Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. YANG MENGALAMI


DENGUE HEMORRHAGIC FEVER (DHF) DENGAN
GANGGUAN HIPERTERMIA
DI RUMAH SAKIT SAMPANG TAHUN 2016

Disusun Oleh :
Moh Rochman

AKADEMI KEPERAWATAN NAZHATUT THULLAB


SAMPANG

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan suatu penyakit
epidemik akut yang disebabkan oleh virus yang ditransmisikan oleh Aedes
aegypti dan Aedes albopictus. Penderita yang terinfeksi akan memiliki
gejala berupa demam ringan sampai tinggi, disertai dengan sakit kepala,
nyeri pada mata, otot dan persendian, hingga perdarahan spontan (WHO,
2010). DHF atau DBD (Demam Berdarah Dengue) merupakan penyakit
yang berbasis lingkungan artinya kejadian dan penularannya dipengaruhi
oleh berbagai faktor lingkungan. Penyakit DHF hingga kini masih
merupakan masalah serius bagi pemerintah maupun masyarakat di
Indonesia. Melalui program Indonesia Sehat 2010 diharapkan masyarakat
Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat dan mempraktekkan
perilaku hidup bersih dan sehat. Tapi kenyataannya masih banyak selokan
yang airnya tidak mengalir dikarenakan banyak sampah terutama sampah
plastik.
Terdapat sekitar 2,5 miliar orang di dunia beresiko terinfeksi virus
dengue terutama di daerah tropis maupun subtropis, dengan perkiraan
500.000 orang memerlukan rawat inap setiap tahunnya dan 90% dari
penderitanya ialah anak-anak yang berusia kurang dari 15 tahun (WHO,
2011). Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan
pertama dalam jumlah penderita DBD setiap tahunnya. Menurut WHO,

negara Indonesia ialah negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia


Tenggara sejak tahun 1968 hingga 2009. Menurut Kepala Dinas Kesehatan
(Dinkes) Propinsi Jawa Timur "Hingga saat ini sudah ada 15 daerah
kabupaten/kota yang dinyatakan KLB demam berdarah, dan jumlah
tersebut masih bisa bertambah. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakantindakan preventif untuk daerah lainnya. Dinkes Jatim mencatat, terhitung
1-27 Januari 2015 terdata 1.817 kasus. Jumlah ini meningkat dibanding
tahun lalu pada bulan yang sama sebanyak 980 kasus. Artinya meningkat
menjadi 85,41 persen. Dari 15 daerah, ada lima daerah dengan jumlah
penderita terbanyak yakni Kabupaten Sumenep (dengan 286 penderita),
Jember (199), Jombang (110), Bondowoso (100), dan Banyuwangi (96).
Total jumlah kematian hingga kemarin terdata sebanyak 32 kasus atau 1,7
persen dari jumlah penderita. "Jumlah kematian tahun ini meningkat
sebesar 91,77% dibandingkan pada bulan Januari 2014 yang cuma 9
kasus," jelasnya.
Penyebaran virus dengue dipengaruhi oleh sistem ketahanan tubuh
dan faktor lingkungan. Jika seseorang memiliki daya tahan tubuh yang
bagus maka orang tersebut tidak akan mudah terserang DBD. Sementara
itu, faktor lingkungan meliputi kondisi geografis dan kependudukan.
Kondisi geografis yang mempengaruhi penyebaran DBD misalnya
ketinggian suatu daerah dari permukaan laut, curah hujan, angin,
kelembaban,dan musim. Epidemik DBD mencapai angka tertinggi pada
satu bulan setelah curah hujan mencapai puncak tertinggi untuk kemudian
menurun sejalan dengan menurunnya curah hujan. Sedangkan faktor

kependudukan yang ikut mempengaruhi penyebaran DBD, misalnya


kepadatan penduduk, perilaku, adat-istiadat, dan kondisi sosial ekonomi
masyarakat. Daerah yang terjangkit DBD pada umumnya adalah kota atau
wilayah yang padat penduduk (Susanto, 2007 : 7). Rumah-rumah yang
saling berdekatan memudahkan penularan nyamuk aedes aegypti
mengingat daya terbangnya maksimal 100 meter (Nadesul, 2007 : 14).
Melihat bahwa di Indonesia merupakan daerah yang padat penduduk dan
perilaku masyarakatnya yang suka menampung air bersih, maka masalah
penyebaran dan angka kejadian penyakit DHF ini semakin meningkat. Jika
penyakit DBD ini terlambat ditangani, akibat yang mungkin ditimbulkan
bisa lebih dahsyat dari kasus AIDS (Acquired Immuno Deficiency
Syndrome). Akibat yang paling utama dari penyakit DBD dapat merenggut
nyawa, tanda dan gejala selalu tidak tampil nyata, cara jitu mencegah DBD
hanya dengan memberantas vektornya (Nadesul, 2007 : xix). Untuk itu
diperlukan tindakan segera untuk mencegah terjadinya penyebaran dan
peningkatan angka kejadian penyakit ini.
Mengatasi penyakit DBD tidak cukup hanya bergantung pada para
tenaga kesehatan akan tetapi partisipasi masyarakat dalam hal pencegahan
dan penatalaksanaan awal sangat penting. Untuk itu diperlukan
pengetahuan yang cukup bagi masyarakat mengenai pencegahan dan
penatalaksanaan

awal

DBD.

Dalam

meningkatkan

pengetahuan

masyarakat peran perawat komunitas adalah sebagai educator atau


pendidik. Dimana peran tersebut untuk membantu klien mempertinggi
pengetahuan dalam upaya meningkatkan kesehatan, gejala penyakitnya

sesuai kondisi dan tindakan yang spesifik (Mubarak, 2005 : 78). Untuk
meningkatkan

pengetahuan

masyarakat

dapat

dilakukan

dengan

penyuluhan kesehatan, selain itu kita dapat mendemonstrasikan cara


pencegahan dan penularan DHF kepada masyarakat. Sampai saat ini obat
dan vaksin demam berdarah belum ditemukan dan masih dalam tahap
penelitian. Oleh karena itu, diperlukan cara-cara pencegahan agar penyakit
ini tidak menyebar. Pencegahan penyakit DBD sangat tergantung
vektornya.

Pengendalian

vektor

ini

dapat

dilakukan

dengan

memperhatikan kondisi lingkungan dengan cara Pemberantasan Sarang


Nyamuk (PSN) melalui program 3M yaitu menutup rapat-rapat tempat
penampungan air, menguras tempat- tempat penampungan air, dan
mengubur

atau

menyingkirkan

barang-barang

bekas

yang

dapat

menampung air hujan. Dapat pula dilakukan melalui pengendalian


biologis dengan menggunakan ikan pemakan jentik dan pengendalian
kimiawi melalui pengasapan (fogging) dan pembubuhan bubuk abate
(temephus) pada tempat- tempat penampungan air (Susanto, 2007 : 12).
Pemberian terapi pengobatan yang optimal pada penderita DBD dapat
menurunkan jumlah kasus dan kematian akibat penyakit ini (Chen dkk,
2009). Pengobatan DBD pada dasarnya bersifat suportif dan simptomatik
(Soegijanto, 2001). Pengobatan suportif berupa pengobatan dengan
pemberian cairan pengganti seperti cairan intavena dengan memahami
patogenesis, perjalanan penyakit, gambaran klinis dan pemeriksaan
laboratorium, sehingga diharapkan penatalaksanaannya dapat dilakukan
secara efektif dan efisien (Chen dkk, 2009). Pengobatan simptomatik

yakni berupa pemberian antipiretik misalnya parasetamol bila suhu


>38,50C (Hadinegoro dkk, 2004).

Hingga saat ini belum ditemukan

terapi utama seperti vaksin untuk menangani penyakit yang disebabkan


oleh virus dengue ini. Terapi antibiotik dapat diberikan dalam pengobatan
DBD jika terdapat infeksi sekunder yang disebabkan oleh adanya
translokasi bakteri dari saluran cerna dan hal ini terjadi pada penderita
DSS (Dengue Syok Syndrome) atau penderita DBD derajat III dan IV
(Yasin dkk, 2009).
B. Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini hanya berfokus pada
pemberian asuhan keperawatan pada An. yang mengalami dengan
gangguan Dengue Hemorraghic Fever (DHF).
C. Rumusan
Bagaimana penerapan asuhan keperawatan pada An. yang
mengalami Dengue Hemorraghic Fever (DHF) dengan gangguan
Hipertermia.
D. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Mampu memberikan dan menerapkan Asuhan Keperawatan
pada Klien dengan Dengue Hemorraghic Fever (DHF) secara
menyeluruh dan komprehensif.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan Dengue
Hemorraghic Fever (DHF).
b. Mampu menetapkan diagnosis keperawatan yang sesuai dengan
hasil pengkajian yang di dapat pada klien dengan Dengue
Hemorraghic Fever (DHF).

c. Mampu menetapkan rencana keperawatan pada klien dengan


Dengue Hemorraghic Fever (DHF).
d. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan kepada pasien dengan
Dengue Hemorraghic Fever (DHF).
e. Mampu melakukan evaluasi terhadap tindakan keperawatan yang
telah di lakukan pada klien dengan Dengue Hemorraghic Fever

(DHF).
f. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien
dengan Dengue Hemorraghic Fever (DHF).
E. Manfaat
1. Bagi penulis
Karya Tulis Ilmiah ini di harapkan dapat menjadi salah satu
cara penulis dalam mengaplikasikan ilmu yang telah di peroleh di
dalam perkuliahan, karya tulis ini juga dapat menjadi cara untuk
menambah pengalaman dan keterampilan penulis dalam menyusun
asuhan keperawatan. Selain itu dengan penulisan karya ilmiah ini juga
dapat menambah pengetahuan dan informasi bagi penulis tentang
asuhan keperawatan Dengue Hemorraghic Fever (DHF).
2. Bagi pembaca
Bagi para pembaca di harapkan Karya Tulis Ilmiah ini dapat
menambah pengetahuanya tentang Dengue Hemorraghic Fever

(DHF). dan mampu mengelola pasien dengan hipertensi serta dapat


memberikan tindakan yang terbaik, baik secara promotive, preventive,
kurative maupun rehabilitative.
3. Bagi Institusi
Sebagai masukan untuk meningkatkan mutu pelayanan
pengobatan rumah sakit.
4. Bagi tenaga kesehatan

Dapat memberikan bahan masukan yang positif tentang asuhan


keperawatan pada pasien Dengue Hemorraghic Fever (DHF).

Anda mungkin juga menyukai

  • Energi Kimia
    Energi Kimia
    Dokumen7 halaman
    Energi Kimia
    HirokuRamadhaniNorMuhammad
    100% (1)
  • Gera Bah
    Gera Bah
    Dokumen1 halaman
    Gera Bah
    HirokuRamadhaniNorMuhammad
    Belum ada peringkat
  • Jatimpos Sampang
    Jatimpos Sampang
    Dokumen3 halaman
    Jatimpos Sampang
    HirokuRamadhaniNorMuhammad
    Belum ada peringkat
  • Perawatan Kesehatan Di Rumah
    Perawatan Kesehatan Di Rumah
    Dokumen28 halaman
    Perawatan Kesehatan Di Rumah
    HirokuRamadhaniNorMuhammad
    Belum ada peringkat
  • Epilepsi 2
    Epilepsi 2
    Dokumen17 halaman
    Epilepsi 2
    HirokuRamadhaniNorMuhammad
    Belum ada peringkat
  • Revolusi Pransis
    Revolusi Pransis
    Dokumen14 halaman
    Revolusi Pransis
    HirokuRamadhaniNorMuhammad
    Belum ada peringkat
  • Deer
    Deer
    Dokumen1 halaman
    Deer
    HirokuRamadhaniNorMuhammad
    Belum ada peringkat
  • 125833-S-5761-Faktor Risiko-Literatur PDF
    125833-S-5761-Faktor Risiko-Literatur PDF
    Dokumen25 halaman
    125833-S-5761-Faktor Risiko-Literatur PDF
    I Gede Subagia
    Belum ada peringkat
  • Hendri Cover
    Hendri Cover
    Dokumen4 halaman
    Hendri Cover
    HirokuRamadhaniNorMuhammad
    Belum ada peringkat
  • Rui
    Rui
    Dokumen21 halaman
    Rui
    HirokuRamadhaniNorMuhammad
    100% (1)
  • Rui
    Rui
    Dokumen21 halaman
    Rui
    HirokuRamadhaniNorMuhammad
    100% (1)