METABOLISME
Disusun oleh:
Karima Meisi Mumpuni U
133020414
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 1
B. PENDAHULUAN ......................................................................................................... 2
1.
2.
3.
Tujuan ........................................................................................................................ 2
B. PEMBAHASAN ............................................................................................................ 3
1.
Metabolisme ............................................................................................................... 4
1.1 Pengertian Metabolisme .......................................................................................... 4
1.2.1 Anabolisme ........................................................................................................... 4
1.2.2 Katabolisme .......................................................................................................... 4
2.
C. KESIMPULAN ............................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 19
Makalah Metabolisme
Page 1
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup,
mulai makhluk hidup bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri,protozoa,jamur tumbuhan
hewan, sampai makhluk hidup yang susunan tubuhnya kompleks seperti manusia. Di dalam
proses ini, makhluk hidup mendapat, mengubah dan memakai senyawa dari sekitarnya untuk
mempertahankan hidupnya.
merupakan
modifikasi senyawa
2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan metabolisme
2. Apa macam-macam metabolisme
3. Molekul yang terlibat dalam proses metabolisme
3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian metabolisme
2. Menambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai metabolisme.
3. Mengetahui tentang proses metabolisme dalam kehidupan kita.
4. Mengetahui molekul yang terlibat dalam proses metabolisme
Makalah Metabolisme
Page 2
B. PEMBAHASAN
1. Metabolsime
1.1 Pengertian Metabolisme
Metabolisme adalah segala proses resksi kimia yang terjadi di dalam mahluk hidup
mulai mulai dari mahluk bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri, protozoa,
jamur, tumbuhan, hewan, sampai kepada manusia, mahluk yang susunan tubuhnya
sangat kompleks. Di dalam proses ini mahluk hidup mendapat, mengubah, dan memakai
senyawa kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.(
Wirahadikusumah M. 1985 ).
Hampir setiap reaksi yang berlangsung in vivo, di katalis oleh enzim. Bila kami
membayangkan suatu organism hidup sebagai suatu laboratorium kimia yang sangat
istimewa, maka enzim merupakan operator operator yang terlatih, yang mampu
membuat reaksi reaksi canggih dengan kecepatan terkendali dan hasil yang tinggi.(
Manitto, Paulo. 1992 ).
Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu
menggunakan katalisator enzim. Metabolisme melibatkan banyak komponen (molekul
molekul) yang terdapat di dalam sel. Komponen yang memiliki keterkaitan erat dengan
metabolisme diantaranya enzim dan ATP.
1.2
Macam-macam Metabolisme
Dalam proses pembentukan metabolisme ada dua proses yaitu prosses
menjadi
metabolisme yang
senyawa
kimia
menyusun
beberapa senyawa
ini
membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa
energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk
mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa yang lebih kompleks.
Makalah Metabolisme
Page 3
Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan
dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk.
Anabolisme meliputi tiga tahapan dasar. Pertama, produksi prekursor sepertiasam
amino, monosakarida, dan nukleotida. Kedua, adalah aktivasi senyawa-senyawa tersebut
menjadi bentuk reaktif menggunakan energi dari ATP. Ketiga, penggabungan prekursor
tersebut menjadi molekul kompleks, seperti protein, polisakarida, lemak, danasam
nukleat.
Hasil-hasil anabolisme berguna dalam fungsi yang esensial. Hasil-hasil tersebut
misalnya glikogen dan protein sebagai bahan bakar dalam tubuh, asam nukleat untuk
pengkopian
informasi
genetik.
Protein,
lipid,
struktur tubuhmakhluk hidup, baik intraselular maupun ekstraselular. Bila sintesis bahanbahan ini lebih cepat dari perombakannya, maka organisme akan tumbuh.
Reaksi yang termasuk dalam reaksi anabolisme yaitu fotosintesis dan kemosintesis.
Fotosintesis ialah reaksi anabolisme yang menggunakan energi cahaya. sedangkan
kemosintesis ialah reaksi anabolisme yang menggunakan energi kimia.
1.2.2 Katabolisme
Katabolisme adalah reaksi pemecahan / pembongkaran senyawa kimia kompleks
yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi
lebih rendah. Tujuan utama katabolisme adalah untuk membebaskan energi yang
terkandung di dalam senyawa sumber.Proses pembongkaran ini dibedakan menjadi dua
macam.yaitu sebagai berikut :
1.
Page 4
Tempat
Substrat
hasil
2ATP,
2Asam
piruvat,
Glikolisis
Sitoplasma
C6H12O6
2NADH
oksidatif
Mitokondria
Asam piruvat
Asetil CO-A
Matriks mitokondria
Asetil CO-A
NADH2 + ATP
Dekarboksilasi
Membran
dalam
30ATP + 4ATP
Transpor elektron
mitokondria
Siklus krebs
Matriks mitokondria
Glukosa
+ H2O+ CO2
Respirasi sel
Respirasi sel, jalur metabolisme yang menghasilkan energi (dalam bentuk ATP dan
NADPH) dari molekul-molekul bahan bakar (karbohidrat, lemak, dan protein). Jalur-jalur
metabolisme respirasi sel juga terlibat dalam pencernaan makanan.
Respirasi dalam biologi adalah proses mobilisasi energi yang dilakukan jasad hidup melalui
pemecahan senyawa berenergi tinggi (SET) untuk digunakan dalam menjalankan fungsi hidup.
Dalam pengertian kegiatan kehidupan sehari-hari, respirasi dapat disamakan dengan pernapasan.
Namun demikian, istilah respirasi mencakup proses-proses yang juga tidak tercakup pada istilah
pernapasan. Respirasi terjadi pada semua tingkatan organisme hidup, mulai dari individu hingga
satuan terkecil, sel. Apabila pernapasan biasanya diasosiasikan dengan penggunaan oksigen
sebagai senyawa pemecah, respirasi tidak melulu melibatkan oksigen
Makalah Metabolisme
Page 5
Pada dasarnya, respirasi adalah proses oksidasi yang dialami SET sebagai unit penyimpan
energi kimia pada organisme hidup. SET, seperti molekul gula atau asam-asam lemak, dapat
dipecah dengan bantuan enzim dan beberapa molekul sederhana. Karena proses ini adalah reaksi
eksoterm (melepaskan energi), energi yang dilepas ditangkap oleh ADP atau NADP membentuk
ATP atau NADPH. Pada gilirannya, berbagai reaksi biokimia endotermik (memerlukan energi)
dipasok kebutuhan energinya dari kedua kelompok senyawa terakhir ini.
Kebanyakan respirasi yang dapat disaksikan manusia memerlukan oksigen sebagai oksidatornya.
Reaksi yang demikian ini disebut sebagai respirasi aerob. Namun demikian, banyak proses
respirasi yang tidak melibatkan oksigen, yang disebut respirasi anaerob. Yang paling biasa
dikenal orang adalah dalam proses pembuatan alkohol oleh khamir Saccharomyces cerevisiae.
Berbagai bakteri anaerob menggunakan belerang (atau senyawanya) atau beberapa logam
sebagai oksidator. Respirasi dilakukan pada satuan sel. Proses respirasi pada organisme
eukariotik terjadi di dalam mitokondria.
Glikolisis
Glikogenolisis, pengubahan glikogen menjadi glukosa. Glikogenolisis adalah lintasan
metabolisme yang digunakan oleh tubuh, selain glukoneogenosis, untuk menjaga keseimbangan
kadar glukosa di dalam plasma darah untuk menghindari simtoma hipoglisemia. Pada
glikogenolisis, glikogen digradasi berturut-turut dengan 3 enzim, glikogen fosforilase,
glukosidase, fosfoglukomutase, menjadi glukosa. Hormon yang berperan pada lintasan ini adalah
glukagon dan adrenalin.
Glikolisis,
pengubahan
glukosa
menjadi
piruvat
dan
ATP
tanpa
Makalah Metabolisme
Page 6
paling universal yang kita kenal, dan terjadi (dengan berbagai variasi) di banyak jenis sel dalam
hampir seluruh bentuk organisme.
Proses glikolisis sendiri menghasilkan lebih sedikit energi per molekul glukosa dibandingkan
dengan oksidasi aerobik yang sempurna. Energi yang dihasilkan disimpan dalam senyawa
organik berupa adenosine triphosphate atau yang lebih umum dikenal dengan istilah ATP dan
NADH.
reaksi
glikolisis
pada
lintasan
EMP
adalah
sebagai
berikut:
Sedangkan ringkasan reaksi dari glikolisis, siklus asam sitrat dan fosforilasi oksidatif adalah:
Jalur pentosa fosfat, pembentukan NADPH dari glukosa. Jalur pentose fosfat adalah adalah jalur
alternative metabolism glukosa. Jalur ini berlangsung di sitosol. Enzim yang terlibat antara lain
G6P, transketolase, dan transaldolase.
Makalah Metabolisme
Page 7
Siklus Krebs
Siklus krebs merupakan tahap kedua respirasi aerob. Nama siklus ini berasal dari nama
orang yang menemukan reaksi tahap kedua respirasi aerob ini, yaitu Hans Krebs.
Siklus ini disebut juga siklus asam sitrat. Siklus krebs diawali dengan adanya 2 molekul
asam piruvat yang dibentuk pada glikolisis yang meninggalkan sitoplasma masuk ke
mitokondria.
Sehingga,
siklus
krebs
terjadi
di
dalam
mitokondria.
Asam piruvat dari proses glikolisis, selanjutnya masuk ke siklus krebs setelah bereaksi
dengan NAD+ (Nikotinamida adenine dinukleotida) dan ko-enzim A atau Ko-A,
membentuk asetil Ko-A. Dalam peristiwa ini, CO2 dan NADH dibebaskan. Perubahan
kandungan C dari 3C (asam piruvat) menjadi 2C (asetil ko-A).
b)
Reaksi antara asetil Ko-A (2C) dengan asam oksalo asetat (4C) dan terbentuk asam sitrat
(6C). Dalam peristiwa ini, Ko-A dibebaskan kembali.
c)
Asam sitrat (6C) dengan NAD+ membentuk asam alfa ketoglutarat (5C) dengan
membebaskan CO2.
Makalah Metabolisme
Page 8
d)
Peristiwa berikut agak kompleks, yaitu pembentukan asam suksinat (4C) setelah bereaksi
dengan NAD+ dengan membebaskan NADH, CO2 dan menghasilkan ATP setelah bereaksi
dengan ADP dan asam fosfat anorganik.
e)
Asam suksinat yang terbentuk, kemudian bereaksi dengan FAD (Flarine Adenine
Dinucleotida) dan membentuk asam malat (4C) dengan membebaskan FADH2.
f)
Asam malat (4C) kemudian bereaksi dengan NAD+ dan membentuk asam oksaloasetat (4C)
dengan membebaskan NADH, karena asam oksalo asetat akan kembali dengan asetil ko-A
seperti langkah ke 2 di atas.
Dapat disimpulkan bahwa siklus krebs merupakan tahap kedua dalam respirasi aerob yang
mempunyai tiga fungsi, yaitu menghasilkan NADH, FADH2, ATP serta membentuk kembali
oksaloasetat. Oksaloasetat ini berfungsi untuk siklus krebs selanjutnya. Dalam siklus krebs,
dihasilkan 6 NADH, 2 FADH2, dan 2 ATP.
Transpor electron
Transpor elektron terjadi di membran dalam mitokondria, dan berakhir setelah elektron
dan H+ bereaksi dengan oksigen yang berfungsi sebagai akseptor terakhir, membentuk H2O.
ATP yang dihasilkan pada tahap ini adalah 32 ATP. Reaksinya kompleks, tetapi yang berperan
penting adalah NADH, FAD, dan molekul-molekul khusus, seperti Flavo protein, ko-enzim Q,
serta beberapa sitokrom. Dikenal ada beberapa sitokrom, yaitu sitokrom C1, C, A, B, dan A3.
Elektron berenergi pertama-tama berasal dari NADH, kemudian ditransfer ke FMN (Flavine
Mono Nukleotida), selanjutnya ke Q, sitokrom C1, C, A, B, dan A3, lalu berikatan dengan H
yang diambil dari lingkungan sekitarnya. Sampai terjadi reaksi terakhir yang membentuk
H2O. Jadi hasil akhir proses ini terbentuknya 32 ATP dan H2O sebagai hasil sampingan
respirasi. Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh, pada
Makalah Metabolisme
Page 9
tumbuhan melalui stomata dan melalui paru-paru pada pernapasan hewan tingkat tinggi. Ketiga
proses respirasi dapat diringkas sebagai berikut.
Fosforilasi oksidatif
Fosforilasi oksidatif adalah suatu lintasan metabolisme yang menggunakan energi yang
dilepaskan oleh oksidasi nutrien untuk menghasilkan ATP, dan mereduksi gas oksigen menjadi
air.
Walaupun banyak bentuk kehidupan di bumi menggunakan berbagai jenis nutrien, hampir
semuanya menjalankan fosforilasi oksidatif untuk menghasilkan ATP. Lintasan ini sangat umum
digunakan karena sangat efisien untuk mendapatkan energi, dibandingkan dengan proses
fermentasi alternatif lainnya seperti glikolisis anaerobik. Dalam proses fosforilasi oksidatif,
elektron yang dihasilkan oleh siklus asam sitrat akan ditransfer ke senyawa NAD+ yang berada di
dalam matriks mitokondria. Setelah menerima elektron, NAD+akan bereaksi menjadi NADH dan
ion H+, kemudian mendonorkan elektronnya ke rantai transpor elektron kompleks I dan FAD
yang berada di dalam rantai transpor elektron kompleks II. FAD akan menerima dua elektron,
kemudian bereaksi menjadi FADH2 melalui reaksi redoks.
Reaksi redoks ini melepaskan energi yang digunakan untuk membentuk ATP. Pada
eukariota, reaksi redoks ini dijalankan oleh serangkaian kompleks protein di dalam mitokondria,
manakala pada prokariota, protein-protein ini berada di membran dalam sel. Enzim yang saling
berhubungan ini disebut sebagai rantai transpor elektron. Pada eukariota, lima kompleks protein
Makalah Metabolisme
Page 10
utama terlibat dalam proses ini, manakala pada prokariota, terdapat banyak enzim-enzim berbeda
yang terlibat.
Elektron yang melekat pada molekul rantai transpor elektron di sisi dalam membran
mitokondria akan menarik ion H+ menuju membran mitokondria sisi luar, disebut kopling
kemiosmotik,[4] yang menyebabkan kemiosmosis, yaitu difusi ion H+ melalui ATP sintase ke
dalam mitokondria yang berlawanan dengan arah gradien pH, dari area dengan energi potensial
elektrokimiawi lebih rendah menuju matriks dengan energi potensial lebih tinggi. Proses kopling
kemiosmotik menghasilkan kombinasi gradien pH dan potensial listrik di sepanjang membran ini
yang disebut gaya gerak proton. Energi gaya gerak proton digunakan untuk menghasilkan ATP
melalui reaksi fosforilasi ADP.
Walaupun fosforilasi oksidatif adalah bagian vital metabolisme, ia menghasilkan spesi
oksigen reaktif seperti superoksida dan hidrogen peroksida pada kompleks I. Hal ini dapat
mengakibatkan pembentukan radikal bebas, merusak sel tubuh, dan kemungkinan juga
menyebabkan penuaan. Enzim-enzim yang terlibat dalam lintasan metabolisme ini juga
merupakan target dari banyak obat dan racun yang dapat menghambat aktivitas enzim.
Dekarboksilasi Oksidatif
Dekarboksilasi Oksidatif atau disingkat dengan DO adalah proses Perubahan
Piruvatmenjadi Asetilkoezim A. Proses ini berlangsung karboksilasi Oksidatif ini di membran
luar mitocondria sebagai fase antara sebelum Siklus Krebs ( Pra Siklus Krebs ) sehingga DO
sering dimasukkan langsung dalam Siklus krebs. Reaksi oksidasi piruvat hasil glikolisis menjadi
asetil koenzim-A, merupakan tahap reaksi penghubung yang penting antara glikolisis dengan
jalur metabolisme lingkar asam trikarboksilat (daur Krebs). Reaksi yang diaktalisis oleh
kompleks piruvat dehidrogenase dalam matriks mitokondria melibatkan tiga macam enzim
(piruvat dehidrogenase, dihidrolipoil transasetilase, dan dihidrolipoil dehidrogenase), lima
macam koenzim (tiaminpirofosfat, asam lipoat, koenzim-A, flavin adenin dinukleotida, dan
nikotinamid adenine dinukleotida) dan berlangsung dalam lima tahap reaksi.
Keseluruhan reaksi dekarboksilasi ini irreversibel, dengan G 0 = - 80 kkal per
mol. Reaksi ini merupakan jalan masuk utama karbohidrat kedalam daur Krebs. Tahap reaksi
pertama dikatalis oleh piruvat dehidrogenase yang menggunakan tiamin pirofosfat sebagai
koenzimnya. Dekarboksilasi piruvat menghasilkan senyawa -hidroksietil yang terkait pada
gugus cincin tiazol dari tiamin pirofosfat.
Makalah Metabolisme
Page 11
Pada tahap reaksi kedua -hidroksietil didehidrogenase menjadi asetil yang kemudian
dipindahkan dari tiamin pirofosfat ke atom S dari koenzim yang berikutnya, yaitu asam lipoat,
yang terikat pada enzim dihidrolipoil transasetilase.
Dalam hal ini gugus disulfida dari asam lipoat diubah menjadi bentuk reduksinya, gugus
sulfhidril. Pada tahap reaksi ketiga, gugus asetil dipindahkan dengan perantara enzim dari gugus
lipoil pada asam dihidrolipoat, kegugus tiol (sulfhidril pada koenzim-A).
Kemudian
asetil
ko-A
dibebaskan
dari
sistem
enzim
kompleks
piruvat
dehidrogenase. Pada tahap reaksi keempat gugus tiol pada gugus lipoil yang terikat pada
dihidrolipoil transasetilase dioksidasi kembali menjadi bentuk disulfidanya dengan enzim
dihidrolipoil dehidrogenase yang berikatan dengan FAD (flavin adenin dinukleotida).
Akhirnya (tahap reaksi kelima) FADH + (bentuk reduksi dari FAD) yang tetap terikat pada
enzim, dioksidasi kembali oleh NAD + (nikotinamid adenin dinukleotida) manjadi FAD,
sedangkan NAD + berubah menjadi NADH (bentuk reduksi dari NAD +).
Makalah Metabolisme
Page 12
Fermentasi
Fermentasi adalah proses pembebasan energy tanpa oksigen. Ciri-ciri dari fermentasi
adalah:
1. Terjadi pada organisme yang tidak membutuhkan oksigen bebas
2. terjadi proses glikolisis
3. tidak terjadi penyaluran elektron ke Siklus Krebs dan Transpor Elektron
4. energi (ATP) yang terbentuk lebih sedikit jika dibandingkan dengan Respirasi aerob
5. Fermentasi terdiri atas 3 macam, yaitu:
a. Fermentasi Asam Laktat
b. Fermentasi Alkohol
c. Fermentasi Asam Cuka
Fermentasi Asam Laktat
Fermentasi Asam Laktat merupakan proses fermentasi yang menghasilkan Asam Laktat (asam
susu = asam lelah). Ciri-ciri dari fermentasi asam laktat adalah:
1. Terjadi pada hewan tingkat tinggi dan manusia
2. menghasilkan Asam Laktat sebagai produk sampingan yang mengakibatkan:
a. napas tersengal-sengal
b. pegal-pegal di sekujur tubuh
3. dihasilkan energi sebesar 2 ATP
4. reaksi sederhananya:
2CH3CCOCOOH 2CH3CHOHCOOH + 47 kkal
Makalah Metabolisme
Page 13
Fermentasi Alkohol
Fermentasi Alkohol merupakan proses fermentasi yang menghasilkan alkohol sebagai produk
sampingan.
Ciri-ciri fermentasi alkohol:
1. terjadi pada sel Ragi (Saccharomyces cerreviceae).
2. menghasilkan alkohol sebagai produk sampingan. Alkohol mengakibatkan racun bagi
organisme tersebut.
3. dihasilkan energi sebesar 2 ATP + 2 NADH2
4. reaksi sederhananya:
2CH3COCOOH 2CH3CH2OH + 2CO2 + 28 kkal
Makalah Metabolisme
Page 14
Enzim
Enzim merupakan senyawa protein yang berfungsi sebagai biokatalisator yang di
Apoenzim, yaitu bagian enzim yang tersusun dari protein, yang akan rusak bila suhu
Sifat-Sifat Enzim
Enzim mempunyai sifat-siat sebagai berikut:
1.
2.
Thermolabil, mudah rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60 C, karena enzim
Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat pada enzim.
4.
Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sebagai biokatalisator, reaksinya sangat cepat dan
Bekerjanya ada yang di dalam sel (endoenzim) dan di luar sel (ektoenzim), contoh
Umumnya enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah, meskipun ada juga yang
Makalah Metabolisme
Page 15
lipase
Lemak + H2O > Asam lemak + Gliserol
7.
Bekerjanya spesifik ; enzim bersifat spesifik, karena bagian yang aktif (permukaan
Umumnya enzim tak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non protein tambahan
Enzim dimisalkan sebagai gembok karena memiliki sebuah bagian kecil yang dapat
berikatan dengan substract. Bagian tersebut disebut sisi aktif. Substrat dimisalkan
sebagai kunci karena dapat berikatan secara pas dengan sisi aktif enzim (gembok)
b. Kecocokan terinduksi (induced fit)
Pada model ini, penempelan substrat pada sisi aktif enzim akan menginduksi perubahan
sisi aktif enzim menjadi sesuai dengan bentuk substrat.
Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim
Faktor yang mempengaruhi kerja enzim
1. Temperatur
2. Perubahan pH
3. Konsentrasi Enzim dan Substrat
4. Inhibitor Enzim
Peranan Enzim Dalam Proses Metabolisme
Enzim adalah zat ( protein )yang untuk sementara terikat pada suatu atau lebih zat
zat yang bereaksi. Enzim bertugas sebagai katalisator yaitu mempercepat proses
terjadinya reaksi tanpa berhenti bereaksi. Enzim merupakan biomolekul yang
Makalah Metabolisme
Page 16
mengkatalis reaksi kimia, di mana hampir semua enzim adalah protein. Pada reaksireaksi enzimatik, molekul yang mengawali reaksi disebut substrat, sedangkan hasilnya
disebut produk. Adanya enzim yang merupakan katalisator biologis menyebabkan reaksireaksi yang terjadi dalam proses metabolisme berjalan lancar dalam suhu fisiologis tubuh
manusia, sebab enzim berperan dalam menurunkan energi aktivasi menjadi lebih rendah
dari yang semestinya dicapai dengan pemberian panas dari luar. Kerja enzim dengan cara
menurunkan energi aktivasi sama sekali tidak mengubah G reaksi (selisih antara energi
bebas produk dan reaktan), sehingga dengan demikian kerja enzim tidak berlawanan
dengan Hukum Hess 1 mengenai kekekalan energi. Selain itu, enzim menimbulkan
pengaruh yang besar pada kecepatan reaksi kimia yang berlangsung dalam organisme.
Reaksi-reaksi yang berlangsung selama beberapa minggu atau bulan di bawah kondisi
laboratorium normal dapat terjadi hanya dalam beberapa detik di bawah pengaruh enzim
di dalam tubuh. Suatu sel tumbuhan mengandung lebih kurang 5 50 x 108 molekul
enzim.
2.2
Makalah Metabolisme
Page 17
C. KESIMPULAN
Dari materi tentang metabolism yang telah diuraikan di atas, maka dapat ai ambil
kesimpulan sebagai berikut :
1.
Metabolisme merupakan suatu proses dimana terjadi pembentukan atau penguraian zat di
dalam sel yang disertai dengan adanya perubahan energi. Proses metabolisme sangat penting
bagi mahluk hidup, karena melalui proses ininlah mahluk hidup dapat memperoleh energi
untuk bergerak dan melakukan aktivitas kehidupan.
2.
Dalam metabolisme terdapat dua proses yaitu proses pembentukan ( anabolisme ) dan
proses penguraian ( katabolisme ).
3.
Anabolisme ialah proses metabolisme yang menyusun senyawa organik sedehana menjadi
senyawa kimia atau molekul kompleks. Dalam proses ini membutuhkan energi dari luar.
Energi tersebut dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Proses anabolisme yang
memerlukan energi dalam bentuk energy cahaya disebut fotosintesis. Sedangkan proses
snsbolisme yang memerlukan energi kimia disebut kemosintesis.
4.
5.
Molekul yang terlibat dalam metabolisme yaitu: enzim dan ATP (Adenosin Tri Phosphat)
6.
Enzim adalah senyawa protein yang berfungsi sebagai biokatalisator yang di hasilkan
di dalam sel.
7.
ATP (Adenosin Tri Phosphat) adalah molekul berenergi tinggi. Merupakan ikatan tiga
Makalah Metabolisme
Page 18
D. DAFTAR PUSTAKA
Bio,
Duarebu.
2012.
Pengertian
Katabolisme.
http://www.biologisel.com/2012/11/anabolisme-dan-katabolisme-part2.html. Diakses:16-04-2015
Makalah Metabolisme
Page 19