Anda di halaman 1dari 3

Informasi-informasi yang diperlukan agar keempat fungsi administrasi pertanahan

dapat berjalan adalah sebagai berikut :


1. Informasi legal atau kerangka hukum mengenai :
a. Status hukum tanah dan properti
Hukum adalah seperangkat aturan yang kompleks yang memaksa setiap
masyarakat untuk mematuhinya sehingga tercipta ketertiban dan perilaku damai
anggotanya. Informasi status hukum dan properti sangat penting dalam menentukan
kepemilikan sesuatu oleh seseorang, dalam hal ini kepemilikan tanah dan properti.
b. Kepemilikan tanah
Terdapat dua jenis kepemilikan, yaitu freehold dan leasehold (United Nation,
1996). Freehold berarti berarti bahwa pemilik dapat melakukan apa yang dia suka
dengan tanah miliknya, misalnya dengan cara pembuangan, tunduk pada pembatasan
dan berbagai peraturan perencanaan yang dikenakan oleh undang-undang yang
berkaitan dengan penggunaan lahan. Freehold tidak mutlak karena negara memiliki
hak untuk memperoleh tanah untuk kepentingan umum, misalnya untuk membangun
rumah baru atau jalan raya. Leasehold adalah kepemilikan tanah atau properti dalam
jangka waktu tertentu, apabila masa berlaku telah berakhir maka kepemilikan akan
kembali kepada pemilih freehold.
c. Pendaftaran hak atas tanah
Terdapat tiga buah sistem untuk merekam hak atas tanah menurut United
Nation (1996) yaitu (a) private conveyancing; (b) the registration of deeds: dan (c)
the registration of title. Pada private conveyancing, dokumen-dokumen yang telah
disetujui mengenai perpindahan kepemilikan diserahkan oleh penjual ke pembeli dengan
arahan dari pengacara documents agreeing to the transfer of ownership are passed. Hal ini
umumnya dianggap tidak efisien dan berpotensi berbahaya karena dapat dijadikan objek
penipuan karena tidak ada bukti yang pasti yang menyatakan bahwa vendor adalah
pemilik yang sebenarnya. Di bawah sistem registration of deeds, salinan dari dokumen
perpindahan kepemilikan disimpan di dalam registri kepemilikan. Entri dalam registri
dapat memberikan bukti hak vendor untuk menjual. Di negara-negara dimana ada sistem
nasional untuk deeds registration, pendaftaran adalah dibawah kontrol negara. Salinan
semua perjanjian yang mempengaruhi kepemilikan dan penguasaan tanah harus terdaftar
di kantor registri dan satu salinan dari semua dokumen disimpan oleh kantor registri.
Setiap dokumen akan biasanya telah diperiksa oleh notaris atau pengacara resmi dan
validitasnya dipastikan.
Sebuah alternatif untuk pendaftaran dokumen adalah pendaftaran the registration

of title.. Dalam sistem ini setiap bidang tanah diidentifikasi pada peta dan hak-hak yang

terkait dengan itu dicatat di register. Selain itu, nama pemilik dicatat. Ketika seluruh
subjek pada tanah dilakukan pengalihan kepemilikan, hanya nama pemilik perlu diubah.
Ketika hanya bagian tertentu dari tanah ditransfer, dokumen baru harus dikeluarkan.
d. Batas
Secara hukum, batas adalah permukaan dimana kepemilikan properti oleh

pemilik satu berakhir dan kepemilikan oleh pemilik berikutnya dimulai (United
Nation, 1996). Informasi mengenai batas menjadi informasi yang penting dalam
mendukung fungsi administrasi pertanahan terutama masalah kepemilikan. Apabila
terdapat informasi batas yang jelas, maka tindakan yang dapat dilakukan terhadap
tanah dan properti menjadi jelas.
e. Informasi persil
Untuk dapat menentukan status dan hak atas tanah serta bagaimana
penggunaannya, perlu dilakukan survei kadastral untuk mengetahui karakteristik dan
ukuran dari tanah atau properti.
Register tanah memiliki dua komponen utama: deskripsi tekstual masingmasing properti; dan representasi grafis atau peta sering mengandung informasi
dimensi.
Informasi-informasi di atas merupakan informasi yang valid dan layak digunakan apabila
terdapat standar dan kerangka hukum dalam akuisisi, pengelolaan dan penggunaannya.
Informasi-informasi di atas mendukung fungsi Land Tenure dalam administrasi
pertanahan.
2. Informasi finansial terkait pertanahan seperti informasi-informasi di bawah ini :
a. Nilai tanah
Semua tanah dan pekerjaan konstruksi dapat dianggap memiliki nilai. Nilai
tanah tergantung pada tujuan. Estimasi harga nilai atau pasar properti lebih
merupakan seni daripada sains dan tergantung pada banyak faktor eksternal serta sifat
fisik tanah atau properti.
b. Pajak untuk tanah dan properti
Persyaratan utama untuk kadaster fiskal yang efisien dan efektif adalah
seperangkat saat peta properti yang menyediakan indeks untuk mengkompilasi dan
memelihara informasi penilaian. Peta properti yang diperlukan untuk memastikan
bahwa semua bidang diidentifikasi dan bahwa tidak ada bidang yang dikenakan pajak
lebih dari sekali.
c. Pasar tanah
Kegiatan administrasi pertanahan seperti perencanaan, masalah bangunan dan
izin konstruksi, dan pendaftaran tanah adalah fungsi layanan yang mempengaruhi
pasar tanah dan ekonomi secara keseluruhan.

Informasi-informasi di atas merupakan informasi yang mendukung fungsi Land Value.


Agar informasi tentang nilai tanah terpusat maka diperlukan badan pusat yang menilai
dan mengendalikan nilai tanah, apabila tidak ada maka nilai tanah akan dikendalikan oleh
harga pasar.
3. Informasi mengenai penggunaan dan pengembangan tanah seperti di bawah ini:
a. Rencana tata ruang dan wilayah
Dalam menunjang berjalannya fungsi administrasi pertanahan untuk Land Use
dan Land Development, suatu negara harus memiliki informasi mengenai rencana tata
ruang dan wilayah sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing.
b. Penggunaan lahan
Informasi mengenai penggunaan lahan sangat penting dalam menunjang
fungsi administrasi pertanahan. Informasi ini akan bermanfaat untuk melakukan
perencanaan untuk pembangunan. Pembangunan yang dilakukan akan tepat dan
menghasilkan hasil yang baik serta tidak merusak lingkungan.
c. Perencanaan pembangunan fisik
Perencanaan pembangunan fisik berkaitan dengan penggunaan lahan di masa depan.
Penggunaan lahan adalah interaksi antara hak atas tanah dan pengelolaan lahan. Ada
beberapa persyaratan dalam perencanaan pengembangan lahan (United Nation, 1996).
a) Mendefinisikan kegunaan lahan saat ini.
b) Identifikasi perubahan yang sedang berlangsung dan tingkat perubahannya.
c) Menghubungkan data penggunaan lahan dengan data fisik lain dan data sosial.
d) Menyediakan analisis wilayah secara kuantitatif menggunakan pengukuran
statistik.
e) Menyiapkan model dari perubahan yang terjadi.
f) Mempublikasikan hasil survei kepada publik.
d. Pengawasan lingkungan
Informasi mengenai keadaan lingkungan sangat diperlukan dalam menunjang
fungsi administrasi pertanahan dalam hal Land Use dan Land Development. Informasi
mengenai keadaan lingkungan akan memberikan kriteria dalam pengambilan
keputusan yang baik dalam penggunaan dan pengembangan tanah.

Anda mungkin juga menyukai