OBAT RASIONAL
PENGGUNAAN OBAT
SukRASIONAL
menyangkut
Penggunaan obat dikatakan rasional
bila dapat dipertanggungjawabkan
secara medik (Medically Mappropriate)
termasuk menyangkut ketepatan jenis,
dosis dan cara pemberian obat.
Penggunaan obat dikatakan rasional
bila pasien menerima obat yang sesuai
dengan kebutuhan klinis untuk periode
waktu yang tepat dengan biaya yang
terendah bagi pasien dan masyarakat.
ISU STRATEGIS
KEBIJAKAN
PENGGUNAAN OBAT RASIONAL
Salah satu upaya untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu.
Menjamin keamanan, efektifitas serta
biaya yg terjangkau dari suatu
pengobatan yg diberikan kepada
masyarakat di fasilitas pelayanan
kesehatan maupun pd pengobatan
sendiri (self-medication).
dengan biaya
yang
terjangkau
*WHO : rational use of medicine
YANFAR
dosis yang
sesuai
dengan
kebutuhan
periode
waktu yang
adequate
YANMED
sesuai
dengan
kebutuhan
klinisnya
Menurut WHO.......
POR
=
PERAN PRESCRIBER
+
PERAN DISPENSER
+
PENUNJANG
INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
Puskesmas
Perawatan yg
melaksanakan
pelayanan
kefarmasian sesuai
40%
standar
Penggunaan Obat
Rasional di sarana
pelayanan
kesehatan dasar
pemerintah
IFRS
Pemerintah yg
melaksanakan
pelayanan
kefarmasian sesuai
standar
50%
62%
INDIKATOR
POR
NASIONAL
INDIKATOR
PERESEPAN
% AB ISPA
Non
Pneumonia
% AB DIARE
Non Spesifik
Batas Toleransi
% INJEKSI
Pada Myalgia
Batas Toleransi
RERATA
Jumlah Item
Obat/ Resep
Batas Toleransi
20%
Batas Toleransi
8%
1%
2,6 Item
Mempermudah
Mencegah
akses masyarakat
dampak
untuk memperoleh
obat terjangkau penggunaan obat
yang tidak tepat
Meningkatkan
kepercayaan
masyarakat
terhadap mutu
pelayanan
kesehatan
MANAJERIAL
EDUKASI
FINANSIAL
Strategi Peningkatan
POR
Upaya
Lanjutan-1
Upaya
3. Pemberdayaan Masyarakat
Lanjutan-2
Untuk meningkatkan penggunaan obat secara
rasional pada masyarakat (khususnya swamedikasi)
menggunakan metode Cara Belajar Insan Aktif
(CBIA)*. Metode ini telah dilaksanakan oleh
Kemenkes sejak tahun 2008 di 26 daerah
(Prop/Kab/Kota).
2323
Upaya
Lanjutan-3
4. Regulasi
Untuk menjamin mutu obat dan
penggunaan obat secara rasional
Pemerintah telah menerbitkan berbagai
regulasi dan kebijakan di bidang
produksi, distribusi dan penggunaan
obat, antara lain:
Formularium Nasional (Fornas),
Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN),
Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik
Penerapan Penggunaan AB
secara Bijak
a. Meningkatkan pemahaman nakes thd penggunaan AB
secara bijak.
b. Meningkatkan ketersediaan dan mutu fasilitas
penunjang ; penguatan laboratorium.
c. Menjamin ketersediaan nakes yg kompeten di bidang
infeksi.
d. Mengembangkan sistem penanganan penyakit infeksi
secara Tim (team work).
e. Membentuk tim pengendali dan pemantau
penggunaan AB secara bijak yg bersifat multi disiplin.
f. Memantau penggunaan AB secara intensif dan
berkesinambungan.
g. Menetapkan kebijakan dan pedoman penggunaan AB
secara lebih rinci di tingkat Nasional, Fasyankes dan
26
Masyarakat.
PENUTUP
Salah satu upaya peningkatan program kefarmasian dan alat
kesehatan untuk masyarakat adalah melalui STRATEGI
PENINGKATAN PELAYANAN KEFARMASIAN yang dituangkan
dalam langkah strategis program.
Pelayanan kefarmasian yang berkualitas untuk meningkatkan
Penggunaan Obat Rasional harus didukung tenaga pelaksana
(SDM) yang memadai secara kuantitas maupun kualitas
(kompetensi)
Penggunaan Obat secara Rasional dan peningkatan pelayanan
kefarmasian dapat dicapai melalui kerjasama dan dukungan dari
semua pihak yang terkait di lingkungan internal maupun
eksternal Kemenkes
Pentingnya komitmen dari pemerintah propinsi dan kab/kota
untuk menindaklanjuti program peningkatan POR untuk
mencapai Visi Kemenkes dan MDGs
TERIMA
KASIH ...