Anda di halaman 1dari 48

Kejang Demam (KD)

Erny
FK Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya

Tingkat kompetensi : 4
Kompetensi dasar : mampu mendiagnosis dan
melakukan tatalaksana secara paripurna

Sub-kompetensi :
Menggali anamnesa untuk mendukung diagnosis &
menyingkirkan diagnosis banding
Mampu melakukan pemeriksaan fisik neurologis untuk
mendukung diagnosis & menyingkirkan DD & mencari
penyakit dasar penyebab kejang
Mampu menyusun pemeriksaan penunjang
Mampu menentukan tatalaksana secara paripurna
2

PENDAHULUAN

Konsensus Penatalaksanaan
Kejang Demam 2006
UKK Neurologi IDAI

Epidemiologi Kejang Demam

2 5 % pada anak < 15 tahun


Jepang: 7- 14 %
Laki-laki : Perempuan = 1,4 : 1
Sering terjadi :
> bulan Nopember - Januari ~ ISPA
> bulan Juni - Agustus ~ GE

Umur Pertama Kali Timbul Serangan

1600
1400

45.9%
38.3%

1200

1000
800
600
400
7.9%

200

4.9%

3%

0
< 1 th

1 - 2 th

2 - 3 th

3 - 4 th

> 4 th
5

Tipe Kejang Penderita Kejang Demam

91%

9%

Kejang Umum

Kejang Fokal
6

Macam Hubungan Keluarga Dalam Kaitannya Dengan Kejang


Demam
(n = 1077)

450
400

38%

350
300

29%

250

200

20%

150

15%

100

12%

8%

50
0
ayah

Jumlah

409

ibu

312

saudara paman
kandung
215

162

kakek

saudara
lain

86

129
7

DEFINISI

Konsensus Penatalaksanaan
Kejang Demam

Kejang Demam
Adalah bangkitan kejang yang terjadi pada
kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas
38C) yang disebabkan oleh suatu proses
ekstrakranium
Ismael S. KPPIK-XI, 1983; Soetomenggolo TS.
Buku Ajar Neurologi Anak 1999.

Penjelasan Definisi KD
Kejang demam terjadi pada 2-4% anak
berumur 6 bulan 5 tahun.
AAP, Provisional Committee on Quality Improvement.
Pediatrics 1996; 97:769-74.

Anak yang pernah mengalami kejang tanpa


demam, kemudian kejang demam kembali
tidak termasuk dalam kejang demam.
ILAE, Commission on Epidemiology and Prognosis.
Epilepsia 1993; 34:592-8.

10

Penjelasan Definisi KD
Kejang disertai demam pada bayi berumur kurang dari 1
bulan tidak termasuk dalam kejang demam.
ILAE, Commission on Epidemiology and Prognosis.
Epilepsia 1993; 34:592-8.

Bila anak berumur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5


tahun mengalami kejang didahului demam, pikirkan
kemungkinan lain misalnya infeksi SSP, atau epilepsi yang
kebetulan terjadi bersama demam.
Kesepakatan Saraf Anak, 2005.

11

KLASIFIKASI

Konsensus Penatalaksanaan
Kejang Demam

Klasifikasi Kejang Demam


Macam Kejang Demam (KD)
1. Kejang Demam Sederhana (Simple Febrile
Seizure), atau KDS
2. Kejang Demam Kompleks (Complex febrile
seizure), atau KDK
ILAE, Commission on Epidemiology and Prognosis.
Epilepsia 1993l 34:592-8.

13

Kejang Demam Sederhana


Atau Simple Febrile Seizure atau KDS adalah:

Kejang demam yang berlangsung singkat, kurang


dari 15 menit, dan umumnya akan berhenti
sendiri
Kejang berbentuk umum tonik dan atau klonik,
tanpa gerakan fokal
Kejang tidak berulang dalam waktu 24 jam
Kejang demam sederhana merupakan 80% di
antara seluruh kejang demam
14

Kejang Demam Kompleks


Atau Complex Febrile Seizure atau KDK adalah
kejang demam dengan SALAH SATU ciri sbb:
1. Kejang lama > 15 menit
2. Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang
umum didahului kejang parsial
3. Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam

15

Penjelasan KDK
Kejang lama adalah kejang yang berlangsung lebih dari 15
menit atau kejang berulang lebih dari 2 kali dan di antara
bangkitan kejang anak tidak sadar. Kejang lama terjadi pada
8% kejang demam.
Nelson KB, Ellenberg JH. Prognosis in Febrile seizure.
Pediatr 1978; 61:720-7.

Kejang fokal adalah kejang parsial satu sisi, atau kejang umum
yang didahului kejang parsial.
Annegers JF, Hauser W, Shirts SB, Kurtland LT. Factors
prognostic of unprovoked seizures after febrile convulsions.
NEJM 1987; 316:493-8.

16

Bentuk kejang
Kejang umum

Kejang Fokal

17

Penjelasan KDK

Kejang berulang adalah kejang 2 kali atau


lebih dalam 1 hari, di antara 2 bangkitan
kejang anak sadar. Kejang berulang terjadi
pada 16% di antara anak yang mengalami
kejang demam.
Shinnar S. Febrile seizures Dalam: Swaiman KS, Ashwal S,
eds. Pediatric Neurology principles and practice.
St Lois: Mosby 1999. h. 676-82.

18

3 faktor

Demam

Usia

15% : 5-6 bulan


Penyebab demam

85% : 1-3 tahun

Terjadi kejang dalam 24 jam


pertama demam

Median : 17-23 bulan

Genetik

17% ortu KD
22% saudara kandung KD

75% pd suhu >39C


25% pada suhu >40C

Penting : kecepatan
peningkatan suhu

19

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Konsensus Penatalaksanaan
Kejang Demam

Pemeriksaan Penunjang KD

Laboratorium
Pungsi lumbal
Elektroensefalografi (EEG)
Radiologis

21

Laboratorium
Tidak dikerjakan secara rutin
Untuk mengevaluasi sumber infeksi
Pemeriksaan yang dapat dikerjakan misalnya
darah perifer, elektrolit dan gula darah (level II2, dan level III, rekomendasi D).
Gerber dan Berliner. The child with a simple febrile seizure.
Appropriate diagnostic evaluation.
Arch Dis Child 1981; 135:431-3.
AAP, The neurodiagnostic evaluation of the child with a first
simple febrile seizures.
Pediatr 1996; 97:769-95.
22

Pungsi Lumbal
Untuk menegakkan atau menyingkirkan kemungkinan
meningitis (Risiko meningitis bakterialis 0,6%-6,7%)
Rekomendasi untuk melakukan Pungsi Lumbal:
SANGAT DIANJURKAN: Bayi < 12 bulan
DIANJURKAN: Bayi 12 - 18 bulan
TIDAK RUTIN: Bayi > 18 bulan

Klinis: Yakin bukan meningitis Tidak perlu pungsi


lumbal

23

Elektroensefalografi (EEG)
EEG tidak dapat memprediksi berulangnya kejang, atau
memperkirakan kemungkinan kejadian epilepsi pada
pasien KD Tidak direkomendasikan (level II-2,
rekomendasi E)
Pemeriksaan EEG masih dapat dilakukan pada keadaan
KD yang tidak khas. Misalnya: KDK pada anak usia > 6
tahun, atau KD fokal.

24

Gambaran EEG Yang Dilakukan Segera Setelah Penderita Serangan


Kejang
(n=960)

52%
48%

x2 = 0,63 p = 0,5

Normal

Abnormal
25

Gambaran EEG Yang Dilakukan Setelah


1 Minggu Mendapat Serangan Kejang
(n = 780)

6%

94%

Normal

Abnormal
26

Radiologis

Foto X-ray kepala, CT-scan atau MRI jarang


sekali dikerjakan, tidak rutin dan hanya atas
indikasi:
Kelainan neurologik fokal yang menetap
(hemiparesis)
Paresis N. VI
Papiledema
Wong V, dkk. Clinical Guideline on
Management of Febrile Convulsion.
HK J Paediatr 2002; 7:143-151.
27

PROGNOSIS

Konsensus Penatalaksanaan
Kejang Demam

Prognosis

Kemungkinan mengalami kematian


Kematian karena kejang demam tidak pernah
dilaporkan
National Institutes of Health. Febrile seizure: consensus
development conference Summary. Vol. 3, no. 2, Bethesda.

30

Prognosis
Kemungkinan berulangnya kejang demam
Kejang demam akan berulang kembali pada sebagian kasus.
Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah:
Riwayat kejang demam dalam keluarga
Usia kurang dari 12 bulan
Temperatur yang rendah saat kejang
Cepatnya kejang setelah demam
Bila seluruh faktor di atas ada, kemungkinan 80%
bila tidak terdapat faktor tersebut kemungkinan hanya 10%-15%
Kemungkinan berulangnya kejang demam paling besar pada
tahun pertama.

31

Prognosis
Faktor risiko terjadinya epilepsi:
1. Kelainan neurologis atau perkembangan yang jelas sebelum KD
pertama
2. KDK
3. Riwayat epilepsi pada orang tua atau saudara kandung

Setiap faktor risiko meningkatkan kemungkinan 4%-6%


Kombinasi dari faktor risiko tersebut meningkatkan kemungkinan
10%-49% (level II-2)
Tidak dapat dicegah dengan pemberian obat rumat pada KD

32

PENATALAKSANAAN

Konsensus Penatalaksanaan
Kejang Demam

Penatalaksanaan KD
Meliputi:
Penatalaksanaan saat kejang:
Di rumah / tempat praktek
Di rumah sakit

Pemberian obat pada saat demam:


Antipiretik
Antikonvulsan

Pemberian obat rumatan:


Indikasi
Jenis antikonvulsan
Lama pengobatan

Edukasi orang tua


34

Cara penggunaan diazepam rectal

35

Bila kejang telah teratasi:

Pemberian obat selanjutnya tgt:


1. Jenis kejang demam
2. Faktor resiko

36

Pemberian Obat Saat Demam


1. ANTIPIRETIK
Antipiretik TIDAK TERBUKTI mengurangi
faktor resiko KD (Level I, Rekomendasi D)
Kesepakatan UKK: Antipiretik tetap diberikan
(Level III, Rekomendasi B)
Camfield PR, dkk. The first febrile seizures-Antipyretic instruction
plus either phenobarbital or Placebo to prevent recurrence. J Pediatr
1980; 97:16-21.
Uhari M, dkk. Effect of acetaminophen and of low intermittent doses
of diazepam on Prevention of recurrences of febrile seizures. J
Pediatr 1995; 126:991 5.
Kesepakatan Saraf Anak, 2005.
37

Temperatur Tubuh Pada Saat Timbul Serangan


Dibandingkan temp. < 38O C,
> 38O C lebih banyak terjadi
X2 = 13.8, p < 0.001

1%
14%
23%

62%

tidak tahu

< 38oC

38oC - 39oC

> 39oC
38

Pemberian Obat Saat Demam

Macam antipiretik:
Parasetamol: 10 15 mg/kg/kali, 4 5 kali/hari
Ibuprofen: 5 10 mg/kg/kali, 3 4 kali/hari

Sindroma Reye Salisilat tidak dianjurkan


sebagai antipiretik pada anak <18 bulan (Level III,
Rekomendasi E)

39

Pemberian Obat Saat Demam

2. ANTIKONVULSAN
Diazepam oral 0,3 mg/kg/8jam atau rektal 0,5
mg/kg/8jam pada pada saat demam > 38,50C Resiko
kejang berulang 30 60% (Level I, Rekomendasi A)
Dosis di atas cukup tinggi WASPADA: ataksia, iritabel
dan sedasi
Fenobarbital, karbamazepin & fenitoin Tidak berguna
mencegah KD (Level II, Rekomendasi E)

40

Pemberian Obat Rumatan


1. I N D I K A S I
Obat rumatan DIINDIKASIKAN diberikan pada
KD dengan ciri-ciri sbb:
1. Kejang lama > 15 menit
2. Kelainan neurologis sebelum dan sesudah
kejang (hemiparesis, paresis Todd, cerebral
palsy, retardasi mental dan hidrosefalus)
3. Kejang fokal
41

Pemberian Obat Rumatan

Obat rumatan DIPERTIMBANGKAN diberikan


pada KD bila:
1. Kejang berulang 2 kali dalam 24 jam
2. Pada bayi < 12 bulan
3. 4 kali per tahun
AAP. Practice parameter: Longterm treatment of the child with simple febrile
seizures. Pediatr 1999;103:1307-9.

42

Pemberian Obat Rumatan

2. JENIS ANTIKONVULSAN
Asam valproate atau fenobarbital setiap hari
efektif menurunkan resiko berulangnya KD
(Level I)
Fenobarbital ditinggalkan karena
menimbulkan gangguan prilaku dan kesulitan
belajar (40-50%)
Pilihan saat ini adalah asam valproate
(Depakene)
43

Pemberian Obat Rumatan

Asam valproate:

Dosis asam valproate 15 40 mg/kg/hari dibagi dalam


2 -3 dosis

Pada sebagian kecil kasus, terutama usia <2 tahun


AAP. Committee on drugs. Behavioral and cognitive effects of
anticonvulsant therapy. Pediatr 1995; 96:538-40.
AAP. Practice parameter: Longterm treatment of the child with
simple febrile seizures. Pediatr 1999; 103:1307-9.
Knudsen FU. Febrile seizures-treatment and outcome. Epilepsia
2000; 41:2-9.
44

Pemberian Obat Rumatan

3. LAMA PENGOBATAN
Diberikan selama 1 tahun bebas kejang
Kemudian dihentikan secara bertahap selama
1-2 bulan.
Soetomenggolo TS. Buku Ajar Neurologi Anak. 1999.
Knudsen FU. Febrile seizures: treatment and outcome. Brain Dev 1996; 18:438-49.

45

Edukasi Pada Orang Tua

Kejang SELALU menakutkan bagi orang tua


Pada saat kejang, mereka beranggapan anaknya meninggal
Kecemasan dikurangi dengan cara:
1. Meyakinkan bahwa KD mempunyai prognosis baik
2. Memberitahukan cara penanganan kejang
3. Memberikan informasi kemungkinan kejang kembali
4. Pemberian obat untuk mencegah frekuensi memang efektif
tetapi harus diingat adanya efek samping obat

46

Bila Terjadi Kejang (berulang)


1. Tetap tenang dan tidak panik
2. Kendorkan pakaian, terutama di sekitar leher
3. Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala
miring. Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung.
Jangan memasukkan sesuatu ke dalam mulut
4. Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang
5. Tetap bersama pasien selama kejang
6. Berikan diazepam rektal. Dan jangan diberikan bila kejang telah
berhenti
7. Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5
menit atau lebih
47

Apakah KD perlu diwaspadai?


Ya, karena :
Dari 20% kejang demam kompleks
8%
: kejang > 15 menit
16% : kejang berulang dalam waktu 24
jam
2-4% kasus KD menjadi epilepsi
Pada usia <1tahun sulit dibedakan dengan
infeksi SSP (meningitis, ensefalitis)
48

Terimakasih

ernyprasetyo65@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai