Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Stoma kolostomi merupakan lubang buatan pada abdomen untuk mengalirkan
urine atau feses keluar dari tubuh. Perawatan kolostomi merupakan
penggantian kantong kolostomi yang penuh dengan yang baru. Indikasi yang
sering terjadi diadakannya kolostomi yaitu adanya penyumbatan di daerah
colon. Perawatan kolostomi dilakukan agar klien merasa nyaman.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud Stoma Kolostomi ?
2. Bagaimanakah cara perawatan Stoma Kolostomi sehari-hari?
3. Bagaimanakah cara perawatan Stoma kolostomi yang terjadi infeksi ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk memenuhi tugas mata ajar kebutuhan higiene dan integritas kulit
2. Untuk menambah pengetahuan pembaca
D. MANFAAT PENULISAN
1. Terpenuhinya tugas mata ajar kebutuhan higiene dan integritas kulit
2. Menambah pengetahuan pembaca
3. Sebagai bahan pelajaran higiene dan integritas kulit

BAB II
STOMA KOLOSTOMI

A. PENGERTIAN STOMA KOLOSTOMI


1

Stoma adalah lubang buatan pada abdomen untuk mengalirkan urine atau
feses keluar dari tubuh.
PENGERTIAN KOLOSTOMI
1. Sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada dinding
abdomen untuk mengeluarkan feses (M. Bouwhuizen, 1991)
2. Pembuatan lubang sementara atau permanen dari usus besar melalui
dinding perut untuk mengeluarkan feses (Randy, 1987)
3. Lubang yang dibuat melalui dinding abdomen ke dalam kolon iliaka
untuk mengeluarkan feses (Evelyn, 1991, Pearce, 1993)
B. INDIKASI DIADAKANNYA STOMA KOLOSTOMI
Anda mungkin harus memiliki stoma jika pengobatan Anda melibatkan
operasi untuk memotong semua atau sebagian dari usus atau saluran kemih.
Kondisi yang memerlukan pengobatan jenis ini dapat termasuk:
- penyakit radang usus seperti kolitis ulserativa atau penyakit Crohn
- beberapa jenis kanker usus atau kandung kemih
- cedera usus
- masalah dengan ginjal, di mana air kencing tidak bisa keluar (jarang
terjadi)
C. JENIS-JENIS STOMA KOLOSTOMI
Kolostomi dibuat berdasarkan indikasi dan tujuan tertentu, sehingga jenisnya
ada beberapa macam tergantung dari kebutuhan pasien. Kolostomi dapat
dibuat secara permanen maupun sementara.
1. Kolostomi Permanen
Pembuatan kolostomi permanen biasanya dilakukan apabila pasien
sudah tidak memungkinkan untuk defekasi secara normal karena adanya
keganasan, perlengketan, atau pengangkatan kolon sigmoid atau rectum
sehingga tidak memungkinkan feses melalui anus. Kolostomi permanen
biasanya berupa kolostomi single barrel ( dengan satu ujung lubang).
2. Kolostomi temporer/ sementara
Pembuatan kolostomi biasanya untuk tujuan dekompresi kolon atau
untuk

mengalirkan

feses

sementara

dan

kemudian

kolon

akan

dikembalikan seperti semula dan abdomen ditutup kembali. Kolostomi


temporer ini mempunyai dua ujung lubang yang dikeluarkan melalui
abdomen yang disebut kolostomi double barrel.
2

Lubang kolostomi yang muncul dipermukaan abdomen berupa


mukosa kemerahan yang disebut STOMA. Pada minggu pertama post
kolostomi biasanya masih terjadi pembengkakan sehingga stoma tampak
membesar.
Pasien dengan pemasangan kolostomi biasanya disertai dengan
tindakan laparotomi (pembukaan dinding abdomen). Luka laparotomi
sangat beresiko mengalami infeksi karena letaknya bersebelahan dengan
lubang stoma yang kemungkinan banyak mengeluarkan feses yang dapat
mengkontaminasi luka laparotomi, perawat harus selalu memonitor
kondisi luka dan segera merawat luka dan mengganti balutan jika balutan
terkontaminasi feses.
Perawat harus segera mengganti kantong kolostomi jika kantong
kolostomi telah terisi feses atau jika kontong kolostomi bocor dan feses
cair mengotori abdomen. Perawat juga harus mempertahankan kulit pasien
disekitar stoma tetap kering, hal ini penting untuk menghindari terjadinya
iritasi pada kulit dan untuk kenyamanan pasien.
Kulit sekitar stoma yang mengalami iritasi harus segera diberi zink
salep atau konsultasi pada dokter ahli jika pasien alergi terhadap perekat
kantong kolostomi. Pada pasien yang alergi tersebut mungkin perlu
dipikirkan untuk memodifikasi kantong kolostomi agar kulit pasien tidak
teriritasi.
D. KOMPLIKASI PADA STOMA KOLOSTOMI
1. Obstruksi/ penyumbatan
Penyumbatan dapat disebabkan oleh adanya perlengketan usus atau
adanya pengerasan feses yang sulit dikeluarkan. Untuk menghindari
terjadinya sumbatan, pasien perlu dilakukan irigasi kolostomi secara
teratur. Pada pasien dengan kolostomi permanen tindakan irigasi ini perlu
diajarkan agar pasien dapat melakukannya sendiri di kamar mandi.
2. Infeksi
Kontaminasi feses merupakan faktor yang paling sering menjadi
penyebab terjadinya infeksi pada luka sekitar stoma. Oleh karena itu
pemantauan yang terus menerus sangat diperlukan dan tindakan segera

mengganti balutan luka dan mengganti kantong kolstomi sangat bermakna


untuk mencegah infeksi.
3. Retraksi stoma/ mengkerut
Stoma mengalami pengikatan karena kantong kolostomi yang terlalu
sempit dan juga karena adanya jaringan scar yang terbentuk disekitar
stoma yang mengalami pengkerutan.
4. Perdarahan stoma
5. Prolaps pada stoma
Prolaps merupakan penonjolan mukosa colon 6 cm atau lebih dari
permukaan kulit.Prolaps dapat dibagi 3 tingkatan: penonjolan seluruh
dinding colon termasuk peritonium kadang-kadang sampat loop ilium.
Adanya strangulasi dan nekrosis pada usus yang mengalami penonjolan.
Prolaps dapat terjadi oleh adanya faktor-faktor Peristaltik usus meningkat,
fixasi usus tidak sempurna, mesocolon yang panjang, tekanan intra
abdominal tinggi, dinding abdomen tipis dan tonusnya yang lemah serta
kemungkinan omentum yang pendek dan tipis.
6. Stenosis
Penyempitan dari lumen stoma.
7. lritasi Kulit
Hal ini terutama pada colostomy sebelah kanan karena feces yang keluar
mengandung enzim pencernaan yang bersifat iritatif. Juga terjadi karena
cara membersihkan kulit yang kasar, salah memasang kantong dan tidak
tahan akan plaster.
8. Diare
Makin ke proksimal colostominya makin encer feces yang keluar. Pada
sigmoid biasanya normal.
9. Eviserasi
Dinding stoma terlepas dari dinding abdomen sehingga organ intra
abdomen keluar melalui celah.
10. Retraksi stoma/ mengkerut
Stoma mengalami pengikatan karena kantong kolostomi yang terlalu
sempit dan juga karena adanya jaringan scar yang terbentuk disekitar
stoma yang mengalami pengkerutan.
11. Hernia Paracolostomy
12. Retraksi : karena fixasi yang kurang sempurna
13. Sepsis dan kematian

Untuk mencegah komplikasi, diperlukan colostomi dengan teknik benar


serta perawatan pasca bedah yang baik, selain itu pre-operatif yang
memadai.
E. PERAWATAN STOMA KOLOSTOMI SEHARI-HARI
a. Persiapan Alat dan Pasien
Persiapan pasien
1. Memberi penjelasan pada pasien tentang tujuan tindakan, dll
2. Mengatur posisi tidur pasien (supinasi)
3. Mengatur tempat tidur pasien dan lingkungan pasien (menutup
gorden

jendela,

pintu,

memasang

penyekat

tempat

tidur,

mempersilahkan keluarga untuk menunggu di luar kecuali jika


diperlukan untuk belajar merawat kolostomi pasien
Persiapan Alat
1. Colostomy bag atau cincin tumit, bantalan kapas, kain berlubang,
dan kain persegi empat
2. Kapas sublimate/kapas basah, NaCl
3. Kapas kering atau tissue
4. 1 pasang sarung tangan bersih
5. Kantong untuk balutan kotor
6. Baju ruangan / celemek
7. Zink salep
8. Perlak dan alasnya
9. Plester dan gunting
10. Bengkok
11. Set ganti balut
b. Prosedur Kerja
Persiapan Klien
1. Memberitahu klien
2. Menyiapkan lingkungan klien
3. Mengatur posisi tidur klien
Prosedur Kerja
1. Cuci tangan
2. Gunakan sarung tangan
3. Letakkan perlak dan alasnya di bagian kanan atau kiri pasien sesuai
letak stoma
4. Meletakkan bengkok di atas perlak dan didekatkan ke tubuh pasien
5. Mengobservasi produk stoma (warna, konsistensi, dll)
6. Membuka kantong kolostomi secara hati-hati dengan menggunakan
pinset dan tangan kiri menekan kulit pasien
7. Meletakan colostomy bag kotor dalam bengkok
8. Melakukan observasi terhadap kulit dan stoma
5

9. Membersihkan colostomy dan

kulit

disekitar colostomy dengan

kapas sublimat / kapas hangat (air hangat)/ NaCl


10. Mengeringkan kulit sekitar colostomy dengan sangat hati-hati
menggunakan kassa steril
11. Memberikan zink salep (tipis-tipis) jika terdapat iritasi pada kulit
sekitar stoma
12. Menyesuaikan lubang colostomy dengan stoma colostomy
13. Menempelkan kantong kolostomi dengan posisi vertical /
horizontal / miring sesuai kebutuhan pasien
14. Memasukkan stoma melalui lubang kantong kolostomi
15. Merekatkan / memasang colostomy bag dengan tepat tanpa udara
didalamnya
16. Merapikan klien dan lingkungannya
17. Membereskan alat-alat dan membuang kotoran
18. Melepas sarung tangan
19. Mencuci tangan
20. Evaluasi respon klien
21. Dokumentasikan
F. PERAWATAN STOMA KOLOSTOMI YANG MENGALAMI INFEKSI
a. Persiapan Alat dan Pasien
Persiapan pasien
1. Memberi penjelasan pada pasien tentang tujuan tindakan, dll
2. Mengatur posisi tidur pasien (supinasi)
3. Mengatur tempat tidur pasien dan lingkungan pasien (menutup
gorden

jendela,

pintu,

memasang

penyekat

tempat

tidur,

mempersilahkan keluarga untuk menunggu di luar kecuali jika


diperlukan untuk belajar merawat kolostomi pasien
Persiapan Alat
1. Colostomy bag atau cincin tumit, bantalan kapas, kain berlubang,
dan kain persegi empat
2. Kapas sublimate/kapas basah, NaCl
3. Kapas kering atau tissue
4. 1 pasang sarung tangan bersih
5. Kantong untuk balutan kotor
6. Baju ruangan / celemek
7. Antiseptik (Bethadine)
8. Zink salep
9. Perlak dan alasnya
10. Plester dan gunting

11. Obat desinfektan


12. Bengkok
13. Set ganti balut
c. Prosedur Kerja
Persiapan Klien
1. Memberitahu klien
2. Menyiapkan lingkungan klien
3. Mengatur posisi tidur klien
Prosedur Kerja
1. Cuci tangan
2. Gunakan sarung tangan
3. Letakkan perlak dan alasnya di bagian kanan atau kiri pasien sesuai
letak stoma
4. Meletakkan bengkok di atas perlak dan didekatkan ke tubuh pasien
produk stoma (warna, konsistensi, dll)
5. Membuka kantong kolostomi secara hati-hati dengan menggunakan
pinset dan tangan kiri menekan kulit pasien
6. Meletakan colostomy bag kotor dalam bengkok
7. Melakukan observasi terhadap kulit dan stoma
8. Dengan kassa basah lakukan penekanan pada luka agar bila ada pus
dalam luka dapat keluar. Penekanan dilakukan karena meskipun
dari luar luka operasi tampak kering, namun sering terdapat pus di
dalamnya.
9. Membersihkan colostomy dan

kulit

disekitar colostomy dengan

kapas sublimat / kapas hangat (air hangat)/ NaCl


10. Mengeringkan kulit sekitar colostomy dengan sangat hati-hati
menggunakan kassa steril
11. Memberikan antiseptik (homolok)
12. Menyesuaikan lubang colostomy dengan stoma colostomy
13. Menempelkan kantong kolostomi dengan posisi vertical /
horizontal / miring sesuai kebutuhan pasien
14. Memasukkan stoma melalui lubang kantong kolostomi
15. Merekatkan/memasang colostomy bag dengan tepat tanpa udara
didalamnya
16. Merapikan klien dan lingkungannya
17. Membereskan alat-alat dan membuang kotoran
18. Melepas sarung tangan
19. Mencuci tangan
20. Evaluasi respon klien
21. Dokumentasikan

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Kolostomi merupakan lubang buatan pada abdomen untuk mengeluarkan
feses.
2. Perawatan kolostomi sebaiknya dilakukan sehari sekali, apabila post
operasi kolostomi bisa 2-3 hari karena lukanya masih basah.
3. Perawatan pada kolostomi yang baik, dengan cara membersihkan dengan
air hangat atau NaCl
4. Perawatan pada kolostomi yang mengalami iritasi dengan memberikan
zink salep
5. Perawatan pada kolostomi yang mengalami infeksi dengan memberikan
antiseptik. Seperti betadhine.
B. KRITIK DAN SARAN
Untuk Tim Medis : Lakukan perawatan stoma dengan sebaik-baiknya, dan
perhatikan bagaimana kondisi stoma, agar stoma tidak mengalami infeksi.

Bagi pembaca apabila ada kekurangan dalam penyusunan atas makalah ini,
kami mohon kritik dan sarannya, sebagai bahan koreksi kami atas makalah
ini, dan dapat sebagai acuan dalam menyusun makalah selanjutnya.

LAMPIRAN

Colost
omi
bag

Stoma yang mengalami infeksi

Stoma yang mengalami iritasi

10

Stoma kolostomi yang dalam


keadaan baik
DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, Suzanne C. & Brenda G. Bare. 2002. Keperawatan Medical Bedah.


Volume 2. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
Potter & Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Volume 2. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC
Evanjh. 21 Mei 2011. Asuhan Keperawatan Pasien dengan Stoma :
http://www.google.com/asuhan-keperawatan-pasien.dengan-stoma,
diakses tanggal 7 November 2011, jam 15:54 WIB
. 8 Oktober 2011. [KMB] Perawatan Kolostomi Pada Pasien :
http://www.google.com/(KMB)perawatankolostomipadapasien, diakses
tanggal 8 November 2011, jam 9:28

11

Anda mungkin juga menyukai