Analisis Sistem Pengendalian Intern
Analisis Sistem Pengendalian Intern
Oleh :
IKA HARIPRATIWI
NIM. 30.02.2.5.003
Program Studi
AKUNTANSI SYARI'AH
Disusun oleh :
IKA HARIPRATIWI
NIM. 30.02.2.5.003
Surakarta, 08 Agustus 2006
Disetujui dam Disahkan
Oleh :
Dosen Pembimbing Skripsi
Sekretaris Sidang
Penguji I
Penguji II
PERSEMBAHAN
MOTTO
Keinginan untuk menang, nafsu untuk sukses,
Desakan untuk mencapai
mencapai potensi puncak,
Semua itu adalah kunci pembuka
Pintu kesempurnaan pribadi.
To be yourself is all that you can do.
(Audioslave)
Jangan melihat masa lampau dengan PENYESALAN,
Jangan pula melihat masa depan dengan KETAKUTAN,
Tapi lihatlah sekitarmu dengan PENUH KESADARAN.
ABSTRACT
The objectives of this research are to analyze the employees
remuneration procedure and to know about the implementation of internal control
system in the employees remuneration in BMT Al Ikhlas Yogyakarta .
This is a field study research, because of this research only collect data,
search the fact, afterward analyze the data and interpret it based on the theories.
The data collecting methods are interview, documentation, review of related
theories and questionare. The data analyzing technique is qualitative descriptive
which done by logical calculation to draw a conclusion and to describe the results
based on the theories. Evaluation of employees remuneration procedure by direct
interview method with the respondent that is remuneration division staff.
Meanwhile, the questionare is used to know the implementation of internal control
system. From the questionare results, it can be drawn a score, which is divided
into categories good or poor.
The result of this research shows that this organization has separated
between duty and functional responsibility in each parts, which related to
remuneration procedure. The procedure is very simple. The functions that hook
on remuneration activity are : presention registration function, personalia
administration function, remuneration function, and teller function. The network of
employees remuneration procedure consist of : presention registration procedure,
personalia administration procedure, remuneration procedure, and salary
payment procedure. The implementation of internal control system in BMT Al
Ikhlas Yogyakarta is included good, with score 80 %. It shows that there is a
good separation between duty and functional responsibility in the organizational
structure, authorization system, and recording procedure. It also shows that each
part of BMT AL Ikhlas Yogyakarta does their job well.
Keyword : Remuneration Procedure, Internal Control System.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat, taufik, hidayah, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul Analisis Sistem Pengendalian
Intern Penggajian Karyawan Pada BMT Al Ikhlas Yogyakarta. Penyusunan
skripsi ini dimaksudkan untuk menyelesaikan Studi Jenjang Strata 1 ( S1 )
Program Studi Akuntansi Syariah di Jurusan Ekonomi Islam STAIN Surakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak
terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak, baik sumbangan pikiran,
waktu, tenaga yang tercurah. Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini,
perkenankanlah
penulis
untuk
menyampaikan
rasa
terima
kasih
dan
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................
ii
iii
iv
ABSTRAKSI .......................................................................................................
vi
ix
xi
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...............................................................
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori .................................................................................
10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Wilayah Penelitian ..................................................... 35
B. Metode Penelitian ........................................................................ 35
C. Data dan Sumber Data ................................................................ 35
D. Teknik Analisis Data .................................................................... 37
BAB IV
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 76
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 77
C. Saran-saran ................................................................................. 77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
11
DAFTAR GAMBAR
12
A. DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Pedoman Wawancara
Lampiran 2 : Kuisioner Sistem Pengendalian Intern
Lampiran 3 : Struktur Organisasi BMT Al Ikhlas Yogyakarta
Lampiran 4 : Ketentuan Penggajian Karyawan BMT Al Ikhlas Yogyakarta
Lampiran 5 : Struktur Gaji Karyawan ISES
Lampiran 6 : Struktur Gaji Karyawan BMT Masa Training
Lampiran 7 : Struktur Gaji Karyawan BMT Masa Training
Lampiran 8 : Surat Pernyataan Kesediaan ( Aqad )
Lampiran 9 : Contoh Rekap Presensi Karyawan
Lampiran 10: Surat Ijin Penelitian
Lampiran 11: Surat Keterangan Penelitian
13
BAB I
PENDAHULUAN
atas
prestasi
karyawan
yang
bersifat
finansial
yang
14
daya
manusia
yang
dimiliki
oleh
perusahaan.
Penggajian
T. Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi 1, BPFE Yogyakarta, 1999, hal: 218
T. Hani Handoko, Manajemen, Edisi 2, BPFE Yogyakarta, 1999, hal: 245
15
memiliki sistem
pengendalian intern yang baik dalam sistem penggajian yang dimiliki agar
tujuan
perusahaan
dapat
tercapai.
Keharusan
perusahaan
untuk
penelitian
tentang
sistem
akuntansi
penggajian
dengan
B. Identifikasi Masalah
Pimpinan perusahaan sangat berkepentingan dengan informasi yang
dihasilkan dari sistem penggajian tersebut, misalnya informasi tentang jumlah
biaya gaji yang menjadi tanggungan perusahaan. Penerapan sistem
pengendalian intern penggajian yang memadai akan berguna bagi pimpinan
sebagai dasar untuk mengambil kebijakan-kebijakan dalam penggajian
16
sistem
pengendalian
intern
yang
tidak
memadai
menyebabkan timbulnya penyelewengan dan tindak kecurangankecurangan dalam pengelolaan gaji karyawan.
C. Batasan Masalah
Terkait dengan luasnya lingkup, permasalahan dan waktu serta
keterbatasan dalam penelitian yang dilakukan berkaitan dengan sistem
penggajian, maka penelitian dibatasi pada pelaksanaan prosedur penggajian
dan penerapan sistem pengendalian intern dalam penggajian karyawan pada
BMT Al Ikhlas Yogyakarta.
17
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang
diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah prosedur penggajian karyawan di BMT Al Ikhlas
Yogyakarta ?
2. Bagaimanakah penerapan sistem pengendalian intern dalam penggajian
karyawan pada BMT Al Ikhlas Yogyakarta ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis prosedur penggajian karyawan di BMT Al Ikhlas
Yogyakarta sudah dilaksanakan dengan baik atau belum.
2. Untuk menganalisis penerapan sistem pengendalian intern dalam
penggajian di BMT Al Ikhlas Yogyakarta.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi:
1. Akademisi
Penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan
sumbangan
ilmu
18
PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan mengenai latar belakang masalah, batasan
dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini mengemukakan tentang teori-teori yang mendukung
penelitian yaitu menerangkan tentang : pengertian sistem
pengendalian intern, tujuan, unsur-unsur, dan prinsip-prinsip
sistem
pengendalian
intern.
Kemudian
sistem
akuntansi
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang waktu dan lokasi penelitian, metode
penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi, yang
memuat
tentang
jenis
penelitian,
sumber
data,
teknik
19
BAB IV
terhadap
prosedur
penggajian
karyawan,
analisis
PENUTUP
Bab ini memuat
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern
Pengendalian intern ialah suatu proses yang dipengaruhi oleh
dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang
dirancang untuk mendapat keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan
dalam hal-hal berikut: keandalan pelaporan keuangan, kesesuaian dengan
undang-undang, dan peraturan yang berlaku, efektifitas dan efisiensi
operasi.3
Sedangkan Mulyadi menyebutkan bahwa sistem pengendalian
intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian
dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong
dipatuhinya kebijaksanaan manajemen.4
Pengertian sistem pengendalian intern menurut AICPA ( American
Institute of Certified Public Accountants ) yang dikutip oleh Bambang
Hartadi menyebutkan, sistem pengendalian intern meliputi struktur
organisasi, semua metode dan ketentuan-ketentuan yang terkoordinasi
yang dianut dalam perusahaan untuk melindungi harta kekayaan,
memeriksa ketelitian, dan seberapa jauh data akuntansi dapat dipercaya
3
4
Al Haryono Jusup, Auditing (Pengauditan), Buku 1, Yogyakarta, BP STIE YKPN, 2001, hal: 252
Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi 3, Yogyakarta, BP STIE YKPN, 1997, hal: 165
20
21
2) Pertanggungjawaban
kekayaan
perusahaan
yang
dicatat
Bambang Hartadi, Auditing : Suatu Pedoman Pemeriksaan Akuntansi Tahap Pendahuluan, Edisi 1, BPFE
Yogyakarta, 1987, hal: 121
6
Mulyadi dan Kanaka Puradiredja, Auditing, Edisi 5, Buku 1, Jakarta, Salemba Empat, 1998, hal:172
7
Mulyadi, op.cit, hal: 180
22
23
b.
c.
d.
Pemisahan fungsi
Tujuan
utama
pemisahan
fungsi
untuk
menghindari
dan
24
pemisahan
fungsi
untuk
dapat
mencapai
suatu
efisiensi
pelaksanaan tugas.
b.
c.
Prosedur dokumentasi
Dokumentasi yang layak penting untuk menciptakan sistem
pengendalian akuntansi yang efektif. Dokumentasi memberi dasar
penetapan tanggungjawab untuk pelaksanaan dan pencatatan
akuntansi.
d.
e.
Pengawasan fisik
Berhubungan
dengan
penggunaan
alat-alat
mekanis
dan
betul-betul
ada,
menyelenggarakan
rekening-rekening
25
10
Zaki Baridwan, Sistem Akuntansi: Penyusunan Prosedur dan Metode, Edisi 5, BPFE Yogyakarta, 2002, hal: 3
Ibid
12
Ibid, hal: 4
13
Ibid
11
26
14
15
27
Digunakan
untuk
mencatat
penghasilan
dan
berbagai
28
Bertanggungjawab
untuk
membuat
daftar
gaji
yang
berisi
b)
c)
29
Bagian gaji dan upah menerima daftar hadir dan kartu jam hadir
kemudian diarsipkan berdasarkan tanggal
b)
e)
f) Bagian gaji dan upah menerima bukti kas keluar (BKK) lembar ke3, daftar gaji (DG) lembar ke-2, dan kartu penghasilan
karyawan dari bagian kasa
g)
tanggal
serta
kartu
penghasilan
karyawan
berdasarkan abjad
3) Prosedur pembuatan bukti kas keluar
Prosedur ini dilakukan oleh bagian utang dengan uraian kegiatan
sebagai berikut:
a)
30
b)
e)
Menyerahkan BKK lembar ke-2 dan rekap daftar gaji lembar ke1 ke bagian jurnal
Bagian kasa menerima bukti kas keluar lembar ke-1 dan ke-3,
daftar gaji rangkap 2, rekap daftar gaji lembar ke-2, surat
pernyataan gaji dan kartu penghasilan karyawan dari bagian
utang
b)
31
e)
Membubuhkan
cap
lunas
pada
bukti
dan
dokumen
pendukungnya
f) Menyerahkan dokumen bukti kas keluar lembar ke-1, daftar gaji
lembar ke-1, dan rekap daftar gaji lembar ke-2 ke bagian utang
g)
h)
b)
Rp xxx
Rp xxx
32
Rp xxx
Rp xxx
Biaya Pemasaran
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
e)
Bagian jurnal menerima bukti kas keluar lembar ke-1, daftar gaji
lembar ke-1, dan rekap daftar gaji lembar ke-2
33
h)
i)
34
Gambar 1
Prosedur Pencatatan Waktu Hadir
Mulai
Mencatat jam
hadir karyawan
Kartu jam
hadir
Membuat
daftar hadir
KJH
Daftar hadir
karyawan
1
Sumber : Mulyadi, Sistem Akuntansi, 1997, hal. 397
35
Gambar 2
Prosedur Pembuatan Daftar Gaji
Bagian Gaji dan Upah
KPK
Daftar Gaji 2
KJH
Bukti Kas 3
Keluar
Daftar hadir
T
Membuat
daftar gaji
Membuat
rekap daftar
gaji dan SPG
SPG
2
RDG
1
2
Daftar Gaji 1
Kartu
Penghasilan
Karyawan
KJH
KPK
RDG
SPG
T
A
36
Gambar 3
Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar
Bagian Utang
7
KPK
SPG
RDG 2
2
DG
RDG
1
Bukti Kas 1
Keluar
2
Daftar Gaji 1
Membuat
Bukti Kas
Keluar
KPK
SPG
2
RDG
1
2
DG
Mencatat nomor
Cek pada register
Bukti kas keluar
1
3
2
Bukti Kas
Keluar
Register
Bukti Kas
Keluar
DG
= Daftar Gaji
37
Gambar 4
Prosedur Pembayaran Gaji
Bagian Kasa
6
KPK
KPK
SPG
SPG
RDG
RDG
2
DG
2
DG
3
Bukti Kas
Keluar
Dimasukkan ke
dalam amplop
gaji bersama
dengan
pemasukan uang
gaji
1
3
Bukti
1
Kas Keluar
7
Menguangkan
cek ke bank &
memasukkan
uang ke
amplop gaji
Membayarkan gaji
kpd karyawan &
meminta ttd. atas
kartu penghasilan
karyawan
Membubuhkan
cap lunas pada
bukti &
dokumen
pendukungnya
38
Gambar 5
Prosedur Distribusi Biaya Gaji
Bagian Jurnal
RDG
BKK
RDG
Daftar
Gaji
Bukti Kas
Keluar
Membuat
bukti
memorial
Register
cek
BKK
RDG
BKK
N
BKK
RDG
Bukti
Memorial
Bukti
Memorial
Jurnal
Umum
Selesai
Kartu Biaya
39
18
Mulyadi, Pemeriksaan Akuntan, Edisi 3, Yogyakarta, BP STIE YKPN, 1990, hal: 295
40
19
Hendri Tanjung, Konsep Manajemen Syariah Dalam Pengupahan Karyawan Perusahaan, www.uikabogor.ac.id/jur03.htm, 2006
41
Artinya:
Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal saleh tentulah Kami
tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan
amalan(nya) dengan baik. ( QS. Al Kahfi: 30)20
Organisasi yang menerapkan prinsip keadilan dalam pengupahan
mencerminkan organisasi yang dipimpin oleh orang-orang bertaqwa.
Konsep adil ini merupakan ciri-ciri organisasi yang bertaqwa.
Dimensi upah di dunia dicirikan oleh dua hal, yaitu adil dan layak.
Adil bermakna bahwa upah yang diberikan harus jelas, transparan, dan
proporsional. Layak bermakna bahwa upah yang diberikan harus
mencukupi kebutuhan pangan, sandang, dan papan serta tidak jauh
berada di bawah pasaran. Untuk menerapkan upah dalam dua dimensi
dunia, maka konsep moral merupakan hal yang sangat penting agar
pahala dapat diperoleh sebagai dimensi akhirat dari upah tersebut. Jika
moral diabaikan maka dimensi akhirat tidak akan tercapai. Konsep moral
20
Nazri Adlany, Hanafie Tamam, Faruq Nasution, Al Quran Terjemah Indonesia, Jakarta, PT.Sari Agung, hal:
557
42
:
Artinya:
Dari Abdillah bin Umar, Rasulullah saw. Bersabda: Berikanlah upah
orang upahan sebelum kering keringatnya. ( HR.Ibnu Majah dan Imam
Thabrani )21
Nabi juga bersabda:
,
Artinya:
Berikanlah gaji kepada pekerja sebelum kering keringatnya, dan
beritahukan ketentuan gajinya, terhadap apa yang dikerjakan. ( HR.
Baihaqi )22
Sebelum
seseorang
bekerja,
hendaknya
terlebih
dahulu
21
Shaleh, Mausu ah al-Hadists asy-Syarif Kutubus Sittah Ibnu Majah Kitab ar-Ruhun, Bab 4, hal: 2623
As-Sayyid Ahmad Al-Hasyimiy, Tarjamah Mukhtarul Ahaadits, Bandung, PT. Maarif, 1996, hal: 552
23
Chairuman Pasaribu, Suhrawardi K. Lubis, Hukum Perjanjian Dalam Islam, Jakarta, Sinar Grafika, 2004, hal:
155
22
43
yang
benar
atau
sengaja
menunaikannya
dengan
tidak
44
Artinya:
Dan janganlah kamu merugikan manusia akan hak-haknya dan janganlah
kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan. (QS.Asy-Syuara:
183)24
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian terdahulu dari beberapa karya tulis yang memuat
tentang berbagai analisis sistem pengendalian intern terhadap sistem
penggajian diantaranya adalah :
1. Berdasarkan penelitian Mujiatun (2000) yang mengambil judul tentang
Sistem Penggajian Karyawan pada PT. Djitoe ITC menyatakan
bahwasannya sistem penggajian di perusahaan tersebut sudah dapat
dikatakan baik ditinjau dari prosedur dan pengendalian internnya.
Namun terdapat kelemahan pada penggunaan dokumen pendukung
24
45
Penggajian
dan
Pengupahan
Karyawan
pada
PT.
dan
Industry
dalam
sistem
akuntansi
penggajian
dan
46
dari
hasil
penelitiannya
tersebut
menjelaskan
bahwa
sistem
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Metode Penelitian
Berdasarkan sifatnya penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian
studi lapangan karena penelitian ini hanya mengumpulkan data, mencari
fakta, kemudian menjelaskan dan menganalisis data yaitu dengan cara
pengumpulan
dan
penyusunan
data,
selanjutnya
dianalisis
dan
47
48
terkait
dalam
perusahaan.
Metode
ini
digunakan
untuk
49
c. Teknik kepustakaan
Pengumpulan data dengan membaca buku, mencari literatur dan
laporan-laporan yang berhubungan dengan penelitian.
d. Teknik Kuisioner
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden dalam hal ini
pelaksana
penggajian
supaya
responden
menjawab
tentang
50
dari responden melalui wawancara sehingga data yang diperoleh akan sesuai
dengan pokok penelitian.
Penilaian terhadap kondisi sistem pengendalian intern dalam sistem
penggajian dilakukan dengan metode kuisioner. Metode ini dilakukan dengan
membuat pertanyaan dengan menambah kata tanya apakah pada tiap
elemen sistem pengendalian intern dalam sistem penggajian. Sehingga
kemungkinan jawaban yang diperoleh adalah Ya dan Tidak. Jawaban
Ya berarti sistem pengendalian intern adalah baik, jawaban Tidak berarti
sebaliknya.
Berdasarkan pertanyaan yang mendapat jawaban Ya selanjutnya
dicari skornya dengan perhitungan sebagai berikut:
Nilai Relatif =
x 100 %
=?%
Selanjutnya, nilai relatif hasil dari perhitungan yang diperoleh melalui
skoring, dideskripsikan dengan berdasarkan kriteria penilaian sebagai
berikut:25
Skor
0%
- 39,99 %
40,00 % - 59,99%
60,00 % - 79,99%
80,00 % - 89,99%
dikategorikan memadai
90,00 % - 100%
25
Jaka Mujihana, Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Dalam Penjualan Kredit Barang jadi, Skripsi,
Yogyakarta, FPIPS UNY, 1998, hal. 39.
51
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
39
52
53
54
berupa
distributor
kaset
dilimpahkan
ke
BMT
Al
Ikhlas
untuk
dikembangkan.
Tahun demi tahun terus berjalan dan BMT Al Ikhlas telah
mengalami perkembangan yang cukup pesat. Sampai sekarang BMT Al
Ikhlas masih terus beroperasi melayani para nasabahnya dan telah
mengalami peningkatan aset yang cukup menggembirakan.
Gambar 6
Perkembangan Usaha BMT Al Ikhlas
R u p ia h
6.000.000.000
5.000.000.000
4.000.000.000
3.000.000.000
2.000.000.000
1.000.000.000
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
Tahun
Asset
Outstanding
Jun-06
55
Gambar 7
Perkembangan Laba BMT Al Ikhlas
R u p ia h
60.000.000
40.000.000
20.000.000
(20.000.000)
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005 Jun-06
(40.000.000)
(60.000.000)
(80.000.000)
Tahun
Keuntungan bersih
56
d. Kantor Godean
Jl. Godean Km 7 Sidokarto Godean , Sleman Telp. 0274- 797-139
2. Susunan Kepengurusan BMT Al Ikhlas Yogyakarta
a. Dewan Pendiri
Saat didirikan, BMT Al Ikhlas terdiri dari 4 orang pengurus yaitu;
1)
2)
3)
4)
b. Susunan Kepengurusan
BMT Al Ikhlas berdasar hukum koperasi, jadi seluruh operasionalnya
merujuk kepada undang-undang koperasi. Berdasarkan hasil Rapat
Anggota Tahunan Koperasi BMT AL Ikhlas pada tanggal Januari 2006,
ditetapkan Pengurus Koperasi BMT Al Ikhlas masa kerja 2006 2011
adalah sebagai berikut:
Dewan Pengawas
1)
2)
Dr. Muhammad. M. Ag
3)
Pengurus
1) Ketua
2) Sekretaris
: Edi Susilo, SE
3) Bendahara
57
sistem
lembaga
keuangan
syariah
secara
sistematis
dan
berkesinambungan
melakukan
58
59
41 orang
2) Unit-unit afiliasi
26 orang
: 72 %
2) Diploma
: 20 %
c. Jam kerja karyawan BMT Al Ikhlas adalah dari hari Senin sampai
dengan Jumat, dan setiap hari mempunyai jam kerja mulai jam 07.30
sampai dengan jam 15.00
5. Produk BMT Al Ikhlas
a. Simpanan Berjangka Deposito Muamalah Mizan
Adalah
simpanan
yang
penyetorannya
dilakukan
sekali
dan
60
mutlaqah.
Fasilitas
yang
diperoleh
yaitu
setoran
Rp.
100.000,-
Bebas
biaya
administrasi,
terdaftar
di
61
semua
karyawan
terdaftar
dalam
keanggotaan
yang
menyebarkan
produk-produknya,
BMT
juga
62
nuansa
pendidikan
dan
bisnis
yang
relatif
dinamis
63
yang
membolos
tersebut
ditambahkan dengan
64
65
maupun
kantor
diselenggarakan dengan
pusat.
Pencatatan
menggunakan sistem
waktu
hadir
software
yang
66
67
68
g) Menyerahkan hasil rekap struktur gaji karyawan ke masingmasing manajer kantor cabang
4) Prosedur pembayaran gaji
Prosedur ini dilakukan oleh bagian keuangan dan teller dengan uraian
kegiatannya sebagai berikut :
a) Menerima hasil rekap struktur gaji karyawan dari manajer
b) Bagian keuangan mengeluarkan gaji karyawan
c) Entry gaji ke rekening masing-masing karyawan
d) Strook gaji diserahkan ke karyawan sebagai bukti bahwa gaji telah
masuk ke rekening tabungan masing-masing karyawan
69
Gambar 8
Prosedur Penggajian Karyawan di BMT Al Ikhlas Yogyakarta
PRESENSI KANTOR
CABANG DAN PUSAT
ADMINISTRASI PERSONALIA
KANTOR PUSAT
BAGIAN PENGGAJIAN
( MANAJER SDM ) KANTOR PUSAT
TELLER KANTOR
CABANG
KARYAWAN
70
yang
telah
memisahkan
tanggungjawab
serta
71
72
2) Pembuatan
daftar
perhitungannya
gaji
oleh
diverifikasi
fungsi
kebenaran
akuntansi
dan
sebelum
ketelitian
dilakukan
pembayaran
3) Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar
gaji yang dipegang oleh manajer SDM pusat
dilakukan
dengan
menggunakan
sistem
software.
dari
73
74
75
76
dengan
sistem
informasi
akuntansi
yang
memadai.
77
x 100 %
12
x 100 %
15
= 80 %
Hasil perhitungan melalui skoring menunjukkan bahwa nilai relatif
penerapan sistem pengendalian intern penggajian karyawan di BMT Al
Ikhlas Yogyakarta sebesar 80 %. Selanjutnya nilai relatif tersebut
didiskripsikan berdasar kriteria penilaian :
Skor
0%
- 39,99 %
40,00 % - 59,99%
60,00 % - 79,99%
80,00 % - 89,99%
dikategorikan memadai
90,00 % - 100%
78
pencatatan
yang
baik,
dan
praktik
yang
sehat
dalam
79
prosedur
Mulai
Mengawasi
presensi
Presensi dengan
Sistem software
Membut daftar
presensi
Daftar presensi
karyawan
80
Gambar 10
Prosedur Administrasi Personalia
Bagian Administrasi Personalia
Daftar presensi
karuyawan
Membuat
rekap
Daftar
pesensi
Rekap daftar
presensi
81
Gambar 11
Prosedur Penggajian
Bagian Penggajian ( Manajer SDM )
2
rekap daftar
presensi
karyawan
Mencatat
Biaya
gaji
Membuat
daftar
gaji
Membuat
rekap daftar
gaji untuk
kantor cabang
RDG
Daftar gaji
Mencatat
penghasilan
karyawan
Strook gaji
karyawan
Membuat
bukti kas
keluar
BKK
82
Gambar 12
Prosedur Pembayaran Gaji
Bagian Keuangan dan Teller
Mengeluark
an gaji
karyawan
Entry gaji ke
rekening
karyawan
Strook gaji
diserahkan ke
karyawan
selesai
83
manajer SDM )
c) Prosedur penggajian ( manajer SDM )
Prosedur ini dilakukan oleh manajer SDM pusat dengan uraian
kegiatannya sebagai berikut :
1) Manajer SDM menerima rekap daftar presensi karyawan dari
bagian administrasi personalia
84
level
karyawan
3) Membuat rekap daftar gaji untuk masing-masing kantor cabang
dan kantor pusat
4) Mencatat penghasilan karyawan ke dalam struktur gaji karyawan
5)
85
86
pencatatan
dilakukan
oleh
bagian-bagian
yang
bukti
kas
keluar.
Bagian
administrasi
personalia
gaji
karyawan.
karyawan
adalah
Catatan
yang
digunakan
daftar
presensi
dalam
karyawan,
SK
87
88
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap sistem
pengendalian intern penggajian karyawan pada BMT Al Ikhlas Yogyakarta
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. BMT Al Ikhlas Yogyakarta telah memisahkan tugas dan tanggungjawab
fungsional pada masing-masing bagian yang berhubungan dengan
penggajian karyawan. Jaringan prosedur sistem penggajian karyawan
BMT Al Ikhlas Yogyakarta terdiri dari prosedur pencatatan presensi,
prosedur administrasi personalia, prosedur penggajian dan prosedur
pembayaran gaji. Manajemen pusat BMT Al Ikhlas menghandle langsung
fungsi-fungsi personalia. Prosedur sistem penggajian yang ada di BMT Al
Ikhlas Yogyakarta sederhana. Meski jaringan prosedurnya sederhana
prosedur tersebut dikatakan baik karena mudah dipahami dan dapat
memperlancar proses penggajian karyawan.
2. Hasil analisis terhadap jawaban kuisioner pengendalian intern untuk
menilai penerapan sistem pengendalian intern penggajian karyawan pada
BMT Al Ikhlas Yogyakarta menunjukkan bahwa pengendalian internnya
baik dan dikategorikan memadai. Sudah ada pemisahan tugas dan
tanggungjawab dalam struktur organisasinya, sistem otorisasi dan
prosedur pencatatan yang baik, serta praktik yang sehat dalam
melaksanakan fungsi tiap unit organisasi.
76
89
B. Keterbatasan Penelitian
1. Perolehan data yang diinginkan peneliti belum maksimal, hal tersebut
berkaitan
dengan
kebijakan
perusahaan,
pertimbangan
rahasia
C. Saran-saran
1. Penggunaan sistem software dalam pencatatan presensi karyawan di
BMT Al Ikhlas Yogyakarta sudah baik, untuk kinerja ke depannya
diharapkan dapat meminimalkan pencatatan dokumen secara manual
agar kinerja menjadi lebih cepat.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan agar menambah deskripsi teorinya,
memilih bahasan dan cakupan penggajian karyawan yang lebih luas
sehingga benar-benar memahami sistem pengendalian intern penggajian
dan agar tidak memakai kuisioner pengendalian intern saja, namun lebih
baik menggunakan metode attribute sampling untuk menilai pengendalian
intern perusahaan agar objektivitas hasil evaluasi terhadap objek yang
diperiksa lebih terjamin, dan mendapatkan hasil yang lebih valid.
90
DAFTAR PUSTAKA
91