Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dzaka Algi Fani

Nim

: 1406037

Teknik Mesin D3
Tugas PSB

Masalah Narkoba
Narkoba dan zat adiktif adalah obat-obat terlarang yang pemakaiannya hanya boleh
dilakukan secara medis dan tidak untuk dislahgunakan. Di Indonesia khususnya sudah banyak
penyalahgunaan penyalahgunaan zat adiktif tersebut secara hukum ini harus benar-benar ditindak
dengan jelas dan tidak boleh diremehkan. Pelaku penyalahgunan zat adiktif ini kebanyakan
remaja usia 17-25 tahun tetapi tidak menutupi kemungkinan remaja anak-anak dibawah 17 tahun
dan dewasa diatas 25 tahun juga menjadi pelakunya. Ini disebabkan oleh beberapa factor yakni :
adanya perdangan narotika secara bebas melalui bandar. Adanya pengaruh dari lingkungan
sekitar atau teman. Berada pada lingkungan yang buruk dan tidak bagus yang didalam
lingkungan itu terdapat orang orang pengguna dan Bandar serta masyarakat yang berpendidikan
rendah. Adanya uang yang cukup untuk membali barang tersebut. Bahwa narkoba itu keren dan
apabila tidak menggunakannya dianggap sebagai seseorang yang tketinggalan zaman. Adanya
persepsi bahwa narkoba dapat menghilanggan stress dan pusing kepala. Ini adalah suatu masalah
sosial yang tidak boleh dibiarkan begitu saja dan harus ada penanganan secara maksimal demi
menyelesaikan maslah ini.
Penyalahgunaan dalam penggunaan narkoba adalah pemakain obat-obatan atau zat-zat
berbahaya dengan tujuan bukan untuk pengobatan dan penelitian serta digunakan tanpa
mengikuti aturan atau dosis yang benar. Dalam kondisi yang cukup wajar/sesuai dosis yang
dianjurkan dalam dunia kedokteran saja maka penggunaan narkoba secara terus-menerus akan
mengakibatkan kecanduan.
Penyalahgunaan narkoba merupakan suatu pola penggunaan yang bersifat patologik dan
harus menjadi perhatian segenap pihak. Meskipun sudah terdapat banyak informasi yang
menyatakan dampak negatif yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan dalam mengkonsumsi
narkoba, tapi hal ini belum memberi angka yang cukup signifikan dalam mengurangi tingkat
penyalahgunaan narkoba.

Terdapat 3 faktor (alasan) yang dapat dikatakan sebagai pemicu seseorang dalam
penyalahgunakan narkoba. Ketiga faktor tersebut adalah faktor diri, faktor lingkungan, dan
faktor kesediaan narkoba itu sendiri.
1. Faktor Diri
a. Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau brfikir panjang tentang
akibatnya di kemudian hari.
b. Keinginan untuk mencoba-coba kerena penasaran.
c. Keinginan untuk bersenang-senang.
d. Keinginan untuk dapat diterima dalam satu kelompok (komunitas) atau lingkungan
e.
f.
g.
h.
i.

tertentu.
Workaholic agar terus beraktivitas maka menggunakan stimulant (perangsang).
Lari dari masalah, kebosanan, atau kegetiran hidup.
Mengalami kelelahan dan menurunya semangat belajar.
Menderita kecemasan dan kegetiran.
Kecanduan merokok dan minuman keras. Dua hal ini merupakan gerbang ke arah

penyalahgunaan narkoba.
j. Karena ingin menghibur diri dan menikmati hidup sepuas-puasnya.
k. Upaya untuk menurunkan berat badan atau kegemukan dengan menggunakan obat
penghilang rasa lapar yang berlebihan.
l. Merasa tidak dapat perhatian, tidak diterima atau tidak disayangi, dalam lingkungan
keluarga atau lingkungan pergaulan.
m. Ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan.
n. Ketidaktahuan tentang dampak dan bahaya penyalahgunaan narkoba.
o. Pengertian yang salah bahwa mencoba narkoba sekali-kali tidak akan menimbulkan
masalah.
p. Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari lingkungan atau kelompok
pergaulan untuk menggunakan narkoba.
q. Tidak dapat atau tidak mampu berkata TIDAK pada narkoba.aktor Lingkungan
2. Faktor Lingkungan
a. Keluarga bermasalah atau broken home.
b. Ayah, ibu atau keduanya atau saudara menjadi pengguna atau penyalahguna atau bahkan
pengedar gelap nrkoba.
c. Lingkungan pergaulan atau komunitas yang salah satu atau beberapa atau bahkan semua
anggotanya menjadi penyalahguna atau pengedar gelap narkoba.
d. Sering berkunjung ke tempat hiburan (caf, diskotik, karoeke).
e. Lingkungan keluarga yang kurang / tidak harmonis.
f. Lingkungan keluarga di mana tidak ada kasih sayang, komunikasi, keterbukaan,
perhatian, dan saling menghargai di antara anggotanya.

g. Orang tua/keluarga yang permisif, tidak acuh, serba boleh, kurang/tanpa pengawasan.
h. Lingkungan sosial yang penuh persaingan dan ketidakpastian.
i. Kemiskinan, pengangguran, putus sekolah, dan keterlantaran.
3.
a.
b.
c.
d.
e.

Faktor Ketersediaan Narkoba.


Narkoba semakin mudah didapat dan dibeli.
Harga narkoba semakin murah dan dijangkau oleh daya beli masyarakat.
Narkoba semakin beragam dalam jenis, cara pemakaian, dan bentuk kemasan.
Masih banyak laboratorium gelap narkoba yang belum terungkap.
Sulit terungkapnya kejahatan computer dan pencucian uang yang bisa membantu bisnis

perdagangan gelap narkoba.


f. Bisnis narkoba menjanjikan keuntugan yang besar.
g. Perdagangan narkoba dikendalikan oleh sindikat yagn kuat dan professional.
4. Faktor bagi masyarakat, bangsa, dan negara
Mafia perdagangan gelap selalu berusaha memasok narkoba. Terjalin hubungan
pengedaran atau bandar dengan korban dan tercipta pasar gelap. Oleh karena itu sekali pasar
terbentuk, sulit memutus mata rantai peredarannya. Masyarakat yang rawan narkoba tidak
memiliki daya tahan dan kesinambungan pembangunan terancam. Negara menderita kerugian
karena masyarakatnya tidak produktif kejahatan meningkat; belum lagi saran/prasarana yang
harus disediakan.
5. Pendekatan Interdisipliner
Pendekatan Interdisipliner ialah pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan
menggunakan tinjauan berbagai sudut pandang ilmu serumpun yang relevan atau tepat.
a. Melalui ilmu psikologi
Seorang pecandu narkoba biasanya mempunyai kondisi psikis yang buruk. Kondisi
tersebut biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Diantaranya tidak harmonisnya keluarga,
kurang pehatian, hidup tertekan, dan terlalu banyak masalah yang dihadapi sehingga seseorang
beruaha lari dari masalah tersebut salah satunya dengan menggunakan narkoba. Dimana
seseorang akan merasa lupa dengan masalah hidup yang sedang dihadapi.
Dengan ilmu psikologi kita dapat menganlisis kondisi psikis seseorang sekaligus dapat
memperbaiki kondisi psikisnya agar lepas dari penyalahgunaan narkoba. Tidak ada seorang pun
yang paling tahu dan dapat membantu seorang pecandu narkoba untuk sembuh dan kembali ke

dalam lingkungan kehidupan yang normal, kecuali keluarganya. Kasih, perhatian, dan doa
seluruh anggota keluarga, merupakan obat yang paling mujarab bagi pecandu narkoba.
Sedangkan untuk mencegahnya dapat dilkukan dengan menjaga kondisi psikis seseorang. Yaitu
dengan menjaga keharmonisan keluarga, pengawasan oleh keluarga serta memberikan perhatian
dan ksih sayang yang cukup kepada anak.
b. Melalui ilmu sosiologi
Melalui ilmu sosiologi solusi menanggulangi masalah penyalahgunaan narkoba melalui
berbagai sosialisasi dan penyuluhan mengenai dampak dan bahaya penggunaan narkoba.
c. Melalui ilmu Hukum
Penangganan melalui hukum yakni sudah dibentuknya BNN (Badan Narkoba Nasional)
yang meanggani masalah ini khususnya, juga sudah ada beberapa undang undang yang
menggatur yakini pada UU No 35 tahun 2009 tentang Penyalah gunaan psikitrobika dan zat zat
adiktif. Sehingga baik pengedar dan pengguna dapat ditangkap dan dihukum sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku. Dari berbagai ilmu dalam rumpun ilmu sosial tersebut
dapat diperoleh solusi yang tepat guna mengatasi maslah penyalahgunaan narkoba.

Anda mungkin juga menyukai