padat
merupakan
tempat
melakukan
kebutuhan
industri,
seperti
(1912). Akan tetapi teori ini tidak bisa menerangkan adanya dua sabuk gunung api di
bumi.
3. Konsep paling mutakhir yang dianut oleh para ilmuwan sekarang yaitu Teori Tektonik
Lempeng.
D. Gerakan Dan Bukti Lempeng Tektonik
1. Gerakan Lempeng Tektonik
Gerakan lempeng tektonik menyebabkan gempa bumi dan terbentuknya gunung.
Adapun pergerakan lempeng tersbut dibedakan menjadi tiga macam:
a. Divergen
Merupakan pergerakan yang saling menjauh
bergerak
saling
Zona
atau
tempat
terjadinya
Everst.Sedangkan zona berupa jalur tumbukan antar lempeng benua disebut zona
Absduksi atau zona tunjam, contohnya tumbukan antara benua Amerika dengan
lempeng dasar Samudra Pasifik yang menghasilkan pegunungan Rocky dan
pegunungan Andes.
c. Patahan Transform
Lempeng-lempeng bergerak saling bergesekan tanpa penghancuran pada Lithosfer.
Contohnya gesekan antara Samudra Pasifik dengan lempeng daratan Amerika Utara
yang mengakibatkan terbentuknya Sesar San
Andreas yang membentang sepanjang kurang
lebih 1.200 km dari San Francisco di utara
sampai Los Angeles di selatan Amerika
Selatan. Zona berupa jalur tempat pergesekan
lempeng-lempeng tektonik disebut Zona Sesar
Mendatar (zona transform).
1.1 Mekanisme Penggerak
Meskipun konsep yang dibawa oleh Alfred Wegener sekarang telah diperceyai oleh
sebagian besar ilmuwan, namun pada awal konsep tersebut diajukan banyak ilmuwan
yang meragukan kebenarannya. Factor utama yang menyebabkannya adalah pada waktu
itu Wegener tidak dapat menjelaskan mekanisme seperti apa yang menyebabkan
pergerakan lempeng. Sampai saat ini terdapat tiga konsep yang dikemukakan oleh para
ilmuwan terkait dengan mekanisme penggerak
a. Pertama, konsep mengenai arus konveksi yang terdapat di dalam mantel bumi
akibat adanya perbedaan densitas. Arus konveksi tersebut menggerakkan lempeng
atau litosfer diatasnya seperti sabuk konveyor.
b. Kedua, konsep yang menjelaskan tentang perbedaan densitas dari lempeng.
Lempeng yang densitasnya relative lebih tinggi akan menghujam ke bawah. Dan
juga adanya gaya-gaya yang dapat mempengaruhi pergerakan lempeng seperti slab
pull, ridge push, dll.
c. Ketiga, konsep mengenai adanya plume (aliran magma yang membumbung ke
atas). Konsep ini mengemukakan bahwa hanya terdapat beberapa plume yang dapat
menggerakkan arus konveksi