I. IDENTITAS
II.
Nama
: An. N
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 14 Tahun
Agama
: Islam
Status
: Belum menikah
Pendidikan terakhir
: SD
Pekerjaan
Alamat
Suku Bangsa
: Indonesia
Tanggal masuk
ANAMNESIS
Dilakukan autoanamnesis dan alloanamnesis pada Senin, 16 Februari 2015, pukul
12.30 WIB dengan pasien di bangsal P. Bengkalis RSAL dr. Mintohardjo.
A. KELUHAN
KELUHAN UTAMA
Dikonsulkan ke bagian spesialis psikiatri dengan keluhan mondar mandir di dalam
rumah sehari sampai 50 kali.
KELUHAN TAMBAHAN
Pasien juga memainkan keran air sampai rusak, sejak malam hari pasien tidak
mau makan, pasien juga tidak mau berbicara, hanya diam saja, serta kehilangan
minat pada hobinya yaitu bermain komputer, pasien juga tidak mau mandi, harus
dimandikan.
B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG
Alloanamnesis dengan Ny. H dan Tn. M (orang tua pasien) pada hari Senin,
16 Februari 2015, pukul 12.30 WIB
Menurut ayah dan ibu pasien, pasien merupakan anak yang sangat pendiam,
pasien juga sering melamun sendirian. Pasien tidak pernah menceritakan
1
Ayah dan ibu pasien pernah membawa pasien untuk berobat ke Bogor,
tepatnya ke seorang kyai atau orang pintar pada bulan agustus 2014 setelah
lebaran karena pasien mondar-mandir dari rumah sampai ke mesijd tetapi tidak
sholat, pasien hanya mondar-mandir tidak ada tujuan, pasien diminta untuk
meminum air putih yang telah dibacakan mantra, menurut keluarga, keluhan
pasien sedikit membaik. Keluarga pasien juga membawa pasien ke RSUD
Tarakan, namun tidak ada perbaikan.
Saat dibawa ke RSAL, keluhan pasien mondar-mandir dalam rumah, serta
tidak mau makan dan berbicara sama sekali sejak satu hari sebelum masuk rumah
sakit. Menurut ibu pasien, keluhan ini merupakan puncak dari gejala anaknya,
dan dikatakan yang paling parah.
C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien belum pernah didiagnosis penyakit psikiatri sebelumnya, ini
merupakan kali pertama pasien berobat ke bagian kesehatan jiwa.
2. Riwayat Gangguan Medik
Pasien tidak memiliki riwayat adanya gangguan medik sebelumnya
3. Riwayat Penggunaan Zat
Pasien menyangkal pernah mengkonsumsi obat-obatan terlarang, merokok,
maupun minuman beralkohol.
D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
1. Riwayat prenatal dan perinatal
Selama mengandung, ibu pasien dalam keadaan sehat. Riwayat
penggunaan obat-obatan terlarang dan minum alkohol selama kehamilan
disangkal. Pasien lahir normal, cukup bulan, trauma lahir atau cacat bawaan
disangkal.
F. SITUASI SEKARANG
Pasien adalah seorang pelajar SMP Kelas 9. Pasien tidak dapat menjalani
sekolahnya sementara dikarenakan harus dirawat di rumah sakit. Selama di Rumah
Sakit pasien sering dikunjungi oleh ibu, ayah, serta adik laki-laki pasien. Ibu pasien
adalah ibu rumah tangga dan ayah pasien bekerja sebagai karyawan bagian kurikulum
di SMA. Hubungan dengan kedua orang tua dan adik-adik kandung pasien baik.
Selama di rawat di rumah sakit pasien tidak banyak berbicara, sering mondar-mandir
seperti kebingungan, dan sering memegang kemaluannya, terkadang menanyakan
kapan pulang, aktivitas sehari-hari seperti makan, minum obat dan mandi dapat
dilakukan oleh pasien setiap diingatkan oleh perawat dan pemeriksa.
G. PERSEPSI PASIEN TENTANG DIRINYA DAN KEHIDUPANNYA
Menurut pasien, pasien tidak merasakan bahwa dirinya sedang sakit, dan tidak
tahu mengapa harus dirawat di rumah sakit, selama perawatan di rumah sakit pasien
selalu meminum obatnya setiap diberikan oleh perawat secara rutin. Pasien selalu
menanyakan kapan pulang, pasien mengatakan bahwa dirinya ingin untuk
melanjutkan masuk sekolah.
III.
STATUS MENTALIS
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Pasien seorang laki-laki berusia 14 tahun dengan penampilan sesuai dengan
usianya. Pasien mengenakan kaos berwarna merah dan celana panjang hitam.
Kulit pasien berwarna sawo matang, rambut distribusi merata dan sebagian
beruban, cara berjalan tidak ada kelainan, postur tubuh tegak, ekspresi wajah
datar.
2. Kesadaran
Kuantitatif
Kualitatif
: Compos Mentis
: Terganggu
1. Afek
2. Ekspresi
3. Keserasian
: Datar
: Hampir tidak ada, datar
:Tidak serasi, tidak serasi antara mood dan konteks
4. Empati
pembicaraan
: Tidak dapat diempati
hanya
dapat
bersekolah.
:Pasien dapat menyebutkan apa yang dimakan untuk
c. Segera
sarapan pagi.
: Pasien dapat menyebutkan nama pemeriksa setelah
a. Produktifitas
pertanyaan pemeriksa.
b. Kontinuitas
: Pada saat dilakukan wawancara, pasien tidak terbatabata dalam menjawab pertanyaan yang diberikan. Yang diucapkan berupa
kata-kata, tidak dalam kalimat.
c. Hendaya berbahasa : Tidak ada
2. Isi Pikir
a. Preokupasi
: menanyakan kapan pulang.
b. Waham
: Tidak ada
c. Gangguan Isi pikir
: Gangguan mirip waham Kamu adalah seorang
perempuan
F. PENGENDALIAN IMPULS
Pasien dapat mengendalikan impuls dan tetap kooperatif saat diwawancara.
G. DAYA NILAI
1. Daya Nilai Sosial : Baik, sikap pasien sopan saat diwawancara.
2. Uji Nilai Sosial : Baik, dapat menyimpulkan dan menceritakan.
3. Daya Nilai Realita: tidak terganggu, pasien menyadari sedang berada di
Rumah sakit.
H. TILIKAN
Tilikan I. Pasien menyadari dirinya berada di rumah sakit namun tidak
mengetahui bahwa dirinya sakit, namun pasien mau meminum obat dengan rutin.
I. TARAF DAPAT DIPERCAYA
Secara keseluruhan pasien dapat dipercaya.
IV.
V.
PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS
Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
: Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Compos Mentis
Tanda-tanda vital
:
Tekanan Darah
: 120/70 mmHg
Nadi
: 84x/menit, isi cukup, regular,equal kanan dan kiri
Pernapasan
: 20x/menit, teratur
Suhu
: 36,7C
Status Generalis
Mata
Jantung
Paru
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
STATUS NEUROLOGIS
Tidak dilakukan
VI.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
VII.
dan memutar-mutar keran air hingga rusak. Saat ingin pulang, keluhan pasien
hanya mondar-mandir yang tidak ada tujuannya, tangannya juga tetap masih
memegangi kemaluannya.
4) Gejala-gejala negatif : Ekspresi emosi pasien menurun, wajah pasien sangat datar,
hingga tidak diketahui sedang marah, senang atau sedih. Memiliki karakteristik
simtom negative, antara lain: pada masa premorbid memiliki kepribadian skizoid,
yaitu menarik diri, dan tidak memiliki banyak teman, orang yang tertutup, sering di
bully temannya karena hanya diam saja. Prestasi di sekolah kurang memuaskan,
sangat lambat menyerap pelajaran, pernah mendapat teguran tertulis jangan
bengong di kelas saat SD. Anhedonia pada pasien terdapat kehilangan minat
terhadap bermain computer yang dilakukannya tiap hari. Alogia pada pasien
terdapat kemiskinan kuantitas pembicaraan, hanya menjawab pertanyaan dengan
satu kata saja. Avolition pada pasien saat sebelum masuk rumah sakit, pasien sulit
untuk merawa dirinya, susah makan, sampai tidak mau makan, setelah sholat subuh
pasien juga langsung tertidur kembali, yang biasanya mandi pagi.
B. Pasien mengalami gangguan fungsi dibidang pekerjaan, hubungan interpersonal atau
perawatan diri Sekarang pasien tidak dapat sekolah karena kelakuannya
mengkhawatirkan sejak 17 januari 2015
C. Menurut hasil alloanamnesis dengan orang tua pasien, menyatakan bahwa gejalagejala yang dialaminya itu berlangsung lama (sejak masuk ke kelas 3 SMP bulan juli
2014; 7 bulan yang lalu), saat ini masih terlihat gejala negatif pasien walaupun sudah
berkurang karena pasien sudah mempunyai keinginan untuk bersekolah, serta masih
ada gejala disorganized motor behavior, yaitu masih sering mondar-mandir tanpa
tujuan dan masih memegangi kemaluannya.
D. Selama gejala timbul, Pasien tidak pernah merasa senang yang belebihan (euphoria)
ataupun gejala-gejala depresi contohnya perasaan sedih, merasa bersalah, ataupun
perasaan ingin bunuh diri.
10
E. Orang tua pasien mengatakan, pasien tidak pernah terlibat dengan penggunaan obat
terlarang maupun alcohol, ataupun cedera kepala berat sampai pingsan, dan penyakit
berat lainnya juga disangkal.
F. Pasien tidak memiliki riwayat autism ataupun gangguan komunikasi sebelumnya.
Pada pasien ini dapat didiagnosa menderita skizophernia karena keluhan pasien memenuhi
kriteria DSM V, keluhan baru pertama kali namun saat ini keluhan tersebut telah berkurang.
VIII.
IX.
X.
XI.
DIAGNOSIS
Scizophrenia, first episode, currently in partial remission
DAFTAR PROBLEMATIKA
Problema Organobiologik
: Tidak ada keluhan
Problema psikologik/Perilaku: Berjalan mondar-mandir, memegang alat
kemaluan.
Problema keluarga
:Tidak ada keluhan.
PROGNOSIS
Ad Vitam
: Dubia ad bonam
Ad Functionam
: Dubia ad bonam
Ad Sanationam
: Dubia ad bonam
RENCANA TERAPI
Psikofarmakologi
Antipsikosis
: Risperidone 2 x 2 mg
Psikoterapi
Terhadap keluarga
-
Terhadap Pasien
- Membangun relasi dengan pasien, membuat merasa nyaman dan
-
hidupnya.
Memperkuat motivasi untuk melakukan hal-hal yang benar.
SARAN
Observasi tanda-tanda vital, kesadaran, status fisik umum serta asupan nutrisi
12