Anda di halaman 1dari 3

2.

Apa
perbedaan
evaporasi
dengan
destilasi?
Dalam proses evaporasi, uap yang dihasilkan biasanya adalah komponen tunggal dan walaupun
uap tersebut masih berupa campuran, biasanya dalam proses evaporasi ini tidak ada usaha untuk
memisahkannya menjadi fraksi-fraksi. Dalam destilasi, uap yang dihasilkan masih memiliki
komponen yang lebih dari satu.

Biasanya, dalam proses evaporasi, zat cair pekat yang dihasilkan adalah produk dari proses
evaporasi dan uapnya dikondensasi untuk kemudian dibuang. Tetapi bisa pula sebaliknya, air
yang mengandung mineral seringkali di-evaporasi untuk mendapatkan air yang bebas zat padat
terlarut, misalnya untuk air umpan boiler, air proses atau untuk dikonsumsi manusia. Cara seperti
ini disebut destilasi air (water distillation), tetapi dari segi teknik proses ini adalah evaporasi.
3. Berikut ini adalah beberapa hal penting mengenai zat cair yang akan dievaporasi.
1.
Konsentrasi
Cairan encer yang diumpankan ke dalam evaporator mungkin cukup encer sehingga
sifat fisiknya sama dengan zat pelarutnya, misalnya air. Akan tetapi, semakin lama
konsentrasi cairan yang di-evaporasi akan meningkat sehingga memiliki sifat
tersendiri. Konsentrasi, densitas dan viskositasnya akan meningkat dan mungkin
dapat mencapai titik jenuh. Jika cairan jenuh dipanaskan terus menerus, maka akan
terjadi pembentukan kristal dan kristal-kristal ini akan menyumbat tabung
evaporator. Titik didih cairan akan jauh meningkat bila konsentrasi zat padat
didalamnya bertambah sehingga suhu didih larutan jenuh mungkin jauh lebih tinggi
dari
larutan
tidak
jenuh
pada
tekanan
yang
sama.
2.
Pembentukan
busa
(foaming)
Beberapa bahan tertentu, lebih-lebih zat organik, akan membusa ketika diuapkan.
Busa yang stabil akan ikut keluar evaporator bersama uap dan menyebabkan
banyaknya
bahan
yang
ikut
terbawa
dan
terbuang.
3.
Kepekaan
bahan
terhadap
suhu
Beberapa bahan, seperti bahan kimia farmasi dan makanan dapat rusak bila
dipanaskan walaupun dalam waktu yang singkat sehingga diperlukan teknik khusus
untuk
meng-evaporasi
bahan
tersebut
4.
Kerak
Beberapa larutan tertentu dapat menyebabkan pembentukan kerak pada
permukaan pemanasan. Hal ini menyebabkan terganggunya perpindahan panas ke
larutan. Jika kerak sudah terlalu tebal maka operasi evaporator yang kontinyu harus

dihentikan

dan

pembersihannya

dapat

memakan

biaya

5.
Bahan
konstruksi
Bahan konstruksi yang digunakan untuk evaporator harus memiliki daya hantar
yang tinggi terhadap panas dan tahan terhadap bahan yang akan di-evaporasi
sehingga tidak merusak konstruksi atau mengkontaminasi bahan yang sedang dievaporasi.
Selain itu, banyak pula karakteristik lain yang perlu diperhatikan, antara lain kalor
spesifik, kalor konsentrasi, titik didih, titik beku, sifat racun, bahaya ledak,
radioaktivitas dan persyratan operasi steril. Oleh karena adanya perbedaan
karakteristik zat cair, maka dikembangkanlah berbagai jenis rancang evaporator.
Jenis evaporator yang dipilih utamanya tergantung dari karakteristik zat cair yang
akan diproses
4. Proses evaporasi yang dilakukan adalah untuk menghilangkan atau mengurangi kadar air

yang bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi dari suatu bahan makanan cair. Salah satu tujuan
dari operasi ini adalah untuk mengurangi volume dari suatu produk sampai batas-batas tertentu
tanpa menyebabkan kehilangan zat-zat yang menggandung gizi. Pengurangan volume produk
akan mengakibatkan turunnnya biaya pengangkutan. Disamping itu juga akan meningkatkan
efesiensi penyimpanan dan dapat membantu pengawetan atas dasar berkrangnya jumlah air
bebas yang dapat digunakan oleh mikroorganisme untuk kehidupannya. Salah satu contoh untuk
pengawetan adalah susu kental manis.
Menaikkan konsentrasi dari fraksi padatan didalam produk bahan makanan cair adalah
dengan menguapkan air bebas yang ada di dalam produk. Proses penguapan ini dilakukan
dengan menaikkan temperatur produk sampai titik didih dan menjaganya untuk beberapa waktu
sampai konsentrasi yang diinginkan.
Ada 4 komponen dasar yang dibutuhkan untuk melakukan penguapan :
a.

Sebuah tabung penguapan

b. Alat pemindah panas


c.

Sebuah kondensor

d. Sebuah metode untuk menjaga tekanan pada vakum


Keempat komponen utama ini harus diperhatikan dalam merencanakan suatu evaporator.
Sistem tekanan vakumnya harus dapat mengalirkan gas yang tidak terkondensasi agar bisa
menjaga tekanan vakum yang diinginkan di dalam tabing penguapan.
5. Evaporator Efek Tunggal (single effect)

Yang dimaksud dengan single effect adalah bahwa produk hanya melalui satu buah ruang
penguapan dan panas diberikan oleh satu luas permukaan pindah panas.

Multi-effect Evaporator
Menggunakan uap pada tahap untuk dipakai pada tahap berikutnya. Semakin
banyak tahap maka semakin rendah konsumsi energinya. Biasanya maksimal terdiri
dari tujuh tahap, bila lebih seringkali ditemui biaya pembuatan melebihi penghematan
energi. Ada dua tipe aliran, aliran maju dimana larutan masuk dari tahap paling panas
ke yang lebih rendah, dan aliran mundur yang merupakan kebalikan dari aliran maju.
Cocok untuk menangani produk yang sensitive terhadap panas sepertienzum dan
protein.
6. PDF

Anda mungkin juga menyukai