Anda di halaman 1dari 2

Trigeminal neuralgia atau nyeri fasial (TN) dinyatakan sebagai salah satu rasa nyeri

paling hebat yang telah diketahui oleh praktisi kesehatan. TN adalah gangguan
pada saraf kranial ke lima (saraf trigeminus). Gambaran khas dari kelainan ini
(dinamakan TN1) menyebabkan rasa sakit yang hebat, sporadis, kadang seperti
terbakar pada area dimana saraf tersebur terdistribusi, seperti bibir, mata, hidung,
telinga, kulit kepala, dahi, rahang atas dan bawah. Rasa sakit ini bisa muncul
selama beberapa detik hingga dua menit. Serangan ini dapat perlangsung secara
berurutan, hingga mencapai dua jam. Bentuk khas lainnya dari rasa nyeri ini
(dinamakan TN2) adalah rasa nyeri yang konstan, sensasi terbakar, menusuk atau
rasa nyeri lainnya namun intensitasnya lebih rendah dari TN1. Keduanya dapat
terjadi pada orang yang sama, dan kadang bahkan terjadi pada waktu yang
bersamaan.

Klasifikasi Trigeminal Neuralgia (TN)

Trigeminal Neuralgia Klasik, tipe 1, (TN1): (juga dikenal sebagai tic douloureux) rasa nyeri facial
yang serangannya muncul secara tiba-tiba, dan lebih dari 50% serangannya muncul dalam
bentuk beberapa episode, namun hanya bersifat sementara. TN1 seringkali terjadi karena
kehilangan atau kerusakan selaput pelindung saraf (myelin). Penelitian yang paling diterima saat
ini adalah bahwa kerusakan myelin disebebkan oleh iritasi saraf, biasanya karena pembuluh

darah yang menekan saraf.


Trigeminal Neuralgia Tipe 2 (TN2): nyeri fasial yang serangannya muncul secara tiba-tiba, yang
50% lebih serangannya berupa rasa nyeri yang konstan.
Secondary SymptomaticTrigeminal Neuralgia (STN): rasa nyeri akibat multiple
sclerosis
Post- Herpetic Neuralgia (PHN): rasa nyeri akibat kambuhnya herpes zooster
(shingles) disepanjang saraf trigeminal
Trigeminal Neuropathic Pain (TNP): rasa nyeri fasial yang merupakan hasil dari
trauma sistem trigeminal yang tidak intens, yang dapat terjadi kkarena trauma fasial,
pembedahan pada mulut, mata, hidung dan tenggorokan, trauma akar dari fossa
posterior atau operasi basis kranium, struk, dll. Rasa nyeri ini di deskripsikan sebagai
rasa nyeri yang ringan, ada sensasi terbakar, dan biasanya muncul secara spontan
akibat trauma saraf yang otomatis mengirimkan impuls ke otak. Saraf yang terluka
juga akan menjadi sangat sensitif terhadap stumlasi, sehingga rasa nyeri akan
muncul. Daerah yang sensitif terhadap sentuhan dan merangsang serangan adalah
daerah yang sama dimana rasa sakit terjadi. Mati rasa dan rasa geli imerupakan
tanda dari saraf yang terluka.
Trigeminal Deafferentation Pain (TDP): rasa nyeri fasial pada regio trigeminal yang
mati rasa merupakan hasil dari trauma yang tidak intens pada sistem trigeminal
akibat neurektomi, gangliolsis, rhizotomi, nukleotomi, traktotomi, atau prosedur
denervasi lainnya. Selain kehilangan sensasi, rasa nyeri yang konstan pada daerahdaerah yang mati rasa, bermacam-macam intensitasnya,
Trigeminal Deafferentation Pain (TDP): facial pain in a region of trigeminal

numbness resulting from intentional injury to the trigeminal system from neurectomy,
gangliolsys, rhizotomy, nucleotomy, tractotomy, or other denervating procedures. Despite

the loss of sensation, constant pain is felt in the numb area(s), which varies in intensity and
can include sensations of burning, crawling, tingling, boring, stinging, and/or unpleasant
aching.

Anda mungkin juga menyukai