Anda di halaman 1dari 34

SIX SIGMA

LATAR BELAKANG SIX SIGMA

2/46

HISTORY OF
QUALITY INNOVATIONS
Total
Quality
Control

1960

Statistical
Process
Control

1970

MIKEL J HARRY,
PROMOTOR
SIX SIGMA
QUALITY

Six Sigma
Approach

1980

Total
Quality
Management

1990

2000

Business
Excellence
Framework

3/46

LATAR BELAKANG SIX SIGMA


1978 Karena rugi, Motorolla menjual unit usaha TV ke Matsushita.
Kerugian ini karena masalah mutu
1980 Ditunjuk Corporate Quality Officer
1981 Motorola Training Center dibentuk
(target untuk 5 thn: 10 x peningkatan mutu, atau dikenal TEN-EX)
1985 Mulai menerapkan ukuran mutu : defect per unit (DPU)
1986 Mendalami konsep quality dari berbagai pakar mutu dan masukan
pelanggan
1987

Mulai menerapkan SixSigma Quality Program dipimpin oleh George


Fisher): (target untuk 4 thn: 100 x peningkatan mutu, sales per karyawan:
$69k, tingkat mutu mencapai 4

4/46

LATAR BELAKANG SIX SIGMA


1988 Motorola corp. memenangkan Malcolm Baldrige Award
1990 Six Sigma Research Institute (SSRI) didirikan di Schaumburg, IL
1992

Infrastruktur Black Belt dikembangkan oleh SSRI, dan


diterapkan di Motorola , Kodak, ABB, TI, IBM, Digital

93-95 Motorola merekrut 40.000 kary. Revenue growth 27%;


level quality : 5.2 sales per kary : $ 110k.
1994

Market share Motorola untuk wireless phone : 60%.


Six Sigma Academy dibentuk

1998 Market share Motorola untuk wireless phone : 34%.

Revenue growth 5%; ROI: 1% (54% dari rata-rata 3 thn terakhir)


Sumber : The Motorola Story
Oleh: Bill Smith, VP Motorola LMPS
5/46

APA ARTI SIX SIGMA ?

6/46

MANY FACET OF SIX SIGMA


A METRIC

Six Sigma Quality adalah tingkat mutu dimana hanya 3.4 defect
dihasilkan dari 1.000.000 peluang terjadinya defect (3.4 defect per
million opportunities/DPMO)

3.4 defect
Million Opportunities

7/46

DEFE
CT = kegagalan = cacat
DEFECT = Nonconformity = kesalahan

Produk/Service disebut memiliki DEFECT jika terdapat sekurangkurangnya satu spesifikasi yang tak dipenuhi .

Defect bisa bersifat minor maupun major

Contoh :
Produk/Service
Nasi goreng
Laporan keuangan
Pengiriman barang
Penjualan
Rekrutmen
Mengecat

Jenis Defect
Rasa tidak enak, penyajian tidak menarik
Terlambat, analisa tidak akurat
Salah barang, salah jumlah, terlambat, rusak
Tidak mencapai target
Salah orang, lama
Tergores, mengelupas, tidak rata
8/46

CONTOH : DEFECT & SIGMA VALU

QC memeriksa 100 sepidol dari setiap karton berisi 1000 sepidol.


Misal setiap sepidol memiliki 5 peluang defect : tergores, tinta
kering, defect printing packaging, diameter tak sesuai, penutup
tidak rapat. Maka peluang defect dalam 100 sepidol adalah = 100
x 5 = 500 peluang defect

Jika dalam 100 sepidol ditemukan defect sbb:

DPMO =

20 Defect x 1.000.000 = 40.000


(100X5)
= 3.25
(Lihat Tabel Konversi )

9/46

MANY FACET OF SIX SIGMA


A SYMBOL

Sigma (s) adalah suatu huruf dalam alfabet Yunani yang digunakan
dalam ilmu statistik untuk menggambarkan STANDAR DEVIASI
(distribusi atau penyebaran terhadap nilai rata- rata)

10/46

APLIKASI DAN MANFAAT SIX SIGMA

11/46

ANFAAT PENERAPAN SIX SIGMA QUALI


Bagi Perusahaan :
1.

Mempertahankan kelangsungan usaha

Meningkatkan Market share

Customer Retention

Meningkatkan Profit dan Investor Relations

Meningkatkan hubungan dengan Supplier

2.

Adanya kejelasan performance yang harus dicapai oleh setiap anggota


organisasi

3.

Mempercepat kegiatan improvement:

Process Improvement: Defect reduction, Cycle time reduction,


metodologi desain proses

Meningkatkan Produktifitas

Product/service Improvement

Cost Reduction
12/46

ANFAAT PENERAPAN SIX SIGMA QUALI


Bagi Perusahaan :
4.

Mendorong budaya belajar di dalam organisasi

Meningkatkan skill karyawan dalam memperbaiki proses

5.

Mendorong dilakukannya perubahan yang bersifat strategis

Culture Change

Bagi Pelanggan:
Meningkatkan value to customer

Produk / service yang bermutu tinggi

Biaya yang murah harga murah

13/46

MENGAPA PERUSAHAAN
PERLU SIX SIGMA ?

14/46

SIX SIGMA
INFRASTRUKTUR
Menetapkan visi, arahan,
mengintegrasikan perbaikan,
monitor hasil
Memimpin perubahan
Executive
Project owner
Implements solutions
Black Belt manager

Project Team
Members
All employees

Part-time
Project-specific

Memahami visi
Green Belts
Menerapkan konsep
ke dalam pekerjaannya
Part-Time
Membantu Black
Master Black
Belts
Black Belts

Champions

Belts

Full Time
men-train & coach Black
Belts & Green Belts
Memberi saran Champions

Full Time
memfasilitasi problem solving
men-train dan coach
Project Team
15/46

Aplikasi SIX SIGMA Dalam


perusahaan
Industri Manufaktur :

Identifikasi nilai produk manufaktur yang akan di tawarkan berdasarkan


perspektif pelanggan

Transpormasikan nilai-nilai persyaratan yang telah disepakati bersama

Melakukan pemetaan produk individual

Menentukan key performance

Desain value stream process map untuk masa mendatang


Jasa

Spesifikasi nilai dari jasa (service value) yang diharapkan pelanggan


Melakukan Service Value Stream Mapping sepanjang moments of truth
Menghilangkan pemborosan yang tidak bernilai tambah
Mengorganisasikan agar material, informasi, dan aktivitas-aktivitas dapat
berjalan lancar, efektif dan efisien

16/46

Perbedaaan Six Sigma pada


Industri Manufaktur dan Jasa

Pada industri manufaktur, pada umumnya ukuran yang dilihat


adalah dari jumlah produk yang cacat sedangkan dalam industri
jasa, proses yang diukur adalah people process karena memang
itu adalah yang menjadi komponen utama dari industri jasa.
Intinya, defect dalam industri jasa adalah masalah yang
menyebabkan penurunan dalam hal kualitas atau mengakibatkan
pelanggan tidak puas.
Misalnya, dalam industri perbankan: lamanya durasi untuk
membuka rekening, atau lamanya suatu pinjaman cair, lamanya
pemrosesan statement, dan sebagainya.

17/46

Pemerintahan

Six Sigma dapat membantu pemerintah dalam menjalankan


berbagai pelayanannya terhadap publik, penegakan hukum,
serta membantu berbagai departemen dalam bidang keuangan,
SDM, memperbaiki proses dan melakukan penghematan.
Selain itu, Six Sigma juga bakal menciptakan culture efisien dan
tanggung jawab kepada karyawan pemerintahan.
Untuk menerapkan Six Sigma dalam pemerintahan diperlukan:
1.
Komitmen Pemimpin
2.
Selaras dengan Strategi dan Visi
3.
Fokus pada Penduduk
4.
Infrastruktur formal Six Sigma
5.
Training
6.
Kinerja dan remunerasi
18/46

HAMBATAN, FOKUS DAN FAKTOR


SUKSES SIX SIGMA

19/46

HAMBATAN SIX SIGMA

Six sigma kurang cocok digunakan untuk berinovasi.


Six sigma mengutamakan tentang proses dan biaya,
sedangkan inovasi merupakan sesuatu yang baru dan
membutuhkan banyak biaya.
Six sigma hanya akan menganalisa data-data yang bersifat
kuantitatif, sedangkan data yang bersifat kualitatif harus diubah
menjadi data kuantitatif.

20/46

FOKUS SIX SIGMA

Ciptakan tujuan yang merupakan breakthrough


Maksudnya adalah menciptakan visi dan tujuan yang challenging
bagi organisasi, sehingga tidak hanya menghadirkan perubahan
yang kecil melainkan signifikan.

Identifikasi inisiatif dan target proses


Setelah kita punya tujuan-tujuan bisnis yang lebih spesifik,
selanjutnya adalah membuat daftar inisiatif six sigma dan proses
apa saja yang perlu dilakukan, tentunya yang selaras dengan
tujuan-tujuan tersebut.

21/46

Lanjutan

FOKUS SIX SIGMA

Mengalokasikan sumber daya


o Selain daftar inisiatif ini diperbaiki, maka tim merancang
skenario yang bermacam-macam untuk mengimplementasikan
inisiatif tersebut, selagi juga memperhatikan kebutuhan
pelanggan dan kestabilan proses.
o Alokasikan sumber daya dengan baik, sehingga terjadi
keseimbangan antara time dan effort yang diberikan, dengan
value yang dihasilkan.

Ditinjau dari segi Sistem pengoperasian


Six sigma membutuhkan Top down drive atau dorongan dan
dukungan penuh dari manajemen untuk menggerakan dan
memotivasi subordinate-subordinat yang ada dibawahnya.
Six sigma membutuhkan partisipasi [harus] dari karyawannya
khususnya untuk selalu
customer oriented (berorientasi ke
pelanggan).
22/46

Lanjutan 1

FOKUS SIX SIGMA

Ditinjau dari segi Sistem pengoperasian Lanjutan


Six sigma sebagai standar umum perusahaan, misalnya
mensosialisasikan istilah (terminology) CTQ, Sigma, Cp, Z-level
atau istilah statistik lainnya kepada para Operator (karyawan)
Mencantumkan keterangan sigma level untuk setiap proses
produksi dalam sebuah papan informasi yang besar dan
mudah dilihat oleh siapa saja, dll.

23/46

FAKTOR SUKSES SIX SIGMA

Ditinjau dari segi Metodologi


a. Berasal dari voice of customer.
b. Seluruh karyawan memerlukan training.
c. Membutuhkan case study project,
resource
information

24/46

MANY FACET OF SIX SIGMA


A METHOD

25/46

1.

DEFINE

: identifikasi permasalahan

yang akan dipecahkan

2.

MEASURE : mengidentifikasi parameter apa yang


harus diukur serta mereview pencapaiannya

3.

ANALYSE : mengidentifikasi keterkaitan antara


faktor-faktor atas permasalahan yang dihadapi

4.

IMPROVE : mengidentifikasi rencana perbaikan /


reprocess untuk menghasilkan produk/service yang
bebas cacat

5.

CONTROL : monitoring / pencegahan untuk


memastikan masalah yang sama tidak berulang
26/46

Process Power:
DMAICFive Step Process
1.

Define (Menentukan): Jelas mengidentifikasi masalah

Fokus pada proses yang menciptakan masalah bukan pada


hasilnya.
Tujuan:

Tentukan tujuan proyek dan ruang lingkup.


Tentukan siapa pelanggan, apa kebutuhan mereka adalah untuk
produk dan / atau jasa, dan apa harapan mereka.
Mendefinisikan proses untuk ditingkatkan dengan memetakan
aliran proses.
Tentukan batas-batas proyek - awal dan akhir dari proses.

Output:

Sebuah pernyataan yang jelas dari perbaikan yang dimaksud


dan bagaimana hal itu akan diukur.
Sebuah peta tinggi tingkat proses.
Daftar apa yang penting bagi pelanggan.
27/46

Process Power:
DMAICFive Step Process
2.

Measure: kemampuan terhadap proses, benchmark,

Fokus terhadap CTQ (critical to quality)


Tujuan:

Fokus upaya perbaikan dengan mengumpulkan informasi


tentang situasi saat ini.

Output:

Mengembangkan rencana pengumpulan data untuk


proses - data yang titik-titik masalah lokasi atau kejadian.
Sebuah pernyataan yang lebih fokus masalah.
Mengumpulkan data dari berbagai sumber untuk
menentukan jenis cacat dan metrik.
Bandingkan dengan hasil survei pelanggan untuk
menentukan kekurangan.

28/46

Process Power:
DMAICFive Step Process
3.

Analyze: Proses hasil, apa yang akan dibandingkan


dengan apa yang dilakukan pesaing

Tujuan:

Menganalisis data yang dikumpulkan dan peta proses


untuk menentukan akar penyebab cacat dan kesempatan
untuk perbaikan.
Mengidentifikasi kesenjangan antara kinerja saat ini dan
kinerja gawang.
Memprioritaskan kesempatan untuk memperbaiki.
Mengidentifikasi sumber-sumber variasi.

Output:

Sebuah teori yang telah diuji dan dikonfirmasi.

29/46

Process Power:
DMAICFive Step Process
4.

Improve (Meningkatkan): menerapkan


perubahan

Jadilah kreatif untuk menemukan cara baru untuk


melakukan hal-hal yang lebih baik, lebih efisien, atau
lebih cepat
Tujuan:

Mengembangkan, mencoba dan menerapkan solusi yang


membahas akar penyebab.

Output:

Identifikasi direncanakan, tindakan yang harus diuji


menghilangkan atau mengurangi dampak dari akar penyebab
diidentifikasi.
30/46

Process Power:
DMAICFive Step Process
5.

Control: Kunci keberhasilan dalam menerapkan langkah-langkah


untuk menjaga variabel dalam batas-batas operasi baru

Tujuan:

Mengontrol perbaikan untuk menjaga proses pada program baru.


Gunakan data untuk mengevaluasi baik solusi dan rencana.
Mencegah kembali menjadi "cara lama.
Mempertahankan keuntungan dengan standarisasi proses.
Garis besar langkah-langkah selanjutnya untuk perbaikan yang sedang
berlangsung.

Output:

Sebelum dan setelah analisis.


Pemantauan yang efektif dari sistem ini adalah di tempat.
Pengembangan, dokumentasi dan pelaksanaan rencana pemantauan.
Melembagakan perbaikan melalui modifikasi sistem dan struktur (staf,
pelatihan, insentif).
31/46

MANY FACET OF SIX SIGMA : A TOOL


A Sampling of the Black Belt Toolkit
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Analysis of-Covariance
Analysis of Variance
Binomial Distribution
Brainstorming Techniques
Cause and effect matrix
Check sheets
Chi-square distribution
Chi-square test for goodnessof-fit
Chi square test of
independence
Confidence intervals
Control cards
Correlation methods
Cross tabulation tables

14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.

Data collection sheets


Exponential distribution
F Distribution
F test
Failure mode and effect analysis
Fishbone diagrams
Force field diagram
Fractional factorial experiment
designs
Full factorial screening experiment
designs
Group Sreening Experiment
Designs
Histograms
Hypothesis construction

32/46

KESIMPULAN
SIX SIGMA QUALITY:

SIX SIGMA MERUPAKAN DATA-DRIVEN PROCESS


REENGINEERING METHODOLOGY YANG MENDORONG
PERUBAHAN PARADIGMA PERUSAHAAN DALAM:

BERPERILAKU,

MENANGANI PELANGGANNYA DAN

MENGHASILKAN PRODUK DAN JASANYA

DAPAT DITERAPKAN DI SERVICE & MANUFACTURING


INDUSTRY

DAPAT DITERAPKAN DI PERUSAHAAN BESAR & KECIL


33/46

Six Sigma tidak cocok untuk


perusahaan Anda, jika
1. Kinerja perusahaan cukup tinggi dan
perusahaan sudah memiliki program
improvement yang efektif
2. Perubahan yang tengah dilakukan
perusahaan dirasa membebani perusahaan
maupun karyawan
3. Tidak ada potensi perbaikan
34/46

Anda mungkin juga menyukai