Anda di halaman 1dari 16

Satu Tewas Kecelakaan di Pasaman Barat

Kamis, 19 November 2015 22:27 WIB

Pewarta : Altas Maulana

Simpang Ampek, (AntaraSumbar) - Satu orang tewas pada


kecelakaan di jalan Batang Lapu Parit Kecamatan Koto Balingka,
Kabupaten Pasaman Barat, Kamis.
Kecekaan lalu-lintas itu antara sepeda motor merk Satria FU tanpa
nomor polisi dengan mobil dump truk BA BA 8252 PU.
Kepala Satuan Lalu-Lintas Polres Pasaman Barat, AKP Joni Darmawan
didampingi Kanit Laka, Ipda Zulfikar mengatakan korban yang tewas
itu adalah pengendara sepeda motor, Karlisman (29).
Korban beralamat di Kampung Padang Utara Jorong Kampung Padang
Nagari Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas.
Korban mengalami pergelangan kaki kiri patah terbuka. Kemudian
kepala bagian belakang lebam keluar darah dari hidung dan mulut
serta meninggal dunia.
Ia menjelaskan kecekaan maut itu berawal ketika sepeda motor Satria
FU tanpa nomor polisi yang dikenderai oleh Karlisman yang datang dari
arah Air Balam Kecamatan Koto Balingka menuju Ujung Gading dengan
kecepatan tinggi.
Kemudian, sesampai di tempat kejadian peristiwa (TKP) setelah
melewati tikungan ke kanan hilang kendali ke kanan jalan. Lalu
Karisman menabrak mobil Dump Truck BA 8252 PU yang datang dari
arah berlawanan yang dikemudikan oleh Doni (21).
"Kerugian materi akibat kejadian itu sebesar Rp5juta. Korban sempat
dibawa ke rumah sakit terdekat, namun korban tidak dapat
diselamatkan," kata Kasat Lantas Joni Darmawan.
Pihaknya sudah ke lokasi untuk melakukan identifikasi lapangan.
Bahkan sejumlah saksi dan barang bukti di TKP sudah diamankan ke
kantor Satlantas Pasaman Barat guna dilakukan proses hukum.
"Kepada pengendara jalan raya dihimbau untuk tetap mematuhi aturan
lalu linta. Guna menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas,"
sebutnya.

Ia menambahkan kecelakaan lalu lintas 2015 ini meningkat dibanding


tahun lalu. Tercatat pada tahun 2015 ini ada 90 kasus. Sedangkan di
2014 lalu hanya 84 kasus.
Berdasarkan data Satlantas Polres Pasbar, kecelakaan lalu lintas tahun
2014, yaitu 84 kasus, meninggal dunia (MD) 61 orang, luka berat 43
orang, luka ringan 69 orang, dengan kerugian materi Rp216,15 juta.
Sementara tahun 2015 sampai bukan September tercatat 90 kasus
Laka Lantas dengan rincian 65 orang meninggal dunia, luka berat 54
orang, luka ringan 66 orang dengan kerugian materil Rp153,45 juta.
Jumlahnya naik 1,07 persen dibanding tahun 2014 lalu.
Kanit Laka Ipda Zulfikar menambahkan, umumnya kecelakaan lalu
lintas itu didominasi oleh kalangan anak usia produktif, yakni anak usia
sekolah setingkat SMP dan SLTA. (*)

Editor : Joko Nugroho


COPYRIGHT ANTARASUMBAR 2015

http://www.antarasumbar.com/berita/163508/satu-tewas-kecelakaan-di-pasamanbarat.html

Kasus Kecelakaan Kerja Tahun 2014


A.

2 Pekerja pembangunan kantor pajak jatuh, 1 tewas

Reporter : Henny Rachma Sari | Selasa, 6 Mei 2014 20:12


Merdeka.com - Dua pekerja bangunan jatuh dari ketinggian proyek pembangunan Kantor
Pajak. Tepatnya di samping gedung Plaza Bapindo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (6/5).
Akibatnya, satu korban tewas dan satu lainnya luka parah.
Kapolsek Kebayoran Baru AKBP Anom Setyadji menuturkan kedua korban langsung dilarikan ke
Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta.
"Satu orang tewas dan satu orangnya masih dalam perawatan tim medis," ucap Anom saat
dikonfirmasi.
Korban meninggal diketahui bernama Edi Prayitno, warga asal Bojonegoro, Jawa Timur. Sedangkan,
korban selamat bernama Heri Mulyadi.
Anom menjelaskan, saat terjatuh, tubuh korban mengenai sebuah tiang penyangga dan menimpa
tubuh Heri yang turut terjatuh bersama Edi.
Rupanya, saat itu korban Edi dan rekannya Heri tidak melengkapi diri dengan alat keselamatan.
Saat ini kasus tersebut ditangani Polsek Kebayoran Baru.

B. 2 Pekerja yang Jatuh di Tiang Besi Proyek Konstruksi Medan Tewas


Senin, 25 Agustus 2014 19:59
detikNews - Medan, Dua dari empat pekerja yang terjatuh di proyek konstruksi Podomoro
City Deli Medan, akhirnya meninggal dunia. Nyawa keduanya tak tertolong setelah terjatuh dari
ketinggian sekitar lima meter.
Kedua pekerja korban tewas itu yakni Lamhot Rumapea dan Uskol. Hingga pukul 16.30 WIB, Senin
(25/8/2014), jenazahnya masih berada di ke RS Putri Hijau di Jalan Putri Hijau, Medan, Sumatera
Utara (Sumut). Saat bersamaan dua korban luka masih dirawat di rumah sakit yang sama, yakni
Asdin Simbolon dan Frans Lumban Raja.
Polisi yang menyelidiki kasus ini masih meminta keterangan beberapa saksi. Kasusnya kini langsung
ditangani Polresta Medan, tidak lagi ditangani Polsek Medan Barat.
"Saat ini penyelidikan ditangani Polresta Medan," kata Kapolsek Medan Barat Kompol Ronny
Sidabutar kepada wartawan.
Pihak manajemen Podomoro City Deli Medan menyatakan kecelakaan tersebut merupakan musibah.
Mereka masih melakukan pemeriksaan internal untuk memastikan penyebab kecelakaan.
"Ini musibah," kata Erry, petugas penghubung di proyek tersebut.
Keempat pekerja tersebut terjatuh saat sedang bekerja memasang konstruksi besi di areal proyek
yang berada di Jalan Putri Hijau, Medan. Trafo listrik meledak, dan keempatnya terjatuh. Material
yang bersumber dari ledakan itu juga menyebabkan pecahnya kaca belakang mobil Avanza nomor
polisi BK 1070 MO yang parkir di Capital Building.
Proyek pembangunan Podomoro City Deli Medan dimulai sejak Februari 2014 lalu. Di lahan bekas
pusat perbelanjaan Deli Plaza itu akan dibangun hunian berupa kondominium, apartemen, serta
perkantoran dan pusat perbelanjaan. (rul/try)

C.

3 Buruh bangunan di Sleman tewas kesetrum listrik saat kerja

Reporter : Mohamad Taufik | Jumat, 23 Mei 2014 15:27


Merdeka.com - Tiga pekerja bangunan tewas seketika, sementara satu orang luka parah dan
kritis akibat tersengat aliran listrik saat akan mengecor dak rumah di Dusun Cebongan Kidul,
Kelurahan Tlogoadi, Kecamatan Mlati, Sleman, Jumat (23/5).
"Ketiga korban tewas yakni Ponijo (51), Sutrisno (44) dan Suharno (52) keseluruhannya warga
Sawahan, Margomulyo, Moyudan, Sleman," kata Perwira Unit Reskrim Polsek Mlati, Sleman, Iptu
Darban, seperti diberitakan Antara.

Sedangkan satu korban kritis adalah Heri Susanto (38) yang merupakan pemilik rumah. "Heri
Susanto, bermaksud membantu ketiga korban tewas, yang salah satunya merupakan ayah
kandungnya" katanya.
Darban mengatakan, kejadian yang merenggut tiga nyawa tersebut terjadi pukul 09.30 WIB ketika
mereka hendak mengecor dak rumah di bagian atas.
"Salah satu korban mengangkat besi untuk dirangkai menjadi kerangka cor. Tanpa sengaja besi
menyentuh kabel jaringan PLN bertegangan tinggi di atasnya sehingga besi yang teraliri listrik dan
langsung menyengat ke tiga korban," katanya.
Darban mengatakan, korban dan rekan rekannya yang berada di atas tersetrum listrik karena besi
yang sebagian sudah dirangkai.
"Ketiganya tewas seketika. Heri Susanto yang ada di bawah langsung naik setelah mendengar bunyi
keras dan berusaha menyelamatkan ketiga korban, namun sia-sia. Bahkan ia terkena aliran listrik,"
katanya.
Sejumlah warga yang melihat kejadian tersebut kemudian menelepon PLN meminta agar aliran listrik
dimatikan.
"Setelah tidak ada aliran listrik, ketiga korban tewas dievakuasi dan dibawa ke RSUP Dr Sardjito.
Korban selamat kami bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan," katanya.[mtf]

D. 4 Pekerja Jatuh Dari Bangunan Konstruksi Baja di Medan, Dua


Tewas
Selasa, 26 Agustus 2014 | 09:16:08
Medan (SIB)- Empat pekerja bangunan terjatuh dari ketinggian sekira 10 meter, saat mengerjakan
proyek pembangunan konstruksi baja di lokasi kawasan Podomoro City Deli Jalan Putri Hijau Medan,
Senin (25/8) siang.
Akibat kecelakaan kerja itu, dua orang di antaranya tewas masing-masing bernama L Rumapea dan
Uskal, sementara Asdel dan F Lumbanraja mengalami luka kritis dan dirawat di RS Kesdam I Bukit
Barisan Medan.
Dari informasi di lokasi kejadian, kecelakaan kerja itu terjadi siang hari pukul 14.30 WIB, saat para
korban memasang konstruksi besi yang berada di sisi kanan areal yang berada di Jalan Putri Hijau,
Medan. Saat kejadian, tiba-tiba terdengar ledakan yang diduga bersumber dari trafo di tiang listrik
tidak jauh tempat mereka bekerja.
Salah seorang saksi mata, Redi (23) mengatakan, saat kejadian ia berada di salah satu gedung.
Begitu mendengar ledakan, ia melihat ada empat pekerja terjatuh dari tiang besi yang sedang
dipasang tersebut.
"Ledakannya satu kali saja, tapi suara dentumannya begitu kuat. Ada empat orang yang jatuh. Dua
orang jatuh telungkup dan berhimpitan di bawah dan tidak bergerak lagi. Dua orang lagi yang terjatuh
dan wajahnya berdarah," kata Redi.
Para korban pun segera dibawa ke RS Kesdam Putri Hijau yang berada tak jauh dari lokasi. Akibat

kejadian pekerjaan konstruksi langsung dihentikan.


Sementara itu, material yang bersumber dari ledakan itu juga menyebabkan pecahnya kaca belakang
satu mobil Toyota Avanza yang saat itu sedang parkir di Capital Building. Petugas kepolisian dari
Polsekta Medan Barat pun langsung turun lokasi untuk melakukan penyelidikan dan mengamankan
sejumlah barang bukti untuk penyelidikan.
Sementara itu, pihak manajemen Agung Podomoro Land di lokasi belum memberikan keterangan
terkait insiden ini dan petugas sekuriti tidak mengizinkan para wartawan mendekat ke lokasi
kejadian.
Kepala pengawas PT Sinar Menara Deli, Heri Herdiansyah mengatakan kejadian itu murni
kecelakaan kerja. Katanya, kedua pekerja yang luka-luka dirawat di RS Kesdam dan perawatan
ditanggung perusahaan dan kepada dua pekerja yang tewas diberi santunan.
Kapolsekta Medan Barat, Kompol Ronny Sidabutar SIK SH mengatakan, pihaknya masih melakukan
pemeriksaan.
"Sedang kita periksa dan sedang kita mintai keterangan saat ini," katanya. (A12/f)

E. Rehab Jembatan bawa korban


Sampang (beritajatim.com) - Hari pertama rehab jembatan di Dusun Mor Leke Desa Malaka
Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang terjadi insiden kecelakaan kerja yang mengakibatkan 4
orang luka-luka dan satu orang pekerja terjepit di bawah reruntuhan jembatan.
Pantauan di lokasi puluhan warga dengan mengunakan alat seadanya berusaha mengangkat beton
reruntuhan jembatan dan mengeluarkan satu pekerja bernama Mat Hori yang masih terjepit
reruntuhan jembatan.
" Ini proyek baru akan di kerjakan mas dan enggak tau penyebabnya mendadak runtuh, satu pekerja
tertimpa reruntuhan dan sekarang belum tau kondisinya," terang PJ H. Purnomo Kepala Desa Malaka
Kecamatan Jrengik kabupaten Sampang. Kamis (18/9/2014)
Sementara itu puluhan personil kepolisian yang berada di lokasi juga membantu warga guna
mengevakuasi korban yang saat ini masih terjepit di bawah jembatan, tak hanya itu ratusan warga
juga memadati lokasi untuk melihat jembatan yang runtuh tersebut.

Informasi yang berhasil di himpun beritajatim.com 4 korban yang mengalami luka yakni, Mohammad,
Tilan, Abeh, Adul baki, sedangkan Mat Hori saat ini masih terjepit di bawah reruntuhan jembatan.
(sar/ted)

F.

Dua Pekerja Tewas Jatuh Dari Proyek Apartemen

Senin, 25 Agustus 2014 20:53:26 WIB


MEDAN (Pos Kota) Empat pekerja mega proyek pembangunan pusat perbelanjaan dan
apartemen di Jalan Putri Hijau, Medan, terjatuh dari ketinggian 10 meter, Senin (25/8). Dalam
peristiwa itu 2 pekerja tewas dan 2 pekerja kritis dan mendapat perawatan di rumah sakit.
Aparat kepolisian menduga penyebab kejadian akibat sengatan arus listrik disaat trafo meledak
sehingga para korban terjatuh.
Menurut Rendy, saksi mata, peristiwa itu terjadi saat keempat pekerja memotong rangka baja di
ketinggian 10 meter. Tiba-tiba keempat pekerja terjatuh dan akhirnya 2 orang meninggal.
Pekerja lain yang melihat kejadian itu langsung membawa para korban ke rumah sakit Bukit Barisan.
Meski belum ada keterangan resmi dari pihak kontraktor, namun data yang diterima wartawan dua
korban tewas masing-masing L Rumapea dan Uskal Simangunsong. Sedangkan dua korban kritis
yakni Asdin Simbolon dan Frans Lumbanraja. Kasus ini masih dalam penyelidikan aparat Polsek
Medan Barat dan Polresta Medan. (samosir)

G.

Empat Orang di Gresik Mengalami Kecelakaan Kerja

Jumat, 21 Maret 2014 19:46 WIB


SURYA Online, GRESIK - Dalam semalam empat pekerja mengalami kecelakaan kerja di
dua perusahaan di wilayah Kabupaten Gresik. Tiga pekerja luka ringan dan seorang meninggal
dunia, Jumat (21/3/2014).
Tiga pekerja luka ringan terdapat di PT Petrowidada, sedang pekerja meninggal di di PT Wilmar
Nabati Indonesia (WNI), Jl Kapten Darmo Sugondo, Nomor 56, Kebomas, Gresik.

Informasi dari Polres Gresik, kecelakaan kerja di area PT Petrowidada terjadi pada pukul 21.30 Wib,
pada salah satu kapal di Pelabuhan kusus PT Petrokimia Gresik yang akan mengirim bahan bio disel
ke PT Petrowidada."Selesai pengisian bio disel, pekerja ini membersihkan sekitar pum bio disel.
Karena lupa menutup pum bio disel, akhirnya bio disel tersebut masuk ke pipa hingga pipa pecah
beserta bor-bor lepas dan cairan itu mengenai korban," kata Kapolres Gresik, AKBP E Zulpan,
melalui Kasat Reskrim AKP Ayub Diponegoro Azhar.Kabar beredar akibat kecelakaan kerja di kapal
tersebut mengakibatkan dua karyawan meninggal dunia tapi hal itu dibantah polisi.
"Tidak ada yang meninggal, tiga orang luka ringan dirawat di RS Petrokimia," tandas AKP
Ayub.Ketiga korban luka tersebut dari perusahaan jasa konstruksi wartoyo yaitu Suheri (38), warga Jl
Dr Wahidin Sudirohusodo, Kecamatan Kebomas; Sueb (32), warga Desa Melirang, Kecamatan
Bungah, dan Mahfud (38), warga Jl Diponegoro, Desa Gumeno, Kecamatan Manyar.Sementara
kecelakaan kerja di PT WNI menimpa Anjar Nugraha (30), Jl Titi Pahlawan, Nomor 112, Medan.
Kejadian tersebut bermula saat korban mengontrol tangki minyak menggunakan tiang lampu,
kemudian tiang lampunya roboh. Saat roboh tiang tersebut diambil menggunakan tangan untuk
didirikan, karena kondisi hujan sehingga tiang tersebut teraliri arus listrik, akhirnya korban tersetrun
dan langsung tewas.
"Di Wilmar itu laka kerja masih dalam penyelidikan. Korban tersengat listrik," tambah Ayub
Diponegoro.Mulyanto Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) mengaku
pihkanya belum memperoleh terkati kecelakaan kerja di PT Petrowidada dan PT Wilmar Nabati
Indonesia. "Waktu pelaporan dua kali 24 jam. Kita memang belum diberi laporan kecelakaan kerja,"
katanya.

H. Empat Pekerja Super Blok Jatuh, Dua Tewas


Selasa, 26 Agustus 2014 12:17 WIB
MEDAN - Proyek pembangunan gedung pencakar langit di Medan merenggut korban jiwa.
Empat pekerja jatuh saat membuat rangkaian konstruksi besi, dua di antaranya tewas di tempat,
Senin (25/8).
Insiden maut itu terjadi di lahan pembangunan super blok Podomoro City Deli Medan, Jalan Putri
Hijau, Medan Barat. Beberapa saksi melihat terjadi ledakan keras sekira pukul 14.30 WIB. Di saat
bersamaan, empat pekerja yang tengah berada di ketinggian konstruksi besi terjatuh. Dua di
antaranya, Lamhot Rumapea dan Uskol jatuh saling bertindihan dan terlihat tidak bergerak. Hingga
Senin (25/8) petang, jasad keduanya masih disemayamkan di RS Putri Hijau, Medan.
Sementara dua pekerja lainnya, Asdin Simbolon dan Frans Lumban Raja langsung bangkit dengan
wajah berlumuran darah.
Dugaan awal ledakan berasal dari trafo listrik. Ledakan diakui warga cukup keras hingga sempat
menimbulkan kepanikan di Capital Building, yang persis berada di sebelah lokasi kejadian. Bahkan
mobil Toyota Avanza BK 1070 MO yang diparkir di Capital Building mengalami kerusakan di bagian
kaca. Ledakannya cuma sekali, tapi sangat keras, kata Redi (23), seorang karyawan yang berkantor
di Capital Building.
Polsek Medan Barat langsung ke lokasi untuk mengusut penyebab insiden maut itu. Namun pihak
sekuriti melarang keras wartawan ikut menyaksikan lokasi kejadian. Tak lama berselang, seluruh
korban terlihat dievakuasi mobil ambulance ke RS Putri Hijau. Kasusnya ditangani Polresta Medan.
Kita hanya evakuasi, kata Kapolsek Medan Barat Kompol Rony Sidabutar.

Petugas penghubung proyek, Heri menyesalkan terjadinya insiden itu. Menurutnya kejadian itu
sebagai musibah, dan mereka akan bertanggung jawab. Pemeriksaan internal akan dilakukan. Kita
gak mau terulang, ujarnya singkat.
Mega proyek di eks lahan Deli Plaza ini sudah berjalan sejak akhir tahun lalu. Dalam acara
launchingnya, pengelola menyebutkan akan membangun 10 menara, salah satunya setinggi 50
lantai. Dijadwalkan pembangunan ini selesai dikerjakan pada tahun 2017.(mad) Editor : bakri

I.

Jatuh dari Lantai 7, Pekerja Bangunan Tewas & Satu Terluka

Sabtu, 20/09/2014 14:13 WIB


SEMARANG Seorang pekerja bangunan tewas setelah terjatuh dari lantai tujuh di sebuah
proyek apartemen di Jalan Petempen Selatan, Sabtu (20/9) pagi. Sementara, satu pekerja mengalami
luka akibat tertimpa tubuh korban dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Korban tewas bernama Parsum Aris (26), Warga Banjarnegara. Korban tewas dengan luka patah kaki
dan luka dalam setelah terjatuh dari lantai tujuh proyek pembangunan apartemen. Waktu itu, baru
pertama jam kerja, tiba tiba ada teriakan dari lantai tujuh, ujar Joko Waluyo, salah seorang saksi
mata.
Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat korban berada di lantai 7 tengah melepas
kolom besi. Diketahui, korban saat itu tidak mengenakan sabuk pengaman yang disediakan.
Dia (korban) sempat jatuh di jaring pengaman (safety deck) di lantai tiga. Namun, tingginya gedung,
membuat korban terpental hingga lantai dasar, tambah Joko.
Setelah sempat tertampung safety deck, Sukardi (55) Warga Grobogan yang saat itu tengah berjalan
kaki menuju lokasi proyek, tertimpa balok kayu yang jatuh bersamaan dengan korban. Saya jalan
kaki menuju tempat proyek. Tiba tiba ada balok kayu yang jatuh. Saya sempat menangkis
menggunakan tangan dan langsung pingsan, ujar Sukardi yang juga pekerja proyek tersebut.
Saat itu, saya sedang jalan kaki di gang tersebut, lalu tiba-tiba seperti ada kayu jatuh menimpa saya,
saya reflek menangkisnya pakai tangan kanan, eh tahu-tahu saya sudah sampai rumah sakit, kata
Sukardi, yang juga pekerja proyek.
Saat ini, korban selamat mengalami luka ringan pada tangan kanan dan dirawat di Ruang Anggrek
RS Pantiwilasa Citarum. Sementara jenasah korban tewas, berada di kamar mayat, dan menunggu
keluarga korban menjemput untuk dimakamkan. (slc/ano)

J.

Kecelakaan kerja di PT IBP Dumai, dua orang tewas

Reporter : Abdullah Sani | Jumat, 6 Juni 2014 15:42


Merdeka.com - Kecelakaan kerja kembali terjadi di areal PT Inti Benua Perkasatama (IBP)
Dumai. Sebelumnya, salah seorang karyawan CV Inerse, yang merupakan subkontraktor PT IBP,
Mursid (35), menjadi korban, Kamis (29/5). Kali ini, dua orang pekerja PT Mitra Pratama Mandiri
(MPM), juga subkontraktor PT IBP, mengalami nasib yang sama.
Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo kepada merdeka.com, Jumat (6/6), menyebutkan,
Laporan peristiwa nahas yang terjadi pada Kamis (5/6) sekitar pukul 13.00 WIB tersebut, diterima
Polres Dumai pada hari itu juga sekitar pukul 15.45 WIB.
"Korbannya ada dua orang yang bekerja sebagai buruh harian dari PT MPM, yang ditempatkan di PT
IBP, yaitu Silo Apri Siregar (24), warga Jalan Hasanudin Gang Makmur Kelurahan Ratu Sima
Kecamatan Dumai Selatan Dumai, dan Parsaoran Simamora (24), warga Jalan TGuar Indah 10
Nomor 61 Blok IX Medan," jelas Guntur.

Syahnan (43), yang bekerja di Bagian Material PT MPM membuat laporan, sesuai Laporan Polisi
model B Nomor : Lp/34/VI/2014/Riau/Res Dmi/Sek SS, tanggal 5 Juni 2014, dijelaskan kalau dirinya
mendapat informasi melalui dari saksi Johanes Saragih melalui sambungan telepon.
"Dalam informasi tersebut disampaikan bahwa tangki silo, yang menjadi tempat penyimpanan buah
inti sawit telah roboh dan menimpa dua orang pekerja PT MPM yang sedang istirahat dan tertidur,
usai bekerja menyambung pipa. Akibatnya, kedua korban tersebut meninggal dunia," terang Guntur.
Mendapat laporan tersebut, polisi langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dan langsung
melakukan upaya evakuasi. "Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini. Sejumlah saksi
juga dimintai keterangannya, antara lain Alfin Sumanto (22) dan Parsaroan (24). Keduanya pekerja
PT MPM," pungkas Guntur.[hhw]

K.

Kecelakaan Kerja, 1 Pekerja Tewas, 1 Sekarat


07 Mei 2014 06:27

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pekerja tewas dan satu lainnya luka parah dalam
kecelakaan kerja di sebuah proyek pembangunan gedung perkantoran di kawasan Jalan Sudirman,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Selasa 6 Mei 2014 petang.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (7/5/2014), peristiwa kecelakaan berawal saat salah
satu pekerja bernama Edi Prayitno yang tengah berada di lantai 9, secara tak sengaja menyenggol
stegger atau tiang penyangga hingga akhirnya terjatuh.
Ironisnya tubuh pekerja asal Bojonegoro, Jawa Timur, itu sebelum mencapai lantai dasar terlebih
dahulu menimpa rekan lainnya, Heri, yang tengah bekerja di lantai di bawah lokasi Edi terjatuh.
Akibatnya kedua tubuh pekerja bangunan itu pun terjatuh ke lantai dasar.
Kedua korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP)untuk mendapatkan
pertolongan. Sayangnya nyawa Edi tidak dapat tertolong. Ia tewas setelah tubuhnya tertembus besi.
Sementara korban lainnya hingga kini kondisinya kritis dan masih dirawat di instalasi gawat darurat
RSPP.
Hingga kini kasus kecelakaan kerja ini masih diselidiki dan ditangani Polsek Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan. Credit: Maria Flora

L.

Kuli Bangunan di Bogor Tewas Terjatuh ke Dalam Truk Molen

02 Sep 2014 21:34


Liputan6.com, Bogor - Seorang pekerja bangunan tewas terjatuh ke truk molen pengaduk
semen saat mengerjakan pembangunan gedung di salah satu pusat perbelanjaan di Jalan Siliwangi,
Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (2/9/2014). Tewasnya pekerja berinisial SP (25) itu diduga akibat
tidak menaati pengamanan kerja saat pembangunan.
Kapolsek Bogor Timur Kompol Wasino menduga korban saat itu ingin mengambil handphone-nya
yang masuk ke dalam salah satu truk molen pengaduk bahan bangunan. Saat itu, truk dalam
keadaan aktif menggiling semen untuk melakukan pengecoran. Namun nahas, korban tertarik masuk
ke dalam mesin tersebut.
Dia mengatakan, kejadian itu akibat keteledoran kerja yang semestinya tidak terjadi. "Kejadian tepat
pukul 02.00 WIB dini hari saat sedang ada pengerjaan coran bangunan. Kami sudah melakukan olah
TKP," singkat Wasino saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (2/9/2014).
Dia menjelaskan, saat ini pihak kepolisian tengah mendalami kejadian tersebut. "Kami sudah
memanggil para saksi, dan saat ini mobil truk molen tersebut dalam pencarian," kata dia.
Wasino menuturkan, saat kejadian korban sempat dibawa ke rumah sakit RSUD Ciawi. Namun
nyawanya tidak bisa diselamatkan. "Pada saat dievakuasi kondisi korban penuh dengan lumpur. Kami
sedang melihat dari standar K3-nya apakah dijalankan atau tidak saat ini sedang kita dalami," beber
dia.
Hal itu terlihat dari para pekerja yang tidak menjalankan prosedur kerja dan tidak mementingkan
keselamatan kerja yang harusnya disiapkan, seperti tidak memakai helm dan tali pengaman, menjadi
rawannya kejadian tersebut terulang.
Cr:Muhammad Ali

M.

Pekerja tewas terjatuh dari lantai 18 gedung proyek di


Setiabudi
Reporter : Eko Prasetya | Jumat, 19 September 2014 10:06
Merdeka.com - Seorang pekerja bangunan, Suprapto (19), tewas akibat terjatuh dari lantai 18
ke lantai lima di gedung Proyek Asket, di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Kejadian itu terjadi pada Kamis (18/9) malam.
Warga asal Desa Ngledok RT 02/01 Desa Jati Tengah, Kecamatan Sukaharjo, Sragen, Jawa Tengah
itu tewas mengenaskan setelah tubuhnya melayang dari ketinggian 13 lantai.
Informasi yang dihimpun, Jumat (19/9), peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 18:00 WIB. Saat
kejadian, korban sedang mengerjakan proyek bangunan di lantai 18, tiba-tiba jatuh sampai ke lantai
lima.
Kapolsek Metro Setiabudi, AKBP Audiee Latuheru, mengatakan petugas setelah mendapat informasi
langsung mengecek ke lokasi kejadian. Berdasar keterangan saksi dan olah TKP, korban tewas
akibat kecelakaan kerja.
[did]

N.

Proyek pasar ambruk lukai belasan pekerja

Haryudi
Kamis, 24 April 2014 17:23 WIB

Sindonews.com - Proyek perbaikan Pasar Gunung Batu, Bogor Barat, Kota Bogor meminta
korban. Diduga karena tak kuat menahan beban pengecoran, lantai tiga pasar tersebut roboh dan
melukai belasan pekerja.
Informasi diperoleh menyebutkan peristiwa itu terjadi sekira pukul 23.30 WIB, Rabu 23 April 2014
malam saat para pekerja sedang melakukan pengecoran atap lantai tiga bagian depan. Diduga tidak
kuat menahan beban adukan semen pasir tiba-tiba saja atap bangunan roboh.
Para pekerja yang sedang meratakan coran itupun, ikut terjatuh ke lantai 1 dan basement.
"Saya sama dua orang pekerja lainnya selamat, karena saat roboh langsung loncat dan megang
pondasi sambil gelantungan," tutur Apud (47) salah satu korban yang mengalami luka di kaki saat
ditemui di Rumah Sakit Marzuki Mahdi (RSMM), Bogor, Kamis (24/4/2014).
Lebih lanjut ia memaparkan saat sebagian besar para pekerja yang jatuh dari lantai 3 itu, posisinya
berada di tengah saat meratakan coran. Lantaran tidak kuat menahan beban berat, rangka baja
akhirnya roboh.
"Ada yang terkilir, ada yang terluka tertusuk rangka besi dan ketimpa material coran," ungkapnya.
Sementara itu Wandi (49) salah seorang korban mengaku terkejut begitu atap bangunan roboh.
Setelah terjatuh pun, ia bersama rekan-rekannya yang lain sempat terkena timbunan semen dan
material bangunan.
Ia mengaku mengalami luka pada tangan bagian kanan dan punggung akibat tertimpa material
bangunan.
"Saya kaget dan pingsan, tahu-tahu saya sudah di dalam angkot mau dibawa ke rumah sakit," ucap

Wandi yang mengalami luka pada bagian tangan dan punggung.


Sementara itu Kepala Unit Pasar Gunung Batu Iwan Arifin mengatakan meski tak ada korban tewas,
namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
"Sebetulnya bekerja diatas ada sekitar 17 orang, tapi yang terjatuh 14 orang. Sembilan diantaranya
dirawat di RS Marzoeki Mahdi, tiga orang di RS Karya Bhakti, dan satu orang lagi di RSUD Cibinong,"
ujarnya. (ysw)

O. Proyek Podomoro City Deli makan korban, 2 pekerja tewas


Reporter : Yan Muhardiansyah | Senin, 25 Agustus 2014 16:39
Merdeka.com - Dua pekerja dikabarkan tewas di proyek pembangunan Podomoro City Deli,
Jalan Putri Hijau, Medan, Senin (25/8). Dua orang lainnya juga sekarat akibat kejadian yang diduga
akibat kecelakaan kerja.
Informasi dihimpun, saat kecelakaan kerja terjadi, terdengar ledakan. "Tadi saya dengar suara
ledakan keras, mungkin dari trafo. Suaranya bikin terkejut," kata Redi, seorang warga.
Setelah suara ledakan, dua orang jatuh dari peranca bangunan. "Aku lihat dua orang tewas,
kondisinya parah ada luka bakar, sedangkan yang dua lagi tidak tahu," terang Redi.
Pihak Podomoro City belum memberi keterangan resmi mengenai kejadian ini. Mereka bahkan
melarang wartawan masuk ke dalam lokasi proyek yang merupakan bekas kompleks Deli Plaza itu.
Sementara itu, seorang petugas Polsek Medan Barat yang melakukan penyelidikan di lokasi kejadian
memastikan 2 pekerja tewas di tempat.
"Dua orang meninggal. Korban tewas dan korban luka sudah dievakuasi ke RSU Putri Hijau," ucap
petugas yang tak mau namanya ditulis.[mtf]

P.

Seorang pekerja bangunan di Solo tewas terjatuh dari lantai 22

Reporter : Jatmiko Adhi Ramadhan | Senin, 23 Juni 2014 18:5


Merdeka.com - Seorang pekerja bangunan proyek Hotel Alila di Jalan Slamet Riyadi Jajar
Laweyan Solo, Jawa Tengah, Senin, sekitar pukul 09.15 WIB, tewas akibat terjatuh dari gedung lantai
22, kata Kepala Polsek Laweyan, Polresta Surakarta, Kompol Edi Wibowo. Seorang bekerja
bangunan tersebut yakni Toat (48) warga Bulupitu RT 002/005, Suryokonto Kulon, Pager Ruyung,
Kendal, dan meninggal dunia saat perjalanan ke Rumah Sakit Panti Waluyo Solo.
Kepala Polsek Laweyan, Polresta Surakarta, Kompol Edi Wibowo, saat melakukan pengecekan di
lokasi kejadian perkara, mengatakan, bahwa korban meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit.
Menurut Edi Wibowo, dari hasil keterangan pihak pelaksana pekerjaan, PT Wijaya Kusuma
Contractors (WKC), bahwa korban terjatuh saat mengejar sebatang kayu yang menggelinding ke
bawah dari lantai 22. Korban tubuhnya terjatuh ke lantai 16 di gedung itu.
"Korban mengalami luka di bagian kepala dan saat ditemukan dia tidak sadarkan diri. Korban
langsung dilarikan ke rumah sakit," katanya, seperti dikutip dari Antara, Senin (23/6). Menurut
Kapolsek, kejadian tersebut berawal dari korban yang sedang menata tumpukan kayu di lantai 22.
Tetapi, korban berupaya mengejar tumpukan kayu yang tiba-tiba menggelinding ke arah celah, dan
dia diduga terpeleset terjatuh ke lantai 16. Menyinggung soal alat perlengkapan keselamatan pekerja
yang digunakan korban, Kapolsek menjelaskan pihaknya belum meminta keterangan pihak pelaksana
proyek. Pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Sa'at (33) salah satu teman kerja korban, mengatakan bahwa korban menjadi tukang kayu di proyek
hotel tersebut, sudah dua bulan ini.
"Saya kaget mendapatkan kabar Toat terjatuh dari lantai 22 saat bekerja. Korban ini masih paman
saya," kata Sa'at.
Petugas bagian keselamatan kerja PT WKC, Supriyono, menyatakan, bahwa kejadian tersebut murni
kecelakaan kerja. Korban meninggal saat dibawa ke ruah sakit.[hhw]

Q.

Tertimpa truk molen, pekerja proyek bangunan asal Pati tewas

Reporter : Irwanto | Jumat, 18 Juli 2014 22:06


Merdeka.com - Sunarto (24) buruh bangunan asal Pati, Jawa Tengah, tewas setelah
tubuhnya terjepit dan tertimpa truk molen Mitsubishi Hino BG 8343 US milik PT Rotari Persada,
Jumat (18/7) sore.

Saat kejadian, korban tengah mengerjakan proyek pembangunan jalan dari PT Bintang Selatan
Agung (BSA) di Jalan KH Balqi, Lorong Amal Jaya, Kelurahan 16 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu II,
Palembang.
Akibatnya, korban Sunarto yang mengalami patah kaki segera dilarikan rekan-rekan sesama pekerja
ke Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang (RSMP) untuk diberikan perawatan medis. Namun
nyawanya tak tertolong. Sedangkan sopir truk melarikan diri.
Dari informasi yang dihimpun, truk molen mengangkut material untuk mengecor jalan sedang berjalan
mundur. Sementara dua korban berada di sisi kiri kendaraan bermaksud untuk mengatur. Namun
karena jalan yang dilalui truk ambles, akhirnya kendaraan dengan muatan sekitar 6,6 ton tersebut
oleng lalu terbalik dan menimpa korban.
"Kami lagi mengecor jalan, truk molen masuk mundur. Ketika jalan amblas mobil oleng dan korban
yang ada di samping tak bisa lari, karena ada dinding beton, jadi terjepit," ujar pelaksana PT BSA
Aritonang, Palembang, Jumat (18/7).
Dirinya menambahkan, saat mengantar bahan material, muatan dari dua truk sebelum truk nahas ini
sempat dikurangi. Karena khawatir jalan masuk akan amblas.
"Tadi truk ketiga ini juga minta muatan dikurangi, tapi sopir tidak mau, jadi langsung masuk mundur
dan kejadian," tambahnya.
Sementara itu, Kapolsek Seberang Ulu II Palembang Kompol Suparlan melalui Kanit Reskrim Ipda
Husni membenarkan kejadian tersebut. Perkara ini masih dilakukan penyelidikan. Sedangkan sopir
truk masih dalam pencarian.
"Saat kejadian sopir truk melarikan diri dan kini keberadaannya masih kita cari. Untuk jenazah korban
masih di RSMP dan perkara ini masih dalam penyelidikan," tandasnya.[cob]

R.

Uut tewas tersetrum di Cempaka Putih

Ridwansyah
Senin, 14 April 2014 14:40 WIB

Sindonews.com - Seorang pekerja bangunan tewas mengenaskan setelah tak sengaja


tersengat aliran listrik. Pekerja bangunan bernama Uut Mustakim (37) itu tewas dalam perjalanan ke
rumah sakit.
Berdasarkan informasi, korban tewas ketika sedang bekerja di proyek perumahan di Jalan
Kebanggaan RT 06/RW 7 Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Petugas Sentra Pelayan Kepolisian (SPK) Polsek Cempaka Putih, Aiptu Muntohar, menjelaskan,
sekira pukul 17.30 WIB, Minggu 13 April 2014, korban yang sedang bekerja tiba-tiba terjatuh dan
tersengat listrik.
"Korban tewas tersengat listrik, sempat dihawa ke rumah sakit tapi nyawanya tidak tertolong,"
katanya kepada wartawan, Senin (14/4/2014).
Korban dibawa rekan-rekannya ke Rumah Sakit Islam Cempaka Putih. Namun setibanya di rumah
sakit, korban sudah meninggal. (ysw)

http://satiakartikasari.blogspot.co.id/2014_09_01_archive.html

Dua Pekerja Tewas Tertimpa Tiang RSJ


Semarang
Deo Dwi Fajar Hari - 11 September 2015 11:39 WIB

Seorang pekerja menunjukkan reruntuhan bangunan RSJ yang menewaskan dua pekerja di Semarang, MTVN Deo Dwi Fajar Hari

BERITA TERKAIT KECELAKAAN KERJA

Pria Paruh Baya Selamat setelah Jatuh ke Sumur Sedalam 12 Meter

Letnan Angga Membaik setelah Menyelam untuk Persiapan HUT TNI

Crane Seberat 25 Ton di Proyek Ciliwung Roboh

Metrotvnews.com, Semarang: Tiang penyangga Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kota Semarang,
Jawa Tengah, mendadak ambruk pada Jumat (11/9/2015) dini hari. Tiang menimpa gubuk
pekerja yang berada di sekitar bangunan tersebut. Dua orang tewas dalam kejadian itu.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 01.00 WIB. Kedua pekerja yaitu Surakim dan Heri tengah
beristirahat di gubuk itu. Tiba-tiba, tiang bangunan yang masih dalam pengerjaan mendadak
ambruk.
Surakim dan Heri tak sempat menyelamatkan diri. Keduanya pun tewas tertimbun bangunan
gubuk.
"Kejadiannya cepat. Saya kaget. Tiang penyangga jatuh dan menimpa gubuk. Pekerja

berhamburan

menyelamatkan

diri,"

kata

Tugiyo,

saksi

mata.

Polrestabes Semarang dan Polsek Pedurungan langsung mendatangi lokasi kejadian. Polisi
mengeluarkan

kedua

korban

dari

timbunan

reruntuhan

bangunan.

Kanit Reskrim Polsek Pedurungan AKP Kanit Mbahrain mengatakan peristiwa itu masih dalam
penyelidikan. Petugas memanggil sejumlah saksi dan penanggung jawab proyek.
"Sebelumnya, tak ada laporan akan ada aktivitas proyek di malam hari. Namun dari penyelidikan
sementara, kejadian itu karena kecelakaan kerja. Kita masih kumpulkan keterangan saksi terkait
kejadian
itu,"
kata
AKP
Kanit.
Sementara itu, polisi membawa kedua jenazah ke RSUD Kariadi Semarang untuk autopsi.
Setelah autopsi dan persemayaman, kedua jenazah dibawa ke kampung halaman masingmasing.
Korban bernama Surakim, 55, merupakan warga Kendal. Sementara korban bernama Heri, 25,
berasal
dari
Tulungagung,
Jawa
Timur.
RRN
http://jateng.metrotvnews.com/read/2015/09/11/430025/dua-pekerja-tewastertimpa-tiang-rsj-semarang

Anda mungkin juga menyukai