PENDAHULUAN
evaluasi juga mengalami perubahan. Proses evaluasi yang dahulu dilaksanakan secara
sempit dan terbatas yaitu hanya melakukan test tertulis sekarang nampaknya harus bergeser
ke arah sistem penilaian yang lebih holistik dan menyentuh pada indikator hasil
pembelajaran sebagai bukti dari pengalaman belajar yang telah siswa alami.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu adanya proses penilaian yang tidak hanya
mengukur satu aspek kognitif saja, akan tetapi juga perlu adanya penilaian baru yang bisa
mengukur aspek proses atau kinerja siswa secara aktual yang dapat mengukur kemampuan
hasil belajar peserta didik secara holistik atau keseluruhan. Sehingga diperlukan bentuk
assessment lain yang disebut product assessment.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas antara lain:
1.
2.
3.
4.
1.3 Tujuan
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam pembelajaran sains asesmen produk memiliki tujuan untuk menilai kemampuan
siswa dalam:
1. Mengembangkan kompetensi yang dimiliki siswa.
2. Mengembangkan daya pikir kreatif dan inovatif.
3. Memilih dan menggunakan alat dan bahan dengan tepat.
4. Menghasilkan produk sesuai dengan tujuan pembelajaran.
5. Menghasilkan produk dengan kualitas yang baik atau tingginya tingkat keberhasilan
penelitian.
2.2 Tahap-tahap Asesmen Produk
Terdapat tiga tahap yang harus dilakukan dalam pelaksanaan asesmen produk/penilaian
produk, yaitu:
1. Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan,
menggali, mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
2. Tahap pembuatan produk, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam
menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
3. Tahap penilaian produk, meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai
kriteria yang ditetapkan.
Adapun kriteria asesmen produk menurut Depdiknas (2006) adalah sebagai berikut.
Tahap
Persiapan produk
Deskripsi
1. Kemampuan merencanakan seperti:
a. menggali d an mengembangkan gagasan
b. mendesain produk, menentukan alat dan
bahan
Skor
1 10
Pembuatan produk
1 10
bahan
2. Kemampuan menyeleksi dan menggunakan alat
3. Kemampuan menyeleksi dan menggunakan
teknik
Penilaian produk
1 10
sesuai kegunaan/fungsinya
2. Produk memenuhi kriteria keindahan
Secara lebih spesifik, Hesty (2012) merinci tahap-tahap asesmen produk sebagai berikut.
Tahap
Persiapan
pembuatan produk
Proses pembuatan
produk
Deskripsi
1.
2.
3.
4.
Mengembangkan ide
Merancang produk
Menentukan alat
Menentukan bahan
1.
2.
3.
4.
5.
Produk
Kriteria penskoran :
1 = tidak tampak
1.
2.
3.
4.
Bentuk produk
Kualitas produk
Ukuran produk
Kegunaan produk
Nilai
3
4
2 = kurang tampak
3 = cukup tampak
4 = sering tampak
5 = selalu tampak
2.3 Jenis dan Contoh Asesmen Produk
Terdapat dua jenis untuk menilai produk siswa yaitu melalui penilaian analitik dan penilaian
holistik. Penjelasan kedua jenis penilaian tersebut adalah sebagai berikut.
1. Penilaian Analitis.
Teknik analitis adalah teknik penilaian dengan menggunakan instrumen atau bagan
pemberian skor secara terpisah terhadap setiap bagian dari produk siswa, kemudian
dilanjutkan dengan menjumlahkan keseluruhan hasil penilaian untuk mendapatkan total
skor setiap produk yang dinilai. Bebarapa jenis instrument analitis yang dapat digunakan
adalah daftar cek, skala penilaian, dan catatan anekdotal.
a. Daftar Cek
Daftar cek bertujuan untuk menyatakan ada atau tidaknya suatu unsur,
komponen, ciri atau sifat dari persiapan hingga proses penyelesaian tugas. Daftar cek
hanya digunakan untuk menilai keterampilan siswa dalam membuat suatu produk,
tidak digunakan untuk menilai kualitas produk.
Contoh Daftar Cek untuk Menilai Keterampilan Siswa
Mata Pelajaran
: Biologi
Tugas
No
Cek
()
1
2
: Biologi
Tugas
No
1
2
Skala Penilaian
1
2
3
4
5
udara,
ketebalan
preparat
merata, dll)
Total Skor
INSTRUMEN PENILAIAN PREPARAT
Preparat Awetan Struktur Daun dan Bunga Hibiscus sebagai Media Pembelajaran
Taksonomi Tumbuhan Tinggi
a. Petunjuk menilai preparat:
1. Perhatikan rubrik penilaian preparat!
2. Amati preparat pada mikroskop dengan menggunakan pembesaran kecil dan dilanjutkan
menggunakan pembesaran yang lebih besar!
3. Berilah tanda centang () pada kolom skor, sesuai dengan skor yang diberikan!
b. Lembar penilaian
Nama Preparat:
No.
1
2
3
pembelajaran.
Kebersihan dan keutuhan spesimen dalam preparat
Skor Total
Skor
2 3 4
Penilaian =
Nilai :
Keterangan:
Nilai: 85-100 = Sangat layak
70-84
=Layak
55-69
=Cukup layak
40-54
=Kurang layak
<40
=Tidak layak
INSTRUMEN PENILAIAN
Preparat Awetan Struktur Daun dan Bunga Hibiscus sebagai Media Pembelajaran
Taksonomi Tumbuhan Tinggi
1. Kejelasan informasi identitas spesimen
Skor
1
Kriteria Penilaian
Hanya memuat keterangan nama spesimen.
2
3
4
5
Kriteria Penilaian
Tidak bisa membedakan jenis-jenis jaringan penyusun struktur daun
dan bunga hibiscus pada preparat awetan.
Sulit membedakan jenis-jenis jaringan penyusun struktur daun dan
bunga hibiscus pada preparat awetan.
Agak mudah membedakan jenis-jenis jaringan penyusun struktur
daun dan bunga hibiscus pada preparat awetan.
Mudah membedakan jenis-jenis jaringan penyusun struktur daun
dan bunga hibiscus pada preparat awetan.
Sangat mudah membedakan jenis-jenis jaringan penyusun struktur
daun dan bunga hibiscus pada preparat awetan.
Kriteria Penilaian
Tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Kurang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Cukup sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Sangat sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Kriteria Penilaian
Terdapat debris di dalam spesimen dan bagian antar jaringan tidak
utuh.
Terdapat debris di dalam spesimen dan bagian antar jaringan utuh.
Terdapat debris di luar spesimen dan bagian antar jaringan tidak
4
5
utuh.
Terdapat debris di luar spesimen dan bagian antar jaringan utuh.
Tidak terdapat debris dan bagian antar jaringan utuh.
Sarinem
Pengamat
Tejo
Tempat
pengamatan
a. Pengamatan
b. Penafsiran
c. Rekomendasi pelajaran
yang
mengandung
2. Penilaian Holistik
Penilaian holistik adalah penilaian terhadap hasil kerja siswa secara keseluruhan.
Penilaian holistik biasanya digunakan untuk penilaian pada tahap akhir seperti penilaian
terhadap kualitas hasil kerja siswa dan penilaian terhadap kemampuan siswa untuk
mengevaluasi hasil kerjanya. Jika guru menggunakan lebih dari satu instrumen penilaian
produk maka dia harus membuat kesimpulan sebagai rangkuman yang menggambarkan
kondisi siswa secara utuh. Salah satu contoh sakala penilaian secara holistik atas produk
siswa adalah sebagai berikut.
Nilai
Deskripsi
A (Sangat tinggi)
B (Baik)
C (Cukup)
D (Kurang)
E (Tidak tampak)
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas, maka simpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Penilaian produk adalah penilaian terhadap persiapan, proses pembuatan dan kualitas
suatu produk.
2. Tahap pengembangan suatu produk meliputi: tahap persiapan, tahap pembuatan
produk, dan tahap penilaian produk.
3. Terdapat dua jenis untuk menilai produk siswa yaitu penilaian analitik dan penilaian
holistik. Teknik analitis dilakukan melalui pemberian skor secara terpisah terhadap
setiap bagian dari produk siswa, kemudian dilanjutkan dengan menjumlahkan
keseluruhan hasil penilaian untuk mendapatkan total skor setiap produk yang dinilai,
sedangkan penilaian holistik adalah penilaian terhadap hasil kerja siswa secara
keseluruhan.
3.2 SARAN
DAFTAR RUJUKAN
Andayani, Dian. 2013. Seminar: Ragam Penilaian Kelas. Bandung. Universitas Pendidikan
Indonesia
Hesty. 2012. Penilaian Hasil Kerja (Product Assessment) Dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (Rpp) . Tersedia Pada http://hestyborneo.co.id/2012/04/penilaianhasil-kerja-product.html. Diakses pada tanggal 2 Desember 2015.
Rida,
Saharuddin.
2015.
Assessment
Produk.
Tersedia
pada
http://mytugasmm.blogspot.co.id/2015/06/assessment-produk.html. Diakses tanggal
3 Desember 2015.