Anda di halaman 1dari 3

Faktor Risiko

Secara garis besar terdapat dua jenis faktor risiko bagi setiap orang untuk
terkena AMI, yaitu faktor risiko yang bisa dimodifikasi dan faktor risiko yang tidak
bisa dimodifikasi
1.
Faktor Risiko Yang Dapat Dimodifikasi. Merupakan faktor risiko yang bisa
dikendalikan sehingga dengan intervensi tertentu maka bisa dihilangkan. Yang
termasuk dalam kelompok ini diantaranya:
a.

Merokok

Peran rokok dalam penyakit jantung koroner ini antara lain: menimbulkan
aterosklerosis; peningkatan trombogenessis dan vasokontriksi; peningkatan tekanan
darah; pemicu aritmia jantung, meningkatkan kebutuhan oksigen jantung, dan
penurunan kapasitas pengangkutan oksigen. Merokok 20 batang rokok atau lebih
dalam sehari bisa meningkatkan risiko 2-3 kali disbanding yang tidak merokok.
b.

Konsumsi alkohol

Meskipun ada dasar teori mengenai efek protektif alkohol dosis rendah
hingga moderat, dimana ia bisa meningkatkan trombolisis endogen, mengurangi
adhesi platelet, dan meningkatkan kadar HDL dalam sirkulasi, akan tetapi
semuanya masih kontroversial. Tidak semua literature mendukung konsep ini,
bahkan peningkatan dosis alcohol dikaitkan dengan peningkatan mortalitas
kardiovaskular karena aritmia, hipertensi sistemik dan kardiomiopati dilatasi.
c.

Infeksi

Infeksi Chlamydia pneumoniae , organisme gram negatif intraseluler dan


penyebab umum penyakit saluran perafasan, tampaknya berhubungan dengan
penyakit koroner aterosklerotik
d.

Hipertensi sistemik.

Hipertensi sistemik menyebabkan meningkatnya after load yang secara tidak


langsung akan meningkatkan beban kerja jantung. Kondisi seperti ini akan memicu
hipertropi ventrikel kiri sebagai kompensasi dari meningkatnya after load yang
pada akhirnya meningkatkan kebutuhan oksigen jantung. Bila proses aterosklerosis
terjadi, maka penyediaan oksigen untuk miokard berkurang. Tingginya kebutuhan
oksigen karena hipertrofi jaringan tidak sesuai dengan rendahnya kadar oksigen
yang tersedia
e.

Obesitas

Terdapat hubungan yang erat antara berat badan, peningkatan tekanan


darah, peningkatan kolesterol darah, DM tidak tergantung insulin, dan tingkat
aktivitas yang rendah.

f.

Kurang olahraga

Aktivitas aerobik yang teratur akan menurunkan risiko terkena penyakit


jantung koroner, yaitu sebesar 20-40 %.
g.

Penyakit Diabetes

Risiko terjadinya penyakit jantung koroner pada pasien dengan DM sebesar 24 lebih tinggi dibandingkan orang biasa. Hal ini berkaitan dengan adanya
abnormalitas metabolisme lipid, obesitas, hipertensi sistemik, peningkatan
trombogenesis (peningkatan tingkat adhesi platelet dan peningkatan
trombogenesis).
2.
Faktor Risiko Yang Tidak Dapat Dimodifikasi. Merupakan faktor risiko yang
tidak bisa dirubah atau dikendalikan, yaitu diantaranya
a.

Usia

Risiko meningkat pada pria datas 45 tahun dan wanita diatas 55 tahun
(umumnnya setelah menopause)
b.

Jenis Kelamin

Morbiditas akibat penyakit jantung koroner (PJK) pada laki-laki dua kali lebih
besar dibandingkan pada perempuan, hal ini berkaitan dengan estrogen endogen
yang bersifat protektif pada perempuan. Hal ini terbukti insidensi PJK meningkat
dengan cepat dan akhirnya setare dengan laki pada wanita setelah masa
menopause
c.

Riwayat Keluarga

Riwayat anggota keluarga sedarah yang mengalami PJK sebelum usia 70


tahun merupakan faktor risiko independent untuk terjadinya PJK. Agregasi PJK
keluarga menandakan adanya predisposisi genetik pada keadaan ini. Terdapat bukti
bahwa riwayat positif pada keluarga mempengaruhi onset penderita PJK pada
keluarga dekat
d.

Ras

Insidensi kematian akiat PJK pada orang Asia yang tinggal di Inggris lebih
tinggi dibandingkan dengan peduduk local, sedangkan angka yang rendah terdapat
pada RAS afro-karibia
e.

Geografi

Tingkat kematian akibat PJK lebih tinggi di Irlandia Utara, Skotlandia, dan
bagian Inggris Utara dan dapat merefleksikan perbedaan diet, kemurnian air,
merokok, struktur sosio-ekonomi, dan kehidupan urban.

f.

Tipe kepribadian

Tipe kepribadian yang memiliki sifat agresif, kompetitif, kasar, sinis, gila
hormat, ambisius, dan gampang marah sangat rentan untuk terkena PJK. Terdapat
hubungan antara stress dengan abnormalitas metabolisme lipid.
g.

Kelas sosial

Tingkat kematian akibat PJK tiga kali lebih tinggi pada pekerja kasar laki-laki
terlatih dibandingkan dengan kelompok pekerja profesi (misal dokter, pengacara
dll). Selain itu frekuensi istri pekerja kasar ternyata 2 kali lebih besar untuk
mengalami kematian dini akibat PJK dibandingkan istri pekerja professional / nonmanual .

Anda mungkin juga menyukai

  • F2 PHBS Ini
    F2 PHBS Ini
    Dokumen7 halaman
    F2 PHBS Ini
    Ardhitapramesti Ahp
    Belum ada peringkat
  • Resus Industri
    Resus Industri
    Dokumen1 halaman
    Resus Industri
    Ardhitapramesti Ahp
    Belum ada peringkat
  • KPD
    KPD
    Dokumen30 halaman
    KPD
    Ardhitapramesti Ahp
    Belum ada peringkat
  • KPD
    KPD
    Dokumen30 halaman
    KPD
    Ardhitapramesti Ahp
    Belum ada peringkat
  • Meniere Ardhita
    Meniere Ardhita
    Dokumen57 halaman
    Meniere Ardhita
    Ardhitapramesti Ahp
    Belum ada peringkat
  • TOR Mini Simposium Salatiga Dokter B
    TOR Mini Simposium Salatiga Dokter B
    Dokumen4 halaman
    TOR Mini Simposium Salatiga Dokter B
    Ardhitapramesti Ahp
    Belum ada peringkat
  • Ketuban Pecah Dini
    Ketuban Pecah Dini
    Dokumen21 halaman
    Ketuban Pecah Dini
    Ardhitapramesti Ahp
    Belum ada peringkat
  • Ulkusnutkm
    Ulkusnutkm
    Dokumen1 halaman
    Ulkusnutkm
    Ardhitapramesti Ahp
    Belum ada peringkat
  • Presus Anestesi
    Presus Anestesi
    Dokumen15 halaman
    Presus Anestesi
    Ardhitapramesti Ahp
    Belum ada peringkat
  • Presus HT
    Presus HT
    Dokumen15 halaman
    Presus HT
    Ardhitapramesti Ahp
    Belum ada peringkat
  • Presus HT
    Presus HT
    Dokumen15 halaman
    Presus HT
    Ardhitapramesti Ahp
    Belum ada peringkat
  • Presus HT
    Presus HT
    Dokumen15 halaman
    Presus HT
    Ardhitapramesti Ahp
    Belum ada peringkat
  • Gouty
    Gouty
    Dokumen2 halaman
    Gouty
    Ardhitapramesti Ahp
    Belum ada peringkat
  • Stemi
    Stemi
    Dokumen5 halaman
    Stemi
    Ardhitapramesti Ahp
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii PDF
    Bab Ii PDF
    Dokumen19 halaman
    Bab Ii PDF
    Yuyun Aniitasarrii Nthu Nita
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen2 halaman
    Bab I Pendahuluan
    Ardhitapramesti Ahp
    Belum ada peringkat
  • Stemi
    Stemi
    Dokumen5 halaman
    Stemi
    Ardhitapramesti Ahp
    Belum ada peringkat
  • Anestesi Scribd
    Anestesi Scribd
    Dokumen5 halaman
    Anestesi Scribd
    Ardhitapramesti Ahp
    Belum ada peringkat
  • Referat ME
    Referat ME
    Dokumen37 halaman
    Referat ME
    Ardhitapramesti Ahp
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen2 halaman
    Bab I Pendahuluan
    Ardhitapramesti Ahp
    Belum ada peringkat
  • Cairan Infus
    Cairan Infus
    Dokumen21 halaman
    Cairan Infus
    Ardhitapramesti Ahp
    Belum ada peringkat
  • Scrbid Gout II
    Scrbid Gout II
    Dokumen3 halaman
    Scrbid Gout II
    Ardhitapramesti Ahp
    Belum ada peringkat
  • Scrbid Gout I
    Scrbid Gout I
    Dokumen2 halaman
    Scrbid Gout I
    Ardhitapramesti Ahp
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Tuba Dan Pelvis
    Gangguan Tuba Dan Pelvis
    Dokumen1 halaman
    Gangguan Tuba Dan Pelvis
    Ardhitapramesti Ahp
    Belum ada peringkat
  • Kelainan Uterus
    Kelainan Uterus
    Dokumen1 halaman
    Kelainan Uterus
    Ardhitapramesti Ahp
    Belum ada peringkat
  • Interpretasi EKG
    Interpretasi EKG
    Dokumen5 halaman
    Interpretasi EKG
    Ardhitapramesti Ahp
    Belum ada peringkat
  • Kelainan Uterus
    Kelainan Uterus
    Dokumen1 halaman
    Kelainan Uterus
    Ardhitapramesti Ahp
    Belum ada peringkat
  • Kontra Indikasi Pemeriksaan Histerosalpingografi
    Kontra Indikasi Pemeriksaan Histerosalpingografi
    Dokumen1 halaman
    Kontra Indikasi Pemeriksaan Histerosalpingografi
    Ardhitapramesti Ahp
    Belum ada peringkat
  • Indikasi Pemeriksaan Histerosalpingografi (HSG)
    Indikasi Pemeriksaan Histerosalpingografi (HSG)
    Dokumen1 halaman
    Indikasi Pemeriksaan Histerosalpingografi (HSG)
    Ardhitapramesti Ahp
    Belum ada peringkat