PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pelaksanaan otonomi daerah menciptakan kebebasan kepada setiap
daerah otonom untuk membuat kebijakan dan peraturan daerah yang
melibatkan pihak-pihak terkait yang sesuai dengan pemahaman dan
kebutuhan
masyarakat
masing-masing
daerah
tersebut,
tidak
Tahun 2002?
Tahun 2002.
BAB II
2.1
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Disiplin Pegawai Negeri Sipil
Pegawai adalah orang yang bekerja pada pemerintah atau perusahaan dan
dan
Abdi
Masyarakat
serta
pelaksana
pemerintah
dalam
mendapat jaminan balas jasa yang setimpal dengan jeri payahnya yang
2.
besar dalam
2.
3.
4.
mereka
masih
membutuhkan
perhatian
yang
besar
dari
2.3
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Permasalahan Disiplin Kerja Pegawai di Kabupaten Kutai Kartanegara
Pegawai Negeri Sipil sebagai abdi negara dan abdi masyarakat (public
service) merupakan penyelenggara dan pelaksana utama dari pemerintahan dan
pembangunan yang berada pula ditengah-tengah masyarakat dan berkerja untuk
melayani kepentingan masyarakat yang bersifat umum dan seharusnya sikap
disiplin dimiliki oleh setiap individu pegawai dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya. Pegawai Negeri Sipil sebagai pelayan masyarakat diharapkan
dapat menjadi contoh yang baik dan memberi pelayanan prima kepada
masyarakat(http://bkd.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/informasi/artikel/detail
artikel/3.Diakses 21 Maret 2015).
Apabila kita mencermati tentang Disiplin Pegawai di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara masih belum berjalan dengan optimal.
Hal ini karena masih ditemukannya kasus-kasus pelanggaran yang dilakukan
oleh sejumlah oknum PNS.
Seperti yang terjadi pada bulan September 2014, dimana Bagian Hukum
Pemkab dan Inspektorat Badan Kepegawaian Daerah Kutai Kartanegara
melakukan Sidang Penangganan Kasus Pelanggaran Disiplin PNS. Sebagai
tindak lanjut dari laporan SKPD sebanyak 10 orang PNS, dan atasan langsung
dipanggil untuk dimintai keterangan sesuai laporan yang diterima BKD. Dari 10
orang PNS sesuai pelanggaran disiplin yang dilakukannya, 8 orang dikenakan
sanksi hukuman disiplin berat yaitu diberhentikan dengan hormat dikarenakan
tidak masuk kerja dan tidak mentaati ketentuan jam kerja, 1 orang dilakukan
konseling/ pembinaan kepada yang bersangkutan, dan 1 orang masih dikoordinasi
dengan Inspektorat dan SKPD yang bersangkutan tentang keberadaannya.
Tingkat hukuman disiplin disesuaikan dengan tingkat pelanggaran oleh PNS.
(http://bkd.kutaikartanegarakab.go.id/berita-235-sanksi-bagi-pegawai-yang
melanggar-disiplin-pns.html,terbit: 5 september 2014, diakses: 21 maret 2015).
Pada Oktober 2014, sebanyak 49 pegawai negeri sipil di lingkungan
pemerintah kabupaten Kutai Kartanegara diberikan sanksi. 11 diantaranya
dikenakan sanksi pemberhentian secara tidak hormat, 5 PNS diberhentikan
karena tidak disiplin masuk kerja selama 4 hingga 7 tahun. Sisanya 33 PNS yang
dikenakan sanksi karena tidak disiplin masuk kerja: 3 PNS diturunkan
pangkatnya setingkat lebih rendah selama 1 tahun, 1 PNS ditunda gaji berkala, 8
PNS pernyataan tidak puas, 2 PNS diberikan teguran tertulis, dan 19 PNS
diberikan
teguran
lisan.(http://www.korankaltim.com/11-pns-diberhentikan-
10
11
Dengan melakukan komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan serta
didukung dengan sikap saling menghormati antar pegawai.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pegawai Negeri Sipil memiliki kedudukan yang sangat penting dan
menentukan terwujudnya suatu pemerintahan yang baik, di karenakan Pegawai
Negeri Sipil adalah Aparatur Negara, Abdi Negara dan Abdi Masyarakat serta
pelaksana pemerintah dalam penyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan
12
13
pegawai lebih tepat waktu serta lebih efisien dari segi waktu dan biaya. Namun
dalam penerapan fingerprint harus di ikuti kontrol atau pengawasan dari
pemerintah, karena tidak menutup kemungkinan pegawai yang sudah absensi
menggunakan fingerprint tersebut justru pada saat jam kerja pegawai tersebut
tidak ada di tempat hanya absensi kemudian pulang, dan pada saat waktu untuk
absen kembali, barulah pegawai tersebut kembali kekantor untuk melakukan
absensi. Untuk itulah diperlukannya kontrol dari pemerintah untuk mengatasi
disiplin kerja pegawai.
Selain itu PemKab Kutai Kartanegara harus secara berkesinambungan dalam
memberikan sosialisasi terkait peraturan disiplin pegawai. Pemberian reward
kepada pegawai yang berprestasi dan disiplin serta menciptakan suasana kerja
yang kondusif juga menjadi hal yang harus dilakukan.
14