31 - 01 6484 2 2000 - 2
31 - 01 6484 2 2000 - 2
2 - 2000
Prakata
Standar benih ikan lele dumbo kelas benih sebar diterbitkan oleh Badan
Standardisasi
Nasional
(BSN)
sebagai
pihak
yang
berwenang
mengkoordinasikan standar sesuai dengan Keppres RI No. 13 tahun 1997.
Standar ini dimaksudkan untuk dapat dipergunakan oleh produsen benih,
penangkar dan instansi yang memerlukan.
Penyusunan standar benih ikan lele dumbo kelas benih sebar menggunakan
acuan dari:
a) Keputusan Menteri Pertanian No. 26/Kpts/OT.210/1/98 tentang Pedoman
Pengembangan Perbenihan Perikanan Nasional dalam Konsiderans.
b) Pedoman penulisan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang dikeluarkan oleh
Badan Standardisasi Nasional (Pedoman 8 - 2000).
c) Data dan informasi teknis dari pihak dan instansi terkait, yaitu : Pusat
Penelitian dan Pengembangan Perikanan (Puslitbangkan), Perguruan Tinggi,
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perikanan.
d) Hasil penelitian dan perekayasaan benih ikan lele dumbo kelas benih sebar
oleh UPT Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) dan
UPT Direktorat Jenderal Perikanan.
Daftar Isi
Halaman
Pendahuluan
1
Deskripsi ............................................................................................................................... 1
Istilah...................................................................................................................................... 1
Klasifikasi ............................................................................................................................. 2
Persyaratan .......................................................................................................................... 2
Pendahuluan
Standar benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C. fuscus) kelas benih sebar
disusun sebagai upaya meningkatkan jaminan mutu (quality assurance),
mengingat produk ini banyak diperdagangkan serta sangat berpengaruh
terhadap produksi kegiatan budidaya sehingga diperlukan persyaratan teknis
tertentu.
Standar benih ikan lele dumbo kelas benih sebar diharapkan dapat dipergunakan
sebagai acuan oleh produsen benih, penangkar dan instansi yang memerlukan
terutama untuk pembinaan mutu benih dalam rangka sertifikasi.
1. Ruang lingkup
Standar benih ikan lele dumbo kelas benih sebar meliputi deskripsi, istilah,
klasifikasi dan persyaratan yang berdasarkan kriteria kualitatif dan kriteria
kuantitatif serta cara pengukuran dan pemeriksaan.
2. Deskripsi
Benih lele dumbo kelas benih sebar adalah benih keturunan pertama dari induk
pokok, induk dasar atau induk penjenis yang memenuhi syarat mutu kelas benih
sebar. Benih sebar ikan lele dumbo kelas benih sebar terdiri dari larva (ukuran
0,75 cm-1,00 cm), benih ukuran 1 cm-3 cm, benih ukuran 3 cm-5 cm, benih
ukuran 5 cm-8 cm dan benih ukuran 8 cm-12 cm.
Ikan lele dumbo memiliki alat pernapasan tambahan berupa aborescen yaitu kulit
tipis menyerupai spon, yang mulai terbentuk pada umur 8 hari-10 hari sehingga
dapat mengambil oksigen bebas dari udara dan dapat hidup pada perairan
dengan kondisi oksigen yang rendah. Benih ikan lele dumbo cenderung bersifat
kanibal terutama pada fase larva.
3. Istilah
3.1
larva ikan lele dumbo
fase atau tingkatan perkembangan ikan yang berumur 3 hari sejak telur menetas
serta mempunyai bentuk morfologi yang berbeda dari ikan dewasa.
3.2
induk pokok (Parent Stock, PS)
induk ikan keturunan pertama dari induk dasar (Grand Parent Stock, GPS).
3.3
pendederan pertama (P I)
pemeliharaan benih dari tingkat larva sampai ke tingkat benih ukuran 1 cm-3 cm.
1 dari 5
3.4
pendederan kedua (P II)
pemeliharaan benih dari tingkat ukuran 1 cm-3 cm sampai ke tingkat benih
ukuran 3 cm-5 cm.
3.5
pendederan ketiga (P III)
pemeliharaan benih dari tingkat ukuran 3 cm-5 cm sampai ke tingkat benih
ukuran 5 cm-8 cm.
3.6
pendederan keempat (P IV)
pemeliharaan benih dari tingkat ukuran 5 cm-8 cm sampai ke tingkat benih
ukuran 8 cm-12 cm.
4. Klasifikasi
Benih ikan lele dumbo kelas benih sebar digolongkan dalam 1 (satu) tingkatan
mutu berdasarkan kriteria kualitatif dan kriteria kuantitatif.
5. Persyaratan
5.1 Kriteria kualitatif
5.1.1 Larva
a) Asal : hasil penetasan telur dari pemijahan induk kelas induk pokok antara
induk jantan dan induk betina bukan satu keturunan.
b) Warna : coklat - hitam, bergantung warna wadah.
c) Bentuk tubuh : belum sempurna.
d) Gerakan/perilaku : berenang aktif dan tidak bergerombol.
5.1.2 Benih P I
a) Asal : larva dari pemijahan induk kelas induk pokok antara induk jantan dan
2 dari 5
Satuan
Larva
Pend. I
Pend. II
Pend. III
Pend. IV
1.
Umur maksimal
hari
20
40
54
75
2.
Panjang total
cm
0,75-1,0
1-3
3-5
5-8
8-12
3.
Bobot minimal
gram
0,05
2,5
10
4.
Keseragaman ukuran
> 90
> 75
> 75
> 75
> 75
5.
Keseragaman warna
100
> 90
> 90
> 90
> 98
5 dari 5