Tampak

tonsil membesar dengan


adanya hipertrofi dan jaringan parut.
Sebagian kripta mengalami stenosis,
tapi eksudat (purulen) dapat
diperlihatkan dari kripta-kripta tersebut.
Pada beberapa kasus, kripta membesar,
dan suatu bahan seperti keju atau
dempul amat banyak terlihat pada
kripta.

Pemeriksaan Penunjang
Dapat

dilakukan kultur dan uji


resistensi (sensitifitas) kuman dari
sediaan apus tonsil.
Biakan swab sering menghasilkan
beberapa macam kuman dengan
seperti Streptokokus hemolitikus,
Streptokokus viridans, Stafilokokus,
atau Pneumokokus.

PENATALAKSANAAN
Pengobatan

pasti untuk tonsilitis kronis adalah


pembedahan pengangkatan tonsil
(Adenotonsilektomi).
Indikasi Tonsilektomi berdasarkan The American
Academy of Otolaryngology-Head and Neck
Surgery Clinical Indicators Compendium tahun
1995:
Serangan Tonsilitis lebih dari 3 kali pertahun
walaupun telah mendapatkan terapi yang adekuat
Tonsil hipertropi yang menimbulkan maloklusi gigi
dan menyebabkan gangguan pertumbuhan
orofasial.

Sumbatan

jalan nafas yang berupa hipertrofi tonsil


dengan sumbatan jalan nafas, sleep apneu,
gangguan menelan, gangguan bicara, dan corpulmonale.
Rinitis dan sinusitis yang kronis, peritonsilitis,
abses peritonsil yang tidak berhasil hilang dengan
pengobatan.
Nafas bau yang tidak berhasil dengan pengobatan.
Tonsilitis berulang yang disebabkan oleh bakteri
grup A streptokokus beta hemolitikus.
Hipertrofi tonsil yang dicurigai adanya keganasan.
Otitis media efusa/otitis media supratif.

FARINGITIS
Faringitis

merupakan peradangan
dinding faring yang dapat disebabkan
oleh virus (40-60%), bakteri (5-40%),
alergi, trauma, toksin, dan lain-lain.
Etiologi
Virus dan bakteri melakukan invasi ke
faring dan menimbulkan reaksi
inflamasi lokal: Rhinovirus
Infeksi bakteri grup A streptokokus

Gejala

dan tanda

Nyeri kepala yang hebat, muntah ,


kadang-kadang disertai demam dengan
suhu yang tinggi, jarang disertai batuk.

Pada pemeriksaan tampak tonsil


membesar, faring dan tonsil hiperemis dan
terdapat eksudat dipermukaannya.
Beberapa hari kemudian timbul bercak
petechiae pada palatum dan faring. Kelenjar
limfe leher anterior membesar, kenyal dan
nyeri pada penekanan.

Terapi
Antibiotik
Diberikan

terutama bila diduga penyebab


faringitis akut ini grup A streptokokus
hemolitikus. Penicillin G Banzatin 50.000
U/kgBB, IM dosis tunggal, atau amoksisilin
50 mg/kgBB dosis dibagi 3 kali/hari selama
10 hari dan pada dewasa 3 x 500 mg selama
6-10 hari atau eritromisin 4 x 500 mg/hari.
Analgetika
Kumur dengan air hangat atau antiseptik.

Laporan Kasus
Identitas

Pasien
Nama/Kelamin/Umur : An.
H/Perempuan/ 4tahun 5 bulan
Pekerjaan/pendidikan : Alamat
: Belimbing

Kondisi

Rumah :
Rumah permanen, 3 kamar tidur , WC dalam
rumah.
Ventilasi udara dan sirkulasi udara baik, terdapat
ventilasi di setiap ruangan
Pekarangan sempit
Listrik ada, sumber air dari PDAM dan sumber air
minum : air galon
Sampah di angkut petugas
Jumlah penghuni 4 orang, pasien, ayah, ibu serta
1 orang saudara kandung
Kesan : higiene dan sanitasi cukup baik

Kondisi

Lingkungan Keluarga
Pasien tinggal di daerah yang padat
penduduk
Aspek Psikologis di keluarga
Hubungan dengan keluarga baik

Keluhan Utama
Batuk

berdahak sejak 2 hari yang lalu


Riwayat Penyakit Sekarang
Batuk sejak 2 hari yang lalu, batuk disertai dahak
dan sulit dikeluarkan.
Nyeri menelan sejak 2 hari yang lalu, nyeri
dirasakan tidak terlalu berat, tidak disertai
kesulitan menelan, pasien masih bisa makan dan
minum seperti biasa
Pilek sejak 2 hari yang lalu.
Demam sejak 1 hari yang lalu, demam terus
menerus, tidak tinggi, tidak menggigil dan tidak
disertai berkeringat.

Tidur ngorok ada


Keluhan sulit bernafas

terutama

ketika tidur tidak ada


Nafas berbau tidak ada
Suara serak tidak ada
Keluhan sekret yang terasa mengalir
dari hidung turun ke tenggorok tidak
ada.

Nyeri

disekitar dahi, pelipis, mata atau


pangkal hidung tidak ada.
Nyeri telinga tidak ada, pendengaran
berkurang tidak ada, telinga berair tidak
ada, telinga berdenging tidak ada.
Bengkak di leher tidak ada.
Keluhan berkurangnya pendengaran dan
keluar sekret dari telinga tidak ada.
Pasien mempunyai kebiasaan makan
permen, coklat dan minum es

Riwayat

Penyakit dahulu / Penyakit


Keluarga
Pasien sering mengalami nyeri
menelan disertai demam sejak 1
tahun ini. Keluhan sembuh dengan
pemberian obat yang didapatkan
pasien dari puskesmas.

Pemeriksaan Fisik
Status

Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : CMC
Nadi : 90x/ menit
Nafas : 22x/menit
TD : tidak diukur
Suhu : 37,9 0C
BB : 15 Kg
TB : 110 cm
Status Gizi : Gizi baik

Mata

: Konjungtiva tidak anemis,


Sklera tidak ikterik
Kulit: Turgor kulit baik.
Telinga : Tidak ditemukan kelainan
Hidung : Tidak ditemukan kelainan
Gigi dan Mulut : Status lokalis

Dada
Paru

:
Inspeksi : simetris kiri dan kanan
Palpasi : fremitus kiri sama dengan kanan
Perkusi : sonor
Auskultasi: vesikuler, wheezing (-), ronkhi (-)
Jantung :
Inspeksi : iktus tidak terlihat
Palpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : bunyi jantung murni, irama teratur,
bising (-)

Abdomen

:
Inspeksi : Perut tidak tampak
membuncit
Palpasi : Hepar dan lien tidak
teraba, Nyeri Tekan(-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : BU (+) N
Anggota gerak : reflex fisiologis +/+,
reflex patologis -/-, Oedem tungkai -/-

STATUS LOKALIS
Pemeriksaan

Kelainan

Dekstra

Sinistra

Palatum mole + Arkus faring

Simetris/tidak

Simetris

Simetris

Warna

Hiperemis

Hiperemis

Edema

Tidak Ada

Tidak Ada

Bercak/eksudat

Tidak Ada

Tidak Ada

Dinding Faring
Tonsil

Warna

Hiperemis

Permukaan

Bergranul

Ukuran

T3

T3

Warna

Hiperemis

Permukaan

Rata

Muara kripti

Tidak melebar

Detritus

Tidak Ada

Tidak Ada

Eksudat

Tidak Ada

Tidak Ada

Perlengketan

Tidak Ada

Tidak Ada

Caries (+)

Caries (+)

dg pilar
Karies/radiks
Gigi

Lidah

Kesan

Hygiene mulut kurang

Warna

Merah muda

Merah muda

Bentuk

Simetris

Simertis

Deviasi

Tidak Ada

Tidak Ada

Masa

Tidak Ada

Tidak Ada

Laboratorium

Anjuran : Tidak

dilakukan
Diagnosis Kerja: Tonsilofaringitis akut
Diagnosis Banding: Tonsilofaringitis
kronik eksaserbasi akut

Manajemen
Preventif:
Menghindari

makanan dan minuman yang dingin yang


bersifat merangsang tenggorokan (makanan pedas dan
berbumbu)
Tingkatkan higienitas mulut dengan menggosok gigi
minimal 2x sehari terutama setelah makan permen,
coklat serta makanan manis lain sebelum tidur.
Asupan nutrisi sehat dan gizi seimbang untuk
meningkatkan daya tahan tubuh.
Promotif :
Menjelaskan kepada pasien dengan bahasa yang
dipahaminya tentang penyakitnya dan pencegahannya.
Menjelaskan kepada orang tua pasien tentang penyakit
pasien, faktor risiko, pengobatan dan pencegahannya

Kuratif:
a.

Non-medikamentosa

Istirahat cukup
Minum air putih yang banyak
Kumur dengan air hangat

b.

Medikamentosa

Parasetamol tab 500 mg 3 x 1/3 tab


Ambroxol tab 30 mg 3x1/4 tab
CTM tab 4 mg 3 x 1/2 tab
Amoksisilin tab 500 mg 3x 1/2 tab

Rehabilitatif

Kontrol kembali ke puskesmas jika keluhan dirasakan tidak

berkurang

Dinas Kesehatan Kodya Padang


Puskesmas Belimbing
Dokter

: Siti Ardina Sari


Tanggal : 2 Desember 2015

R/ Parasetamol tab 500 mg


No. V
p r n tab 1/3
R/ Ambroxol tab 30 mg No. V
3 dd tab 1/4
R/ CTM tab 4 mg No. V
3 dd tab 1/2
R/ Amoxicilin tab 500 mg No. VIII
3 dd tab 1/2
Pro

: An.H
Umur : 4 tahun 5 bulan
Alamat : Belimbing

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • CRS Omsk
    CRS Omsk
    Dokumen25 halaman
    CRS Omsk
    Siti Ardina Sari
    Belum ada peringkat
  • TONSILOFARINGITIS
    TONSILOFARINGITIS
    Dokumen23 halaman
    TONSILOFARINGITIS
    Siti Ardina Sari
    Belum ada peringkat
  • Manifestasi DBD
    Manifestasi DBD
    Dokumen3 halaman
    Manifestasi DBD
    Siti Ardina Sari
    Belum ada peringkat
  • Terapi Miokarditis
    Terapi Miokarditis
    Dokumen5 halaman
    Terapi Miokarditis
    Siti Ardina Sari
    Belum ada peringkat
  • Osteoartritis
    Osteoartritis
    Dokumen15 halaman
    Osteoartritis
    Djarum Mareta Saputri
    100% (2)
  • Mini CX Abortus Imminens
    Mini CX Abortus Imminens
    Dokumen3 halaman
    Mini CX Abortus Imminens
    Siti Ardina Sari
    Belum ada peringkat
  • CRS DHF Grade I
    CRS DHF Grade I
    Dokumen18 halaman
    CRS DHF Grade I
    Siti Ardina Sari
    Belum ada peringkat
  • Case OA
    Case OA
    Dokumen18 halaman
    Case OA
    Siti Ardina Sari
    Belum ada peringkat
  • CRS Omsk
    CRS Omsk
    Dokumen25 halaman
    CRS Omsk
    Siti Ardina Sari
    Belum ada peringkat
  • TUGAS
    TUGAS
    Dokumen2 halaman
    TUGAS
    Siti Ardina Sari
    Belum ada peringkat
  • Patofisiologi Perdarahan
    Patofisiologi Perdarahan
    Dokumen2 halaman
    Patofisiologi Perdarahan
    Siti Ardina Sari
    Belum ada peringkat
  • Manifestasi Atipikal Demam Dengue
    Manifestasi Atipikal Demam Dengue
    Dokumen8 halaman
    Manifestasi Atipikal Demam Dengue
    Siti Ardina Sari
    Belum ada peringkat
  • Sle
    Sle
    Dokumen9 halaman
    Sle
    Siti Ardina Sari
    Belum ada peringkat
  • Referat Epistaksis
    Referat Epistaksis
    Dokumen14 halaman
    Referat Epistaksis
    Siti Ardina Sari
    Belum ada peringkat
  • Epista Ks Is
    Epista Ks Is
    Dokumen21 halaman
    Epista Ks Is
    Siti Ardina Sari
    Belum ada peringkat
  • Anc
    Anc
    Dokumen31 halaman
    Anc
    Siti Ardina Sari
    Belum ada peringkat
  • BPPV
    BPPV
    Dokumen32 halaman
    BPPV
    Dewi Ardilla Sitorus
    Belum ada peringkat
  • Case PROM
    Case PROM
    Dokumen24 halaman
    Case PROM
    Siti Ardina Sari
    Belum ada peringkat
  • Anc
    Anc
    Dokumen31 halaman
    Anc
    Siti Ardina Sari
    Belum ada peringkat
  • Konjungtivitis Alergi
    Konjungtivitis Alergi
    Dokumen29 halaman
    Konjungtivitis Alergi
    Siti Ardina Sari
    Belum ada peringkat
  • Css Retinopati Diabetikum Dan Hipertensi
    Css Retinopati Diabetikum Dan Hipertensi
    Dokumen30 halaman
    Css Retinopati Diabetikum Dan Hipertensi
    Siti Ardina Sari
    Belum ada peringkat
  • Konjungtivitis Alergi
    Konjungtivitis Alergi
    Dokumen26 halaman
    Konjungtivitis Alergi
    Siti Ardina Sari
    Belum ada peringkat
  • Konjungtivitis Alergi
    Konjungtivitis Alergi
    Dokumen26 halaman
    Konjungtivitis Alergi
    Siti Ardina Sari
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar
    Siti Ardina Sari
    Belum ada peringkat
  • BST Pterigium
    BST Pterigium
    Dokumen16 halaman
    BST Pterigium
    Siti Ardina Sari
    Belum ada peringkat
  • Mte Dakriosistitis Kronik
    Mte Dakriosistitis Kronik
    Dokumen13 halaman
    Mte Dakriosistitis Kronik
    Siti Ardina Sari
    Belum ada peringkat
  • Katarak Imatur
    Katarak Imatur
    Dokumen22 halaman
    Katarak Imatur
    Siti Ardina Sari
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar
    Siti Ardina Sari
    Belum ada peringkat
  • Patofisiologi Katarak
    Patofisiologi Katarak
    Dokumen7 halaman
    Patofisiologi Katarak
    Marcel Reinhard Sibarani
    100% (1)