Anda di halaman 1dari 19

Stakeholders

and External
Constituenci
es

1. Sita Histri Nareswari


2. Jitu Laksono

Outline
Pendahuluan
Praktek Hubungan Kerjasama dalam
Pemerintahan
Kendala-kendala
Kesimpulan

Pendahuluan
Salah satu bagian terpenting
dalam transisi dari model
tradisional ke NPM adalah
bagaimana mengontrol pengaruh
pihak eksternal terhadap suatu
organisasi.
Pada model tradisional, pihak
eksternal tidak dilibatkan dalam
penyusunan kebijakan
Pada NPM pihak eksternal
dilibatkan dan bekerja sama
dengan birokrasi untuk mencapai
satu tujuan.

Kebutuhan akan pengguna jasa eksternal


Menurut Allison, untuk mengontrol konstituen eksternal
sebagai bagian dari fungsi manajemen melibatkan :

Bekerja sama dengan unit eksternal dari


organisasi setipe atau koordinasi dengan
bagian lain dari organisasi
Bekerja sama dengan organisasi independen
seperti pemerintah, bisnis dan kelompok
kepentingan lainnya
Bekerja sama dengan pers dan media

Hubungan eksternal dalam model tradisional


Koordinasi ditangani oleh birokrasi
Hubungan antar bagian dalam satu organisasi
sesuai dengan bagan organisasi, mengikuti
hierarki dan otoriter.
Masih dipengaruhi politik birokrasi.
Lebih mementingkan kepentingan politisi
daripada publik

Hubungan kerja sama dengan organisasi independen dalam model tradisional

Hubungan kerja sama dengan organisasi


independen juga diduga dipengaruhi oleh
kepemimpinan politik, termasuk hubungan
dengan pemerintah.
Kelompok kepentingan diabaikan.
Kelompok kepentingan ini mungkin melobi untuk
atau terhadap sesuatu, terutama uang, tapi ini
dilakukan untuk kepentingan politis

Hubungan kerja sama dengan pers dan media dalam model tradisional

kerja sama dengan pers dan media dianggap negatif oleh


birokrasi dan mengkhawatirkan untuk politisi.
Hubungan yang terjadi dengan pers dan publik yang lebih
sering tentang pengendalian kerusakan daripada upaya tulus
untuk menginformasikan atau membujuk masyarakat luas di
mana organisasi masyarakat yang ada masih dipengaruhi
oleh politik
Terjadi hubungan yang negatif, pelayanan publik diawasi oleh
politisi dan informasi yang disampaikan tidak utuh (sepotongpotong) .

Hubungan external sebagai fungsi manajemen

Koordinasi ditingkatkan dengan ide yang lebih


baik dari yang seharusnya dilakukan oleh suatu
organisasi/instansi melalui proses manajemen
strategis, dan sumber dana diarahkan ke
bidang prioritas yang telah diidentifikasi.
Pemerintah sekarang mencari solusi
pemerintah untuk masalah yang ada.
Koordinasi yang terjadi lebih efektif dan akurat
yang melibatkan publik dan politik

Hubungan external sebagai fungsi manajemen

Koordinasi dengan organisasi independen juga melibatkan publik


dan politik.
Partai-partai politik menawarkan jasa yang dibutuhkan oleh
konstituen mereka dan mereka juga menerima manfaat tertentu
kembali untuk diri mereka sendiri dan anggota mereka
Kerjasama dengan media juga bersifat netral, tidak dipengaruhi
politis lagi.
Administrator bebas untuk berbicara di publik, menulis artikel
jurnal, ,menjadi public figure sehingga administrator tidak lagi
anonymous.
Pelayanan publik juga telah berubah menjadi fokus pada
kebutuhan masyarakat.
Pendekatan manajerial dengan pihak eksternal lebih terbuka dan
lebih melindungi masyarakat.

Interest Group (Kelompok kepentingan) :


Definisi menurut Wilson (1990) Interest group adalah :
suatu organisasi, yang terpisah dari pemerintah meskipun sering bekerja
sama dengan pemerintah, yang berusaha untuk mempengaruhi
kebijakan publik dan menjalin hubungan antara pemerintah dengan
masyarakat (publik).
Kelompok kepentingan pada jaman administrasi tradisional memiliki
kesan negatif dalam menjalin hubungan antara pemerintah dengan
masyarakat, karena masih dipengaruhi kepentingan politis
Kerja sama dengan kelompok kepentingan merupakan bagian yang
penting dalam mengontrol pengaruh pihak eksternal terhadap suatu
organisasi (pemerintah).
Kelompok kepentingan dianggap sesuatu yang vital dalam proses
manajemen pemerintahan dan pembuatan kebijakan.

Interest Group (Kelompok kepentingan) :


Fungsi sistemik kelompok kepentingan menurut Pross (1986)
adalah
Memfasilitasi komunikasi antara warga negara dan negara
Memberikan legitimasi bahwa kebijakan publik yang dibuat
suatu negara merupakan tuntutan warga negara dan
warga negara mendukung kebijakan publik tersebut.
Mampu mengatur anggotanya.
Membantu pemerintah dalam tata laksana program dan
kebijakan

Kebijakan Masyarakat / Publik


Dalam proses penyusunan kebijakan masyarakat,
melibatkan ide dan saran dari kelompok kepentingan
dan lembaga tertentu.
Kelompok kepentingan yang relevan dapat dikatakan
telah mengisi kekosongan kekuasaan yang diciptakan
oleh penurunan model birokrasi
Framework dari mempelajari suatu kebijakan sebagai
bagian dari proses politik menurut Richardson dan
Jordan (1979) : melihat bagaimana perilaku legislatif,
partai politik dan proses pemilu. Birokrasi merupakan
satu kelompok kepentingan juga,karena batas antara
pemerintah (birokrasi) dan kelompok kepentingan
semakin kabur dimana dalam membuat kebijakan
sebenarnya ada kepentingan politis juga didalamnya.

DIBALIK KEBIJAKAN MASYARAKAT / PUBLIK


NETWORKS (Jaringan)
Merupakan inisiatif yang diambil
oleh pemerintah untuk
memenuhi kebutuhan publik,
dengan tujuan kinerja yang
terukur, dengan tanggung jawab
dari masing-masing partner,
diikuti dengan arus informasi
yang terstruktur, dengan tujuan
meningkatkan nilai dari
masyarakat / publik, melebihi
dari apa yang dihasilkan jika hal
tersebut dilakukan sendirisendiri tanpa sebuah kerjasama
(Goldsmith & Eggers, 2004)

Merupakan suatu
koordinasi dan penempatan
sumber daya yang ada di
pemerintahan ke dalam
suatu cara kerja yang sama
dengan pasar dan birokrasi
(Rhodes, 1996)

Dalam pandangan
kebijakan publik,
pemerintah merupakan
partisipan dalam suatu
proses (menerima
informasi) dan
bekerjasama dengan
pihak-pihak yang
berkepentingan, dimana
networks/jaringan itu
sendiri menjadi bagian
dari struktur
pemerintahan

Dan diharapkan
pemerintah menjadi
peserta yang pasif, bahkan
diharapkan tidak terlalu
ikut terlibat di dalam
networks itu sendiri
Dalam tata cara
pemerintahan yang baru,
terjadi pergeseran sistem
struktur hirarkis menjadi
sistem organizational
networks / jaringan
organisasi

Collaboration & Co-Production


COLLABORATION / KERJA
SAMA

Kolaborasi / kerjasama adalah


dimana berbagai macam pihak
secara aktif bekerja bersamasama untuk menyelesaikan
suatu masalah bersama
Kolaborasi merupakan suatu
kegiatan bersama dari dua
atau lebih lembaga yang
bertujuan untuk meningkatkan
nilai publik / masyarakat
dengan cara bekerja bersamasama daripada secara
terpisah-pisah (Bardach, 1998)

Dengan kerjasama ini,


masyarakat diharapkan dapat
dilibatkan dalam proses
pembuatan keputusan terhadap
kebijakan publik oleh
pemerintah (OLeary et al,
2009)
Pada Collaborative Governance
(Pemerintahan Kolaboratif),
semua pihak mempunyai hak
untuk menentukan tujuan yang
akan diperoleh kedepannya
Tantangan dari penerapan
model kolaborasi ini adalah
budaya birokrasi pada
pemerintah itu sendiri

CO-PRODUCTION
Realisasi dari sebuah
kebijakan publik
membutuhkan partisipasi
aktif dari masyarakat
sendiri seperti halnya
menyumbangkan waktunya,
daya dan upayanya, data
dan informasinya, serta
kepatuhannya dalam rangka
mencapai tujuan bersama
Co-production merupakan
segala aktifitas yang
dilakukan oleh pihak diluar
pemerintahan untuk
mewujudkan suatu tujuan
bersama

Dalam prakteknya, para


PNS tidak hanya dituntut
untuk memberikan
pelayanannya saja, tetapi
juga mengajak masyarakat
untuk brperan aktif
melakukan kegiatankegiatan dalam rangka coproducing
Co-production, sama halnya
dengan kolaborasi,
merupakan sebuah cara
untuk mencapai hasil yang
terbaik sesuai dengan
harapan bersama

TANTANGAN YANG DIHADAPI


Terjadinya penurunan
akuntabilitas, jika terdapat
hubungan antara
pemerintah, politisi serta
pihak eksternal yang
kurang transparan
Pemerintah dan politisi
menjadi berpihak kepada
kelompok kepentingan
tertentu saja, bahkan
menjadikan mereka sebagai
pembuat kebijakan publik
Terdapat persaingan politik
yang dikhawatirkan menjadi
tidak sehat

Keberpihakan kepada
suatu golongan
kepentingan tertentu
menjadikan timbulnya
ketimpangan dalam upaya
mewujudkan / mencapai
tujuan masyarakat umum
secara meluas
Adanya keberpihakan
tersebut juga akan
meningkatkan risiko
terjadinya KKN

KESIMPULAN
Manajemen sektor publik saat ini
lebih berfokus pada pihak eksternal
pemerintah
Terdapat banyak tantangan yang
dihadapi dalam perkembangan
hubungan dengan stakeholder dan
external constituences dalam NPM.
Terdapat beberapa keuntungan
yang ditemui dalam perkembangan
hubungan dengan stakeholder dan
external constituences dalam NPM.
Saat ini pihak-pihak eksternal
pemerintah yang berkepentingan
banyak memberikan pengaruh
pada proses pembuatan kebijakan
publik.

Kegiatan-kegiatan kerjasama
yang dilakukan merupakan
bagian dari proses politik
Pengelolaan hubungan
kerjasama dengan pihak
eksternal pemerintah
menjadi sangat penting di
masa yang akan datang
Pada era NPM, para pegawai
pemerintahan secara tidak
langsung juga terlibat dalam
proses politik dalam
lingkungan pemerintah

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai