Pengertian
Mobilisasi merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak bebas, mudah, teratur, mempunyai
tujuan memenuhi kebutuhan hidup aktivitasnya guna mempertahankan kesehatannya ( A. Aziz, 2006)
Imobilisasi adalah suatu pembatasan gerak atau keterbatasan fisik dari anggota badan dan tubuh itu
sendiri dalam berputar, duduk dan berjalan, hal ini salah satunya disebabkan oleh berada pada posisi
tetap dengan gravitasi berkurang seperti saat duduk atau berbaring (Susan J. Garrison, 2004).
Tujuan Mobilisasi
Mobilisasi penuh
Merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak secara penuh dan bebas sehingga dapat
melakukan interaksi sosial dan menjalankan peran sehari-hari. Mobilitas penuh ini merupakan
fungsi syaraf motorik volunter dan sensorik untuk dapat mengontrol seluruh area tubuh manusia.
Mobilisasi sebagian
Adalah kemampuan seseorang dengan batasan jelas dan tidak mampu bergerak secara bebas
karena di pengaruhi oleh gangguan saraf sensorik dan motorik. Biasa ditemui pada pasien
stroke, setelah kecelakaan dan lain- lain.
Mobilitas sebagian dibagi menjadi dua jenis:
Kelemahan otot
Gaya Hidup
Gaya hidup sesorang sangat tergantung dari tingkat pendidikannya. Makin tinggi tingkat
pendidikan seseorang akan di ikuti oleh perilaku yang dapat meningkatkan kesehatannya.
Demikian halnya dengan pengetahuan kesehatan tetang mobilitas seseorang akan senantiasa
melakukan mobilisasi dengan cara yang sehat misalnya; seorang ABRI akan berjalan dengan
gaya berbeda dengan seorang pramugari atau seorang pemambuk.
Kebudayaan
Kebudayaan dapat mempengaruhi pola dan sikap dalam melakukan aktifitas misalnya; seorang
anak desa yang biasa jalan kaki setiap hari akan berbeda mobilitasnya dengan anak kota yang
biasa pakai mobil dalam segala keperluannya. Wanita kraton akan berbeda mobilitasnya
dibandingkan dengan seorang wanita madura dan sebagainya.
Tingkat Energy
Setiap orang mobilisasi jelas memerlukan tenaga atau energi, orang yang lagi sakit akan berbeda
mobilitasnya di bandingkan dengan orang sehat apalagi dengan seorang pelari.
Masalah muskuloskeletal
Menurunnya kekuatan dan kemampuan otot, atropi, kontraktur, penurunan mineral, tulang
dankerusakan kulit.
Masalah urinari
Terjadi statis urine pada pelvis ginjal, pengapuran infeksi saluran kemih dan inkontinentia urine.
Masalah gastrointestinal
Terjadinya anoreksia / penurunan nafsu makan diarrhoe dan konstipasi.
Masalah respirasi
Penurunan ekspansi paru, tertumpuknya sekret dalam saluran nafas, ketidak seimbangan
asam basa (CO2 O2).
Masalah kardiovaskuler
Terjadinya hipotensi orthostatic, pembentukan trombus.
Upaya mencegahkan terjadinya masalah akibat kurangnya mobilisasi antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
Kemampuan mobilitas
Pengkajian kemampuan mobilitas dilakukan dengan tujuan untuk menilai kemampuan gerak ke
posisi miring, duduk, berdiri, bangun, dan berpindah tanpa bantuan.
Kategori kemampuan aktivitas adalah sebagai berikut:
Tingkat
mobilitas/
aktivitas
Kategori
Tingkat OTingkat
1Tingkat 2Tingkat
3Tingkat 4
Gerak sendi
Derajat
rentang
normal
18015080-
9080-9070-90
0-20
30-50
90
90
30
20
20
Skala
Prosentase
kekuatan
normal
01234
5
010255075
100
Karakteristik
Paralisis sempurnaTidak ada gerakan, kontraksi otot dapat
dipalpasi atau dilihatGerakan otot penuh melawan grafitasi
dengan topanganGerakan yang normal melawan
grafitasiGerakan penuh yang normal melawan grafitasi
Dan melawan tahanan minimal
Kekuatan normal, gerakan penuh yang normal melawan
Perubahan psikologis
Pengkajian mobilitas berkaitan dengan psikologis antara lain perubahan prilaku, emosi, perubahan
dalam mekanisme koping.
PEMERIKSAAN FISIK
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Ajarkan ROM exercise aktif dan pasif; jadual; keteraturan, latih ROM pasif dan aktif
Anjurkan dan Bantu klien duduk di tempat tidur sesuai toleransi.
Atur posisi setiap 2 jam atau sesuai toleransi.
Fasilitasi penggunaan alat Bantu.
Jelaskan manfaat ROM aktif dan pasif
Kolaborasi dengan fisioterapi
Penurunan curah jantung b.d peningkataan kerja ventrikel
Definisi : keadaan pompa darah oleh jantung yang tidak adekuat untuk mencapai kebutuhan
metabolisme tubuh
Tujuan:
1.
Menunjukkan curah jantung yang memuaskan
2.
Menunjukkan status sirkulasi yang baik: denyut jantung dalam batas normal, tak ada
asites, denyut perifer normal, tidak ada bunyi nafas tambahan.
3.
Menunjukkan pening katan toleransi terhadap aktifitas fisik
4.
Mempunyai warna kulit yang normal
Intervensi :
5.
Kaji dan dokumentasi tekanan darah, adanya sianosis. Status pernafasan dan status
mental
6.
Pantau tanda kelebihan cairan
7.
Pantau hemodinamik: denyut perifer, waktu pengisian kapiler, bunyi paru
8.
Pindah posisi pasien tiap 2 jam dan pertahankan aktivitas yang dibutuhkan
9.
Ajarkan tehnik penurunan stress, relaksasi, meditasi
10.
Minimalkan stressor lingkungan
11.
Jelaskan tujuan pemberian oksigen
12.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat
Pelaksanaan
ROM aktive
Definisi : merupakan latihan gerak isotonis (tjd kontraksi & pergerakan otot) yg dlakukan pasien
dg menggerakkan masing- masing persendiannya sesuai dg rentang gerak normal
Tujuan :
1.
mempertahankan/meningkatkan kekuatan & kelenturan otot
2.
Mempertahankan fs kardiorespiratory
3.
Mencegah kontaktur & kekakuan pada persendian
ROM Pasif
Definisi : merupakan latihan pergerakan perawat atau petugas lain yang menggerakkan
persendin pasien sesuai dengan kemampuan rentang geraknya
Tujuan :
Menjaga fleksibilitas dari masing-masing persendian
Sesuai dengan tujuan yang sudah ditentukan: ROM aktif dan pasif
Spina servical
1.
Fleksi: menggerakkan dagu menempel ke dada rentang 450
2.
Ekstensi: Mengembalikan kepala ke posisi tegak rentang 450
3.
Hiperekstensi : menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin rentang 100
4.
Fleksi lateral : memiringkan kepala sejauh mungkin ke arah setiap bahu rentang 400450
5.
Rotasi: memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler 180 0
Bahu
1.
Fleksi: menaikan lengan dari posisi samping tubuh ke depan ke posisi di atas kepala
rentang 1800
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
3.
4.
Adduksi: menggerakkan tungkai kembali ke posisi medial dan melebihi jjika mungkkin
rentang 30-500
Rotasi dalam : memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain.
Rotasi luar: memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai yang lain rentang 900
Sirkumduksi: menggerakkan tungkai melingkar.
Lutut
Fleksi ; menggerakkan tumit ke arah belakang paha. 120-1300
Ekstensi: mengembalikan tungkai ke lantai rentang 120-130 0
Mata kaki
Dorsifleksi : menggerakkan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas 20-300
Plantar fleksi: menggerakkan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke bawah 45-50 0
Kaki
Inversi: memutar telapak kaki ke samping dalam (medial) rentang 100 atau kurang
Memutar telapk kai ke samping luar rentang100 atau kurang
Jari-jari kaki
Fleksi: melengkungkan jari-jari kaki ke bawah rentang 30-600
Ekstensi ; meluruskan jari-jari kaki rentang 30-600
Abduksi; meregangkan jari-jari kaki satu dengan yang lainnya 150 atau kurang
Adduksi: meraptkan kembali bersama-sama rentang 15 0 atau kurang
Evaluasi
Evaluasi dari tindakan keperawatan yang sudah dilakukan, apakah ada kelainan
menetap/ tidak.apakan terdapat perubahan yang signifikan dari perawtanan
yang dilakukan pada pasien. Jika hasil yang didapatkan sudah sesuai dengan
tujuan maka evaluasi dikatakan berhasil.
Aktivitas fisik meningkat
1.
2.
3.
ROM normal
Melaporkan perasaan peningkatan kekuatan dalam bergerak.
Klien bisa melakukan aktivitas.