Anda di halaman 1dari 22

APPENDISITIS

Akhmad Edwin Indra P


110 209 0064
PEMBIMBING :
Dr. dr. H. Syakir, Sp.B

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


DI BAGIAN ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2015

PENDAHULUAN

Appendiks disebut juga umbai cacing. Istilah usus buntu


yang dikenal di masyarakat awam sesungguhnya kurang
tepat karena usus buntu yang sebenarnya adalah sekum.
Organ yang tidak diketahui fungsinya ini sering menimbulkan
masalah kesehatan. Peradangan akut appendiks memerlukan
tindak bedah segera untuk mencegah komplikasi yang
umunya berbahaya

DEFINISI

Apendisitis merupakan peradangan pada usus buntu/apendiks

Apendisitis adalah peradangan akibat infeksi pada usus buntu


atau umbai cacing (apendiks).Infeksi ini bisa mengakibatkan
pernanahan. Bila infeksi bertambah parah, usus buntu itu bisa
pecah.

ANATOMI

Potongan transversa Appendix

Variasi lokasi Appendix vermicularis

EPIDEMIOLOGI
Insiden di negara maju lebih tinggi
dibandingkan dengan di negara
berkembang. ini diduga karena
meningkatnya penggunaan makanan
berserat dalam menu sehari-hari.
Di Indonesia sendiri belum ada data pasti
yang menyatakan jumlah insiden
appendicitis, namun insiden terbanyak
terjadi pada usia 10 30 tahun, dengan
jumlah penderita pria lebih banyak daripada
wanita.

ETIOLOGI

KLASIFIKASI

DIAGNOSIS
Gejala*

Frekuensi
(%)

Nyeri perut

100

Anorexia

100

Mual

90

Muntah

75

Nyeri berpindah

50

Gejala sisa klasik (nyeri periumbilikal kemudian


anorexia/mual/muntah kemudian nyeri berpindah ke 50
RLQ kemudian demam yang tidak terlalu tinggi)
*-- Onset gejala khas terdapat dalam 24-36 jam

Kalesaran Score
GEJALA

KALESARAN
SCORE
ADA

TIDAK

Mual

+7

-10

Muntah

+11

-5

Demam

+7

-27

Nyeri Batuk

+15

-20

Nyeri Ketuk

+5

-23

Defans
Lokal

+10

-13

Leukositosis

+15

-11

INTERPRETASI
Operasi
Observas
i
Bukan
Appendic
itis

>19
-15 s/d 19

<-15

INTERMESO: Labaeda
Score
GEJALA

LABAEDA SCORE
ADA

TIDAK

Mual

+4

-12

Muntah

+2

-6

Demam

+7

-7

Nyeri
Batuk

+4

-15

Nyeri
Ketuk

+10

-9

Defans
Lokal

+16

-11

Leukositos
is

+6

-7

+13
(pria)

-6 (wanita)

INTERPRETASI
Operasi
Observas
i
Bukan
Appendic
itis

>19
-15 s/d 19

<-15

ALVARADO SCORE
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Appendicitis Point Pain


2
Leucositosis (>10.000/mm3)
2
Vomitus/Nausea 1
Anorexia
1
Rebound Tenderness Phenomen 1
Abdominal Migrate Pain
1
Degree of Celcius (>37,3 C)
1
Observation of Hemogram (segmen >75%)1

>8 : Acute Appendicitis


5 7 : Suspect Acute Appendicitis
<5 : Not Acute Appendicitis

PEMERIKSAAN FISIS

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
USG

CT Scan Appendix

Sensitivitas

85%

90-100%

Spesifitas

92%

95-97%

Penggunaan
Keuntungan

Kerugian

Evaluasi pasien pada pasien


Appendicitis
Aman
Relatif murah
Dapat menyingkirkan
penyakit pelvis pada wanita
Lebih baik pada anak-anak

Evaluasi pasien pada pasien


Appendicitis
Lebih akurat
Lebih baik dalam
mengidentifikasi Appendix
normal, phlegmon dan abscess

Tergantung operator
Secara teknik tidak adekuat
dalam menilai gas
Nyeri

Mahal
Radiasi ionisasi
Kontras

DIAGNOSIS BANDING
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Adenitis
Mesenterica Acuta
Gastroenteritis akut
Penyakit urogenital
pada laki-laki.
Diverticulitis Meckel
Intususseption
Chrons enteritis
Perforasi ulkus
peptikum

8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Epiploic
appendagitis
Infeksi saluran
kencing
Batu Urethra
Peritonitis Primer
Purpura Henoch
Schonlein
Yersiniosis
Pelvic Inflammatory
Disease (PID)
Ruptur Folikel de
Graaf

PENTALAKSANAAN

Posisi Fowler

KOMPLIKASI

PROGNOSIS

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai