KONTRAK KULIAH
PENDAHULUAN
JENIS MANUSIA MENURUT PENGETAHUANNYA:
- OARNG YANG TAHU DITAHUNYA
- ORANG YANG TAHU DI TIDAK TAHUNYA
- ORANG YANG TIDAK TAHU TAHUNYA
- ORANG YANG TIDAK TAHU DITIDKTAHUNYA
- CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN YANG
BENAR: KETAHUILAH APA YANG KAMU TAHU DAN
APA YANG KAMU TIDAK TAHU
- PENGETAHUAN DIMULAI DARI RASA INGIN TAHUN
KEPASTIAN DIMULAI DARI RASA RAGU-RAGU DAN
FILSAFAT DIMULAI DARI KEDUANYA
FILSAFAT :
- MENDOONG KITA UNTUK MENGETAHUI APA YANG KITA BELUM
TAHU DAN APA YANG KITA TELAH KETAHUI
-BERARTI MENYADARI TIDAK MUNGKIN KITA DAPAT MENGETAHU
SEMUA SEMESTA ALAM INI
-MENGKORAKSI DIRI UNTUK BERTERUS TERANG SEBERAPA JAUH
KEBENARAN YANG KITA JANGKAU
-APA SEBENARNYA YANG KITA KETAHUI TENTANG ILMU?
-APA YANG MEMBEDAKAN ILMU DENGAN PENGETAHUAN LAINNYA
-DIMANA KITA TAHU BAHWA ILMU ITU SUATU PENGETAHUAN YG BENAR
-KRITERIA APA YANG DIPAKAI UNTUK MENENTUKAN YG BENAR
SECARA ILMIAH
-MENGAPA KITA MEMPELAJARI ILMU
-APAKAH ILMU TELAH MENCAKUP SEGENAP PENGETAHUAN YG
SEMESTINYA SAYA KETAHUI DALAM HIDUP INI
-DIBATAS MANA ILMU DIMULAI DAN DIMANA IA BERHENTI
-KEMANA KITA BERPALING DIBATAS KETIDAKTAHUAN INI
-APA KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ILMU 14112010
BERFIKIR FILSAFATI
MENYELURUH (memandang ilmu tidak dari segi ilmu itu
sendiri, tetapi melihat juga dari sudut pengetahuan
lainnya, kaitan ilmu dengan moral, agama, apakah ilmu
memberi kemaslahatan dll)
MENDASAR (tidak menerima begitu saja ilmu itu benar
mengapa benar, apakah kriteria itu sendiri benar, benar
itu apa? Berputar)
SPEKULATIF (mengukur sebuah lingkaran kita harus
berspekulatif yg bisa diandalkan, apa yg disebut logis,
benar, sahih, apakah alam ini teratur atau kacau, apa
yang mengatur alam ini..
FILSAFAT ILMU
Filsafat ilmu merupakan bagian dari filsafat
pengetahuan, yang mengkaji hakekat ilmu
(pengetahuan ilmiah).
Ilmu adalah cabang pengetahuan yg memiliki ciri
dan dikelompokan kepada filsafat ilmu alam dan
filsafat ilmu sosial, namun di antara keduanya tidak
terdapat perbedaan yg prinsip.
Telaahan untuk menjawab beberap pertanyaan:
obyek apa yg ditelaah ilmu, wujud obyek tersebut,
hubungannya dengan daya tangkap manusia
(berfikir, merasa dan mengindra shgg dihasilkan
pengetahuan? (ONTOLOGI=HAKIKAT APA YG DIKAJI)
DASAR PENGTAHUAN
PENALARAN:dgn kemampuan nalar manusia dpt mengembangkan
pengetahuan yg merupakan rahasia tuhan, dpt membedakan benar
dan salah , baik dn buruk, indah dan jelek. Secara terus menerus
manusia di suruh memilih dua kriteria ini, untuk itu manusia
berpaling ke pengetahuan. 12122010
Manusia satu-satunya mahluk yg mengembangkan pengetahuan
dengan sungguh-sungguh (kera tau jambu yg enek, anak kucing
tahu kucing yg galak hal kelangsungan hidup,
Manusia mengembangkan pengetahuan mengatasi kebutuhan
kelangsungan hidup, kebudayaan, seni, dll.
Manusia mampu mengembangkan pengetahuan karena:
1.mempunyai bahasa (beruk mampu mengkomunikasinkan bahaya,
tak ada anjing yg mau bertukar tulang). 2. mampu berfikir menurut
alur tertentu dan teratur (bernalar). Binatang mampu berfikir tapi
tidak mampu bernalar. Insting binatang lebih dari insinyur geologi,
namun binatang tidak mampu bernalar tentang gejala-gejala gempa:
mengapa gunung meletus, faktor apa yg menyebabkannya, apa yg
dapat dilakukan untuk mencegahnya dll
Lebih dari tiu manusia adalah mahkluk yg berfikir, merasa,
mengindra (sumber pengetahuan) disamping wahyu, yg merupakan
komunikasi hamba dengan sang pencipta
LOGIKA
LANJUTAN
ILMU A POSTERIORI: YANG DIPEROLEH
DARI PENGALAMAN INDRAWI MANUSIA
SPT ILMU KIMIA, ILMU ALAM, ILMU HAYAT,
ILMU KESEHATAN, YANG BERSUMBER
PADA PENGALAMAN DAN EKSPERIMEN.
ILMU A PRIORI: ILMU YANG TIDAK
DIPEROLEH DARI PENGALAMAN DAN
PERCOBAAN TETAPI BERSUMBER PADA
AKAL ITU SENDIRI, TERMASUK
DIDALAMNYA LOGIKA.
LANJUTAN
LOGIKA MEMPELJARI HUKUM-HUKUM, PATOKANPATOKAN DAN RUMUS-RUMUS BERFIKIR, UNTUK
MENILAI BENAR ATAU SALAH
PSIKOLOGI: JUGA MEMBICARAKAN AKTIVITAS BERFIKIR
TANPA MENYINGGUNG BENAR ATAU SALAH
JALAN FIKIRAN DIPENGARUHI OLAH KEYAKINAN, POLA
FIKIR KELOMPOK, KECENDERUNGAN PRIBADI, LUAPAN
EMOSI, PUJIAN, KEHERANAN, KEKAGUMAN,
ARGUMENTASI AGAR KELIHATAN BENAR DENGAN
MEMUTAR BALIKAN FAKTA.
LOGIKA MENYELIDIKI, MENYARING, DAN MENILAI
DENGAN CARA SERIUS DAN TERPELAJAR SERTA
BERTUJUAN MENDAPATKAN KEBENARAN, TERLEPAS
DARI SEGALA KEPENTINGAN DAN KEINGINAN
PERORANGAN
LANJUTA
ARTI BENAR
BENAR ADALAH PERSESUAIAN ANTARA
FIKIRAN DAN KENYATAAN (BATU
TENGGELAM DI AIR, BATU LEBIH RINGAN
DARI KAPUK: MANA PREPOSISI YANG
YANG SESUAI DENGAN KENYATAAN?)
BENAR PENYATAAN YANG TIDAK
BERTENTANGAN DARI AWAL HINGGA
AKHIR( DIA ADALAH ORANG JUJUR YANG
SUKA MENIPU)
LANJUTAN
ASAS PEMIKIRAN
ADALAH PENGETAHUAN DIMANA PENGETAHUAN LAIN
MUNCUL DAN DIMENGERTI
ASAS IDENTITAS: DASAR DARI SEMUA PEMIKIRAN (BILA
PROPOSISI BENAR MAKA BENARLAH IA)
ASAS KONTRADIKSI:PENGINGKARAN SESUATU TIDAK
MUNGKIN SAMA DENGAN PENGAKUANNYA (JIKA KITA
MENGAKUI BAHWA SESUATU ITU BUKAN A, MAKA TIDAK
MUNGKIN PADA SAAT ITU IA ADALAH A). DUA
KENYATAAN YANG KONTRADIKTIF TIDAK MUNGKIN
BERSAMA-SAMA SECARA SIMULTAN ATAU TIDAK ADA
PROPOSISI YANG SEKALIGUS BENAR DAN SALAH
ASAS PENOLAKAN KEMUNGKINAN KE TIGA: ANTARA
PENGAKUAN DAN PENGINGKARAN KEBENARAN
TERLETAK PADA SALAH SATUNYA. (SUATU PROPOSISI
SELALU DALAM KEADAAN BENAR ATAU SALAH)
LANJUTAN
Proses berfikir untuk membuahkan pengetahuan
Agar pengetahuan yg di dapat itu benar maka
penarikan kesimpulannya harus logis/ memakai
logika (induktif/deduktif)
Logika Induktif: menarik kesimpulan dari kasus
individual memjdi kesimpulan umum (lbh
ekonomis)
Logika deduktif: dari umum ke khusus (individual),
menggunakan pola berfikir silogismus,
Silogismus: disusun dari dua buah pernyataan
(premis mayor dan minor) dan sebuah kesimpulan.
Logika sendiri dapat di artikan suatu pengkajian
untuk berfikir secara sahih 201109
SUMBER PENGETAHUAN
Pengtahuan dimulai dengan rasa ragu,
kebenaran adalah pernyataan tanpa ragu.
Cara mendapatkan pengetahuan yg benar:
berdasarkan rasio (rasionalisme, metode
deduktif) dan pengalaman (empirisme,
metode induktif), alat: panca indra,persepsi,
sensasi?
Sumber pengetahuan yang lainnya: intuisi
(tanpa penalaran) bersifat personal dan tidak
tidak bisa diramalkan dan wahyu dari tuhan
dan dimulai dengan rasa percaya
Lanjuta Ontologi
Lanjutan ontologi
Tujuannya:
PARA FILOSOF BERUSAHA MEMECAHKAN
MASALAH-MASALAH PENTING MANUSIA BAIK
SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK
MELALUI PENGUJIAN YANG KRITIS PARA
FILOSOF MENCOBA MENGEVALUASI
INFORMASI DAN KEPERCAYAAN YG KITA MILIKI
TENTANG ALAM SERTA KESIBUKAN DUNIA
MANUSIA
FILOSOF MENCOBA MEMBUAT GENERALISASI,
SISTEMATIKA DAN GAMBARAN-GAMBARAN YG
KONSISTEN TENTANG SEMUA HAL YG KITA
KETAHUI DAN PIKIRKAN
LANJUTAN ONTOLOGI
LANJUTAN ONTOLOGO
Objek pemikiran filsafat adalah sesuatu yg ada, secara
sistematis, sehingga filsafat mensistematisasikan segala
sesuatu yg ada (mengklasifikasikan sesuatu yg ada)
Metafisika merupakan cabang filsafat yg mempersoalkan
hakikat, yg tersimpul di belakang dunia fenomenal
(gejala), melampaui pengalaman atau diluar fisik, objek
dilaur yg ditangkap indra manusia (sosiologi, psikologi,
biologi): siapa manusia, apa tujuannya, darimana asal
dan untuk apa hidup ini
Metafisika: 1. ontologis (esensi yg ada); 2. metafisika
khusus (theologi (tuhan), kosmologi (asal dan struktur
alam) dan antropologi (siapa sebenarnya manusia dan
bagaimana hub)
Lanjutan ontologi
Metafisika dan pengetahuan ilmiah: sebuah teori yg
kurang masuk akal sering disebut metafisik. Namun
dibalik spekulasi tersebut, metafisika mencoba membuat
hipotesa yang akan diperhitungkan bagi semua
pngetahuan ilmiah.
Teori Kopernikus heliosentris: matahari merupakan
pusat sistem tatasurya (awalnya spekulatif, ciri
pemikiran filsafat), namun dijadikan hipotesis oleh
Galileo untuk membuktikan teori Kopernikus tersebut
secara ilmiah.
Kant dan Laplas asal kejadian jagat raya (bumi,
matahari, dan bintang2 dll) yg pada mulanya bersatu,
berasal dari gas pijar dan karena peredarannya
berpercikan menjadi benda-benda langit termasuk bumi:
sekarang menjadi asumsi dasar dan hipotesis dalam
penelitian ruang angkasa moderen saat ini
Lanjutan Ontologi
TEORI NILAI: Pengetahuan mencoba mengetahui sampai
kemana manusia sebagai makhluk yg mengetahui, dapat
mengetahui kebenaran. Teori nilai menyelidiki proses yg
mendahului, mengiringi, dan menetukan semua kelakuan
manusia.
Menurut dunia organik, setiap perubahan atau kejadian
tunduk kepada hukum-hukum fisika, mekanika dan kimia
(spt kehidupan)
Hewan memiliki insting dan manusia memiliki budi dalam
peradapannya (perubahan) yang membedakannya
dengan individu hewan, masyarakat hewan dan kelakuan
hewan.
Dalam kehidupan manusia selalu pengaruh mempengaruhi
dengan lingkungannya (masyarakat, budaya dan
sekitarnya) sehingga selalu terjadi perubahan yang
dinamis
Lanjutan Ontologi
Selain penilaian pikiran teori juga ada proses
penilaian utilitas atau kegunaan dalam kehidupan
ekonomi, penilaian kekuasaan dalam kehidupan
politik, penilaian solidaritas dalam kehidupan
masyarakat, penilaian keselarasan ekspresi dalam
kehidupan seni dan penilaian kekudusan dalam
kehidupan agama. Semua itu memiliki logika
masing-masing dalam menilainya
Jadi kita dapat menempatkan kelakuan manusia
berdasarkan penilaian suatu metafisika (perubahan
dan urutan kejadian). Menurut Edward Spranger
yang membedakan nilai-nilai ekonomi, sosial, politik,
teori, estetik dan nilai-nilai agama, metafisika dan
teori nilai itu sendiri adalah hasil kelakuan yg menilai
dengan tujuan nilai-nilai teori.
Lanjutan
Sejarah Filsafat adalah sejarah usaha
manusia untuk merenungkan seluruh
kenyataan. Berawal di Yunani dalam abad ke
5 dan ke 6 SM, ketika timbul keinginan untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang
metafisika yaitu soal substansi, kuantitas,
kualitas, dan soal perubahan dengan segala
seluk beluknya.
Pada awalnya pertanyaan metafisika itu
dapat di jawab dengan sederhana dan jelas
menggunakan panca indra dan akal.
lanjutan
3. Selanjutnya determinasi: suatu gejala bukan
merupakan kejadian yg kebetulan. Setiap
kejadian mempunyai pola tertentu yg bersifat
tetap (sate dipanaskan menghasilkan bau
meransang, setelah mendung akan ada
hujan.
determinisme pada ilmu berkonotasi peluang
(probalistik, statistik) bukan hubungan sebab
akibat.
Lanjutan
Namun sampai saat ini belum satupun ilmu, disiplin
keilmuan yg berhasil menyusun teori yg konsisten dan
menyeluruh. Teori ilmiah masih merupakan penjelasan yg
bersifat sebagian dan tentatif sesuai tahap
perkembangannya yg masih berjalan. Suatu yg saat ini
dianggap benar, mungkin dengan penemuan berikutnya hal
tersebut menjadi salah. Sifat pragmatis inilah yg menjadi
kelebihan dan sekaligus kekurangan ilmu. Hal ini sesuai
dengan perkembangan peradaban manusia.
Terlepas dari kekurangan ilmu, ianya telah dapat
memberikan jawaban positif terhadap berbagai persoalan yg
dihadapi manusia. Oleh sebab itu penilaian terhadap ilmu
tidak terletak pada kesahihannya, malainkan terletak dalam
jawaban yg diberikan terhadap permasalahan manusia (saat
itu).
Penemuan pestisida awalnya merupakan terobosan baru
dalam dunia pertanian, namun sejalan dengan
perkembangannya diketahui pula akumulasi pestisida yg
sulit didegradasi menjadi masalah lingkungan yg serius.
Lanjutan
Dalam halmana ilmu tidak bisa memberi jawaban yg mutlak
(tidak berubah dari waktu ke waktu) terhadap pertanyaan
atau persoalan yg timbul, maka manusia harus berpaling
suber lain seperti agama. Karena ilmu terbatas pada ruang
lingkup pengetahuan manusia dan tidak memberikan
kebenaran yg mutlak, karena pancaindra manusia jauh dari
sempurna.
Namun kekurangan ini bukan merupakan alasan untuk
menolak eksistensi ilmu dalam kehidupan. Kelebihan dan
kekurangan ilmu harus digunakan sebagai pedoman untuk
meletakan ilmu pada tempat yg sewajarnya.
Mereka yg sungguh-sungguh berilmu adalah mereka
mengetahui kelebihan dan kekurangan ilmu dan menerima
sebagai mana adanya. Bersama pengetahuan lainnya (seni
dan agama) ilmu melengkapi kehidupan dan memenuhi
kebahagian kita.
Lanjutan
Tidak semua permasalahan yg dipersoalkan manusia
dalam hidup dan kehidupannya dapat dijawab dengan
tuntas oleh ilmu pengetahuan
Nilai kebenaran ilmu pengetahuan itu bersifat positif
dalam arti sampai saat sekarang ini dan juga bersifat
relatif atau nisbi dalam arti tidaklah mutlak kebenarannya
Batas dan relatifitas ilmu pengetahuan bermuara pada
filsafat dalam arti bahwa semua permasalahan yg berada
di luar atau diatas jangkauan dari ilmu pengetahuan itu
diserahkan kepada filsafat untuk menjawabnya.
Dengan demikian kita memasuki lapangan filsafat dengan
mencoba merenungkan semua permasalahan manusia
yg belum tuntas dijawab oleh ilmu pengetahuan itu