Anda di halaman 1dari 3

DAFTAR PUSTAKA

1.

Barel AO, Paye M, Mailbach HI, editors, 2009. Handbook of cosmetic science and
technology. 3rd. ed. New York; Informa healthcare; 2009. p. 5-7, 34-7

2. Baumann L. 2002. Cosmetic dermatology: Principles and practice. Florida: The


McGraw-Hill Companies; p.3-9, 55-9.
3.

Mitsui T. New cosmetics science. Amsterdam, Laucane, New York: Oxford,


Shannon, Tokyo; Elsevier; 1997. P. 28-33, 38-45, 351-3.

4.

Jawet E, Menick JL., Adelberg EA. Mikrobiologi kedokteran Ed 20. Diterjemahkan


oleh Nugroho dan RF Maulany. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1996. h.
189, 212-6, 249-51, 627-9

5. Woodruff J. Teenage skin care. SPC Magazine. 2007. p. 1-2.


6. Nwinyi, Chuwuemeka O, Anthonia AB. Antifungial effects of pawpaw seed extracts
and papain on post harvest Carica papaya L. fruit rot. African Journal of Agricultural
Research. 2010; 5(12): 1531-5.
7. Jaime A, Silva T, Rashid Z, Nhut D, Silvakumar, Gera A, et al. Papaya (Carica papaya
L.) biology and biotechnology. Global Science Books; 2007. p. 48-56.
8. Dalimartha S. Atlas tumbuhan obat Indonesia. Jilid 6. Jakarta: Pustaka Bunda; 2009.
h. 121-6
9. Sari NW. Optimasi krim pembersih wajah getah pepaya (Carica papaya L.) dengan
rancangan faktorial 23 (skripsi). Jakarta: Fakultas Farmasi Universitas Pancasila;
2009. h. 50-5.

10. Arifin MF, Nurhidayati L. 2008. Formulasi gel pasta gigi serbuk kasar papain hasil
pengeringan semprot kering getah pepaya (Carica papaya L.). Jakarta: Perpustakaan
Fakultas Farmasi Universitas Pancasila
11. Purwogati MI. Kajian aspek tekno-ekonomi proses pengeringan dalam produksi
papain kasar (skripsi). Bogor: Fakultas Teknologi Pertaninan Institut Pertanian Bogor;
1991. h. 30-9.
12. Magdy IM. Optimization of ehlorphenesin emulgel formulation. The AAPS journal
[serial online]. 2004; 6 (3): 26. Diambil dari http://www.Aapspharm.sci.org/. Diakses
20 Oktober 2011.
13. Tekno Pangan dan Agro Industri. Enzim papain dari pepaya, tortila, bawang greng
kemasan, produk awetan tempe, produk awetan tahu. Volume 1, Nomor 11. Boor:
Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi; h. 159-162
14. Winarno FG. 2010. Enzim pangan. Bogor: M-Brio Press; h.84-7.
15. Mohammed MI. Optimization of chlorophenesin emulgel formulation. The AAPS
Journal. 2004;6(3):1-7.
16. The United States Pharmacomeia 32. 2009. Volume 1 & 3. Twinbrook Parkway:
Rockville MD; p.315, 706-9, 3204-5.
17. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV.
Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan h. 96; 1022; 1085.
18. Departemen kesehatan Republik Indonesia. Inventaris tanaman obat Indonesia. Jilid I.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 1991. H. 116-7
19. Krishna KL, Paridhavi M, Patel JA. Review on nutitional, medicinal and
pharmacological properties of papaya (Carica papaya L.) Natural Product Radiance.
2008; 7(4): 364-70
20. Pelczar MJ, Chan ECS. 1986. Dasar-dasar mikrobiologi 1. Diterjemahkan oleh Ratna
SH, Teja Imas, S. Sutarmi, Sri Lestari. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia; h.31727.
21. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Pusat Penelitian Dan Pengembangan
Hortikultura. Jurnal Holtikultura 2001; volume 11 (No.3); hal 182

22. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Kodeks makanan Indonesia


tentang bahan tambahan makanan. Jakarta: Direktoral Jenderal Pengawasan Obat dan
Makanan; h.382-3.
23. Kusumastyaningrum D. 2002. Pengaruh penambahan antioksidan dan aktivator untuk
mempertahankan aktivitas proteolitik getah pepaya selama penyimpanan (skripsi).
Bogor: Institut Pertanian Bogor; h. 4-7.
24. Banuwati A. Isolasi dan uji karakteristik enzim papain dari getah pepaya (Carica
papaya L.) (skripsi). Jakarta: Fakultas Farmasi Universitas Pancasila; 2002. h. 22-6.
25. Rachdiati H. 2006. Pemurnian dan pengembangan produk losion pemutih kulit dan
sabun pembersih muka (tesis). Bogor: Institut Pertanian Bogor; h. 2-4, 9-23.
26. Voight R. 1995. Buku pelajaran teknologi farmasi. Edisi V. Diterjemahkan oleh
Soewandhi SN, Widianto M. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; h. 30-9,
398-410, 434-37.
27. Lachman L. Lieberman HA. Kanig JL. Teori dan praktek farmasi industri 1 & II.
2008. Edisi ketiga. Diterjemahkan oleh Suyatmi S, Aisyah I. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia; h. 124-31, 1029-44, 1122-30, 1053-62.
28. Wasitaatmadja SM. 1997. Penuntun ilmu kosmetik medik. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia; h.3-5, 11-5, 181-7, 196-200
29. Shanin M, Seham AH, Mohammed H, Nahed M. Novel jojoba oil-based emulsion
formulations for clortrimazole delivery. AAPS PharmaSciTech; 2011,12(1);239-47.
30. Li C, Chao L, Jie L, Liang F. 2011. Correlation between rheological properties, in

vitro release, and percutaneous permeation of tetrahydropalmatine. AAPS


PharmaSciTech.

Anda mungkin juga menyukai