Judul: Uji sitotoksik senyawa turunan isoflavon hasil sintesis terhadap kultur sel
kanker payudara MCF-7 dan T47D
1. Ketua Peneliti
Nama
Jenis Kelamin
NIP
Pangkat/Golongan
Jabatan Struktural
Jabatan Fungsional
Bagian
Alamat Kantor dan Telp./Fax/E-mail
Alamat Rumah dan Telp./Fax/E-mail
2. Mata Kuliah yang diampu
3. Penelitian terakhir
4. Biaya yang diperlukan
Kepala Bagian,
Mengetahui :
Wakil Dekan Bidang Penelitian,
Pascasarjana & Kerjasama
Peneliti Utama,
3. Tim Peneliti
No.
1.
No.
Nama Mahasiswa
Bidang keahlian
Histologi
Bagian
Histologi
1.
Wico Hartanti
No. Mahasiswa
08/264834/KU/12612
Program Studi
Ilmu Kedokteran
2.
07/250417/KU/12160
Ilmu Kedokteran
3.
Rizky Estu
08/264832/KU/12611
Ilmu Kedokteran
4.
Raymond Andre
08/264924/KU/12617
Ilmu Kedokteran
4. Obyek Penelitian
5. Masa Pelaksanaan
: 7 bulan
Mulai-Berakhir
: April-Oktober 2010
6. Usulan Biaya
: Rp.20.000.000
7. Lokasi Penelitian
: --
12. Kontribusi mendasar pada bidang ilmu : Memberikan informasi ilmiah aktivitas
antikanker senyawa turunan isoflavon hasil
sintesis dari minyak cengkeh.
namun
bagaimana
aktivitas
sitotoksiknya belum dikaji. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji ke 4 senyawa turunan
isoflavon hasil sintesis tersebut terhadap 2 (dua) sel kanker payudaran MCF-7 dan T4D.
Uji aktivitas antikanker dilakukan dengan metode MTT assay dan aktivitas sitosoksiknya
ditunjukan dengan nilai IC50 yaitu kadar turunan isoflavon yang mampu menghambat
pertumbuhan sel kanker hingga 50%. Setiap uji dilakukan secara triplikat dengan 3 (tiga)
kali pengujian untuk masing-masing turunan isoflavon. Nilai IC 50 yang diperoleh dari
setiap turunan isoflavon pada masing-masing sel dibandingkan dengan uji Anava
dilanjutkan dengan uji t. Hasil uji aktivitas akan digunakan untuk menentukan senyawa
turunan isoflavon yang paling aktif sebagai dasar untuk pengembangan lebih lanjut
senyawa isoflavon sebagai antikanker yang potensial.
baik melalui sintesis senyawa organik maupun eksplorasi senyawa aktif dari bahan alam
yang secara empirik digunakan oleh masyarakat untuk mengobati kanker.
Banyak senyawa aktif hasil isolasi dari bahan alam terutama tanaman telah
dibuktikan aktivitas antikankernya diantaranya adalah senyawa golongan flavanoid.
Flavonoid adalah metabolit sekunder dengan dua cincin benzen yang dihubungkan
dengan 3 (tiga) karbon. Isoflavon merupakan salah satu senyawa golongan flavonoid
selain flavon, flavonol, flavanon, flavanol dan antosianidin (Harbone & William, 2000).
Isoflavon terbukti mempunyai berbagai aktivitas
(7,4-dihidroksiisoflavon),
daidzein
A (5,7-dihidroksi-4-metoksiisoflavon)
metoksiisoflavon)
dan
(5,7,4-trihidroksiisoflavon),
formononetin
(7-hidroksi-4-
kedelai (Gycine max, L). Senyawa-senyawa turunan isoflavon alami tersebut terbukti
mempunyai aktivitas antikanker pada berbagai jenis kanker seperti
kanker ovarium
(Choi et al., 2007; Taylor et al., 2004), kanker payudara (Choi & Kim, 2008; Li et al.,
2008), kanker serviks (Guo et al., 2004), melanoma (Wang et al., 2002),
hepatocarcinoma (Yeh et al., 2007) dan adenokarsinoma paru (Zou et al., 2008).
Meskipun turunan isoflavon terutama genistein dan daidzein aktif pada berbagai
jenis kanker dan potensial untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi antikanker tetapi
ketersediaanya sangat terbatas. Hasil isolasi dari kedelai tidak menguntungkan secara
ekonomis karena biaya isolasi mahal. Untuk mengatasi keterbatasan ketersediaan
senyawa isoflavon dan mengembangkan bahan alam Indonesia sebagai bahan baku
obat, Sabirin et al. (2009) mensintesis senyawa turunan isoflavon dari bahan baku
minyak cengkeh (eugenol) yang banyak tersedia di Indonesia. Sebanyak 4 (empat)
senyawa turunan isoflavon yang berbeda dengan genistein dan daidzein berhasil
disintesis
yaitu
7-hidroksi-3,4-dimetoksi-isoflavon,
5,7-dihidroksi-3,4-
R1O
R1O
R3
R3
O
R2
R1 R2
R3
R4
H
H
H
H
H
H
= daidzein
C H3
= biochanin A
OH
H
OH
R2
OR4
CH3
O
OCH3
R1 R2 R3
= genestein
= formononetin
OCH3
H OH OCH3
HOOCCH2 H
OCH3
= 7-hidroksi-3',4'-dimetoksi
isoflavon
= 5,7-dihidroksi-3',4'-dimetoksi
isoflavon
= 7-O-karboksimetil-3',4'dimetoksiisoflavon
Kanker
Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular namun menjadi
satu juta wanita tiap tahun menderita kanker payudara (Velde, 1999)
Banyak faktor penyebab tingginya mortalitas kanker di dunia, diantaranya adalah
angka keberhasilan pengobatan kanker relatif rendah. Meskipun berbagai strategi
pengobatan telah dikembangkan melalui pembedahan, radioterapi dan kemoterapi,
namun belum memberikan hasil yang memuaskan (Hoffman, 1999). Kemoterapi belum
memberikan hasil yang optimal. Tingkat keberhasilan kemoterapi dengan antikanker
hanya sekitar 30%. Hal ini karena antikanker umumnya bekerja tidak spesifik sehingga
menimbulkan efek samping yang cukup serius. Selain itu timbulnya resistensi terhadap
antikanker menyebabkan banyak antikanker tidak sensitif lagi (Goldie, 2001). Timbulnya
resistensi terhadap sebagian besar antikanker yang menyebabkan antikanker kanker
tersebut tidak sensitif telah mendorong perlunya usaha menemukan antikanker baru
yang lebih spesifik dan lebih sensitif (Boehm, 1998; Goldie, 2001).
genistein,
daidzein,
biochanin
dan
formononetin.
Genistein
(7,4-
dihidroksiisoflavon), daidzein (5,7,4-trihidroksiisoflavon), biochanin A (5,7-dihidroksi-4metoksiisoflavon) dan formononetin (7-hidroksi-4-metoksiisoflavon) yang diisolasi dari
kedelai (G. max, L) ini terbukti dapat menghambat pertumbuhan sel kanker payudara
dan kanker rahim (Heo et al., 2001; Choi et al., 2007). Penelitian lebih lanjut
membuktikan bahwa genestein dapat memacu apoptosis adenocarcinoma paru cell line
SPC-A-1 (Zou et al., 2008) dan sel kanker ovarium SK-OV-3 (Choi et al., 2007). Li et al.
(2008) juga membuktikan bahwa genestein dapat menginduksi apoptosis kanker
payudara MDA-MB-231 melalui jalur mitogen-activated protein kinase. Selain itu,
isoflavon daedzein terbukti dapat menghambat siklus sel pada fase G1 dan G2/M sel
kanker payudara MCF-7 dan MDA-MB-453 (Coi et al., 2008), sedangkan Guo et al.
(2004) membuktikan daidzein menghambat pertumbuhan sel dan siklus sel serta
aktivitas telomerase sel kanker serviks in vitro. Geneistein juga mampu menghambat
radiasi ultra violet yang menyebabkan kanker kulit. Genistein dilaporkan mampu
menghambat reaksi oksidatif karena radiasi sinar ultra violet yaitu produksi hidrogen
peroksida (H2O2), peroksidasi lipid dan pembentukan 8-hidroksi-2,-deoksiguanosin (8OHdG) (Wei et al.,2002).).
4. Uji sitotoksik
Uji siitotoksik dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji
kemampuan suatu senyawa (misalnya makanan, obat, kosmetik) atau suatu sel
mediator (misal sel T sitotoksik) dalam membunuh sel. Selain itu uji sitotoksik juga
dilakukan untuk mengkaji aktivitas antikanker suatu senyawa secara in vitro dengan
menggunakan kultur sel kanker secara in vitro sebagai objek uji. Uji sitotoksik dapat
dilakukan dengan uji kolorimetri, dengan menilai kebocoran membran plasma
(kemampuan mengikat zat warna dye exclusion method) atau mengukur aktivitas
metaboliknya (misal MTT) (Rode et al., 2004).
8
Uji kolorimetri ini bermanfaat untuk menguji sitotoksisitas dalam waktu 24-96 jam
kultur sel. Cotoh uji dye exclusion method adalah dengan menggunakan trypan blue
exclusion assay. Ini merupakan salah satu uji standar untuk menilai adanya kebocoran
membrane plasma pada sel yang mati dan didasarkan pada perubahan permeabilitas
membran sehingga terjadi kebocoran komponen. Sel yang mengalami kebocoran akan
menyerap zat warna trypan blue. Hal ini tidak terjadi pada sel viable dengan membran
sel yang masih intak. Pada pemeriksaan menggunakan mikroskop cahaya, sel mati
tampak berwarna biru karena trypan blue berikatan dengan protein intraseluler, dengan
sel viable tidak terwarnai dengan trypan blue dan berwarna terang (Rode et al., 2008).
MTT assay adalah tes laboratorium menggunakan prinsip kolorometri untuk
menghitung proliferasi sel, serta aktivitas sitotoksik senyawa obat. Yellow MTT (3-(4,4Dymethylthiazol-2-yl)-2,5 diphenil tetrazolium bromide) direduksi menjadi formazan ungu
dalam mitokondria sel hidup. Larutan dimethyl sulfoxide (DMSO) atau sodium dodecyl
sulfate (SDS) dalam HCL encer, ditambahkan untuk meningkatkan kelarutan formazan
ungu. Absorbansi dari larutan berwarna ini dapat dikuantifikasi dengan pengukuran pada
panjang gelombang tertentu, biasanya antara 500-600 nm (Mosmann,1983).
glass 500mL, breaker glass 1 L, Tissue culture flask (TCF) 75 cm 2 , screw capped
conical tube, tabung Eppendrof, botol kaca steril 250 mL, botol kaca steril 100 mL, blue
tips, yellow tips, pipet ukur 10mL, pipet ukur 5 mL, pipet Eppendrof, inverted mikroskop,
sentrifuga, homositometer (Neubauer), pH meter (TOA), gelas objek, mikroskop cahaya,
magnetic stirer, kertas saring 0,22m (Lebec), neraca analitik ( Sartorius), gelas
pengaduk dan ELISA reader.
Bahan yang digunakan dalam penelitian meliputi 1) 4 (empat) senyawa turunan
isoflavon hasil sintesis yang dilakukan oleh Prof. Dr. Sabirin Matsjeh dan Tim dari
Jurusan Kimia, FMIPA UGM. Ke 4 senyawa uji tersebut adalah i. 7-hidroksi-3,4dimetoksi-isoflavon, ii. 5,7-dihidroksi-3,4-dimetoksiisoflavon, iii. 7-O-karboksimetil-3,4dimetoksi-isoflavon, iv. 7-O-karboksimetil-5-hidroksi-3,4-dimetoksi-isoflavon dan 1 (satu)
kontrol positif doksorubisin. Dua sel kanker payudara digunakan untuk menguji aktivitas
sitotoksik yaitu sel MCF-7 dan T47D. Untuk keperluan kultur sel dibutuhkan medium
RPMI 1640 (Sigma), Fetal Bovine Serum/FBS 10% (Sigma), penisilin-streptomisin 3%
(Gibco BRL), fungsion 1% (Gibco BRL), natrium bikarbonat, 4 (2-hydroxyethyl)-Ipiperazine-ethane-sulphonic acid/HEPES (Sigma), akuabides, alkohol 70%, Yellow MTT
dan sodium dodecyl sulfate (SDS).
3. Uji aktivitas sitotoksik
Suspensi sel MCF-7 atau T47D dalam media kultur yang mengandung 1,5 x 104
sel/100L suspensi dimasukkan ke dalam masing masing sumuran (microwell plate) 96
dan diinkubasikan pada inkubator suhu 37
dibuat larutan stok senyawa uji dan kontrol positif (doksorubisin) dengan melarutkan 10
mg setiap senyawa turunan isoflavon dalam 1 mL media kultur RPMI. Larutan senyawa
uji selalu dibuat baru sebelum uji aktivitas dilakukan. Dari larutan stok senyawa uji dan
doksorubisin selanjutnya dibuat berbagai konsentrasi larutan uji mulai dari kadar 0,5; 1;
5; 10; 25; 50 dan 100 g/mL. Sebanyak 100 L larutan senyawa uji atau doksorubisin
dari masing-masing konsentrasi dimasukkan ke dalam suspensi sel dalam sumuran 96
10
yang telah diinkubasikan sebelumnya. Sebagai kontrol negatif ditambahkan media kultur
sebanyak 100 L ke dalam sumuran. Uji dilakukan secara triplikat untuk tiap perlakuan
dan diulangi 3 kali. Kultur yang telah diberi bahan uji diinkubasikan selama 24 jam pada
suhu 37 0C dalam inkubator 5 % CO2. Selesai inkubasi media kultur dibuang dan dicuci
dengan PBS dan ditambahkan 100 L larutan MTT (1 mL MTT dalam 10 mL media
kultur) ke dalam setiap sumuran dan kemudian diinkubasikan lagi pada suhu 37 0C 5%
CO2 selama 4 jam. Setelah 4 jam ditambahkan 100 L stopper SDS 10 % dalam HCL
0,1 N ke dalam setiap sumuran (untuk melarutkan purple formazan). Kemudian dizeker
selama 5 menit dan dibungkus rapat. Setelah dibiarkan dalam suhu kamar semalam
dilakukan
pembacaan
absorpsi
dengan
microplate
gelombang () 595 nm . Dari hasil analisa absorbansi maka dapat dihitung viabilitas sel
dengan rumus :
% hidup (viabilitas) = (c-b) (a-b) x 100
Keterangan : a adalah absorbansi kontrol sel; b adalah absorbansi kontrol media dan
c adalah absorbansi sampel. Aktivitas sitotoksik setiap senyawa uji dan doksorubisin
dinyatakan dengan nilai IC50 yakni kadar yang mampu menghambat pertumbuhan sel
hingga 50% yang dihitung dengan analisis probit berdasarkan hubungan antara kadar
dengan penghambatan pertumbuhan sel.
4. Analisis hasil
Data nilai IC50 dari setiap pengujian dari masing-masing senyawa uji dan
doksorubisin dihitung rata-ratanya dan dibandingkan dengan Anava dilanjutkan dengan
uji t untuk menentukan senyawa uji yang paling aktif.
11
LUARAN PENELITIAN
Luaran dari hasil penelitian ini adalah informasi aktivitas sitotoksik ke 4 senyawa
uji yaitu
7-hidroksi-3,4-dimetoksi-isoflavon, 5,7-dihidroksi-3,4-dimetoksiisoflavon, 7-
karboksimetil-3,4-dimetoksiisoflavon,
7-O-karboksimetil-5-hidroksi-3,4-dimetoksiiso-
flavon dan doksorubisin. Hasil penelitian ini direncanakan untuk dipublikasikan dalam
Berkala Ilmu Kedokteran.
Penelitian ini melibatkan 4 mahasiswa Program Pendidikan Dokter, Fakultas
Kedokteran UGM yang masing-masing mahasiswa akan melakukan penelitian
skripsinya, sehingga nantinya akan dihasilkan 4 skripsi dengan judul masing-masing :
1. Uji sitotoksik senyawa 7-hidroksi-3,4-dimetoksiisoflavon hasil sinteis terhadap kultur
sel kanker payudara MCF-7 dan T47D.
2. Uji sitotoksik senyawa 5,7-dihidroksi-3,4-dimetoksiisoflavon hasil sinteis terhadap
kultur sel kanker payudara MCF-7 dan T47D.
3. Uji sitotoksik senyawa 7-karboksimetil-3,4-dimetoksiisoflavon hasil sinteis terhadap
kultur sel kanker payudara MCF-7 dan T47D.
4. Uji sitotoksik senyawa 7-O-karboksimetil-5-hidroksi-3,4-dimetoksiisoflavon hasil
sinteis terhadap kultur sel kanker payudara MCF-7 dan T47D.
12
2.
4.
Uraian Pengeluaran
Gaji dan upah
- Ketua Peneliti
- Laboran/teknisi
Jumlah (Rp)
.
3.000.000
500.000
2500.000
. 1000.000
5000.000
1000.000
500.000
2500.000
1000.000
1000.000
600.000
100.000
200.000
200.000
Biaya Perjalanan
- Tiket kendaraan umum p.p
- Lumpsum
Biaya lain-lain:
Pemotretan/Scaning sample
Dokumentasi
Fotokopi dan penjilitan
Administrasi surat menyurat
Pemeliharaan alat
Jumlah
200.000
200.000
200.000
300.000
20.000.000
13
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, 2006. Cell cyle . Avaiable from : http: //images, goole, co, id/(diakses 2
April 2008).
Bedir, E., Abou-Gazar, H., Ngwendson, J. N., Khan, I. A., 2003, Eurycomaside: A new
quassinoid from the roots of Eurycoma longifolia, Chem Pharm Bull,51(11): 13011303.
Boehm, T., 1998, An old paradigm for treating cancer and other disease in 21 st century,
Canc and Met Rev, 12:149-154.
Chen, I.L., Chen, J.Y., Shieh, P.C., Chen, J.L., Lee, C.H., Juang , S.H. and Wang, T.C.,
2008, Synthesis and antiproliferative evaluation of amide-containing flavone and
isoflavone derivatives, Bioorg Med Chem, 16:76397645.
Choi, E.J., Kim, T., and Myeong-Sok, 2007, Pro-apoptotic effect and cytotoxicity of
genistein and genistin in human ovarian cancer SK-OV-3 cells, Life Sci, 80: 1403
1408.
Choi, E.J. and Kim, G.H., 2008, Daidzein causes cell cycle arrest at the G1 and G2/M
phases in human breast cancer MCF-7 and MDA-MB-453 cells, Phytomed, 15:
683690.
Departemen Kesehatan RI. 1997. Profil Kesehatan Indonesia, Depkes RI. Jakarta.
Goldie, J.H., 2001, Drug resistence in cancer: A perspective, Cancer and Metastasis
Rev, 20: 63-68.
Guo, J.M., Kang, G.Z., Xiao, B.X., Liu, D.H., Zhang, S., 2004, Effect of daidzein on cell
growth, cell cycle, and telomerase activity of human cervical cancer in vitro, Int J
Gynecol Cancer ,14: 882888.
Harbone, J.B. and Williams, C.A., 2000, Advances in flavonoid research since 1992.
Phytochem, 55: 481-504.
Heo, M.Y., Sohn, S.J. and Au, W.W., 2001, Anti-genotoxicity of galangin as a cancer
chemopreventive agent candidate, Mutat Res, 488: 135-150.
Hoffman, E. J. 1999. Cancer and the Searh for Selective Biochemical
Inhibitor,CRCPress, Boca Raton, London.
Hou, C.H., Fong, Y.C., Chen, J.T, Liu, J.F., Lin, M.S., Chang, C.S., and Tang, H.T.,
2008, The novel isoflavone 7-hydroxy-30,40-benzoisoflavone induces cell apoptosis
in human osteosarcoma cells, Cancer Lett,, 271: 117128.
Jiwadinda, S., Santisopasri, V., Murakami, A., Hirai, N., Ohigashi, H., 2001, Quassinoids
from Eurycoma longifolia, Chem Pharm Bull, 41: 403-405.
Lee, Y., Imakura, Y., Sumida, R., Wu, Y., and Hall, I.H., 1979, Antitumor agents. 33.
Isolation and structural elucidation of bruceoside-A and -B, novel antileukemic
quassinoid glycosides, and brucein-D and -E from Brucea javanica, J Org Chem,
44 (1979), pp. 21802185.
Li, Z., Li, J., Mo, B., Hu, C., Liu, H., Qi, H., Wang, Z., and Xu, J., 2008, Genistein induces
cell apoptosis in MDA-MB-231 breast cancer cells via the mitogen-activated protein
kinase pathway, Toxicol In Vitro, 22:17491753.
Marini, H., Minutoli, L., Polito, F., Bitto, A., Altavilla, D., and Atteritano, A., 2007, Effects of
the phytoestrogen genistein on bone metabolism in osteopenic postmenopausal
women: a randomized trial, Ann Intern Med,146: 839847.
Murata, M., Midorikawa, K., Koh, M., Umezawa, K., Kawanishi, S., 2004, Genistein and
daidzein induce cell proliferation and their metabolites cause oxidative DNA damage
in relation to isoflavone-induced cancer of estrogen-sensitive organs, Biochem, 43:
25692577.
Rode, H.D., Eisel, D., Frost, I. 2004. Apoptosis, Cell Death and Cell Proliferation
Manual, 3rd ed., Roche Applied Science.
Shibuya, K., Mathers, C.D., Boschi-Pinto, C., Lopez, A.D., Murray, C.J.L. 2002. Global
and regional estimates of cancer mortality and incidences by site: II. Results for the
global burden of disease 2000. BMC Cancer, 2(37).
14
Su, S.J., Chow, N.H., Kung, M.L., Hung, T.C., Chang, K.L., 2003, Effects of soy
isoflavones on apoptosis induction and G2-M arrest in human hepatoma cells
involvement of caspase-9 activation, Bcl-2 and Bcl-XL downregulation,and Cdc2
kinase activity, Nutr Cancer, 45: 113123.
Taylor, G.C., Feitelson, A.K., Taylor, D.D., 2004, Inhibitory effect of genistein and
daidzein on ovarian cancer cell growth, Anticancer Res, 24: 795800.
Tjindarbumi D, dan Mangunkusuma R, 2002, Cancer in Indonesia, Present and Future,
Jpm J Clin Oncol, 32 (Supplement 1), 17-21.
Velde, C.J.H., 1999, Tumor Payudara dalam Velde CJH, Bosman FT, Wagener DJT,
Onkologi, Edisi 5, Panitia Kanker RSUD Dr. Sardjito Yogyakarta, 467-92.
Wang, H.Z., Zhang, Y., Xie, L.P., Yu, X.Y., Zhang, R.Q., 2002, Effects of genistein and
daidzein on the cell growth, cell cycle, and differentiation of human and murine
melanoma cells, J Nutr Biochem, 7: 421426.
Wei H, Bowen R, Cai Q, Barnes S and Wang Y, 1995, Antioxidant and antipromotional
effects of the soybean isoflavone genistein, Proc Soc Exp Biol Med, 208: 124-230.
Wei H, Zhang, X, Wang Y and Lebwohl M, 2002, Inhibition of ultraviolet light-induced
oxidative events in the skin and internal organs of hairless mice by isoflavone
genistein, Cancer Lett, 185: 21-29.
Yeh, T.C., Chiang, P.C., Li, T.K., Hsu, J.L., Lin, C.J., Wang, S.W., Peng, C.Y., and JihHwa, 2007, Genistein induces apoptosis in human hepatocellular carcinomas via
interaction of endoplasmic reticulum stress and mitochondrial insult, Biochem
Pharmacol, 73: 782 792.
Yoshida T., Hatano T., dan Ito H., 1995, Bioactive Polyphenols Having Flavan-3-ol unit
and other Flavonoid from Higher Plant, Chungnam University, Korea.
Zha O., 1995, UNESCO Regional Seminar on the Chemistry, Pharmacology and Clinical
Use of Flavonoid Compounds, Chungnam University, Korea.
Zou, H., Zhan, S., and Cao, K., 2008, Apoptotic activity of genistein on human lung
adenocarcinoma SPC-A-1 cells and preliminary exploration of its mechanisms using
microarray, Biomed Pharmacother, 62: 583-589.
15
CURRICULUM VITAE
Name
: SRI HERWIYANTI
Education:
Biologist
1982;
1989;
Doctoral
going
On
Employment:
1983-1985
2000 -sekarang
Academic responsibilities:
- Lecturer on Histology for Undergraduate Programme
- Lecturer on Basic Medical Science of Postgraduate Programme
Involvement in professional organization:
- Member of The Indonesian Society for Anatomist (PAAI)
- Member of The Indonesian Biology Association (ISBI)
Research and Publications:
1. Sri Herwiyanti, Yustina Andwi Ari Sumiwi. The effect of chlorella on the cultured of
cell line BHK. DPP Fakultas.
2. Sri Herwiyanti, M. Ghufron, Bambang Budiono. The effect of Aloe vera on
the cultured of chiken embryo fibroblast. Berkala I Ked 40(2):61-66, 1998
3. Sri Herwiyanti, Bambang Budiono. The Effect of lamtoro powder
(Leucaena glauca bent) on the histologic structure of thyroid glands of
Rattus norvegicus, J Ked YARSI 7(2): 23-32, 1999
4. Sri Herwiyanti, M. Ghufron. The liver histologic structure of Rattus
norvegicus after green tea and parasetamol treatment. J Ked YARSI 7(2):
40-50, 1999
5. Bambang Budiono, Sri Herwiyanti. The histological structure of liver of
rats (Rattus norvegicus) after consuming extract of lamtoro leaf & green
tea (Leucaena leucocephala). J Ked YARSI 8(2): 16-24, 2000
6. Sosroseno, W, Herminajeng, E, Sri Herwiyanti, & Ghufron, M. Effects of
cytokines on Porphyromonas gingivalis-induced opsonophagocytosis of a
murine macrophage cell lines. Eur J Oral Sci 2000; 1008 pp: 1-3.
16
LAMPIRAN
Pendidikan, Pengabdian dan Publikasi
Pendidikan
Univesitas dan Lokasi
Fak.Biologi UGM
Pasca Sarjana UGM
Gelar
DRA
MS
Tahun Selesai
1982
1989
Bidang Studi
Biologi
Ilmu
Kedokteran
Dasar
Jabatan
Periode Kerja
Daftar Publikasi:
1. Sri Herwiyanti, Yustina Andwi Ari Sumiwi. The effect of chlorella on the cultured
of cell line BHK. DPP Fakultas.
2. Sri Herwiyanti, M. Ghufron, Bambang Budiono. The effect of Aloe vera on the
cultured of chiken embryo fibroblast. Berkala I Ked 40(2):61-66, 1998
3. Sri Herwiyanti, Bambang Budiono. The Effect of lamtoro powder (Leucaena
glauca bent) on the histologic structure of thyroid glands of Rattus norvegicus, J
Ked YARSI 7(2): 23-32, 1999
4. Sri Herwiyanti, M. Ghufron. The liver histologic structure of Rattus norvegicus
after green tea and parasetamol treatment. J Ked YARSI 7(2): 40-50, 1999
5. Bambang Budiono, Sri Herwiyanti. The histological structure of liver of rats
(Rattus norvegicus) after consuming extract of lamtoro leaf & green tea
(Leucaena leucocephala). J Ked YARSI 8(2): 16-24, 2000
6. Sosroseno, W, Herminajeng, E, Sri Herwiyanti, & Ghufron, M. Effects of
cytokines on Porphyromonas gingivalis-induced opsonophagocytosis of a murine
macrophage cell lines. Eur J Oral Sci 2000; 1008 pp: 1-3.
( Sri Herwiyanti )
17
18
Judul Penelitian
UJI SITOTOKSIK SENYAWA TURUNAN ISOFLAVON HASIL SINTESIS
TERHADAP KULTUR SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 DAN T47D.
Peneliti :
Dra. Sri Herwiyanti, MS.
Mahasiswa :
1. Wico Hartanti (08/264834/KU/12612)
2. Lusiana Aisyah Andiasmara (07/250417/KU/12160)
3. Rizky Estu (08/264832/KU/12611)
4. Raymond Andre (08/264924/KU/12617)
19
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
: Rp 30.000.000,00
Kepala Bagian,
Mengetahui :
Wakil Dekan Bidang Penelitian,
Pascasarjana & Kerjasama
Peneliti Utama,
20
3. Tim Peneliti
No.
Bidang keahlian
Bagian
Nama Mahasiswa
No. Mahasiswa
Program Studi
1.
No.
1.
2.
3.
4.
4. Obyek Penelitian
5. Masa Pelaksanaan
: 7 bulan
Mulai-Berakhir
: April-Oktober 2010
6. Usulan Biaya
: RP.30.000.000
7. Lokasi Penelitian
: --
12. Kontribusi mendasar pada bidang ilmu : Memberikan informasi ilmiah aktivitas
antikanker senyawa turunan isoflavon hasil
sintesis dari minyak cengkeh.
21
22