pengunaan industri termasuk sabun, asam lemak, alkohol lemak dan produk
sampingan alami gliserin murni.
Proses produksi dimulai dengan memasukkan tipe minyak atau lemak yang
dibutuhkan ke dalam splitter plant, tempat proses hidrolisis dilakukan dan
campuran mentah dari asam lemak dan gliserin didapat untuk proses lebih
lanjut.
Produk sampingan minyak kelapa sawit misalnya kue inti sawit (palm kernel
cake) dan palm kernel expeller (HS Code 230660) diekspor dan digunakan
untuk pakan ternak.
5.
6. Tahap fraksinasi meliputi dua proses yaitu kristalisasi dan filtrasi. Prinsip kerja
yang digunakan dalam kristalisasi adalah pembentukan kristal melalui
pendinginan dan pengadukan sehingga fase stearin dan fase olein dapat
terpisah. RBDPO yang ada dalam tangki kristalisasi ini diaduk pada saat
tangki kristalisasi sudah penuh dengan menggunakn agitator yang
mempunyai kecepatan 14 rpm. Fungsi pengadukan ini adalah agar
pendinginan di dalam tangki lebih homogen sehingga pemisahan olein dan
stearin lebih mudah.
Temperatur pengkristalan ini tergantung pada kualitas minyak:
1. Kualitas consumer kristal lemak terbentuk pada temperatur 28C.
Pada proses filtrasi RBDPO kristal yang sudah terbentuk dalam tangki
kristalisasi ditransfer ke filter press untuk pemisahan olein dan stearin. Olein
hasil dari filtrasi ditransfer ke SSt ank dan MSta nk. SStan k untuk kualitas
olein dianalisa jika sesuai dengan spesifikasi langsung masuk ke storage tank
olein (kualitasb ot tli ng), sedangkan MSt an k digunakan untuk kualitas olein
yang RBD oleinnya difilterspr ay dan hasilnya langsung dialirkan ke storage
tank olein (kualitas drum min g,t in nin g dan industri).
Sebelum ditansfer ke intermediate tank, untuk kualitasbott ling dantinni ng
ditambahkan antioksidan hal ini untuk mempertahankan kualitas minyak.
Sedangkan untuk kualitasd rumm ing dan ndustri tidak ditambahkan
antioksidan. Hal ini disebabkan minyak dengan kualitasd rummi ng dan
industri segera digunakan/dikonsumsi.