SKIZOFRENIA PARANOID
(F20.0)
Oleh :
Ahmad Rezqy Fadhillah I4A011043
Rizki Amalia Sari
I4A011020
I4A011098
Pembimbing
Dr. H. Asyikin Noor, Sp.KJ, MAP
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny.R
Usia
: 36 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Tidak Bekerja
Agama
: Islam
Suku
: Banjar
Bangsa
: Indonesia
Status Perkawinan
: Janda
MRS Tanggal
: 6 Desember 2015
2.
RIWAYAT PSIKIATRIK
-
A. KELUHAN UTAMA
Mengamuk
KELUHAN TAMBAHAN
Suka keluyuran
Kaka Os kurang mengetahui kehidupan masa balita Os. Dan juga tidak
pernah mendenga ibu os menceritakan hal tesebut.
3. Early Childhood (1,5 3 tahun) Autonomy vs. Shame & Doubt
Kaka Os kurang mengetahui kehidupan masa balita Os. Dan juga tidak
pernah mendengar ibu os menceritakan hal tesebut.
4. Preschool Age (3 6 tahun) Inisiative vs. Guilt
Keterangan
Laki-laki
:
:
Perempuan
Os
Herediter
(-)
b.
Penampilan
Os datang mengenakan kaos warna putih dan celana panjang terbuat
dari kain warna hijau, kesan cukup rapi dan bersih. Os berperawakan
sedang, kulit sawo matang, rambut lurus warna hitam. Os tampak
sesuai umur.
2. Kesadaran
Jernih
3. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
Hiperaktif
4. Pembicaraan
Menjawab bila ditanya, spontan, koheren.
5. Sikap terhadap Pemeriksa
Kooperatif
6. Kontak Psikis
Kontak ada, tidak wajar, tidak dapat dipertahankan
B. HIDUP EMOSI
Afek (mood)
: hiperthym
a. Stabilitas
: labil
b. Pengendalian
c. Kesungguhan
: sungguh sungguh
d. kedalaman
: dalam
g. Arus Emosi
: lebih lambat
1. FUNGSI KOGNITIF
1. Kesadaran
: jernih
2. Orientasi
- Waktu
: baik
- Tempat
: baik
- Orang
: baik
- Situasi
: baik
3. Konsentrasi : baik
4. Daya Ingat
: baik
Visual
: koheren
b. Kontinuitas
c. Hendaya berbahasa
: tidak ada
2. Isi Pikir
a. Preocupasi : tidak ada
b. Gangguan pikiran : tidak ada
4. PENGENDALIAN IMPULS
Tidak dapat mengendalikan impuls
5. DAYA NILAI
1. Daya nilai sosial
: terganggu
: terganggu
3. Penilaian realita
6. TILIKAN
Terganggu derajat 1 = os menyangkal penuh bahwa dirinya sakit.
7. TARAF DAPAT DIPERCAYA
Dapat dipercaya
IV.
: tampak baik
Gizi
: baik
Tanda vital
: TD = 110/80 mmHg
N = 84 x/m
RR = 24x/m
T = 36,4C
Kepala:
10
Mata
Telinga
Hidung
: bentuk
Leher
Thoraks:
Inspeksi : bentuk dan gerak simetris
Palpasi
Perkusi :
- pulmo : sonor
- cor
Auskultasi:
- pulmo : vesikuler
- cor
: S1S2 tunggal
Abdomen :
Inspeksi : Simetris
Palpasi
Perkusi : timpani
11
V.
: Tidak ada
Refleks Fisiologis
: Normal
Refleks patologis
: Tidak ada
Pikiran tidak wajar (Os pernah menghayal keluarganya akan mati karena
Os tidak bisa menghidupi keluarganya akibat di PHK)
12
Penilaian Realita
Perilaku dan aktifitas psikomotor
: hyperaktif
Kontak psikis
Afek
VI.
: hypertym
a. Stabilitas
: labil
b. Pengendalian
c. Kesungguhan
: sungguh sungguh
d. kedalaman
: dalam
e. Skala diferensiasi
: sempit
f. Empati
g. Arus Emosi
: lebih lambat
Ekspresi afektif
: marah
Empati
Halusinasi
Isi pikir
: Waham (-)
Depersonalisasi
: tidak ada
Preokupasi
: tidak ada
Tilikan
: derajat 1
: dapat dipercaya
EVALUASI MULTIAKSIAL
1. AKSIS I
2. AKSIS II
: None
13
3. AKSIS III
: None
4. AKSIS IV
5. AKSIS V
VII.
DAFTAR MASALAH
1. ORGANOBIOLOGIK
Status interna dan neurolgis dalam batas normal
2. PSIKOLOGIK
Perilaku dan aktivitas psikomotor hiperaktif, gaduh, gelisah ekspresi
afektif marah, kontak ada, kurang wajar, kurang dapat dipertahankan,
empati tidak dapat dirabarasakan, ada halusinasi visual dan auditorik,
waham kejar, taraf dapat dipercaya dan tilikan derajat 1.
3. SOSIAL/KELUARGA
Os di PHK dari tempatnya bekerja dan sekarang bekerja serabutan.
VIII. PROGNOSIS
Diagnosis penyakit
Perjalanan penyakit
: dubia ad bonam
Ciri kepribadian
Stressor psikososial
Pendidikan
14
Perkawinan
: dubia ad malam
Ekonomi
: dubia ad malam
(ekonomi kurang,
IX.
Organobiologi
Pengobatan psikiatrik
: dubia ad bonam
Ketaatan berobat
Kesimpulan
: dubia ad malam
RENCANA TERAPI
Medika mentosa :
Chlorpromazine 3 x 100 mg
HLP 3 x 5 mg
THP 3 x 2 mg
Psikoterapi
Rehabilitasi
Laboratorium darah.
Tes psikologi
15
X.
DISKUSI
Skizoprenia adalah merupakan deskripsi suatu sindrom dengan variasi
penyebab (banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit luas, serta sejumlah
akibat yang tergantung pada pertimbangan pengaruh genetik, fisik dan sosial
budaya. Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental yang khas
dari pikiran dan persepsi serta afek yang tidak wajar atau tumpul. Meskipun
demikian kesadaran tetap jernih dan kapasitas intelektual biasanya tidak
terganggu, walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian.
Menurut PPDGJ-III skizoprenia dapat ditegakan berdasarkan pedoman
diagnosik harus ada sedikitnya 1 gejala yang amat jelas atau 2 gejala yang kurang
tajam dari gangguan isi pikir, waham atau halusinasi auditorik. Atau paling sedikit
2 gejala yang selalu ada secara jelas yaitu halusinasi yang menetap, gangguan arus
pikir perilaku gaduh gelisah atau gejala negativisme. Semua gejala tersebut harus
sudah berlangsung dalam kurun waktu 1 bulan atau lebih dan harus disertai
perubahan yang konsisten dari beberapa aspek perilaku pribadi yang
bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan dan penarikan diri
secara sosial.
Berdasarkan hasil anamnesa (alloanamnesa dan autoanamnesa) serta
pemeriksaan status mental menunjukkan bahwa os berdasarkan kriteria diagnostik
dari PPDGJ III, pada os ini dapat didiagnosa sebagai Skizofrenia Paranoid ( F
20.0). Pedoman diagnostik untuk skizofrenia telah memenuhi dan secara spesifik.
Dapat digolongkan dalam skizofrenia paranoid karena terdapat gambaran utama
16
yaitu adanya halusinasi yang menonjol. Halusinasi yang ada saat diperiksa adalah
halusinasi auditorik dan visual. Dimana os mendengar halusinasi
- Auditorik
Visual
17
3)Gangguan endokrin
4)Gangguan
ekstrapiramidal
(distonia
akut,
akathisia,
dan
sindrom
18
Rehabilitasi sesuai dengan minat dan bakat pada penderita yang diambil
berdasarkan hasil pemeriksaan psikologis. Dengan terapi ini diharapkan penderita
dapat kembali ke masyarakat.
Peran keluarga dan masyarakat sangat penting dalam membantu
kesembuhan pasien. Karena disini jelas terdapat hubungan yang kurang baik
dengan salah satu keluarga yang jika terjadi kembali dapat menjadi suatu pemicu
kekambuhan penyakit pasien.
Psikoterapi ataupun rehabilitasi pada os ini sebaiknya ditunjang dengan
pemeriksaan psikologi terlebih dahulu, sehingga bisa dipilih metode yang cocok
untuk menunjang kesembuhan os.
Prognosis untuk os ini adalah dubia ad malam, karena dilihat dari
diagnosis penyakit, perjalanan penyakit, ciri kepribadian, stressor psikososial
yang buruk, pendidikan, pola keluarga, perkawinan, ekonomi, pengobatan
psikiatrik, ketaatan pengobatan os buruk.
19
DAFTAR PUSTAKA
20