Anda di halaman 1dari 5

MODUL II

HUKUM KIRCHOFF
I. DASAR TEORI
Di dalam rangkaian listrik terdiri dari sumber tegangan dan komponenkomponen, maka akan berlaku Hukum-hukum kirchhoff. Hukum ini terdiri dari
hukum kirchhoff tegangan (Kirchhoff voltage law atau KVL) dan hukum
Kirchhoff arus (Kirchhoff Current Law atau KCL). Hukum kirchhoff
merupakan salah satu teori elektronika untuk menganalisa lebih lanjut tentang
rangkaian elektronika. Dengan hukum kirchhoff kita dapat menganalisa lebih
lanjut tentang arus yang mengalir dalam rangkaian dan tegangan yang terdapat
pada titik-titik rangkaian elektronika [1]. Hukum kirchoff adalah suatu
peraturan atau hukum yang mengatur tentang jalanya arus dan jumlah tegangan
dalam suatu rangkaian arus listrik yang mempunyai lebih dari satu sumber gaya
gerak listrik yang berbeda kekuatannya. Dalam hukum kirchhoff dikenal 2 teori
yang dapat digunakan untuk analisis rangkaian elektronika yaitu

Hukum Kirchhoff I (KCL, Kirchhoff Current Law)

Hukum Kirchhoff II (KVL, Kirchhoff Voltage Law).


Hukum I Krchhoff menjelaskan besarnya arus yang melalui

percabangan. Hukum I kirchhoff ini menyatakan bahwa " jumlah kuat arus
yang menuju titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang
meninggalkan titik percabangan ". Dalam alirannya, arus listrik juga
mengalami cabang-cabang. Ketika arus listrik melalui percabangan tersebut,
arus listrik terbagi pada setiap percabangan dan besarnya tergantung ada
tidaknya hambatan pada cabang tersebutarus listrik yang melalui cabang
tersebut juga mengecil dan sebaliknya bila pada cabang, hambatannya kecil
maka arus listrik yang melalui cabang tersebut arus listriknya besar [2]. Bila
hambatan pada cabang tersebut besar maka akibatnya Hukum I kirchhoff
dirumuskan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Percabangan arus listrik pada simpul

Im1 + Im2 + ... = Ik1 + Ik2 + ...


Im = Ik

Keterangan :
im = kuat arus menuju titik cabang.
ik = kuat arus meninggalkan titik cabang.
Hukum II Kirchhoff digunakan untuk menghitung besaran-besaran yang
terdapat pada rangkaian listrik. Besaran itu diantaranya kuat arus pada suatu
cabang, ataupun beda tegangan antara dua titik. Hukum II Kirchhoff
menyatakan bahwa " Pada rangkaian tertutup jumlah GGL (gaya gerak listrik)
sumber arus dengan penurunan tegangan adalah nol." [3] Hukum II Kirchoff
dirumuskan sebagai berikut :
E +IR = 0
Maksud dari jumlah penurunan potensial sama dengan nol adalah tidak ada
energi listrik yang hilang dalam rangkaian tersebut, atau dalam arti semua
energi listrik bisa digunakan atau diserap. Hukum kedua Kirchhoff, dikenal
dengan hukum percabangan, karena hukum ini memenuhi kekekalan muatan.
Hukum ini diperlukan untuk rangkaian multisimpal yang mengandung titiktitik percabangan ketika arus mulai terbagi. Pada keadaan tunak, tidak ada
akumulasi muatan listrik pada setiap titik dalam rangkaian, dengan demikian
jumlah muatan yang masuk di dalam setiap titik akan meninggalkan titik
tersebut dalam jumlah yang sama. Hukum Kirchhoff pada rangkaian seri:
selisih tegangan sumber dengan jumlah tegangan jatuh pada masing-masing
beban adalah 0.
Hubungan Seri dan Paralel Secara umum digolongkan menjadi 2 :
1. Hubungan seri
Jika salah satu terminal dari dua elemen tersambung, akibatnya arus yang
lewat akan sama besar dan pada rangkaian seri selisih tegangan sumber
dengan jumlah tegangan jatuh pada masing- masing beban memiliki nilai 0.

2. Hubungan paralel
Jika semua terminal terhubung dengan elemen lain dan akibatnya tegangan
diantaranya akan sama dan jumlah arus yang mengalir menuju satu titik sama
dengan jumlah arus yang keluar dari titik tersebut.
Untuk rangkaian listrik yang terdiri dari kombinasi beberapa tahanan dan
sumber tegangan, maka terdapat suatu cara atau metode yang dipakai untuk
menganalisa rangkaian kombinasi tersebut. Metode yang dapat dipergunakan
antara lain yaitu metode pembagi tegangan (voltage divider) dan metode
pembagi arus (current divider).
Konsep dasar pembagi arus adalah menggunakan 2 buah resistor yang salah
satu kakinya dihubung menjadi satu ke sumber arus dan kedua kaki yang lain
dihubungkan ke beban yang berbeda. Dasar pembagian arus secara teori
seperti

Gambar 2.2 Konsep pembagi arus


Rangkaian pembagi tegangan biasanya digunakan untuk membuat suatu
tegangan referensi dari sumber tegangan yang lebih besar, titik tegangan
referensi pada sensor, untuk memberikan bias pada rangkaian penguat atau
untuk memberi bias pada komponen aktif. Rangkaian pembagi tegangan
pada dasarnya dapat dibuat dengan 2 buah resistor, contoh rangkaian dasar
pembagi tegangan dengan output VO dari tegangan sumber VI
menggunakan resistor pembagi tegangan R1 dan R2 seperti pada gambar
berikut:

Gambar 2.3 Rangkaian pembagian tegangan

V. DAFTAR PUSTAKA

A. purnama, "ELEKTRONIKA DASAR," januari 2015. [Online].


Available: http://elektronika-dasar.web.id/. [Accessed kamis november
2015].

S.

Sukarman,

"FISIKA,"

2013.

[Online].

Available:

http://ids.sman1slawi.sch.id/CONTENT/Fisika/ListrikDinamis%20%28test
%29/fis113_29.htm. [Accessed sabtu November 2015].
3

elsmandagari, "elsmandagari," 18 september 2015. [Online]. Available:


http://www.elsmandagiri.com/fxbab5/1_hukum_i_kirchoff.html. [Accessed
Ssabtu 11 2015].

Anda mungkin juga menyukai