Anda di halaman 1dari 22

HALAMAN PENGESAHAN USUL PENELITIAN

Judul: Uji sitotoksik senyawa turunan isoflavon hasil sintesis terhadap kultur sel
kanker payudara MCF-7 dan T47D
1. Ketua Peneliti
Nama
Jenis Kelamin
NIP
Pangkat/Golongan
Jabatan Struktural
Jabatan Fungsional
Bagian
Alamat Kantor dan Telp./Fax/E-mail
Alamat Rumah dan Telp./Fax/E-mail
2. Mata Kuliah yang diampu
3. Penelitian terakhir
4. Biaya yang diperlukan

: Dra Sri Herwiyanti


: Wanita
: 1955 0529 198303 2 002
: Penata
:: Lektor/III D
: Histologi dan Biologi Sel
: Sekip/546486/gmumedhisto@yahoo.com
: Panggungsari 155I RT 23 RW 08 Sleman/
(0274)4463803
: Histologi dan Biologi sel
: Pengaruh ekstrak biji kopi terhadap gambaran
histologik hepar, ekspresi COX2 dan protein
KI67 tikus putih yang mendapat paparan CCl4
: Rp 20.000.000,00

Yogyakarta, 9 April 2010

Kepala Bagian,

(dr. Rina Susilowati, Ph.D.)


NIP. 1967 0403 199601 2 001

Mengetahui :
Wakil Dekan Bidang Penelitian,
Pascasarjana & Kerjasama

dr. Abu Tholib, M. Sc, Ph.D.


NIP. 1961 1020 19881 1 1001

Peneliti Utama,

(Dra. Sri Herwiyanti, M.S.)


NIP.1955 0529 198303 2 002

Ketua LPPM UGM,

Prof. Dr. Tech. Ir. Danang Parikesit, M.Sc.


NIP. 1965 0603 319900 3 1002

Sistematika Usulan Penelitian


A. Identitas dan Uraian Umum
1. Judul Penelitian
2. Peneliti
Nama
Jabatan
Bagian
Alamat Surat
Telepon
Faksimil
E-mail

: Uji sitotoksik senyawa turunan isoflavon hasil sintesis


terhadap kultur sel kanker payudara MCF-7 dan T47D.
: Dra. Sri Herwiyanti, M.S.
: Lektor Kepala
: Histologi dan Biologi Sel
: Jalan Farmako Sekip Yogyakarta
: (0274)546486
:
: gmumedhisto@yahoo.com

3. Tim Peneliti
No.

Nama dan gelar akademik

1.

Dra. Sri Herwiyanti MS

No.

Nama Mahasiswa

Bidang keahlian
Histologi

Bagian
Histologi

1.

Wico Hartanti

No. Mahasiswa
08/264834/KU/12612

Program Studi
Ilmu Kedokteran

2.

Lusiana Aisyah Adiasmara

07/250417/KU/12160

Ilmu Kedokteran

3.

Rizky Estu

08/264832/KU/12611

Ilmu Kedokteran

4.

Raymond Andre

08/264924/KU/12617

Ilmu Kedokteran

4. Obyek Penelitian

: Senyawa turunan isoflavon hasil sintesis

5. Masa Pelaksanaan

: 7 bulan

Mulai-Berakhir

: April-Oktober 2010

6. Usulan Biaya

: Rp.20.000.000

7. Lokasi Penelitian

: Lab. Farmakologi dan Terapi dan Lab. Histologi

8. Temuan yang ditargetkan

: Senyawa antikanker turunan isoflavon yang poten.

9. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran : Berkala Ilmu Kedokteran


10. Instansi lain yang terlibat

: Jurusan Kimia FMIPA UGM, Bagian Farmakologi


& Terapi FK UGM

11. Keterangan lain yang dianggap perlu

: --

12. Kontribusi mendasar pada bidang ilmu : Memberikan informasi ilmiah aktivitas
antikanker senyawa turunan isoflavon hasil
sintesis dari minyak cengkeh.

B. Substansi Usulan Penelitin


ABSTRAK RENCANA PENELITIAN
Keberhasilan pengobatan kanker yang masih rendah mendorong para peneliti berusaha
menemukan antikanker baru yang lebih sensitif dan spesifik. Senyawa isoflavon
merupakan salah satu senyawa alam golongan flavonoid yang telah terbukti mempunyai
aktivitas antikanker yang potensial. Beberapa turunan isoflavon yaitu genistein, daidzein,
biochanin A dan formononetin hasil isolasi dari kedelai (Gycine max, L) terbukti
mempunyai aktivitas antikanker yang kuat terhadap berbagai sel kanker. Namun karena
isolasinya yang mahal menjadi kendala dalam pengembangan turunan isoflavon ini
sebagai antikanker. Usaha untuk mendapatkan turunan isoflavon dalam jumlah besar
telah dilakukan melalui sintesis dengan bahan dasar minyak cengkeh (eugenol). Empat
(4) turunan isoflavon telah berhasil disintesis yaitu 7-hidroksi-3,4-dimetoksi-isoflavon,
5,7-dihidroksi-3,4-dimetoksiisoflavon, 7-O-karboksimetil-3,4-dimetoksi-isoflavon dan 7O-karboksimetil-5-hidroksi-3,4-dimetoksiisoflavon,

namun

bagaimana

aktivitas

sitotoksiknya belum dikaji. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji ke 4 senyawa turunan
isoflavon hasil sintesis tersebut terhadap 2 (dua) sel kanker payudaran MCF-7 dan T4D.
Uji aktivitas antikanker dilakukan dengan metode MTT assay dan aktivitas sitosoksiknya
ditunjukan dengan nilai IC50 yaitu kadar turunan isoflavon yang mampu menghambat
pertumbuhan sel kanker hingga 50%. Setiap uji dilakukan secara triplikat dengan 3 (tiga)
kali pengujian untuk masing-masing turunan isoflavon. Nilai IC 50 yang diperoleh dari
setiap turunan isoflavon pada masing-masing sel dibandingkan dengan uji Anava
dilanjutkan dengan uji t. Hasil uji aktivitas akan digunakan untuk menentukan senyawa
turunan isoflavon yang paling aktif sebagai dasar untuk pengembangan lebih lanjut
senyawa isoflavon sebagai antikanker yang potensial.

MASALAH YANG DIGELUTI


Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular namun menjadi
permasalahan kesehatan utama di dunia. Jumlah penderita penyakit kanker akan
bertambah apabila tidak ada upaya penanggulangan secara optimal. Berbagai metode
penyembuhan kanker telah dilakukan seperti pembedahan, penyinaran, khemoterapi
dan imunoterapi namun masing masing metode mempunyai kelemahan sehingga
tingkat keberhasilannya masih rendah (Hoffman, 1999). Keberhasilan pengobatan yang
masih rendah ini mendorong peneliti di dunia berlomba lomba mencari antikanker baru
3

baik melalui sintesis senyawa organik maupun eksplorasi senyawa aktif dari bahan alam
yang secara empirik digunakan oleh masyarakat untuk mengobati kanker.
Banyak senyawa aktif hasil isolasi dari bahan alam terutama tanaman telah
dibuktikan aktivitas antikankernya diantaranya adalah senyawa golongan flavanoid.
Flavonoid adalah metabolit sekunder dengan dua cincin benzen yang dihubungkan
dengan 3 (tiga) karbon. Isoflavon merupakan salah satu senyawa golongan flavonoid
selain flavon, flavonol, flavanon, flavanol dan antosianidin (Harbone & William, 2000).
Isoflavon terbukti mempunyai berbagai aktivitas

farmakologi seperti antioksidan,

antiinflamasi, antimutagenik dan antikanker (Yoshida, 1995; Zhao-O, 1995).


Genistein
biochanin

(7,4-dihidroksiisoflavon),

daidzein

A (5,7-dihidroksi-4-metoksiisoflavon)

metoksiisoflavon)

dan

(5,7,4-trihidroksiisoflavon),
formononetin

(7-hidroksi-4-

(Gambar 1.A.) merupakan golongan isoflavon yang diisolasi dari

kedelai (Gycine max, L). Senyawa-senyawa turunan isoflavon alami tersebut terbukti
mempunyai aktivitas antikanker pada berbagai jenis kanker seperti

kanker ovarium

(Choi et al., 2007; Taylor et al., 2004), kanker payudara (Choi & Kim, 2008; Li et al.,
2008), kanker serviks (Guo et al., 2004), melanoma (Wang et al., 2002),
hepatocarcinoma (Yeh et al., 2007) dan adenokarsinoma paru (Zou et al., 2008).
Meskipun turunan isoflavon terutama genistein dan daidzein aktif pada berbagai
jenis kanker dan potensial untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi antikanker tetapi
ketersediaanya sangat terbatas. Hasil isolasi dari kedelai tidak menguntungkan secara
ekonomis karena biaya isolasi mahal. Untuk mengatasi keterbatasan ketersediaan
senyawa isoflavon dan mengembangkan bahan alam Indonesia sebagai bahan baku
obat, Sabirin et al. (2009) mensintesis senyawa turunan isoflavon dari bahan baku
minyak cengkeh (eugenol) yang banyak tersedia di Indonesia. Sebanyak 4 (empat)
senyawa turunan isoflavon yang berbeda dengan genistein dan daidzein berhasil
disintesis

yaitu

7-hidroksi-3,4-dimetoksi-isoflavon,

5,7-dihidroksi-3,4-

dimetoksiisoflavon, 7-O-karboksimetil-3,4-dimetoksi-isoflavon dan 7-O-karboksimetil-5hidroksi-3,4-dimetoksiisoflavon (Gambar 1 B).


4

R1O

R1O

R3

R3

O
R2
R1 R2

R3

R4

H
H

H
H

H
H

= daidzein

C H3

= biochanin A

OH
H

OH

R2

OR4

CH3

O
OCH3

R1 R2 R3
= genestein

= formononetin

OCH3

H OH OCH3
HOOCCH2 H

OCH3

= 7-hidroksi-3',4'-dimetoksi
isoflavon
= 5,7-dihidroksi-3',4'-dimetoksi
isoflavon
= 7-O-karboksimetil-3',4'dimetoksiisoflavon

HOOCCH2 OH OCH3 = 7-O-karboksimetil-5-hidroksi


-3',4'-dimetoksi isoflavon

(senyawa yangBakan disintesis)

Gambar 1. Senyawa turunan isoflavon hasil isolasi dari kedelai (A)


dan hasil sintesis dari minyak cengkeh (B).
Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji aktivitas sitotoksik senyawa baru turunan
isoflavon hasil sintesis yaitu 7-hidroksi-3,4-dimetoksiisoflavon, 5,7-dihidroksi-3,4dimetoksiisoflavon, 7-O-karboksimetil-3,4-dimetoksiisoflavon dan 7-O-karboksimetil-5hidroksi-3,4-dimetoksiisoflavon pada kultur sel kanker payudara MCF-7 dan T4D. Uji
aktivitas sitotoksik terhadap ke 4 senyawa turunan isoflavon tersebut dilakukan dengan
metode MTT Assay. Dari hasil penelitian diharapkan dapat diperoleh informasi aktivitas
sitotoksik ke 4 senyawa turunan isoflavon pada sel MCF-7 dan T4D yang akan
digunakan sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut dalam pengembangan turunan
isoflavon sebagai antikanker yang potensial.

KAJIAN PUSTAKA/HASIL YANG SUDAH DILAKSANAKAN


1.

Kanker
Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular namun menjadi

permasalahan kesehatan utama di dunia. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO:


World Health Organization) pada tahun 2008 dilaporkan 8,2 juta orang meninggal
karena kanker. Lebih dari 60% kematian dan sekitar 50% kasus kanker baru terjadi di
negara berkembang (Shibuya et al., 2002). Di Indonesia kanker merupakan penyebab
kematian utama disamping penyakit infeksi. Jumlah penderita kanker di Indonesia terus
bertambah, dari 3,8 % pada tahun 1990 menjadi 4,1 % pada tahun 1995 (Depkes,
1997). Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang banyak diderita oleh
wanita. Kira kira satu dari delapan orang wanita menderita kanker payudara. Insidensi
kanker payudara ini pada wanita di Indonesia menempati urutan kedua setelah kanker
leher rahim (Tjindarbumi dan Mangunkusumo, 2002). Insidensi karker payudara di
kebanyakan negara

meningkat 1-2% tiap tahun, sehingga mulai tahun 2000 kira-kira

satu juta wanita tiap tahun menderita kanker payudara (Velde, 1999)
Banyak faktor penyebab tingginya mortalitas kanker di dunia, diantaranya adalah
angka keberhasilan pengobatan kanker relatif rendah. Meskipun berbagai strategi
pengobatan telah dikembangkan melalui pembedahan, radioterapi dan kemoterapi,
namun belum memberikan hasil yang memuaskan (Hoffman, 1999). Kemoterapi belum
memberikan hasil yang optimal. Tingkat keberhasilan kemoterapi dengan antikanker
hanya sekitar 30%. Hal ini karena antikanker umumnya bekerja tidak spesifik sehingga
menimbulkan efek samping yang cukup serius. Selain itu timbulnya resistensi terhadap
antikanker menyebabkan banyak antikanker tidak sensitif lagi (Goldie, 2001). Timbulnya
resistensi terhadap sebagian besar antikanker yang menyebabkan antikanker kanker
tersebut tidak sensitif telah mendorong perlunya usaha menemukan antikanker baru
yang lebih spesifik dan lebih sensitif (Boehm, 1998; Goldie, 2001).

2. Penelitian anti kanker dari bahan alam


Berbagai strategi dilakukan dalam usaha menemukan antikanker baru yang lebih
sensitif dan spesifik. Salah satu usaha yang banyak dilakukan dalam menemukan
antikanker baru adalah melalui eksplorasi bahan alam terutama tanaman obat. Bahan
alam terbukti merupakan sumber antikanker baru yang potensial. Beberapa antikanker
yang tersedia saat ini merupakan hasil isolasi dari bahan alam seperti vinkristin dan
vinbrastin dari tanaman Catharanthus roseus, taksol dari Taxus brevifolia dan
campotensin dari Camptotheca acuminata.
Indonesia merupakan negara terkaya kedua setelah Brazil dalam hal
keanekaragaman hayatinya dan menjadi terkaya pertama apabila flora dan fauna laut
Indonesia diperhitungkan. Berbagai tanaman obat Indonesia telah digunakan secara
empiris untuk pengobatan kanker dan telah dibuktikan secara ilmiah aktivitas
antikankernya baik secara in vitro pada berbagai kultur sel kanker maupun secara in
vivo pada hewan model kanker. Bahkan beberapa diantarnya telah berhasil diisolasi
senyawa aktifnya sebagai antikanker seperi dari buah makasar (Brucea javanica, (L)
Merr.) telah berhasil diisolasi senyawa turunan kuasinoid seperti bruceosid A, dan B,
bruceine D dan E (Lee et al., 1979). Dari akar pasak bumi (Eurycoma longifolia, Jack.)
juga telah berhasil diisolasi senyawa golongan kuasinoid seperti eurikumanon,
eurilakton, longilakton, klainenanon dan eurikomalakton serti 9-metoksiksantin-6-on
yang terbukti mempunyai aktivitas antikanker (Jiwajinda et al., 2001; Bedir et al., 2003).
3. Senyawa isoflavon
Isoflavon adalah salah satu jenis senyawa metabolit sekunder yang termasuk
dalam kelompok flavanoid. Isoflavon terdapat banyak pada berbagai tanaman baik pada
kulit, daun, akar, batang, bunga, buah dan biji. Senyawa isoflavon khususnya dan
umumnya flavonoid terbukti mempunyai berbagai aktivitas faramakologi seperti
antioksidan, antiinflamasi, antimalaria dan antiknker.

Beberapa contoh senyawa turunan isoflavon yang potensial sebagai antikanker


adalah

genistein,

daidzein,

biochanin

dan

formononetin.

Genistein

(7,4-

dihidroksiisoflavon), daidzein (5,7,4-trihidroksiisoflavon), biochanin A (5,7-dihidroksi-4metoksiisoflavon) dan formononetin (7-hidroksi-4-metoksiisoflavon) yang diisolasi dari
kedelai (G. max, L) ini terbukti dapat menghambat pertumbuhan sel kanker payudara
dan kanker rahim (Heo et al., 2001; Choi et al., 2007). Penelitian lebih lanjut
membuktikan bahwa genestein dapat memacu apoptosis adenocarcinoma paru cell line
SPC-A-1 (Zou et al., 2008) dan sel kanker ovarium SK-OV-3 (Choi et al., 2007). Li et al.
(2008) juga membuktikan bahwa genestein dapat menginduksi apoptosis kanker
payudara MDA-MB-231 melalui jalur mitogen-activated protein kinase. Selain itu,
isoflavon daedzein terbukti dapat menghambat siklus sel pada fase G1 dan G2/M sel
kanker payudara MCF-7 dan MDA-MB-453 (Coi et al., 2008), sedangkan Guo et al.
(2004) membuktikan daidzein menghambat pertumbuhan sel dan siklus sel serta
aktivitas telomerase sel kanker serviks in vitro. Geneistein juga mampu menghambat
radiasi ultra violet yang menyebabkan kanker kulit. Genistein dilaporkan mampu
menghambat reaksi oksidatif karena radiasi sinar ultra violet yaitu produksi hidrogen
peroksida (H2O2), peroksidasi lipid dan pembentukan 8-hidroksi-2,-deoksiguanosin (8OHdG) (Wei et al.,2002).).
4. Uji sitotoksik
Uji siitotoksik dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji

efek toksik atau

kemampuan suatu senyawa (misalnya makanan, obat, kosmetik) atau suatu sel
mediator (misal sel T sitotoksik) dalam membunuh sel. Selain itu uji sitotoksik juga
dilakukan untuk mengkaji aktivitas antikanker suatu senyawa secara in vitro dengan
menggunakan kultur sel kanker secara in vitro sebagai objek uji. Uji sitotoksik dapat
dilakukan dengan uji kolorimetri, dengan menilai kebocoran membran plasma
(kemampuan mengikat zat warna dye exclusion method) atau mengukur aktivitas
metaboliknya (misal MTT) (Rode et al., 2004).
8

Uji kolorimetri ini bermanfaat untuk menguji sitotoksisitas dalam waktu 24-96 jam
kultur sel. Cotoh uji dye exclusion method adalah dengan menggunakan trypan blue
exclusion assay. Ini merupakan salah satu uji standar untuk menilai adanya kebocoran
membrane plasma pada sel yang mati dan didasarkan pada perubahan permeabilitas
membran sehingga terjadi kebocoran komponen. Sel yang mengalami kebocoran akan
menyerap zat warna trypan blue. Hal ini tidak terjadi pada sel viable dengan membran
sel yang masih intak. Pada pemeriksaan menggunakan mikroskop cahaya, sel mati
tampak berwarna biru karena trypan blue berikatan dengan protein intraseluler, dengan
sel viable tidak terwarnai dengan trypan blue dan berwarna terang (Rode et al., 2008).
MTT assay adalah tes laboratorium menggunakan prinsip kolorometri untuk
menghitung proliferasi sel, serta aktivitas sitotoksik senyawa obat. Yellow MTT (3-(4,4Dymethylthiazol-2-yl)-2,5 diphenil tetrazolium bromide) direduksi menjadi formazan ungu
dalam mitokondria sel hidup. Larutan dimethyl sulfoxide (DMSO) atau sodium dodecyl
sulfate (SDS) dalam HCL encer, ditambahkan untuk meningkatkan kelarutan formazan
ungu. Absorbansi dari larutan berwarna ini dapat dikuantifikasi dengan pengukuran pada
panjang gelombang tertentu, biasanya antara 500-600 nm (Mosmann,1983).

DESAIN DAN METODE PENELITIAN


1. Rancangan penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dengan metode penelitian
eksperimental murni dan rancangan penelitian adalah randomized post test
control group design. Sebagai kontrol positif digunakan antikanker doksorubisin
dan kontrol negatif adalah media kultur sel.
2. Alat dan bahan
Alat untuk uji aktivitas sitotoksik adalah tangki nitrogen cair, water bath
(Laboratory Equipment Sydney ), incubator CO2, laminary air flow cabinet (NUARIE),
lemari pendingin, mikrokultur 96 sumuran (Nalge Nunc International, Denmark), breaker
9

glass 500mL, breaker glass 1 L, Tissue culture flask (TCF) 75 cm 2 , screw capped
conical tube, tabung Eppendrof, botol kaca steril 250 mL, botol kaca steril 100 mL, blue
tips, yellow tips, pipet ukur 10mL, pipet ukur 5 mL, pipet Eppendrof, inverted mikroskop,
sentrifuga, homositometer (Neubauer), pH meter (TOA), gelas objek, mikroskop cahaya,
magnetic stirer, kertas saring 0,22m (Lebec), neraca analitik ( Sartorius), gelas
pengaduk dan ELISA reader.
Bahan yang digunakan dalam penelitian meliputi 1) 4 (empat) senyawa turunan
isoflavon hasil sintesis yang dilakukan oleh Prof. Dr. Sabirin Matsjeh dan Tim dari
Jurusan Kimia, FMIPA UGM. Ke 4 senyawa uji tersebut adalah i. 7-hidroksi-3,4dimetoksi-isoflavon, ii. 5,7-dihidroksi-3,4-dimetoksiisoflavon, iii. 7-O-karboksimetil-3,4dimetoksi-isoflavon, iv. 7-O-karboksimetil-5-hidroksi-3,4-dimetoksi-isoflavon dan 1 (satu)
kontrol positif doksorubisin. Dua sel kanker payudara digunakan untuk menguji aktivitas
sitotoksik yaitu sel MCF-7 dan T47D. Untuk keperluan kultur sel dibutuhkan medium
RPMI 1640 (Sigma), Fetal Bovine Serum/FBS 10% (Sigma), penisilin-streptomisin 3%
(Gibco BRL), fungsion 1% (Gibco BRL), natrium bikarbonat, 4 (2-hydroxyethyl)-Ipiperazine-ethane-sulphonic acid/HEPES (Sigma), akuabides, alkohol 70%, Yellow MTT
dan sodium dodecyl sulfate (SDS).
3. Uji aktivitas sitotoksik
Suspensi sel MCF-7 atau T47D dalam media kultur yang mengandung 1,5 x 104
sel/100L suspensi dimasukkan ke dalam masing masing sumuran (microwell plate) 96
dan diinkubasikan pada inkubator suhu 37

C 5 % CO2 selama 24 jam. Selanjutnya

dibuat larutan stok senyawa uji dan kontrol positif (doksorubisin) dengan melarutkan 10
mg setiap senyawa turunan isoflavon dalam 1 mL media kultur RPMI. Larutan senyawa
uji selalu dibuat baru sebelum uji aktivitas dilakukan. Dari larutan stok senyawa uji dan
doksorubisin selanjutnya dibuat berbagai konsentrasi larutan uji mulai dari kadar 0,5; 1;
5; 10; 25; 50 dan 100 g/mL. Sebanyak 100 L larutan senyawa uji atau doksorubisin
dari masing-masing konsentrasi dimasukkan ke dalam suspensi sel dalam sumuran 96
10

yang telah diinkubasikan sebelumnya. Sebagai kontrol negatif ditambahkan media kultur
sebanyak 100 L ke dalam sumuran. Uji dilakukan secara triplikat untuk tiap perlakuan
dan diulangi 3 kali. Kultur yang telah diberi bahan uji diinkubasikan selama 24 jam pada
suhu 37 0C dalam inkubator 5 % CO2. Selesai inkubasi media kultur dibuang dan dicuci
dengan PBS dan ditambahkan 100 L larutan MTT (1 mL MTT dalam 10 mL media
kultur) ke dalam setiap sumuran dan kemudian diinkubasikan lagi pada suhu 37 0C 5%
CO2 selama 4 jam. Setelah 4 jam ditambahkan 100 L stopper SDS 10 % dalam HCL
0,1 N ke dalam setiap sumuran (untuk melarutkan purple formazan). Kemudian dizeker
selama 5 menit dan dibungkus rapat. Setelah dibiarkan dalam suhu kamar semalam
dilakukan

pembacaan

absorpsi

dengan

microplate

ELISA reader pada panjang

gelombang () 595 nm . Dari hasil analisa absorbansi maka dapat dihitung viabilitas sel
dengan rumus :
% hidup (viabilitas) = (c-b) (a-b) x 100
Keterangan : a adalah absorbansi kontrol sel; b adalah absorbansi kontrol media dan
c adalah absorbansi sampel. Aktivitas sitotoksik setiap senyawa uji dan doksorubisin
dinyatakan dengan nilai IC50 yakni kadar yang mampu menghambat pertumbuhan sel
hingga 50% yang dihitung dengan analisis probit berdasarkan hubungan antara kadar
dengan penghambatan pertumbuhan sel.
4. Analisis hasil
Data nilai IC50 dari setiap pengujian dari masing-masing senyawa uji dan
doksorubisin dihitung rata-ratanya dan dibandingkan dengan Anava dilanjutkan dengan
uji t untuk menentukan senyawa uji yang paling aktif.

11

LUARAN PENELITIAN
Luaran dari hasil penelitian ini adalah informasi aktivitas sitotoksik ke 4 senyawa
uji yaitu

7-hidroksi-3,4-dimetoksi-isoflavon, 5,7-dihidroksi-3,4-dimetoksiisoflavon, 7-

karboksimetil-3,4-dimetoksiisoflavon,

7-O-karboksimetil-5-hidroksi-3,4-dimetoksiiso-

flavon dan doksorubisin. Hasil penelitian ini direncanakan untuk dipublikasikan dalam
Berkala Ilmu Kedokteran.
Penelitian ini melibatkan 4 mahasiswa Program Pendidikan Dokter, Fakultas
Kedokteran UGM yang masing-masing mahasiswa akan melakukan penelitian
skripsinya, sehingga nantinya akan dihasilkan 4 skripsi dengan judul masing-masing :
1. Uji sitotoksik senyawa 7-hidroksi-3,4-dimetoksiisoflavon hasil sinteis terhadap kultur
sel kanker payudara MCF-7 dan T47D.
2. Uji sitotoksik senyawa 5,7-dihidroksi-3,4-dimetoksiisoflavon hasil sinteis terhadap
kultur sel kanker payudara MCF-7 dan T47D.
3. Uji sitotoksik senyawa 7-karboksimetil-3,4-dimetoksiisoflavon hasil sinteis terhadap
kultur sel kanker payudara MCF-7 dan T47D.
4. Uji sitotoksik senyawa 7-O-karboksimetil-5-hidroksi-3,4-dimetoksiisoflavon hasil
sinteis terhadap kultur sel kanker payudara MCF-7 dan T47D.

12

RINCIAN ANGGARAN PENELITIAN


Justifikasi anggaran
No
1.

2.

4.

Uraian Pengeluaran
Gaji dan upah
- Ketua Peneliti
- Laboran/teknisi

Jumlah (Rp)
.
3.000.000
500.000

Bahan Habis Pakai


Media kultur RPMI
PBS
Microwell plate 96
MTT
Tripsin
Tabung konikal
Pipet
SDS 10 %
HCN 0,1N
Aquadest
Alkohol
Tissu dll

2500.000
. 1000.000
5000.000
1000.000
500.000
2500.000
1000.000
1000.000
600.000
100.000
200.000
200.000

Biaya Perjalanan
- Tiket kendaraan umum p.p
- Lumpsum
Biaya lain-lain:
Pemotretan/Scaning sample
Dokumentasi
Fotokopi dan penjilitan
Administrasi surat menyurat
Pemeliharaan alat
Jumlah

200.000
200.000
200.000
300.000
20.000.000

13

DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, 2006. Cell cyle . Avaiable from : http: //images, goole, co, id/(diakses 2
April 2008).
Bedir, E., Abou-Gazar, H., Ngwendson, J. N., Khan, I. A., 2003, Eurycomaside: A new
quassinoid from the roots of Eurycoma longifolia, Chem Pharm Bull,51(11): 13011303.
Boehm, T., 1998, An old paradigm for treating cancer and other disease in 21 st century,
Canc and Met Rev, 12:149-154.
Chen, I.L., Chen, J.Y., Shieh, P.C., Chen, J.L., Lee, C.H., Juang , S.H. and Wang, T.C.,
2008, Synthesis and antiproliferative evaluation of amide-containing flavone and
isoflavone derivatives, Bioorg Med Chem, 16:76397645.
Choi, E.J., Kim, T., and Myeong-Sok, 2007, Pro-apoptotic effect and cytotoxicity of
genistein and genistin in human ovarian cancer SK-OV-3 cells, Life Sci, 80: 1403
1408.
Choi, E.J. and Kim, G.H., 2008, Daidzein causes cell cycle arrest at the G1 and G2/M
phases in human breast cancer MCF-7 and MDA-MB-453 cells, Phytomed, 15:
683690.
Departemen Kesehatan RI. 1997. Profil Kesehatan Indonesia, Depkes RI. Jakarta.
Goldie, J.H., 2001, Drug resistence in cancer: A perspective, Cancer and Metastasis
Rev, 20: 63-68.
Guo, J.M., Kang, G.Z., Xiao, B.X., Liu, D.H., Zhang, S., 2004, Effect of daidzein on cell
growth, cell cycle, and telomerase activity of human cervical cancer in vitro, Int J
Gynecol Cancer ,14: 882888.
Harbone, J.B. and Williams, C.A., 2000, Advances in flavonoid research since 1992.
Phytochem, 55: 481-504.
Heo, M.Y., Sohn, S.J. and Au, W.W., 2001, Anti-genotoxicity of galangin as a cancer
chemopreventive agent candidate, Mutat Res, 488: 135-150.
Hoffman, E. J. 1999. Cancer and the Searh for Selective Biochemical
Inhibitor,CRCPress, Boca Raton, London.
Hou, C.H., Fong, Y.C., Chen, J.T, Liu, J.F., Lin, M.S., Chang, C.S., and Tang, H.T.,
2008, The novel isoflavone 7-hydroxy-30,40-benzoisoflavone induces cell apoptosis
in human osteosarcoma cells, Cancer Lett,, 271: 117128.
Jiwadinda, S., Santisopasri, V., Murakami, A., Hirai, N., Ohigashi, H., 2001, Quassinoids
from Eurycoma longifolia, Chem Pharm Bull, 41: 403-405.
Lee, Y., Imakura, Y., Sumida, R., Wu, Y., and Hall, I.H., 1979, Antitumor agents. 33.
Isolation and structural elucidation of bruceoside-A and -B, novel antileukemic
quassinoid glycosides, and brucein-D and -E from Brucea javanica, J Org Chem,
44 (1979), pp. 21802185.
Li, Z., Li, J., Mo, B., Hu, C., Liu, H., Qi, H., Wang, Z., and Xu, J., 2008, Genistein induces
cell apoptosis in MDA-MB-231 breast cancer cells via the mitogen-activated protein
kinase pathway, Toxicol In Vitro, 22:17491753.
Marini, H., Minutoli, L., Polito, F., Bitto, A., Altavilla, D., and Atteritano, A., 2007, Effects of
the phytoestrogen genistein on bone metabolism in osteopenic postmenopausal
women: a randomized trial, Ann Intern Med,146: 839847.
Murata, M., Midorikawa, K., Koh, M., Umezawa, K., Kawanishi, S., 2004, Genistein and
daidzein induce cell proliferation and their metabolites cause oxidative DNA damage
in relation to isoflavone-induced cancer of estrogen-sensitive organs, Biochem, 43:
25692577.
Rode, H.D., Eisel, D., Frost, I. 2004. Apoptosis, Cell Death and Cell Proliferation
Manual, 3rd ed., Roche Applied Science.
Shibuya, K., Mathers, C.D., Boschi-Pinto, C., Lopez, A.D., Murray, C.J.L. 2002. Global
and regional estimates of cancer mortality and incidences by site: II. Results for the
global burden of disease 2000. BMC Cancer, 2(37).
14

Su, S.J., Chow, N.H., Kung, M.L., Hung, T.C., Chang, K.L., 2003, Effects of soy
isoflavones on apoptosis induction and G2-M arrest in human hepatoma cells
involvement of caspase-9 activation, Bcl-2 and Bcl-XL downregulation,and Cdc2
kinase activity, Nutr Cancer, 45: 113123.
Taylor, G.C., Feitelson, A.K., Taylor, D.D., 2004, Inhibitory effect of genistein and
daidzein on ovarian cancer cell growth, Anticancer Res, 24: 795800.
Tjindarbumi D, dan Mangunkusuma R, 2002, Cancer in Indonesia, Present and Future,
Jpm J Clin Oncol, 32 (Supplement 1), 17-21.
Velde, C.J.H., 1999, Tumor Payudara dalam Velde CJH, Bosman FT, Wagener DJT,
Onkologi, Edisi 5, Panitia Kanker RSUD Dr. Sardjito Yogyakarta, 467-92.
Wang, H.Z., Zhang, Y., Xie, L.P., Yu, X.Y., Zhang, R.Q., 2002, Effects of genistein and
daidzein on the cell growth, cell cycle, and differentiation of human and murine
melanoma cells, J Nutr Biochem, 7: 421426.
Wei H, Bowen R, Cai Q, Barnes S and Wang Y, 1995, Antioxidant and antipromotional
effects of the soybean isoflavone genistein, Proc Soc Exp Biol Med, 208: 124-230.
Wei H, Zhang, X, Wang Y and Lebwohl M, 2002, Inhibition of ultraviolet light-induced
oxidative events in the skin and internal organs of hairless mice by isoflavone
genistein, Cancer Lett, 185: 21-29.
Yeh, T.C., Chiang, P.C., Li, T.K., Hsu, J.L., Lin, C.J., Wang, S.W., Peng, C.Y., and JihHwa, 2007, Genistein induces apoptosis in human hepatocellular carcinomas via
interaction of endoplasmic reticulum stress and mitochondrial insult, Biochem
Pharmacol, 73: 782 792.
Yoshida T., Hatano T., dan Ito H., 1995, Bioactive Polyphenols Having Flavan-3-ol unit
and other Flavonoid from Higher Plant, Chungnam University, Korea.
Zha O., 1995, UNESCO Regional Seminar on the Chemistry, Pharmacology and Clinical
Use of Flavonoid Compounds, Chungnam University, Korea.
Zou, H., Zhan, S., and Cao, K., 2008, Apoptotic activity of genistein on human lung
adenocarcinoma SPC-A-1 cells and preliminary exploration of its mechanisms using
microarray, Biomed Pharmacother, 62: 583-589.

15

CURRICULUM VITAE

Name

: SRI HERWIYANTI

Place and date of birth

: Temanggung, 29 Mei 1955

Education:
Biologist

Faculty of Biology Gadjah Mada University (GMU)

1982;

Magister Science in Medical Science Faculty of Medicine GMU

1989;

Doctoral
going

On

in Medicine Science Faculty of Medicine GMU

Employment:

1983-1985

: Assistant of Histology, School of Medicine GMU

2000 -sekarang

: Lector of Histology, Faculty of Medicine GMU

Academic responsibilities:
- Lecturer on Histology for Undergraduate Programme
- Lecturer on Basic Medical Science of Postgraduate Programme
Involvement in professional organization:
- Member of The Indonesian Society for Anatomist (PAAI)
- Member of The Indonesian Biology Association (ISBI)
Research and Publications:

1. Sri Herwiyanti, Yustina Andwi Ari Sumiwi. The effect of chlorella on the cultured of
cell line BHK. DPP Fakultas.
2. Sri Herwiyanti, M. Ghufron, Bambang Budiono. The effect of Aloe vera on
the cultured of chiken embryo fibroblast. Berkala I Ked 40(2):61-66, 1998
3. Sri Herwiyanti, Bambang Budiono. The Effect of lamtoro powder
(Leucaena glauca bent) on the histologic structure of thyroid glands of
Rattus norvegicus, J Ked YARSI 7(2): 23-32, 1999
4. Sri Herwiyanti, M. Ghufron. The liver histologic structure of Rattus
norvegicus after green tea and parasetamol treatment. J Ked YARSI 7(2):
40-50, 1999
5. Bambang Budiono, Sri Herwiyanti. The histological structure of liver of
rats (Rattus norvegicus) after consuming extract of lamtoro leaf & green
tea (Leucaena leucocephala). J Ked YARSI 8(2): 16-24, 2000
6. Sosroseno, W, Herminajeng, E, Sri Herwiyanti, & Ghufron, M. Effects of
cytokines on Porphyromonas gingivalis-induced opsonophagocytosis of a
murine macrophage cell lines. Eur J Oral Sci 2000; 1008 pp: 1-3.

16

LAMPIRAN
Pendidikan, Pengabdian dan Publikasi
Pendidikan
Univesitas dan Lokasi
Fak.Biologi UGM
Pasca Sarjana UGM

Gelar
DRA
MS

Tahun Selesai
1982
1989

Bidang Studi
Biologi
Ilmu
Kedokteran
Dasar

Pengalam kerja dalam penelitian dan pengalaman professional


Institusi

Jabatan

Periode Kerja

Daftar Publikasi:
1. Sri Herwiyanti, Yustina Andwi Ari Sumiwi. The effect of chlorella on the cultured
of cell line BHK. DPP Fakultas.
2. Sri Herwiyanti, M. Ghufron, Bambang Budiono. The effect of Aloe vera on the
cultured of chiken embryo fibroblast. Berkala I Ked 40(2):61-66, 1998
3. Sri Herwiyanti, Bambang Budiono. The Effect of lamtoro powder (Leucaena
glauca bent) on the histologic structure of thyroid glands of Rattus norvegicus, J
Ked YARSI 7(2): 23-32, 1999
4. Sri Herwiyanti, M. Ghufron. The liver histologic structure of Rattus norvegicus
after green tea and parasetamol treatment. J Ked YARSI 7(2): 40-50, 1999
5. Bambang Budiono, Sri Herwiyanti. The histological structure of liver of rats
(Rattus norvegicus) after consuming extract of lamtoro leaf & green tea
(Leucaena leucocephala). J Ked YARSI 8(2): 16-24, 2000
6. Sosroseno, W, Herminajeng, E, Sri Herwiyanti, & Ghufron, M. Effects of
cytokines on Porphyromonas gingivalis-induced opsonophagocytosis of a murine
macrophage cell lines. Eur J Oral Sci 2000; 1008 pp: 1-3.

Yogyakarta, 9 April 2010

( Sri Herwiyanti )

17

18

USULAN PENELITIAN DANA MASYARAKAT


TAHUN ANGGARAN 2010

Judul Penelitian
UJI SITOTOKSIK SENYAWA TURUNAN ISOFLAVON HASIL SINTESIS
TERHADAP KULTUR SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 DAN T47D.

Peneliti :
Dra. Sri Herwiyanti, MS.

Mahasiswa :
1. Wico Hartanti (08/264834/KU/12612)
2. Lusiana Aisyah Andiasmara (07/250417/KU/12160)
3. Rizky Estu (08/264832/KU/12611)
4. Raymond Andre (08/264924/KU/12617)

BAGIAN HISTOLOGI DAN BIOLOGI SEL


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA 2010

19

HALAMAN PENGESAHAN USUL PENELITIAN


Judul: Uji sitotoksik senyawa turunan isoflavon hasil sintesis terhadap kultur sel
kanker payudara MCF-7 dan T47D
1. Ketua Peneliti
Nama
Jenis Kelamin
NIP
Pangkat/Golongan
Jabatan Struktural
Jabatan Fungsional
Bagian
Alamat Kantor dan Telp./Fax/E-mail
Alamat Rumah dan Telp./Fax/E-mail
2. Mata Kuliah yang diampu
3. Penelitian terakhir
4. Biaya yang diperlukan

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
: Rp 30.000.000,00

Yogyakarta, 9 April 2010

Kepala Bagian,

Mengetahui :
Wakil Dekan Bidang Penelitian,
Pascasarjana & Kerjasama

dr. Abu Tholib, M. Sc, Ph.D.


NIP. 1961 1020 19881 1 1001

Peneliti Utama,

Ketua LPPM UGM,

Prof. Dr. Tech. Ir. Danang Parikesit, M.Sc.


NIP. 1965 0603 319900 3 1002

20

Sistematika Usulan Penelitian


C. Identitas dan Uraian Umum
1. Judul Penelitian
2. Peneliti
Nama
Jabatan
Bagian
Alamat Surat
Telepon
Faksimil
E-mail

: Uji sitotoksik senyawa turunan isoflavon hasil sintesis


terhadap kultur sel kanker payudara MCF-7 dan T47D.
:
:
:
:
:
:
:

3. Tim Peneliti
No.

Nama dan gelar akademik

Bidang keahlian

Bagian

Nama Mahasiswa

No. Mahasiswa

Program Studi

1.
No.
1.
2.
3.
4.
4. Obyek Penelitian

: Senyawa turunan isoflavon hasil sintesis

5. Masa Pelaksanaan

: 7 bulan

Mulai-Berakhir

: April-Oktober 2010

6. Usulan Biaya

: RP.30.000.000

7. Lokasi Penelitian

: Lab. Farmakologi dan Terapi dan Lab. Histologi

8. Temuan yang ditargetkan

: Senyawa antikanker turunan isoflavon yang poten.

9. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran : Berkala Ilmu Kedokteran


10. Instansi lain yang terlibat

: Jurusan Kimia FMIPA UGM, Bagian Farmakologi


& Terapi FK UGM

11. Keterangan lain yang dianggap perlu

: --

12. Kontribusi mendasar pada bidang ilmu : Memberikan informasi ilmiah aktivitas
antikanker senyawa turunan isoflavon hasil
sintesis dari minyak cengkeh.

21

22

Anda mungkin juga menyukai