menyampaikan da'wan ukhuwah Islamiyah hususnya. konon menurut cerita tetua, dalam
bidang keagamaan ada yang ahli dalam bidang ilmu Tilawah ( Alquran ) dan lagu-lagu
seni Alqur'an, ahli berdzikir, gigih menjaga shotat fardlu, gigih dalam pergaulan
masyarakat luas, gigih dalam menjaga keamanan Desa Langgen di wilayah Kadipaten
Tegal, dan hususnya para pejuang di Desa Langgen. Menurut cerita tetua, ada pejuang
yang ahli di Pertahanan ( berjaga ) beliau pada setiap malam antara jam 01.00 dan jam
03.00 wib. senantiasa mengumandangkan Azdan, yang dikandung maksud untuk Tazdkiroh
( mengingatkan ) kepada masyarakat, agar selalu menjaga beribadah, ingat kepada Alloh
Subhanahu Wataala. Yang pada prinsipnya, Masyarakat Desa Langgen, agar jangan
sampai terlena atau lupa untuk mengingat Alloh SWT maka dengan kegigihan perjuangan
beliau di Desa Langgen, ahirnya beliau di kenal sebagai orang termasyhur dengan
sebutan Mbah Jaga Lena (Mbah MUDZAKIR),
Selanjutnya, Desa Langgen setelah masa kemerdekaan berakhir, atas dukungan
masyarakat dan Asisten Talang / Kecamatan Talang, memfasititasi untuk memiliki desa
tersendiri terpisah dengan desa induk Desa Talang. Kemudian rapat-rapat di gelar dengan
melibatkan masyarakat dan tidak lupa inspeksi dari Pemerintah Kecamatan dan
Pemerintah Kabupaten untuk memastikan kesiapan masyarakat. Setelah kesiapan
kemantapan di lakukan yaitu tepat pada tanggal 05 April tahun 1950, terbentukalah Desa
yaitu " D E S A L A N G G E N " termasuk sebagai desa otonom di wilayah Asisten /
Kecamatan Talang. Alasan dinamakan Desa Langgen karena Desa Langgen merupakan
Desa yang makmur,aman , tentram. Desa Langgen juga dikatan Tanah Kesucian. Sebelum
didirikanya Balai Desa Langgen, kantor Desa Langgen bertempat di Rumah. Pembagian
Desa Langgen dibagi menjadi 2 Blok yaitu :
/. Langgen Badiran : Langgen Badiran merupakan ajaran dari Mbah Badir yang
mengajarkan kepada masyarakatnya agar tidak sombong, tidak ceroboh. Yang
setelah itu dikatakan Langgen Badiran.
2. Langgen Kaligawe : Langgen kaligawe yaitu ajaran dari Mbah kaligawe yang