Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sirkulasi limfatik merupakan suatu jalur tambahan tempat cairan dapat
mengalir dari ruang interstisial ke dalam darah. Hal yang terpenting, sirkulasi
limfatik dapat mengangkut protein dan zat-zat berpartikel besar keluar dari
ruang jaringan, yang tidak dapat dipindahkan dengan proses absorpsi
langsung ke dalam kapiler darah. Pengembalian protein ke dalam darah dari
ruang interstisial ini merupakan fungsi yang penting dan tanpa adanya fungsi
tersebut, kita akan meninggal dalam waktu 24 jam.
Pembentukan cairan limfe berasal dari cairan interstisial yang mengalir
ke dalam sistem limfatik. Cairan limfe yang pertama kali mengalir dari setiap
jaringan mempunyai komposisi yang hampir sama dengan cairan interstisial.
Sistem limfatik juga merupakan salah satu jalan utama untuk obsorpsi zat
makanan dari saluran cerna terutama absorpsi lemak. Setelah menyantap
makanan berlemak cairan limfe dalam duktus torasikus kadang-kadang
mengandung 1-2 % lemak.
Lingkungan di sekitar manusia mengandung berbagai jenis unsur
patogen (misalnya, bakteri, virus, fungi, protozoa, dan parasit) yang dapat
menyebabkan infeksi pad amanusia. Infeksi yang terjadi pada orang normal
umumnya singkat dan jarang meninggalkan kerusakan permanen. Hal ini
disebabkan tubuh manusia memiliki suatu ruang sistem yang disebut sistem
imun, yang melindungi tubuh.
Fungsi sirkulasi limfatik adalan transpor cairan untuk kembali ke dalam
darah dan berperan penting dalam pertahanan tubuh dan pertahanan terhadap
penyakit. Limfe merupakan cairan jaringan berlebih (cairan interstisial dari
darah) dibawa pembuluh limfe dan kembali ke aliran darah. Sistem ini
merupakan sistem satu jalur untuk menuju jantung, tidak ada pemompaan
dari pembuluh limfe dan pembuluh darah.

Sirkulasi Limfatik

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana mekanisme sirkulasi limfatik dan faktor-faktor yang berperan
dalam sirkulasi limfatik?
1.3 Tujuan
Mengetahui dan memahami mekanisme sirkulais limfatik dan faktorr-faktor
yang berperan dalam sirkulais limfatik.

Sirkulasi Limfatik

BAB II
PEMBAHASAN
Sirkulasi limfatik atau sirkulasi getah bening membawa cairan dan protein
yang hilang kembali ke darah. Cairan memasuki sistem ini dengan cara berdifusi
ke dalam kapiler limfa kecil yang terjalin di antara kapiler-kapiler sistem
kardiovaskuler. Apabila sudah berada dalam sistem limfatik, cairan itu disebut
limfa (lymph) atau getah bening, komposisinya kira-kira sama dengan komposisi
cairan interstisial.

Limfa berasal dari plasma darah yang keluar dari sistem kardiovaskular ke
dalam jaringan sekitarnya. Cairan ini kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa
melalui proses difusi ke dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam sistem
sirkulasi.
Sirkulasi limfatik mengalirkan isinya ke dalam sistem sirkulasi di dekat
persambungan vena cava dengan atrium kanan. Pembuluh limfa, seperti vena ,
mempunyai katup yang mencegah aliran balik cairan menuju kapiler. Kontraksi
ritmik (berirama) dinding pembuluh tersebut membantu mengalirkan cairan ke
dalam kapiler limfatik. Seperti vena, pembuluh limfa juga sangat bergantung pada
pergerakan otot rangka untuk memeras cairan ke arah jantung.

Sirkulasi Limfatik

2.1 Anatomi Pembuluh Limfe

Sirkulasi Limfatik

Sistem Limfatik terdiri dari anyaman pemburu limfe yang luas dan
berhubungan dengan kelompok kecil jaringan limfatik, yaitu kelenjar
limfatik. Sistem limfatik juga mencakup organ limfatik (misalnya spleen
[lien]). Cairan dan jaringan tubuh yang memasuki pembulu limfe, disebut
limfe (getah bening).
Sistem limfatik terdiri dari :

Plexus lymphaticus, yakbi anyaman pembulu limfe yang amat


kecil dan dikenal sebagai kapiler limfatik. Kapiler ini berawal di

ruangan interseluler jaringan tubuh terbanyak


Kelenjar limfe yang terdiri dari kelompok kecil jaringan limfatik

dan dilalui oleh limfe sewaktu melintas ke sistem pembulu balik


Kumplan jaringan limfoid dalam dinding saluran cerna

(misalnya tonsil), dalam spleen (lien) dan thymus


Limfosit yang beredar dan dibentuk dalam jaringan limfoid
(misalnya dalam kelenjar limfe dan spleen (lien)) dan dalam
jaringan myeloid sumsum tulang merah

Pembuluh limfe merupakan muara kapiler limfe, menyerupai vena kecil


dan mempunyai katup pada lumen yang mencegah cairan limfe kembali ke

Sirkulasi Limfatik

jaringan. Kontraksi otot yang berdekatan juga mencegah limfe keluar dari
pembuluh.
Di sepanjang pembuluh limfa terdapat organ yang disebut nodus
(simpul) limfa (lymph node) yang menyaring limfa. Nodus limfa merupakan
akumulasi padat dari sel-sel bebas di dalam jaringan Di dalam nodus limfa
terdapat jaringan ikat yang berbentuk seperti sarang lebah denagn ruangruang yang penuh dengan sel darah putih. Sel-sel darah putih tersebut
berfungsi untuk menyerang virus dan bakteri. Organ-organ limfa diantanya
kelenjar getah bening (limfonodus), tonsil, tymus, limpa ( spleen atau lien) ,
limfonodulus. Sistem limfe terdiri dari pembuluh limfe, nodus limfatik, organ
limfatik, nodul limfatik, sel limfatik.

Limfe nodes ini berperan untuk menyaring kelenjar getah bening


sebelum dapat dikembalikan ke sistem peredaran darah. Meskipun node dapat
menambah atau mengurangi ukuran sepanjang hidup, setiap node yang telah
rusak atau hancur, tidak beregenerasi. Pembuluh limfatik aferen membawa
unfiltered getah bening ke node. Produk-produk limbah sini, dan beberapa
cairan, yang disaring. Di bagian lain dari node, limfosit, yang khusus sel
darah putih, membunuh patogen yang mungkin ada. Hal ini menyebabkan
pembengkakan umumnya dikenal sebagai pembengkakan kelenjar bengkak.

Sirkulasi Limfatik

Tonsil merupakan kelompok sel limfatik dan matrix extra seluler yang
dibungkus oleh capsul jaringan pemyambung, tapi tidak lengkap.Terdiri atas
bagian tengah (germinal center) dan Crypti. Tonsil ditemukan dipharyngeal
yaitu :

tonsil pharyngeal (adenoid), dibagian posterior naso pharynx


tonsil palatina, posteo lateral cavum oral
tonsil lingualis, sepanjang 1/3 posterior lidah
Nodus limfaticus terdapat di sepanjang jalur pembuluh limfe berupa
benda oval atau bulat yang kecil. Ditemukan berkelompok yang menerima
limfe dari bagian tubuh. Fungsi utama nodus limfaticus untuk menyaring
antigen dari limfe dan menginisiasi respon imun. Timus terletak di
mediastinum anterior berupa 2 lobus.
Limfa terletak di Quadran atas kiri abdomen, di inferior diaphragma
yang memanjang dari iga 9 11, terletak dilateralis ginjal dan posterolateral
gaster. Fungsi limfa yaitu:

Menginisiasi respon imun bila ada antigen didalam darah


Reservoir eritrosit dan platelet
Memfagosit eritrosit dan platelet yang defectiv
Phagosit bacteri dan benda asing lainnya
Pembuluh limfe di bagi menjadi 3, yaitu:
1. Kapiler getah bening
Merupakan pembuluh Limfe yang terkecil, membentuk anyaman
yang luas & berakhir buntu. Berfungsi: menampung cairan Limfe yang
berasal dari masing-masing kapiler .
2. Pembuluh getah bening yg lebih besar
Kapiler-kapiler getah bening bergabung dengan pembuluh getah
bening yang lebih besar .Terdiri dari saluran yang dindingnya lebih tebal
memiliki katub.
Dalam perjalanan pembuluh getah bening yang besar, pembuluh
getah bening ini mencurahkan isinya ke dalam kelenjar getah bening
(Lymph Nodes).

Sirkulasi Limfatik

3. Pembuluh Limfe besar


Merupakan gabungan dari pembuluh limfe, membentuk 2 pembuluh
limfe utama:
a. Ductus Lymphaticus Dexter (Pembuluh Limfe Kanan)
yaitu menerima cairan limfe dari bagian kanan atas tubuh.
Pembuluh limfe ini mengangkut limfe yang berasal dari kepala, dada
sebelah kanan, dan lengan kanan. Pembuluh limfe kanan bermuara
pada pembuluh balik di bawah vena subclavia dextra (vena yang
melewati tulang selangka sebelah kanan).
b. Ductus Thoracicus (Pembuluh Limfe Dada)
Menerima cairan limfe dari bagian tubuh kiri & kanan saluran
pencernaan makanan. Pembuluh ini mengangkut limfe yang berasal
dari bagian tubuh lain dan bermuara ke pembuluh balik di bawah vena
subclavia sinestra (vena yang melewati tulang selangka kiri).
Pembuluh limfe dada juga merupakan tempat bermuaranya pembuluh
kil atau pembuluh lemak, yaitu pembuluh yang mengumpulkan asam
lemak yang diserap dari usus. Lemak inilah yang menyebabkan cairan
limfe berwarna kuning keputih-putihan.

Sirkulasi Limfatik

Pembulu limfe berguna untuk :

Menyalurkan keluar cairan jaringan, misalnya genangan


plasma dari sela interstisial dan membawanya ke sistem

pembulu balik
Menyerap dan mengangkut zat lemak, misalnya kapiler limfe
menyalurkan lemak dari intestinum dan mencurahkannya

melalui ductus thoracicus ke dalam vena subclavia sinistra


Membentuk mekanisme pertahanan untuk tubuh (misalnya
senyawa protein asing disalurkan dari daerah yang terinfeksi,
sel yang secara imunologis kompeten, membentuk zat anti
spesifik terhadap protein tersebut, dan/atau limfosit dikirim ke
daerah terinfeksiitu)

Sirkulasi Limfatik

2.2 Sirkulasi Limfatik


Hampir seluruh jaringan tubuh mempunyai saluran limfe khusus yang
mengalirkan kelebihan cairan secara langsung dari ruang interstisial.
Beberapa pengecualian antara lain bagian permukaan kulit, sistem saraf pusat,
endomisium otot, dan tulang. Namun, bahkan jaringan-jaringan tersebut
mempunyai pembuluh interstisial kecil yang disebut saluran pralimfatik yang
dapat dialiri oleh cairan interstisial; pada akhirnya cairan ini mengalir ke
dalam pembuluh limfe atau, pada otak, mengalir ke dalam cairan
serebrospinal dan kemudian langsung kembali ke dalam darah.
Pada dasarnya, seluruh pembuluh limfe dari bagian bawah tubuh pada
akhirnya akan bermuara ke duktus torasikus, yang selanjutnya bermuara ke
dalam sistem darah vena pada pertemuan antara vena jugularis interna kiri
dan vena subclavia kiri.
Cairan limfe dari sisi kiri kepala, lengan kiri, dan sebagian toraks juga
memasuki duktus torasikus sebelum bermuara ke dalam vena.

Sirkulasi Limfatik

10

Cairan limfe dari sisi kanan leher dan kepala, lengan kanan,v dan
bagian kanan toraks memasuki duktus torasikus kanan (jauh lebih kecil
daripada duktus torasikus), yang akan bermuara ke dalam sistem darah vena
pada pertemuan antara vena subclavia kanan dan vena jugularis interna.
Vasa lymphatica
Vasa lymphatica berawal sebagai ujung-ujung saluran
buntu yang membentuk formasi menjari, dengan dinding
kapiler yang tipis dalam jaringan ikat. Mereka membentuk
formasi jaringan kapiler tiga dimensi yang mengalir menuju
vasa lymphatica yang mengkoleksi limfe yang lebih besar dan
lebih

tebal

lymphaticus.

dindingnya,
Akhirnya

kemudian
limfe

dari

ductus
truncus

dan
dan

truncus
ductus

lymphaticus ditumpahkan ke vena cava cranialis di thoracic


inlet.
Lymph capillaries, vasa lymphatica, lymph node,
vasa lymphatic, cisterna Chyli, thoracic duct
Urutan pembuluh yang dilalui oleh cairan limfe, mulai dari
kapiler limfe sampai ductus thoracicus.

Ilustrasi saluran limfe (limphatica) yang berawal sebagai ujung


buntu dengan epitel yang saling overlapping dan bentukan katur
di sepanjang pembuluh tersebut yang mencegah kembalinya
aliran limfe.

Sirkulasi Limfatik

11

2.3 Kapiler Limfe Terminal Dan Permeabilitasnya


Sebagian besar cairan yang merembes dari ujung arterial kapiler darah,
mengalir di antara sel-sel dan akhirnya direabsorpsi kembali ke dalam ujung
vena dari kapiler darah; tetapi rata-rata, sekitar 1/10 dari cairan tersebut
malah memasuki kapiler limfe dan kembali ke darah melalui sistem limfatik
dan bukan melalui kapiler vena. Jumlah total cairan limfe yang kembali ini
normalnya hanya 2 sampe 3 liter per hari.
Cairan yang kembali ke sirkulasi melalui sistem limfatik sangat penting
karena zat-zat dengan berat molekul tinggi, seperti protein, tidak dapat
diabsorpsi dengan cara lain, meskipun protein tersebut dapat memasuki
kapiler limfe hampir tanpa hambatan. Penyebab hal tersebut ialah adanya
struktur khusus pada kapiler limfe.
Sel-sel endotel kapiler limfe yang dilekatkan oleh filamen penambat ke
jaringan ikat sekitarnya. Pada pertautan antar sel-sel endotel yang berdekatan,
tepi dari sebuah sel endotel menutupi tepi sel yang berdekatan sedemikian
rupa sehingga tepi yang menutupi tersebut bebas menutup ke dalam, yang
membentuk suatu katup kecil yang membuka ke bagian dalam kapiler limfe.
Cairan interstisial, bersama dengan partikel tersuspensinya, dapat mendorong

Sirkulasi Limfatik

12

katup unutk membuka dan mengalir langsung ke dalam kapiler limfe. Tetapi
cairan ini sulit untuk meningggalkan kapiler begitu sudah masuk karena
setiap aliran balik akan menutup katup. Jadi, sistem limfatik mempunyai
katup di bagian paling ujung dari kapiler limfatik terminal dan mempunyai
katup di sepanjang pembuluh limfe berukuran lebih besar sampai pada titik
tempat sistem tersebut bermuara ke dalam sirkulasi darah.
2.4 Pompa Kapiler Limfe
Kapiler limfe terminal juga memompa cairan limfe, selain pemompaan
limfe oleh pembuluh limfe besar. Dinding kapiler limfe melekat erat pada selsel jaringan sekitarnya melalui filamen-filamen penambatnya. Oleh karena
itu, setiap kali kelebihan cairan memasuki jaringan dan menyebabkan cairan
membengkak, filamen penambat akan menarik kapiler limfe, dan cairan akan
mengalir ke dalam kapiler limfe terminal melallui pertautan di antara sel-sel
endotel. Kemudian, ketika jaringan tertekan, tekanan di dalam kapiler
meningkat dan menyebabkan tepi-tepi sel endotel yang tumpang tindih
menutup seperti katup. Oleh karena itu, tekanan akan mendorong cairan limfe
masuk ke dalam saluran limfe pengumpul dan bukan bergerak mundur
melalui pertautan sel.
Sel-sel endotel kapiler limfe juga mengandung beberapa filamen
aktomiosin yang bersifat kontraktil. Oleh karena itu, sebagian kecil dari
pemompaan limfe dapat disebabkan oleh kontraksi sel endotel kapiler lmfe
selainkontraksi otot saluran limfe yang berukuran lebih besar.
2.5 Pompa Limfe Meningkatkan Aliran Cairan Limfe
Katup-katup terdapat di seluruh saluran limfe; katup-katup yang khas
yang terdapat di saluran limfe pengumpul tempat bermuaranya kaliper-kapiler
limfe.
Ketika saluran limfe pengumpul atau pembuluh limfe yang berukuran
lebih besar diregangkan oleh cairan, otot polos pada dinding pembuluh
tersebut akan berkontraksi secara otomatis. Selanjutnya, setiap segmen
pembuluh limfe di antara katup akan berfungsi sebagai suatu pompa otomatis

Sirkulasi Limfatik

13

tersendiri. Yaitu, pengisian suatu segmen akan menyebabkan kontraksi


segmen tersebut, dan cairan akan dipompa melalui katup berikutnya ke
segmen pembuluh limfe berikkutnya. Hal tersebut akan mengisi segmen
berikutnya,

dan

beberapa

detik

kemuudian,

segmen

tersebut

juga

berkontraksi, proses ini berlanjut terus di sepanjang pembuluh limfe sampai


cairan limfe tersebut bermuara ke dalam sirkulasi darah. Pada pembuluh limfe
yang sangat besar seperti duktus torasikus, pompa limfe ini dapat
menghasilkan tekanan sebsar 50 sampai100 mmHg.
Pembuluh limfe dimulai dari: kapiler limfe pembuluh limfe kecil
pembuluh limfe besar masuk ke aliran darah. Limfe sebelum masuk
aliran darah, akan melalui satu atau beberapa kelenjar limfe yang akan di
bawa oleh pembuluh limfe aferen n eferen. Pembuluh limfe aferen adalah
pembuluh limfe yang membawa limfe masuk kelenjar limfe. Pembuluh limfe
eferen adalah pembuluh limfe yang membawa limfe keluar kelenjar limfe.
Limfe masuk aliran darah pada pangkal leher melalui: Ductus Limphaticus
dexter dan Ductus thoracicus (Ductus Limphaticus sinister). Darah
meninggalkan jantung melalui arteri dan dikembalikan melalui vena.
Sebagian cairan darah yang meninggalkan sirkulasi dikembalikan masuk
pembuluh darah melalui saluran limfe, yang merembes dalam ruang-ruang
jaringan. Limfe sendrii dalam pembuluh limfe digerakkan oleh kontraksi otot
di sekitarnya dan dibantu oleh katup yang terdapat di sepanjang pembuluh
limfe.
2.6 Fungsi Sirkulasi Limfatik
Secara garis besar, sistem limfatik mempunyai 3 fungsi, yaitu aliran
cairan interestial, mencegah infeksi, dan pengangkutan lipid.
1. Aliran cairan interstisial
Cairan interestial yang menggenangi jaringan secara terus menerus
yang diambil oleh kapiler kapiler limfatik disebut dengan Limfa. Limfa

Sirkulasi Limfatik

14

mengalir melalui sistem pembuluh yang

akhirnya kembali ke sistem

sirkulasi.
Ini dimulai pada ekstremitas dari sistem kapiler limfatik yang
dirancang untuk menyerap cairan dalam jaringan yang kemudian dibawa
melalui sistem limfatik yang bergerak dari kapiler ke limfatik (pembuluh
getah bening) dan kemudian ke kelenjar getah bening. Getah bening ini
disaring melalui benjolan dan keluar dari limfatik eferen. Dari sana getah
bening melewati batang limfatik dan akhirnya ke dalam saluran limfatik.
Pada titik ini getah bening dilewatkan kembali ke dalam aliran darah
dimana perjalanan ini dimulai lagi.
Mencegah

infeksi

Sementara kapiler getah bening mengumpulkan cairan interstisial


mereka juga mengambil sesuatu hal lain seperti virus dan bakteri, ini
terbawa dalam getah bening sampai mereka mencapai kelenjar getah
bening yang mana dirancang untuk menghancurkan virus dan bakteri
dengan menggunakan berbagai metode.
Pertama sel makrofag menelan bakteri, ini dikenal sebagai
fagositosis. Kedua sel limfosit menghasilkan antibodi, ini dikenal sebagai
respon kekebalan tubuh. Proses ini diharapkan akan berhubungan dengan
semua infeksi yang berjalan melalui getah bening tetapi sistem limfatik
tidak meninggalkan ini di sana. Beberapa sel Limfosit akan meninggalkan
node dengan perjalanan di getah bening dan memasuki darah ketika getah
bening bergabung kembali, ini memungkinkan untuk menangani infeksi
pada jaringan lain. Ini bukan satu-satunya daerah dimana perlawanan
berlangsung, limpa juga menyaring darah dengan cara yang sama seperti
sebuah nodus yang menyaring getah bening, sel B dan sel T yang
bermigrasi dari sumsum tulang merah dan Thymus yang telah matang pada
limpa (Ada 3 jenis sel T yang menakjubkan, itu adalah memori T sel yang
dapat mengenali patogen yang telah memasuki tubuh sebelumnya. Dan
dapat menangani mereka dengan lebih cepat, sel T lainnya disebut helper
dan sitotoksik) yang melaksanakan fungsi kekebalan, sedangkan sel

Sirkulasi Limfatik

15

makrofag limpa menghancurkan sel-sel darah patogen yang dilakukan oleh


fagositosis. Ada nodul limfatik seperti amandel yang menjaga terhadap
infeksi bakteri yang mana ini menggunakan sel limfosit. Kelenjar timus
mematangkan sel yang diproduksi di sumsum tulang merah. Setelah sel-sel
ini matang, sel sel ini kemudian bermigrasi ke jaringan limfatik seperti
amandel yang mana kemudian berkumpul pada suatu wilayah dan mulai
melawan infeksi. Sumsum tulang Merah memproduksi sel B dan sel T
yang bermigrasi ke daerah lain dari sistem getah bening untuk membantu
dalam respon kekebalan.
Pengangkutan

Lipid

Jaringan kapiler dan pembuluh juga mengangkut lipid dan vitamin


yang larut lemak A, D, E dan K ke dalam darah, yang menyebabkan getah
bening berubah warna menjadi krem. Lipid dan vitamin yang diserap
dalam saluran pencernaan dari makanan dan kemudian dikumpulkan oleh
getah bening pada saat ini dikirimkan ke darah. Tanpa sistem limfatik kita
akan berada dalam kesulitan, memiliki masalah dengan banyak penyakit.
Jaringan tubuh akan menjadi macet dengan cairan dan sisa - sisa yang
membuat kita menjadi bengkak. Kita juga akan kehilangan vitamin yang
diperlukan.
Sirkulasi limfatik juga memiliki Fungsi :
1. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi
darah.
2. Mengangkut limfosit dari kelenjar limfe ke sirkulasi darah
3. Untuk membawa lemak yang sudah dibuat emulsi dari usus ke sirkulasi
darah yang melaksanakan fungsi ini adalah sal.lakteal.
4. Kelenjar limfe menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk
menghindarkan penyebaran organism itu dari tempat masuknya dalam
jaringan, ke bagian lain di tubuh.
5. Apabila ada infeksi, kelenjar limfe menghasilkan zat anti (antibody) untuk
melindungi tubuh terhadap kelanjutan infeksi
6. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi darah.
7. Mengangkut limfosit dari kelenjar limfe ke sirkulasi darah

Sirkulasi Limfatik

16

8. Untuk membawa lemak yang sudah dibuat emulsi dari usus ke sirkulasi
darah yang melaksanakan fungsi ini adalah sal.lakteal.
9. Kelenjar limfe menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk
menghindarkan penyebaran organism itu dari tempat masuknya dalam
jaringan, ke bagian lain di tubuh.
10. Apabila ada infeksi, kelenjar limfe menghasilkan zat anti (antibody) untuk
melindungi tubuh terhadap kelanjutan infeksi

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem limpatik merupakan subsistem dari sistem sirkulasi. Jalan
penting cairan dari ruang intersisial ke dalam darah. Pembuluh limfe
dimulai dari: kapiler limfe pembuluh limfe kecil pembuluh limfe
besar masuk ke aliran darah

Sirkulasi Limfatik

17

DAFTAR PUSTAKA
1. Alfiansyah.2012.Pembuluh Limfe (Getah Bening).Akses 9 Desember
2012.<www.sentra-edukasi.com201107pembuluh-limfa-getahbening.html>
2. Asih, Retno dkk.2011.Sistem

Limfatik.Akses 19 November 2012.<

http://khanifudin.files.wordpress.com201203makalah-sistem-limfe.pdf>
3. Guyton & Hall.2007.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi
11.Jakarta:EGC.
4. Moore L Keith, Anne M. 2003. Anatomi klinis Dasar.Jakarta: Hipocrates
5. Syaifuddin.2011.Anatomi Fisiologi Edisi 4.Jakarta:EGC.
6. Wijayanto,
Hery.2006.Materi
Kuliah
Anatomi
II
Systema
Lymphatica.Akses

18

November

LIMPHATICA.pdf>

Sirkulasi Limfatik

18

2012.<

www.handout-SYS-

Anda mungkin juga menyukai