TONSILOFARINGITIS
TONSILITIS
Tonsilitis
TONSILITIS AKUT
ETIOLOGI
Kuman
PATOFISIOLOGI
Penyebaran
MANIFESTASI KLINIK
Masa
inkubasi 2-4 hari. Gejala dan tandatanda yang ditemukan dalam tonsillitis akut ini
meliputi:
Nyeri tenggorok dan nyeri sewaktu menelan
Nafas yang berbau
Suara akan menjadi serak
Demam dengan suhu tubuh yang tinggi
Pada pemeriksaan : tonsil membengkak,
hiperemis, dan terdapat detritus, Kelenjar
submandibula membengkak dan nyeri tekan.
KOMPLIKASI
Otitis
PENGOBATAN
Antibiotik
Tindakan
TONSILITIS KRONIS
Tonsilitis
Kronis adalah
peradangan kronis tonsil
setelah serangan akut yang
terjadi berulang-ulang atau
infeksi subklinis
ETIOLOGI
Adapula
FAKTOR PREDISPOSISI
Adapun
PATOLOGI
Karena
MANIFESTASI KLINIS
Pada
tonsilektomi
T1: Tonsil masih terbatas dalam fossa
tonsilaris
T2:Sudah melewati pilar anterior,
belum melewati garis paramedian
(pillar
posterior)
T3: Sudah melewati garis paramedian,
belum melewati garis median
T4: Sudah melewati garis median
DIAGNOSIS
Adapun
Pemeriksaan Fisik
Tampak
Pemeriksaan Penunjang
Dapat
PENATALAKSANAAN
Pengobatan
Sumbatan
FARINGITIS
Faringitis
merupakan peradangan
dinding faring yang dapat disebabkan
oleh virus (40-60%), bakteri (5-40%),
alergi, trauma, toksin, dan lain-lain.
Etiologi
Virus dan bakteri melakukan invasi ke
faring dan menimbulkan reaksi
inflamasi lokal: Rhinovirus
Infeksi bakteri grup A streptokokus
Gejala
dan tanda
Terapi
Antibiotik
Diberikan
Laporan Kasus
Identitas
Pasien
Nama/Kelamin/Umur : An.
H/Perempuan/ 4tahun 5 bulan
Pekerjaan/pendidikan : Alamat
: Belimbing
Kondisi
Rumah :
Rumah permanen, 3 kamar tidur , WC dalam
rumah.
Ventilasi udara dan sirkulasi udara baik, terdapat
ventilasi di setiap ruangan
Pekarangan sempit
Listrik ada, sumber air dari PDAM dan sumber air
minum : air galon
Sampah di angkut petugas
Jumlah penghuni 4 orang, pasien, ayah, ibu serta
1 orang saudara kandung
Kesan : higiene dan sanitasi cukup baik
Kondisi
Lingkungan Keluarga
Pasien tinggal di daerah yang padat
penduduk
Aspek Psikologis di keluarga
Hubungan dengan keluarga baik
Keluhan Utama
Batuk
terutama
Nyeri
Riwayat
Pemeriksaan Fisik
Status
Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : CMC
Nadi : 90x/ menit
Nafas : 22x/menit
TD : tidak diukur
Suhu : 37,9 0C
BB : 15 Kg
TB : 110 cm
Status Gizi : Gizi baik
Mata
Dada
Paru
:
Inspeksi : simetris kiri dan kanan
Palpasi : fremitus kiri sama dengan kanan
Perkusi : sonor
Auskultasi: vesikuler, wheezing (-), ronkhi (-)
Jantung :
Inspeksi : iktus tidak terlihat
Palpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : bunyi jantung murni, irama teratur,
bising (-)
Abdomen
:
Inspeksi : Perut tidak tampak
membuncit
Palpasi : Hepar dan lien tidak
teraba, Nyeri Tekan(-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : BU (+) N
Anggota gerak : reflex fisiologis +/+,
reflex patologis -/-, Oedem tungkai -/-
STATUS LOKALIS
Pemeriksaan
Kelainan
Dekstra
Sinistra
Simetris/tidak
Simetris
Simetris
Warna
Hiperemis
Hiperemis
Edema
Tidak Ada
Tidak Ada
Bercak/eksudat
Tidak Ada
Tidak Ada
Dinding Faring
Tonsil
Warna
Hiperemis
Permukaan
Bergranul
Ukuran
T3
T3
Warna
Hiperemis
Permukaan
Rata
Muara kripti
Tidak melebar
Detritus
Tidak Ada
Tidak Ada
Eksudat
Tidak Ada
Tidak Ada
Perlengketan
Tidak Ada
Tidak Ada
Caries (+)
Caries (+)
dg pilar
Karies/radiks
Gigi
Lidah
Kesan
Warna
Merah muda
Merah muda
Bentuk
Simetris
Simertis
Deviasi
Tidak Ada
Tidak Ada
Masa
Tidak Ada
Tidak Ada
Laboratorium
Anjuran : Tidak
dilakukan
Diagnosis Kerja: Tonsilofaringitis akut
Diagnosis Banding: Tonsilofaringitis
kronik eksaserbasi akut
Manajemen
Preventif:
Menghindari
Kuratif:
a.
Non-medikamentosa
Istirahat cukup
Minum air putih yang banyak
Kumur dengan air hangat
b.
Medikamentosa
Rehabilitatif
berkurang
: An.H
Umur : 4 tahun 5 bulan
Alamat : Belimbing
TERIMA KASIH