Kelompok PBL 6 :
Laydy Suryo Gondo
2012060038
Jessica Theo
2012060040
Jesslyn Nathasya
2012060042
Oemar Ichsan
2012060065
Aylicia
2012060073
Giovani Faustine
2012060074
2012060090
Garry Grimaldy
2012060109
Marshella Synthia
2012060118
2012060190
Celine
2012060191
1.1
Latar Belakang
Menurut WHO, terdapat 759 juta orang yang berusia 60 tahun ke atas
(11%) dan 105 juta berusia 80 tahun ke atas (1,5%). Berdasarkan
Depkomindo 2010, pada tahun 2008 jumlah lansia di Indonesia mencapai 23
juta orang, sedangkan lansia yang terlantar mencapai 1,7 juta hingga 2 juta
orang. Dengan meningkatnya jumlah lansia, dibutuhkan penanganan serius
karena secara alamiah lansia mengalami kemunduran, baik secara fisik,
biologi, maupun psikologis. Lansia sering dianggap sebagai golongan yang
lemah, tetapi sesungguhnya lansia memiliki peran yang berarti bagi
masyarakat. Masa lanjut usia adalah masa dimana individu dapat merasakan
kesatuan, integritas, dan refleksi dari kehidupannya. Wujud dari usaha
pemerintah terhadap pelayanan kesehatan lansia dibagi menjadi beberapa
jenjang, yaitu tingkat masyarakat dinamakan posyandu lansia, di tingkat dasar
terdapat puskesmas, sedangkan pelayanan tingkat lanjutan adalah rumah
sakit. Dengan demikian, posyandu lansia sangat diperlukan, dimana tempat
ini dapat membantu lansia sesuai kebutuhannya dan pada lingkungan yang
tepat, sehingga para lansia tidak lagi merasa terabaikan di dalam masyarakat.
Kegiatan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), selama ini lebih banyak
dikenal untuk melayani kesehatan ibu dan anak. Padahal dalam pelayanan
kesehatan di puskesmas, ada juga jenis program Posyandu lansia, yang
dikhususkan untuk melayani para lanjut usia. Pemerintah telah merumuskan
berbagai peraturan dan perundang-undangan, yang diantaranya seperti
tercantum dalam UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, di mana pada
pasal 19 disebutkan bahwa kesehatan manusia usia lanjut diarahkan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kemampuannya agar tetap
produktif, serta pemerintah membantu penyelenggaraan upaya kesehatan usia
lanjut untuk meningkatkan kualitas hidupnya secara optimal. Seiring dengan
semakin meningkatnya populasi lansia, pemerintah telah merumuskan
berbagai kebijakan pelayanan kesehatan usia lanjut ditujukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia untuk mencapai
masa tua bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan
masyarakat sesuai dengan keberadaannya.
pemerintah melalui
1.2
Deskripsi Program
Salah satu upaya Pernerintah dalam menyediakan fasilitas kesehatan
dan penyelenggaraan upaya kesehatan antara lain adalah dengan mengadakan
Posyandu. Posyandu merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari
petugas kesehatan dalam rangka pencapaian menurut Norma Kelurga Kecil
Bahagia dan Sejahtera (Effendy, 1998). Sedangkan menurut Azwar (2002),
posyandu merupakan fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat yang didirikan
di desa-desa kecil yang tidak terjangkau oleh Rurnah Sakit atau klinik.
Posyandu lansia merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang
berada di desa-desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat khususnya bagi warga yang sudah berusia lanjut.
Lanjut usia (lansia) adalah orang yang telah mencapai usia 60 tahun
ke atas yang mempunyai hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan ber- negara (UU RI No 13 tahun 1998).
Menurut WHO (World Health Organization) membagi masa usia lanjut
sebagai berikut
a. Usia 45-60 tahun, disebut middle age (setengah baya atau A-Teda
madya)
b. Usia 60-75 tahun, disebut elderly (usia lanjut atau wreda utama)
c. Usia 75-90 tahun,disebut old (tua atau wreda prawasana)
d. Usia diatas 90 tahun,disebut very old (tua sekali atau wreda wasana)
Program posyandu lansia diantaranya terdiri dari beberapa kegiatan seperti:
1. Mendaftarkan lansia, kemudian kader mencatat lansia tersebut. Lansia
yang sudah terdaftar di buku register langsung menuju meja
selanjutnya
2. Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan tekanan
darah
3. Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat): Kader melakukan
pencatatan di KMS lansia meliputi : Indeks Massa Tubuh, tekanan
darah, berat badan, tinggi badan
4. Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian
makanan tambahan
5. Pelayanan medis: Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas
diri sendiri
Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat dalam
Menyadari dan menghayati kesehatan usia lanjut secara optimal
Meningkatkan jenis dan jangkauan pelayanan kesehatan usia
lanjut
1.4
1.6
Rencana Evaluasi
Posyandu lansia menyediakan pelayanan sosial, agama, pendidikan,
keterampilan, olahraga, seni budaya dan pelayanan lain yang dibutuhkan oleh
lansia dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup mereka. Evaluasi yang
dilakukan terhadap input dari posyandu lansia ini anatara lain:
1. Kebijakan yang mengatur tentang kelangsungan program ini di setiap
fasilitas pelayanan primer
2. Anggaran yang disediakan untuk menjalankan program-program yang
ada, baik dari pemerintah maupun swadaya masyarakat
3. Jumlah tenaga medis yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program
Pertanyaan Evaluasi
Berikut merupakan pertanyaan untuk evaluasi input program ini:
1. Apakah sudah ada kebijakan yang mengatur mengenai program
Posyandu Lansia ini?
2. Apakah anggaran untuk program Posyandu Lansia ini sudah cukup
memenuhi kebutuhan program ini?