Oleh:
NURBAYTI
NIM: 1110101000066
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar masyarakat
yang penyediaannya wajib diselenggarakan oleh pemerintah sebagaimana
telah diamanatkan dalam Undang-undang Dasar 1945 Pasal 28 H ayat (1)
yang menyatakan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan
kesehatan dan pada Pasal 34 ayat (3) menyatakan bahwa Negara
bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan yang
layak. Salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan adalah rumah sakit.
Bahkan, dalam prinsip-prinsip deklarasi kesehatan dunia yang ditetapkan
pada bulan Desember tahun 2000, salah satunya disebutkan pula bahwa
Pemerintah memiliki tanggung jawab yang penting dalam memastikan
bahwa pelayanan kesehatan, pendidikan dan pelayanan sosial lainnya dapat
terjangkau oleh semua orang dan sesuai dengan kebutuhan mereka, bukan
berdasarkan kemampuan mereka untuk membayar.
Upaya-upaya tersebut harus dilakukan oleh rumah sakit karena
masyarakat membutuhkan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
kebutuhan
masyarakat.
Meski
Permenkes
No.80/Menkes/Per/II/90
cukup
kedaulatan
dalam
pengambilan
keputusan
untuk
yang terpercaya hanya dengan melihat acara berjalan dengan baik atau tidak
baik padahal melalui evaluasi efektivitas event marketing rumah sakit dapat
menangkap pengalaman dan kebutuhan konsumen atau pasien dari
informasi yang disampaikan dalam event.
Sari (2013) mengemukakan bahwa tujuan melakukan pemenuhan
kebutuhan maupun keinginan adalah tercapainya tingkat kepuasan setinggi
mungkin. Produk ataupun jasa yang dapat memberikan kepuasan tertinggi
kepada konsumen akan menguatkan kedudukan produk atau jasa tersebut
dalam benak atau ingatan konsumen dan akan menjadi pilihan pertama
ketika terjadi pembelian di waktu yang akan datang karena pelayanan yang
baik adalah dapat mengerti keinginan pelanggan dan senantiasa memberikan
nilai tambah di mata pelanggan.
Sejak bulan Januari hingga April tahun 2014, RSIA Kemang Medical
Care telah menyelenggarakan tiga kegiatan acara yang masuk sebagai event
marketing dimana membutuhkan partisipasi masyarakat, yaitu poster
contest bertema pejuang ASI sebagai media promosi klinik laktasi, talk
show berjudul pede bicara seksualitas dengan anak anda sebagai media
promosi klinik psikologi, dan seminar awam kanker serviks. Peneliti
memilih hanya meneliti efektivitas event marketing poster contest dan talk
show karena event marketing dalam seminar awam kanker serviks
menyatakan bahwa peserta dalam event tersebut tidak sesuai sasaran, pada
kenyataannya peserta dalam event tersebut bukan konsumen atau calon
konsumen melainkan karyawan RSIA Kemang Medical Care, sehingga
lainnya, baik pemasaran dalam konteks sosial yang lebih luas dan dengan
pengalaman sebelumnya serta didapati harapan dari setiap calon konsumen
atau konsumen.
Emma H. Wood (2009) dalam penelitiannya menghasilkan bahwa
proses evaluasi efektivitas event marketing dilakukan untuk dapat
memberikan peluang menyesuaikan rencana, belajar berdasar pengalaman,
mengembangkan dan memperbaiki format event.
RSIA Kemang Medical Care perlu mengevaluasi event marketing
dengan cara berbeda sesuai dengan yang dipaparkan oleh beberapa peneliti.
Beberapa peneliti memaparkan bagaimana seharusnya mengevaluasi
efektivitas event marketing. Menurut Getz et al (1998) dan Kotler (2000)
dalam Eckerstein (2002), evaluasi event marketing dilakukan dengan
melihat brand awareness. Sama halnya dengan Hoyle (2002) dalam
Eckerstein (2002) bahwa evaluasi event marketing dengan melihat brand
awareness dan identity. Jerkedal (1999) dalam penelitian Eckerstein (2002)
menyatakan evaluasi event marketing dengan melihat brand positioning.
Penting untuk melihat bagaimana pandangan partisipan terhadap brand
rumah sakit karena membangun brand yang kuat dapat menjadi salah satu
strategi pemasaran dalam menghadapi persaingan dan perubahan pasar.
Lalu, Eckerstein (2002) menyebutkan bahwa evaluasi event marketing
dilakukan dengan melihat positioning dan identity. Getz et al (1998) dan
Kotler (2000) dalam Eckerstein (2002) kembali menjelaskan adanya aspek
intangible yang dipakai untuk evaluasi event marketing yaitu experience
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, didapati bahwa RSIA Kemang Medical
Care dalam mengevaluasi event marketing talk show hanya berdasarkan tiga
poin, yaitu jumlah partisipan, jumlah partisipan yang menjadi konsumen
RSIA Kemang Medical Care, dan jumlah partisipan yang menjadi member
RSIA Kemang Medical Care, padahal evaluasi efektivitas event marketing
tidak cukup hanya dengan melihat jumlah partisipan. Tujuan dalam event
marketing talk show dan poster contest RSIA Medical Care hanya tujuan
dari sisi customer. Tujuan dari sisi customer tidak dinilai oleh RSIA
Kemang Medical Care sehingga RSIA Kemang Medical Care tidak
mengetahui dampak dari event marketing talk show dan poster contest dari
sisi customer. Masih terdapat poin lain yang lebih bisa menggambarkan
efektivitas event marketing sesuai dengan paparan beberapa peneliti, seperti
Getz et al (1998) dalam Eckerstein (2002), Kotler (2000), Jerkedal (1999)
dan Hoyle (2002) dalam Eckerstein (2002), dan hasil penelitian Eckerstein
(2002), yaitu experience (pengalaman) untuk mengetahui pengalaman dan
kebutuhan kebutuhan pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan tema
event marketing yang dilakukan RSIA Kemang Medical Care, brand
awareness (kesadaran merek), dan brand positioning (posisi merek), Tujuan
melakukan pemenuhan kebutuhan maupun keinginan adalah tercapainya
tingkat kepuasan setinggi mungkin untuk menguatkan kedudukan jasa
dalam benak atau ingatan konsumen melalui upaya pemasaran dimana
pemberi pelayanan peduli terhadap kesejahteraan konsumen sehingga
kebutuhan konsumen atau pasien dapat dipenuhi dan keinginan konsumen
atau pasien dapat tersalur dengan baik. Melalui brand awareness (kesadaran
merek) dan brand positioning (posisi merek) rumah sakit juga dapat melihat
pandangan konsumen terhadap rumah sakit setelah diselenggarakannya
event marketing tersebut.
1.3
Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian yang perlu diangkat sebagai berikut:
1.
emotional
experience,
escapist
and
relaxing
2.
3.
4.
5.
1.4
Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Diketahuinya gambaran efektivitas event marketing di RSIA
Kemang Medical Care tahun 2014.
1.4.2 Tujuan Khusus
1.
2.
3.
4.
5.
1.5
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
2.
10
3.
yang
berhubungan
dengan
event
marketing
dan
1.6
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Manajemen Pemasaran
Menurut American Marketing Association, sebagaimana dikutip oleh
Philip Kotler dan Kevin L. Keller (2009), menyatakan pemasaran adalah
fungsi organisasi yang berupa seperangkat proses untuk menciptakan,
mengomunikasikan, dan menyampaikan kepada pelanggan sesuatu yang
bernilai, serta mengelola hubungan kepada pelanggan tersebut dengan caracara yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Sedangkan, manajemen
pemasaran adalah seni dan ilmu memilih pasar-pasar sasaran serta
mendapatkan,
memelihara;
dan
memperbanyak
pelanggan
melalui
marketing
(pemasaran
eksperiensial)
merupakan
12
berlomba-lomba
mengelola
yang
terbaik
dengan
cara
2.
3.
4.
5.
13
2.3
Event Marketing
Schmitt (1999) dalam buku karya Kartajaya (2004) menyatakan
bahwa event marketing merupakan sub kelompok dari experiential
marketing (pemasaran eksperiensial). Menurut Duncan (2005) dalam
penelitian Prabawanti (2012) event marketing adalah suatu bentuk promosi
merek dengan cara memberikan bantuan keuangan atau yang bersifat
mendukung dari sebuah organisasi, perorangan, atau kegiatan yang
menghubungkan suatu merek dengan kegiatan olahraga, hiburan, budaya,
sosial (public activity) yang menimbulkan ketertarikan yang tinggi, dengan
memberikan timbal balik untuk mengiklankan perusahaan.
Pada intinya event marketing yang dilakukan sebagai manifestasi
suatu rumah sakit untuk menciptakan pengalaman positif melalui suatu
acara yang menyenangkan konsumen atau calon konsumen. Dalam
pelaksanaan event marketing, rumah sakit secara tidak langsung akan
mempromosikan rumah sakit dan membina hubungan dengan konsumen
atau calon konsumen. Hal tersebut akan bernilai ketika tujuan dari event
marketing dapat dicapai oleh rumah sakit.
Event marketing memiliki berbagai macam bentuk yang dapat
dilaksanakan oleh suatu organisasi atau perusahaan. Dalam memilih bentuk
event marketing harus disesuaikan dengan tujuan pelaksanaan event
marketing agar tercipta kesesuaian antara falsafah tujuan rumah sakit dan
bentuk event yang diselenggarakan. Bentuk event marketing disebutkan
dalam tabel 2.1.
14
Product launches
Open days
Conferences
Product sampling
Publicity events
Created events
Road shows
Press conferences
Competitions/contest
Exhibitions
Corporate entertainment
Charity fundraisers
Trade shows
Sumber: Jack Morton International (2006) dalam Wood dan Masterman (2012)
15
menegakkan
atau
mempertahankan
citra
perusahaan
16
2.4
Poster Contest
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, contest (lomba) diartikan
sebagai adu keterampilan (ketangkasan, kekuatan, dan sebagainya). Poster
memiliki arti sebagai bentuk media cetak yang berisi pesan atau informasi
kesehatan, yang biasanya ditempel di tembok-tembok, ditempat-tempat
umum, atau di kendaraan umum. Poster termasuk dalam media promosi
kesehatan. Disebut Media promosi kesehatan karena poster merupakan
saluran untuk menyampaikan infromasi kesehatan dan karena poster
17
b.
Membangun citra positif sebagai RSIA yang peduli pada wanita, anak,
dan remaja.
c.
d.
e.
2.5
Talk Show
Talk show adalah program yang mengkombinasikan talk dan show,
dan materi acara berupa struktur percakapan. Karena materi acara tersebut
didesain sedemikian rupa, misalnya tentang tema yang hendak disampaikan,
kapan, bagaimana cara penyampaiannya (Rose dalam Arief, 2009).
Event marketing talk show yang dilakukan RSIA Kemang Medical
Care memiliki tujuan dari sisi customer. Tujuan dari event marketing talk
show :
18
a.
b.
c.
Membangun citra positif sebagai RSIA yang peduli pada wanita, anak,
dan remaja.
d.
e.
2.6
Efektivitas
Menurut Mahmudi (2005) dalam Kristianto (2013), efektivitas
merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar kontribusi
(sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan , maka semakin efektif
organisasi, program atau kegiatan. Efektivitas berfokus pada outcome
(hasil), program, atau kegiatan yang dinilai efektif apabila output yang
dihasilkan dapat memenuhi tujuan yang diharapkan atau dikatakan spending
wisely.
2.6.1 Pendekatan Terhadap Efektivitas
Menurut Bakara (2003), pendekatan efektivitas dilakukan
dengan acuan berbagai bagian yang berbeda dari lembaga, dimana
lembaga mendapatkan input atau masukan berupa berbagai macam
sumber dari lingkungannya. Kegiatan dan proses internal yang
19
resmi
Official
Goal
dengan
memperhatikan
sumber
mengukur
efektivitas
melalui
20
sumber-sumber
yang dimiliki
lembaga,
yang
21
dengan
budget.
respons
Keefektifan
emosional
tersebut
individu
22
23
24
atau selama acara jika ada komitmen jangka panjang untuk itu, dan
jika acara ini diselenggarakan lebih dari sekali. Evaluasi identity
dapat dilakukan dengan melakukan studi kualitatif. Studi ini
mengumpulkan informasi yang paling penting pada acara tersebut,
dan hal itu dapat dilakukan dengan misalnya observasi.
Sebuah cara untuk mengevaluasi image di sisi lain adalah
dengan melihat tingkat liputan media. Positioning dan branding
adalah dua konsep pemasaran yang juga dapat dipengaruhi oleh
event marketing. Sebuah cara untuk mengevaluasi kedua hal
tersebut, yang disebutkan dalam teori, adalah dengan melihat
directs-sale dan juga melakukan survei dengan peserta (Eckerstein,
2002).
Menurut Steven (2005) dalam penelitian Michael (2012) dari
University of Turku, kalkulasi biaya dari events adalah bagian yang
signifikan dalam mengukur kinerja dan return on investment (ROI)
untuk membandingkan anggaran dengan biaya nyata dalam event.
Return on investment (pengembalian keuntungan investasi)
biasanya dinyatakan dalam bentuk prosentase. Prosentase tersebut
menunjukkan pengembalian investasi yang mungkin diperoleh
dalam jangka waktu tertentu sebagai hasil program. Cara lain untuk
mengukur ROI adalah dengan menghitung berapa lama (bulan)
jangka waktu yang dibutukan agar biaya yang telah diinvestasikan
menjadi impas. Artinya biaya tersebut telah berhasil ditutup
25
menunjukkan
pengembalian
investasi
yang
mungkin
26
27
2.7
Experience (Pengalaman)
Pengalaman diartikan sebagai yang pernah dialami (dijalani, dirasai,
ditanggung, dan sebagainya) (Siswanto dan Prawitasari, 2003). Husserl
(1931) dan Brentano (1874/1973) dalam penelitian Schmitt (2010)
menyatakan bahwa pengalaman sering tidak dihasilkan sendiri (beberapa
pemikiran dan kognisi) tetapi diinduksi. Pemasaran telah berfokus tidak
hanya pada proses konsumen internal berupa pengalaman psikologi
konsumen tapi juga pada rangsangan yang membangkitkan pengalaman
konsumen.
John Dewey (1925) dalam Schmitt (2010) berpendapat bahwa
pengetahuan menjadi satu bagian dari pengalaman individu. Selain
penentuan intelektual, yang dihasilkan dari pengetahuan, individu memiliki
persepsi sensorik, perasaan, dan tindakan yang dihasilkan dari pengalaman.
Pengalaman yang didapat konsumen dari event marketing dapat
mempengaruhi
dalam
pengambilan
keputusan
memilih
pelayanan
28
2.8
29
30
2.9
31
32
Pandangan Perusahaan
Tujuan
Tangible
(Getz et al
(1998) dan
Kotler (2000),
dalam
Eckerstein,
2002)
Desain
Finansial
Steven (2005) dalam Michael (2012)
Return on Investment (ROI)
(pengembalian investasi)
Experience (Pengalaman)
(Eckerstein, 2002)
Survey
P
e
m
a
s
a
r
a
n
Berintegrasi
Penyampaian
Focus Group
Survey
Evaluasi
Intangible
(Getz et al
(1998) dan
Kotler
(2000),
dalam
Eckerstein,
2002)
dilakukan
dalam
menyelenggarakan
event
marketing,
yaitu
34
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1
Kerangka Konsep
Dalam International Journal of Event and Festival Management
berjudul "Marketing Event Outcomes: From Tactical To Strategic" karya
Phil Crowther (2011), didapati kerangka event marketing platforms yang
menjelaskan bahwa evaluasi dari event marketing berintegrasi dalam
perbaikan strategi pemasaran selanjutnya dan dapat menjadi perbaikan
perumusan tujuan kembali dari event marketing selanjutnya.
Berdasarkan beberapa teori yang dipaparkan oleh para ahli, seperti
Crowther (2011), Getz et al (1998) dalam Eckerstein (2002), Kotler (2000),
Jerkedal (1999) dan Hoyle (2002) dalam Eckerstein (2002), Steven (2005)
dalam Michael (2012) dan hasil penelitian Eckerstein (2002), menjelaskan
bahwa dalam melakukan evaluasi efektivitas event marketing dapat diukur
berdasarkan
financial
(finansial),
experience
(pengalaman),
brand
35
36
37
3.2
Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional Event Marketing Talk Show
No
Variabel
Efektivitas Experience
(pengalaman)
Emotional experience
(pengalaman emosional)
Definisi Operasional
Keterlibatan responden yang tercipta dari interaksi
dengan rumah sakit melalui event mengenai
pengalaman mengikuti event marketing talk show
dan kebutuhan akan pelayanan klinik psikologi
berdasarkan nilai-rata-rata skor gabungan
emotional experience, escapist and relaxing
experience, dan social and nostalgic experience.
Pikiran atau perasaan yang pernah dialami
responden setelah mengikuti event marketing talk
show.
Cara Ukur
Kuesioner
diisi
responden
yang
oleh
Kuesioner
diisi
responden
yang
oleh
yang
oleh
Alat Ukur
Skala
Skor
Kategori
Kuesioner
tertutup
1. Tidak Efektif
2. Efektif
Ordinal
Kuesioner
tertutup
1. Tidak Efektif
2. Efektif
Ordinal
Kuesioner
tertutup
1. Tidak Efektif
2. Efektif
Ordinal
38
No
Variabel
Definisi Operasional
Efektivitas Brand
Awareness (kesadaran
merek)
Unware of brand
(ketidaksadaran merek)
Recognition of brand
(pengenalan merek)
Recall brand
(pengingatan kembali
kesadaran merek)
Cara Ukur
Kuesioner
diisi
responden
yang
oleh
Kuesioner
diisi
responden
yang
oleh
Kuesioner
diisi
responden
Kuesioner
diisi
responden
yang
oleh
Kuesioner
diisi
responden
yang
oleh
yang
oleh
Alat Ukur
Skala
Skor
Kategori
Kuesioner
tertutup
1. Tidak Efektif
2. Efektif
Ordinal
Kuesioner
tertutup
1. Tidak Efektif
2. Efektif
Ordinal
Kuesioner
tertutup
1. Tidak Efektif
2. Efektif
Ordinal
Kuesioner
tertutup
1. Tidak Efektif
2. Efektif
Ordinal
Kuesioner
tertutup
1. Tidak Efektif
2. Efektif
Ordinal
39
No
Variabel
10
Efektivitas Brand
Positioning (posisi
merek)
Definisi Operasional
Ingatan utama responden terhadap RSIA Kemang
Medical Care setelah mengikuti event marketing
talk show.
Keunggulan atau nilai tambah brand RSIA
Kemang Medical Care yang berbeda dari
kompetitor lain menurut responden setelah
menjadi partisipan event marketing talk show.
Cara Ukur
Kuesioner
diisi
responden
yang
oleh
Kuesioner
diisi
responden
yang
oleh
Alat Ukur
Skala
Skor
Kategori
Kuesioner
tertutup
1. Tidak Efektif
2. Efektif
Ordinal
Kuesioner
tertutup
1. Tidak Efektif
2. Efektif
Ordinal
40
Tabel 3.2
Definisi Operasional Event Marketing Poster Contest
No
Variabel
Efektivitas Experience
(pengalaman)
Emotional experience
(pengalaman emosional)
Definisi Operasional
Keterlibatan responden yang tercipta dari interaksi
dengan rumah sakit melalui event mengenai
pengalaman mengikuti event marketing poster
contest dan kebutuhan akan pelayanan klinik
laktasi berdasarkan nilai-rata-rata skor gabungan
emotional experience, escapist and relaxing
experience, dan social and nostalgic experience.
Pikiran atau perasaan yang pernah dialami
responden setelah mengikuti event marketing
poster contest.
Cara Ukur
Kuesioner
diisi
responden
yang
oleh
Kuesioner
diisi
responden
yang
oleh
yang
oleh
Alat Ukur
Skala
Skor
Kategori
Kuesioner
tertutup
1. Tidak Efektif
2. Efektif
Ordinal
Kuesioner
tertutup
1. Tidak Efektif
2. Efektif
Ordinal
Kuesioner
tertutup
1. Tidak Efektif
2. Efektif
Ordinal
41
No
Variabel
Definisi Operasional
Efektivitas Brand
Awareness (kesadaran
merek)
Unware of brand
(ketidaksadaran merek)
Recognition of brand
(pengenalan merek)
Recall brand
(pengingatan kembali
kesadaran merek)
Cara Ukur
Kuesioner
diisi
responden
yang
oleh
Kuesioner
diisi
responden
yang
oleh
Kuesioner
diisi
responden
Kuesioner
diisi
responden
yang
oleh
Kuesioner
diisi
responden
yang
oleh
yang
oleh
Alat Ukur
Skala
Skor
Kategori
Kuesioner
tertutup
1. Tidak Efektif
2. Efektif
Ordinal
Kuesioner
tertutup
1. Tidak Efektif
2. Efektif
Ordinal
Kuesioner
tertutup
1. Tidak Efektif
2. Efektif
Ordinal
Kuesioner
tertutup
1. Tidak Efektif
2. Efektif
Ordinal
Kuesioner
tertutup
1. Tidak Efektif
2. Efektif
Ordinal
42
No
Variabel
10
Efektivitas Brand
Positioning (posisi
merek)
Definisi Operasional
Ingatan utama responden terhadap RSIA Kemang
Medical Care setelah mengikuti event marketing
poster contest.
Keunggulan atau nilai tambah brand RSIA
Kemang Medical Care yang berbeda dari
kompetitor lain menurut responden setelah
menjadi partisipan event marketing poster contest.
Cara Ukur
Kuesioner
diisi
responden
yang
oleh
Kuesioner
diisi
responden
yang
oleh
Alat Ukur
Skala
Skor
Kategori
Kuesioner
tertutup
1. Tidak Efektif
2. Efektif
Ordinal
Kuesioner
tertutup
1. Tidak Efektif
2. Efektif
Ordinal
43
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif bersifat deskriptif
dengan memberikan kuesioner pertanyaan tertutup. Peneliti menggunakan
pendekatan kuantitatif bersifat deskriptif karena pendekatan kuantitatif
bersifat deskriptif tidak hanya sebatas mengumpulkan data, mengukur
variabel dan menyusun data, tetapi juga menjelaskan tentang data tersebut.
Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011), penelitian deskriptif
adalah sebuah penelitian yang bertujuan untuk memberikan atau
menjabarkan suatu keadaan atau fenomena yang terjadi saat ini dengan
menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual. Oleh
karena itu, penelitian deskriptif sesuai karena peneliti akan memberikan
gambaran secara rinci dan menjelaskan hasil pengukuran efektivitas event
marketing pada masa sekarang berdasarkan pengukuran empat variabel yang
telah dikemukakan oleh para ahli, yaitu Crowther (2011), Getz et al (1998)
dalam Eckerstein (2002), Kotler (2000), Jerkedal (1999) dan Hoyle (2002)
dalam Eckerstein (2002), dan hasil penelitian Eckerstein (2002).
4.2
44
4.3
1 + 2
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan. nilai presisi
95% atau sig. = 0,05.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan batas kesalahan yang
ditolerir sebesar 5%, maka hasil perhitungan sampel sebagai berikut:
=
1 + 2
74
1 + 74. (0,05)2
= 62, 48
= 62 orang
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random
sampling (sampel acak stratifikasi) karena populasi heterogen menurut suatu
45
subpopulasi
tergantung
pada
jumlah
sampel
tiap
subpopulasi.
Pada penelitian ini, besar sampel tiap strata akan diambil untuk
mewakili tiap subpopulasi. Oleh karena itu, menurut Umar (2011) dalam
buku karyanya berjudul metode penelitian untuk skripsi dan tesis bisnis,
diperlukan suatu satuan yang disebut sample fraction (f) untuk masingmasing subpopulasi sebagai faktor pengalinya. Jumlah sample fraction
disesuaikan dengan jumlah stratanya. Nilai dihitung berdasarkan rumus
sebagai berikut:
=
Keterangan:
=sample fraction
= ukuran populasi setiap sub populasi
N = ukuran populasi
Untuk penelitian ini, nilai masing-masing sampel fractionnya, sebagai
berikut:
46
Tabel 4.1
Hasil Sample Fraction
No.
Event Marketing
Talk show
37
0,5
Poster contest
37
0,5
Event Marketing
Perhitungan
Talk show
0,5 x 62
31
Poster contest
0,5 x 62
31
Total Sampel
62
Data Primer
Data primer diperoleh dari hasil pemberian kuesioner oleh
peneliti kepada para responden..
47
4.4.2
Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari profil RSIA Kemang Medical
Care, laporan marketing RSIA Kemang Medical Care dan hasil
survei pelanggan pada bulan Januari tahun 2014.
Cronbachs Alpha
Experience (pengalaman)
0,883
0,804
0,776
Berdasarkan
tabel
4.3,
pertanyaan
pada
variabel
experience
48
B1.1
0,575
B1.2
0,475
B1.3
0,284
B1.4
0,562
B1.5
0,535
B1.6
0,424
B1.7
0,575
B1.8
0,491
B1.9
0,547
B1.10
0,342
B1.11
0,563
B1.12
0,429
B1.13
0,589
B2.1
0,348
B2.2
0,582
B2.3
0,546
49
Pertanyaan
B2.4
0,579
B2.5
0,574
B3.1
0,304
B3.2
0,435
B3.3
0,574
B3.4
0,551
C1.1
0,449
C1.2
0,415
C2.1
0,630
C2.2
0,694
C3.1
0,495
C3.2
0,637
C4.1
0,629
C4.2
0,572
50
D1
0,638
D2
0,507
D3
0,691
D4
0,562
D5
0,444
D6
0,559
51
experience
(pengalaman),
brand
awareness
berdasarkan
penjumlahan
seluruh
skor
yang
(experience, brand
awareness,
dan
brand
52
1.
Experience (pengalaman)
Perhitungan jumlah skor tertinggi dan terendah skala likert
untuk variabel experience (pengalaman) diperlukan untuk
menentukan angka jarak antar kelas keefektifan event
marketing berdasarkan experience (pengalaman), yaitu efektif
dan tidak efektif. Variabel experience (pengalaman) terdiri dari
tiga
bagian,
yaitu
emotional
experience
(pengalaman
seluruh
pertanyaan
dari
variabel
experience
ditentukan
selisih
hasil
skor
untuk
53
88 22
2
= 33
Peneliti menentukan selisih nilai dua kategori, yaitu efektif
dan tidak efektif berdasarkan hasil perkiraan besarnya kelas,
sebagai berikut:
Tabel 4.9
Hasil Skor Keefektifan Berdasarkan Experiencce
Kategori
Hasil Skor
Tidak Efektif
22 - 55
Efektif
56 - 89
54
2.
(ketidaksadaran
merek),
recognition
of
brand
keefektifan
event
marketing
berdasarkan
brand
55
32 8
2
= 12
Peneliti menentukan selisih nilai dua kategori, yaitu efektif
dan tidak efektif berdasarkan hasil perkiraan besarnya kelas,
sebagai berikut :
Tabel 4.13
Hasil Skor Kefektifan Berdasarkan Brand
Awareness
Kategori
Hasil Skor
Tidak Efektif
8 20
Efektif
21 33
56
3.
keefektifan
event
marketing
berdasarkan
brand
24 6
2
=9
Peneliti menentukan selisih nilai dua kategori, yaitu efektif
dan tidak efektif berdasarkan hasil perkiraan besarnya kelas,
sebagai berikut :
57
Tabel 4.15
Hasil Skor Kefektifan Berdasarkan Brand Positioning
Kategori
Hasil Skor
Tidak Efektif
6 15
Efektif
16 25
poster
contest
berdasarkan
emotional
experience
dan
poster
contest
berdasarkan
experience
(pengalaman) didapatkan dengan cara menilai skor ratarata keseluruhan jawaban responden terhadap masingmasing faktor dari variabel experience (pengalaman) yaitu
emotional experience, escapist and relaxing experience,
dan social and nostalgic untuk setiap event marketing.
Lalu,
menilai
skor
rata-rata
keseluruhan
jawaban
59
contest
berdasarkan
unaware
of
brand
60
(pengalaman
(pengalaman),
unaware
sosial
of
dan
brand
nostalgia),
experience
(ketidaksadaran
merek),
61
recognition
of
brand
(pengenalan
merek),
recall
brand
1
1.1
1.2
1.3
2
Variabel
Tidak
Efektif
Efektif
22 - 55
56 - 89
Emotional Experience
13 32,5
32,6 52,1
5 12,5
12,6 20,1
4 10
11 17
8 20
21 33
Experience
2.1
Unaware of Brand
25
69
2.2
Recognition of Brand
25
69
2.3
Recall Brand
25
69
2.4
Top of Mind
25
69
Brand Positioning
6 15
16 25
62
BAB V
HASIL PENELITIAN
5.1
Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti memiliki keterbatasan, yaitu pertanyaan
diajukan kepada responden 30 hari setelah event marketing berlangsung,
sehingga kemungkinan jawaban responden telah mendapat pengaruh dari
berbagai hal selama jeda waktu tersebut. Selain itu, terdapat pula
kemungkinan responden lupa akan peristiwa saat mengikuti event
marekting. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, dalam kuesioner terdapat
pertanyaan penegasan mengenai pendamping dalam mengikuti event
marketing tersebut, berapa kali pernah mengikuti event yang sejenis, dan
sumber informasi yang membuat responden mengetahui mengenai event
marketing tersebut. Pertanyaan tersebut menjadi pertanyaan pemanasan
sebelum responden menjawab pertanyaan utama.
5.2
63
perhatian secara
64
rangka
mewujudkan
cita-cita
dan
harapan
dalam
Safety
Compassion
RSIA Kemang Medical Care juga memiliki value (nilai) yang dianut
adalah FRIENDLY yang memiliki makna sebagai berikut :
1. (F) Forthcoming, senantiasa memberikan layanan lebih bagi
pasien.
2. (R) Respect, menghargai perbedaan dan nilai dari setiap individu.
65
66
Uraian
Standar
Satuan
2011
2012
2013
Kemenkes
29
29
28
60 - 85 %
Hari
4,031
5,439
5,145
6 9 hari
Hari
1 3 hari
45
43
42
40 50 kali
Kali
Pemakaian
pemakaian
67
5.3
Hasil Penelitian
5.3.1
Efektivitas
Emotional
Experience
(Pengalaman Emosional)
Tabel 5.2
Gambaran Keefektifan Event Marketing Talk Show Berdasarkan
Emotional Experience (Pengalaman Emosional)
No
Likert
Efektif
31
100
Tidak Efektif
31
100
Total
68
Tabel 5.3
Gambaran Keefektifan Event Marketing Poster Contest Berdasarkan
Emotional Experience (Pengalaman Emosional)
No
Likert
Efektif
31
100
Tidak Efektif
31
100
Total
No
Event
Jumlah
Skor
Jawaban
Talk Show
1470
31
47,42
Efektif
Poster Contest
1334
31
43,03
Efektif
Jumlah
Responden
Mean
Hasil
berkenaan
dengan
emotional
experience
(pengalaman
69
Likert
Efektif
31
100
Tidak Efektif
31
100
Total
70
Tabel 5.6
Gambaran Keefektifan Event Marketing Poster Contest Berdasarkan
Escapist and Relaxing Experience (Pengalaman Menghindar Dan
Relaksasi)
No
Likert
Efektif
29
93,5
Tidak Efektif
6,5
31
100
Total
No
Event
Jumlah
Skor
Jawaban
Talk Show
508
31
16,39
Efektif
Poster Contest
456
31
14,70
Efektif
Jumlah
Responden
Mean
Hasil
berkenaan
dengan
escapist
and
relaxing
experience
71
5.3.1.3 Gambaran
Efektivitas
Social
and
Nostalgic
Experience
Likert
Efektif
31
100
Tidak Efektif
31
100
Total
72
Tabel 5.9
Gambaran Keefektifan Event Marketing Poster Contest Berdasarkan
Social and Nostalgic Experience (Pengalaman Sosial Dan Nostalgia)
No
Likert
Efektif
20
64,5
Tidak Efektif
11
35,5
31
100
Total
No
Event
Jumlah
Skor
Jawaban
Talk Show
383
31
12,35
Efektif
Poster Contest
342
31
11,03
Efektif
Jumlah
Responden
Mean
Hasil
73
5.3.2
Likert
Efektif
29
93,5
Tidak Efektif
6,5
31
100
Total
74
Tabel 5.12
Gambaran Keefektifan Event Marketing Poster Contest Berdasarkan
Unaware of Brand (Ketidaksadaran Merek)
No
Likert
Efektif
15
48,4
Tidak Efektif
16
51,6
31
100
Total
Event
Jumlah
Skor
Jawaban
Jumlah
Responden
Mean
Hasil
Talk Show
209
31
6,74
Efektif
Poster Contest
169
31
5,45
Tidak Efektif
No \
75
rata
jawaban
responden
berkenaan
dengan
unaware
of
brand
Likert
Efektif
31
100
Tidak Efektif
31
100
Total
76
Tabel 5.15
Gambaran Keefektifan Event Marketing Poster Contest Berdasarkan
Recognition Brand (Pengenalan Merek)
No
Likert
Efektif
27
87,1
Tidak Efektif
12,9
31
100
Total
No
Event
Jumlah
Skor
Jawaban
Talk Show
230
31
7,42
Efektif
Poster Contest
200
31
6,45
Efektif
Jumlah
Responden
Mean
Hasil
77
Begitu pula dengan event marketing poster contest, diketahui bahwa ratarata jawaban responden berkenaan dengan recognition brand (pengenalan
merek) event marketing poster contest sebesar 6,45 sehingga event
marketing poster contest dinyatakan efektif berdasarkan recognition brand
(pengenalan merek).
Likert
Efektif
28
90,3
Tidak Efektif
9,7
31
100
Total
78
Tabel 5.18
Gambaran Keefektifan Event Marketing Poster Contest Berdasarkan
Recall Brand (Pengingatan Kembali Kesadaran Merek)
No
Likert
Efektif
28
90,3
Tidak Efektif
9,7
31
100
Total
No
Event
Jumlah
Skor
Jawaban
Talk Show
220
31
7,09
Efektif
Poster Contest
209
31
6,74
Efektif
Jumlah
Responden
Mean
Hasil
79
Likert
Efektif
31
100
Tidak Efektif
31
100
Total
80
Tabel 5.21
Gambaran Keefektifan Event Marketing Poster Contest Berdasarkan
Top of Mind (Puncak Pikiran)
No
Likert
Efektif
31
100
Tidak Efektif
31
100
Total
No
Event
Jumlah
Skor
Jawaban
Talk Show
214
31
6,90
Efektif
Poster Contest
211
31
6,80
Efektif
Jumlah
Responden
Mean
Hasil
81
5.3.3
Likert
Efektif
31
100
Tidak Efektif
31
100
Total
82
Tabel 5.24
Gambaran Keefektifan Event Marketing Poster Contest Berdasarkan
Experience (Pengalaman)
No
Likert
Efektif
31
100
Tidak Efektif
31
100
Total
No
Event
Jumlah
Skor
Jawaban
Talk Show
2361
31
76,16
Efektif
Poster Contest
2132
31
68,8
Efektif
Jumlah
Responden
Mean
Hasil
83
5.3.4
Likert
Efektif
31
100
Tidak Efektif
31
100
Total
84
Tabel 5.27
Gambaran Keefektifan Event Marketing Talk Show dan Poster Contest
Berdasarkan Brand Awareness (Kesadaran Merek)
No
Likert
Efektif
28
90,3
Tidak Efektif
9,7
31
100
Total
No
Event
Jumlah
Skor
Jawaban
Talk Show
804
31
25,94
Efektif
Poster Contest
789
31
25,45
Efektif
Jumlah
Responden
Mean
Hasil
85
marketing talk show sebesar 25,94 sehingga event marketing talk show
dinyatakan efektif. Begitu pula dengan event marketing poster contest,
diketahui bahwa rata-rata jawaban responden berkenaan dengan brand
awareness (kesadaran merek) event marketing poster contest sebesar
25,45 sehingga event marketing poster contest dinyatakan efektif.
5.3.5
Likert
Efektif
31
100
Tidak Efektif
31
100
Total
86
Tabel 5.30
Gambaran Keefektifan Event Marketing Poster Contest Berdasarkan
Brand Positioning (Posisi Merek)
No
Likert
Efektif
31
100
Tidak Efektif
31
100
Total
No
Event
Jumlah
Skor
Jawaban
Talk Show
692
31
22,32
Efektif
Poster Contest
678
31
21,87
Efektif
Jumlah
Responden
Mean
Hasil
87
88
BAB VI
PEMBAHASAN
Efektivitas
Emotional
Experience
(Pengalaman
Emosional)
Pada Tabel 5.4 menunjukkan bahwa event marketing talk show
dan poster contest efektif berdasarkan emotional experience dengan
nilai rata-rata sebesar 47,42 untuk talk show dan 43,03 untuk poster
contest. Kefektifan tersebut menyatakan bahwa event marketing talk
show dan poster contest efektif untuk membangun emotional
experience konsumen atau calon konsumen.
Kemampuan menangkap emotional experience konsumen atau
calon konsumen menjadi penting bagi rumah sakit karena saat ini
pemasaran yang dilakukan telah beralih dengan berusaha mewujudkan
experience berupa koneksi emosional antara suatu perusahaan dengan
konsumen atau calon konsumen. Dimasa depan dengan membentuk
suatu exeperience dapat menjadi salah satu cara dari rumah sakit untuk
menjembatani kesenjangan kontak awal dan loyalitas merek pasien
dalam jangka panjang. Kesenjangan awal dapat muncul jika terdapat
adanya pelayanan jasa rumah sakit yang tidak sesuai dengan keinginan
pasien yang dapat membuat emotional experience pasien menjadi tidak
baik terhadap rumah sakit dan mempengaruhi loyalitas merek dari
89
mengikuti
mengembangkan
event
tersebut,
kemampuan
dan
tidak
merasa
keterampilan,
terganggu,
mendapatkan
90
91
92
93
94
6.1.2 Gambaran
Efektivitas
Escapist
and
Relaxing
Experience
95
96
strategi
segmentasi
dan
positioning
berdasarkan
pengalaman.
Berdasarkan hasil segmentasi responden berdasarkan umur
dimana partisipan event marketing talk show mayoritas berumur 24-30
tahun dan perempuan. Hal ini menandakan bahwa event marketing talk
show tepat sasaran untuk mempromosikan layanan klinik psikologi.
Perempuan berumur 24-30 tahun dapat menjadi sasaran bagi RSIA
97
98
99
6.1.3 Gambaran
Efektivitas
Social
and
Nostalgic
Experience
100
101
dengan
menciptakan
merek
dalam
benak
konsumen.
102
bahwa
RSIA
Kemang
Medical
Care
sering
bahwa
RSIA
Kemang
Medical
Care
sering
103
104
105
6.2.3 Gambaran
Efektivitas
Recall
Brand
(Pengingatan
Kembali
Kesadaran Merek)
Berdasarkan tabel 5.19 hasil menunjukkan bahwa event marketing
talk show dan poster contest efektif pada tingkat recall brand dalam
brand awareness dengan nilai rata-rata sebesar 7,09 untuk talk show
dan efektif pada tingkat recall brand dalam brand awareness dengan
nilai rata-rata 6,74 untuk poster contest.
Dolak (2003) dalam master thesis Dolge dan Marmbrandt (2012)
menyatakan terdapat tiga tingkat dalam brand awareness, dan recall
106
107
108
diketahui
bahwa
biaya
yang
dikeluarkan
untuk
mendapatkan konsumen baru lima kali lebih besar daripada biaya untuk
mempertahankan konsumen yang sudah ada. Sebab itu, sebaiknya RSIA
Kemang Medical Care mulai melibatkan konsumen yang sudah ada
menjadi sasaran partisipan event marketing dan mengetahui experience
mereka terhadap event marketing yang diikuti dan pelayanan yang
pernah didapat selama ini. Experience mereka dapat menjadi bahan
perbaikan bagi rumah sakit.
Hal diatas dijelaskan oleh Wilson (1981) dalam essai berjudul
The Impact of Top of Mind Brand Awareness Marketing yang
menegaskan pentingnya top of mind dalam brand awareness, sebuah
studi menemukan bahwa semakin tinggi posisi merek di benak
konsumen, maka semakin tinggi niat beli seseorang. Dari sudut
pandang pemasaran, kunci peningkatan penjualan adalah menciptakan
dan mempertahankan kesadaran top of mind dengan konsumen yang
109
6.3 Gambaran Efektivitas Event Marketing Talk Show dan Poster Contest
Berdasarkan Experience (Pengalaman)
Pada tabel 5.25 hasil menunjukkan bahwa event marketing talk show
dan poster contest efektif berdasarkan experience dengan nilai rata-rata
110
sebesar 76,16 untuk talk show dan 68,8 untuk poster contest. Kefektifan
tersebut menyatakan bahwa event marketing talk show dan poster contest
efektif untuk melihat experience konsumen atau calon konsumen.
Experience yang diharapkan tidak hanya pengalaman baik konsumen
mengikuti event marketing tetapi juga rumah sakit dapat menangkap
kebutuhan konsumen melalui event marketing yang dilaksanakan. Event
marketing sebagai salah satu strategi pemasaran rumah sakit berusaha untuk
memahami kebutuhan pelanggan terhadap pelayanan kesehatan yang tersaji
dalam tema talk show dan poster contest. Hal tersebut didukung dengan
adanya pandangan menurut Tjiptono (1997) bahwa pada dasarnya strategi
pemasaran salah satunya memberikan arah untuk memahami kebutuhan
pelanggan dan mengidentifikasi pelayanan macam apa yang dapat
diberikan.
Tujuan dari pemenuhan kebutuhan konsumen adalah tercapainya
kepuasan konsumen terhadap pelayanan rumah sakit yang nantinya akan
berimbas kepada terciptanya loyalitas konsumen terhadap rumah sakit.
Loyalitas konsumen berarti menunjukkan bahwa konsumen percaya akan
pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit dan pelyanan tersebut
sesuai dengan kebutuhannya sehingga terjadi pembelian jasa atau produk
berulang. Citra positif rumah sakit pun tercipta dan diharapkan konsumen
yang memiliki loyalitas tinggi secara tidak langsung dapat menjadi marketer
rumah sakit untuk menyarankan atau membuat topik mengenai RSIA
111
Kemang Medical Care dalam perbincangan dengan orang sekitar. Dalam hal
ini, media pemasaran word of mouth lah yang digunakan.
Upaya menciptakan loyalitas dan penambahan jumlah konsumen di
rumah sakit diharapkan dapat meningkatkan kinerja RSIA Kemang Medical
Care dengan meningkatnya nilai BOR, ALOS, TOI, dan BTO rumah sakit.
Kinerja RSIA Kemang Medical Care tergambarkan melalui nilai BOR,
ALOS, TOI, dan BTO. Sejak tahun 2011 sampai tahun 2013 RSIA Kemang
Medical Care hanya nilai BTO saja yang mencapai standar Kementerian
Kesehatan (Kemenkes). Sedangkan, nilai BOR, ALOS, dan TOI sejak tahun
2011 sampai 2013 belum mencapai standar Kemenkes. Perlu diteliti lebih
jauh mengapa hal tersebut terjadi selama tiga tahun berturut. Lalu, rumah
sakit dapat melakukan perbaikan dengan memahami bahwa pilihan pasien
terhadap rumah sakit dapat didasarkan pada kebutuhan pasien, baik dari segi
jenis pelayanan maupun kebutuhan dokter yang diinginkan.
Sari (2013) pun mengemukakan bahwa tujuan melakukan pemenuhan
kebutuhan maupun keinginan adalah tercapainya tingkat kepuasan setinggi
mungkin. Produk ataupun jasa yang dapat memberikan kepuasan tertinggi
kepada konsumen akan menguatkan kedudukan produk atau jasa tersebut
dalam benak atau ingatan konsumen dan akan menjadi pilihan pertama
ketika terjadi pembelian di waktu yang akan datang karena pelayanan yang
baik adalah dapat mengerti keinginan pelanggan dan senantiasa memberikan
nilai tambah di mata pelanggan. Menurut Hartono (2010), kebutuhan
konsumen atau pasien dapat dipenuhi dan keinginan konsumen atau pasien
112
tersebut,
rumah sakit
dapat
memprediksi tren perubahan perilaku konsumen yang dilihat dari sebabsebab yang telah diketahui sehingga RSIA Kemang Medical Care dapat
lebih memahami konsumen dan bersiap menghadapi perubahan perilaku
konsumen dalam memilih pelayanan kesehatan. Experience yang didapat
oleh konsumen mulai dari persepsi sensorik, perasaan, dan tindakan yang
dihasilkan dari pengalaman.
Husserl (1931) dan Brentano (1874/1973) dalam penelitian Schmitt
(2010) menyatakan bahwa pengalaman sering tidak dihasilkan sendiri
(beberapa pemikiran dan kognisi) tetapi diinduksi. Pemasaran telah berfokus
tidak hanya pada proses konsumen internal berupa pengalaman psikologi
konsumen tapi juga pada rangsangan yang membangkitkan pengalaman
konsumen. John Dewey (1925) dalam Schmitt (2010) berpendapat bahwa
pengetahuan menjadi satu bagian dari pengalaman individu. Selain
penentuan intelektual, yang dihasilkan dari pengetahuan, individu memiliki
persepsi sensorik, perasaan, dan tindakan yang dihasilkan dari pengalaman.
113
114
Tidak hanya sampai disitu saja, menurut Kotler (1985) dalam buku
Hartono (2010), disebutkan bahwa apabila rumah sakit telah menerapkan
konsep pemasaran maka rumah sakit akan jauh lebih sensitif dalam
memahami tentang kebutuhan-kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan,
lebih mampu mengembangkan dan menyelenggarakan pelayanan-pelayanan
baru yang berhasil, dan dapat menciptakan kepuasan bagi para klien/pasien,
dokter, perawat, dan petugas-petugas lainnya. Oleh karena itu, konsep
pemasaran yang telah dibuat oleh RSIA Kemang Medical Care berupa event
marketing masih dapat dimaksimalkan dalam memahami kebutuhan
pelayanan kesehatan masyarakat agar dapat menciptakan kepuasan
pelanggan.
Adanya kebutuhan pelanggan untuk mendapatkan informasi lebih
dalam mengenai ASI dan psikologi anak dapat menjadi pertimbangan rumah
sakit untuk lebih menggali informasi yang harus diberikan kepada pasien
selain informasi yang ada dalam event marketing talk show sehingga pada
saat pasien menggunakan klinik psikologi, kebutuhan mereka akan
informasi lebih dalam mengenai psikologi anak akan terpenuhi.
Hasil dari event marketing poster contest berbeda dari event marketing
talk show, peneliti mendapatkan hasil bahwa sebanyak 20 (64,5%)
responden poster contest merasa setuju membutuhkan pelayanan kesehatan
mengenai ASI atau psikologi anak, dan terdapat 7 (22,6%) responden poster
contest tidak setuju merasa membutuhkan pelayanan kesehatan mengenai
ASI atau psikologi. Hasil lainnya didapatkan sebanyak 19 (61,3%)
115
116
Duncan
(2005)
dalam
penelitian
Prabawanti
(2012)
117
6.4 Gambaran Efektivitas Event Marketing Talk Show dan Poster Contest di
RSIA Kemang Medical Care Tahun 2014 Berdasarkan Brand Awareness
(Kesadaran Merek)
Pada tabel 5.28 hasil menunjukkan bahwa event marketing talk show
dan poster contest efektif berdasarkan brand awareness dengan nilsi ratarata sebesar 25,94 untuk talk show dan 25,45 untuk poster contest.
118
119
bahwa
brand
awareness
diperlukan
untuk
proses
120
121
melalui event marketing talk show dan poster contest RSIA Kemang
Medical Care dapat membentuk citra positif rumah sakit dimulai dengan
membangun brand awareness yang baik dimata konsumen atau calon
konsumen.
Menurut Macdonald dan Sharp (2004) brand awareness harus
menjadi fokus utama dari upaya pemasaran organisasi apapun karena
memiliki sejumlah fungsi yang sangat penting. Sudah secara luas diakui
bahwa tanpa terjadi brand awareness, brand image tidak dapat terbentuk.
Berdasarkan penjelasan diatas, jika dianalisis lebih lanjut, event
marketing poster contest efektif digunakan untuk memperkenalkan rumah
sakit atau memberikan gambaran umum rumah sakit kepada konsumen atau
calon konsumen. Hal tersebut dikarenakan dalam event marketing poster
contest partisipan akan mencari tahu informasi mengenai RSIA Kemang
Medical Care mulai dari logo untuk ditampilkan dalam poster sampai visi
dan misi rumah sakit agar poster yang dibuat sesuai dengan persyaratan.
Sedangkan, event marketing talk show efektif digunakan untuk promosi
klinik tertentu atau product knowledge (pengetahuan produk) kepada
konsumen atau calon konsumen karena tidak semua pelayanan dalam rumah
sakit cocok dipromosikan dengan event marketing talk show. Contohnya,
jika rumah sakit ingin mempromosikan pelayanan bedah caesar, event
marketing poster contest tidak efektif untuk dilakukan karena konsumen
atau calon konsumen tidak mendapat promosi langsung dari rumah sakit.
Selain itu, rumah sakit harus memiliki cara penyampaian informasi yang
122
berbeda agar mudah dimengerti, masuk dalam benak konsumen, dan sesuai
dengan etika promosi rumah sakit.
Pada tahap recognition of brand, terdapat 10 (32,3%) responden
poster contest baru mengetahui adanya RSIA Kemang Medical Care setelah
mengikuti event marketing tersebut. Hal positif yang dapat dipahami adalah
responden menjadi tahu dan mengenal RSIA Kemang Medical Care melalui
event marketing poster contest. Menurut Peter dan Olson (2002) dalam
penelitian Khairunnas (2011) menyebutkan bahwa brand awareness
menjadi sebuah tujuan umum untuk semua strategi promosi, salah satunya
event marketing. Dengan menciptakan brand awareness, rumah sakit
berharap bahwa kapanpun kebutuhan konsumen muncul, brand yang akan
muncul kembali dalam ingatan adalah RSIA Kemang Medical Care yang
selanjutnya dijadikan pertimbangan berbagai alternatif dalam pengambilan
keputusan. Mereka dapat mengingat kembali RSIA Kemang Medical Care
karena mereka menempatkan RSIA Kemang Medical Care kedalam benak
mereka melalui event marketing yang memiliki kekhasan tersendiri.
Event marketing dapat dijadikan sebagai media memperkenalkan
suatu brand kepada konsumen yang lebih luas dan event marketing
dianggap efektif dalam memasarkan produk dan untuk meningkatkan
awareness. Hal tersebut dapat disebabkan karena dalam melaksanakan event
marketing talk show dan poster contest RSIA Kemang Medical Care
mempublikasikan event atas nama RSIA Kemang Medical Care ke berbagai
media sosial dan menggunakan brosur untuk event marketing talk show.
123
Sebab itu, secara tidak langsung rumah sakit sedang melakukan promosi
rumah sakit.
6.5 Gambaran Efektivitas Event Marketing Talk Show dan Poster Contest di
RSIA Kemang Medical Care Tahun 2014 Berdasarkan Brand Positioning
(Posisi Merek)
Pada tabel 5.31 hasil menunjukkan bahwa event marketing talk show
dan poster contest efektif berdasarkan brand positioning dengan nilai ratarata sebesar 22,32 untuk talk show dan 21,87 untuk poster contest.
Keefektifan tersebut menyatakan bahwa event marketing talk show dan
poster contest efektif untuk melihat brand positioning konsumen atau calon
konsumen terhadap RSIA Kemang Medical Care.
Brand positioning yang ingin didapatkan oleh RSIA Kemang Medical
Care melalui event marketing adalah RSIA Kemang Medical Care sebagai
rumah sakit yang peduli terhadap kebutuhan wanita, anak, remaja, dan
anggota keluarga, perhatian terhadap wanita dan anak, menyelenggarakan
event yang berbeda dari rumah sakit lainnya, dan menunjukkan bahwa
RSIA Kemang Medical Care memiliki kelebihan dibandingkan rumah sakit
lainnya. Brand positioning sesungguhnya menjadi suatu jalur untuk
membedakan antara brand rumah sakit yang satu dengan yang lainnya.
Setiap rumah sakit sebaiknya menunjukkan keunikan dan kelebihannya
kepada konsumen sehingga konsumen dapat mengingat brand suatu rumah
sakit. Sebab itu pula, event marketing ini menjadi salah satu jalur dari RSIA
124
125
126
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
1.
Event marketing talk show di RSIA Kemang Medical Care Tahun 2014
efektif berdasarkan emotional experience (pengalaman emosional), efektif
berdasarkan escapist and relaxing experience (pengalaman menghindar
dan relaksasi), dan efektif berdasarkan social and nostalgic experience
(pengalaman sosial dan nostalgia).
Event marketing poster contest di RSIA Kemang Medical Care Tahun
2014 efektif berdasarkan emotional experience (pengalaman emosional),
efektif berdasarkan escapist and relaxing experience (pengalaman
menghindar dan relaksasi), dan efektif berdasarkan social and nostalgic
experience (pengalaman sosial dan nostalgia).
2.
Event marketing talk show di RSIA Kemang Medical Care Tahun 2014
efektif berdasarkan unaware of brand (ketidaksadaran merek), efektif
berdasarkan recognition of brand (pengenalan merek), efektif berdasarkan
recall brand (pengingatan kembali kesadaran merek), dan efektif
berdasarkan top of mind (puncak pikiran).
Event marketing poster contest di RSIA Kemang Medical Care Tahun
2014 tidak efektif berdasarkan unaware of brand (ketidaksadaran merek),
127
Event marketing talk show di RSIA Kemang Medical Care Tahun 2014
efektif berdasarkan experience (pengalaman).
Event marketing poster contest di RSIA Kemang Medical Care Tahun
2014 efektif berdasarkan experience.
4.
Event marketing talk show di RSIA Kemang Medical Care Tahun 2014
efektif berdasarkan brand awareness (kesadaran merek).
Event marketing poster contest di RSIA Kemang Medical Care Tahun
2014 efektif berdasarkan brand awareness (kesadaran merek).
5.
Event marketing talk show di RSIA Kemang Medical Care Tahun 2014
efektif berdasarkan brand positioning (posisi merek).
Event marketing poster contest di RSIA Kemang Medical Care Tahun
2014 efektif berdasarkan brand positioning (puncak pikiran).
7.2 Saran
1.
konsumen, menciptakan
3.
5.
130
6.
7.
8.
10.
Sebaiknya RSIA Kemang Medical Care secara lebih lanjut melihat brand
awareness (kesadaran merek) konsumen terhadap jasa pelayanan yang ada
dimana akan diketahui secara spesifik jasa pelayanan apa yang ada dalam
benak mereka sehingga mereka memilih RSIA Kemang Medical Care.
Pelayanan yang disebutkan oleh konsumen dapat menjadi salah satu
pertimbangan mengembangkan atau memperbaiki pelayanan menjadi lebih
baik menuju arah memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini dapat
dilakukan dengan bertanya kepada konsumen jenis layanan yang membuat
mereka memilih RSIA Kemang Medical Care.
132
11.
12.
marketing
poster
contest
efektif
hanya
digunakan
untuk
event
marketing
yang
disesuaikan
dengan
tujuan
133
15.
16.
135