Anda di halaman 1dari 8

BAB I

SUMBER AIR
Tujian Pembelajaran Umum:
Mahasiswa dapat memahami sampai menyimpulkan tentang sumber-sumber air.
Tujuan Pembelajaran Khusus:
Mahasiswa dapat memvisualisasikan dan menyimpulkan tentang air tanah, air
permukaan, dan air hujan, sebagai sumber air.

LEMBAR INFORMASI
1.1 Sirkulasi Air
Air timbul ke permukaan dari kedalaman laut yang dingin. Pada daerah tropik. air itu
bercampur dengan udara permukaan yang bersuhu sekitar 27 0C. Pertama-tama air
dingin ini membantu suhu agar tetap pada tingkat tersebut. Ketika menguap dari
permukaan, air diubah dari zat cair menjadi uap, dan perubahan ini membutuhkan
energi. Air menyerap energi ini sebagai bahan penguap, ini dapat dianggap sebagai
kendaraan pengangkut yang siap melalui arus udara yang mengalir ke utara dan ke
selatan dari katulistiwa.
Jika uap tersebut memasuki arus tinggi di atas katulistiwa, perputaran bumi
memaksanya untuk bergerak ke timur laut sampai dicapainya garis lintang 300. Di sana
uap tadi menyejuk dan mungkin turun lalu melintas miring melalui zona iklim sedang di
utara untuk bertemu dengan arus udara dingin dari kutub utara.
Pertemuan antara dua massa udara yang berlainan itu mengakibatkan timbulnya badai
yang bergolak. Uap tadi tiba-tiba mengembun menjadi zat cair dan seluruh energy yang
terserap di kawasan tropic dilepaskan sehingga menghangati udara yang dingin di
tempat itu. Pada proses ini air yang cair membeku. Energi matahari yang terpancar
memberi tenaga untuk mengangkat air ke dalam atmosfir sehingga dapat jatuh kembali.
Sirkulasi tersebut mirip dengan mesin uap. Dalam mesin sirkulasi ini matahari adalah
sebagai tungkunya, sebagai ketelnya adalah samudera dan daraTan, sedangkan
pengembunnya adalah atmosfir bagian atas yang dingin. Mesin ini melakukan kerja
besar-besaran,yaitu: membuat cuaca,menentukan iklim, mengarahkan arus samudera,
memahat lembah danmemungkinkan kehidupan di darat, Air yang menguap ke dalam
atmosfir rmemasuki tataarus angin yang bertiup di bumi. Dalam bentuk uap dan bintik
air, menempuh ribuan kilometer sebelum kembali ke permukaan, lihat gambar. 1.

Sanitasi Pemukiman

I-1

Gambar 1: Sirkulasi air


Peredaran air di bumi yang tanpa akhir, digambarkan di sini dimulai dari sebelah kiri
dengan curahan hujan dari awan. Hujan meresap ke dalam bumi. Sebagian airnya kelak
akan merembes ke dalam samudera, sebagian lagi mengalir ke dalam saluran dan danau.
Bersamaan dengan itu air mulai tahap kebalikannya dalam proses sirkulasi, yakni
penguapan (titik-titik). Sebagian air sebenarnya sudah menguap selama hujan turun,
sebagian besar naik dari tanah basah, dari sungai dan danau, dan menguap, berkumpul
dalam awan. sirkulasi air pun berulang kembali.
1.2 Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang terdapatdalam laut, danau, sungai-sungai dan lain-lain.
Air permukaan ini dalam hal kekeruhan berubah-ubah, apalagi pada waktu musim hujan
air sangat keruh.Tetapi di daerah pegunungan dimana tak terdapat kegiatan manusia
pada waktu musim kemarau sungai-sungai tampak jernih.
Selain kekeruhan, susunan kimiawi juga dapat berubah-ubah. Karena terbukanya di
permukaa, maka akan mengalami pengotoran, baik pengotoran berupa benda-benda
padat (sampah, dan lainlain), maupun pengotoran bakteriologis.Karena itu air
permukaan harus diolah terlebih dahulu bila air tersebut akan dijadikan air minum.
a. Air Laut
Kita ketahui bahwa laut merupakan sumber air yang tidakter hingga banyaknya. Di
kutub selatan ada benua yang luasnya 1,5 kali benua Australia, yaitu benua Antartika.

Sanitasi Pemukiman

I-1

Benua ini selalu ditutupi dengan lapisan esyang tebal sampai ke laut sekelilingnya. Jadi
benua Antartika adalah merupakan sumber air tawar, walaupun berupa es.
Air laut banyak mengandung macammacam garam, terutama garam dapur yang
menyebabkan rasa yang sangat asin sehingga tak dapat diminum.
Di negara-negara yang sangatmenderita kekurangan air minum sudah banyak
diusahakan menawarkan airlaut, sehingga dapat diminum. Salah satu cara menawarkan
air laut yang termudah ialah dengan jalanpenguapan oleh tenaga panasmatahari.
b. Air Danau
Terjadinya danau-danau alam, banyak ragamnya tergantung dari keadaan geologis di
tempat tersebut. Misalnya di sebabkan oleh karena penurunan suatu tempat, maka akan
terbentuk suatu danau atau kawah-kawah dari gunung berapi. Dan bekas gunung berapi
akan terbentuk pula danau-danau.
Untuk pembentukan danau, makadiperlukan sebuah wadah yang kira-kira merupakan
sebuah mangkok. Adanya danau-danau ini penting, selain sebagai cadangan air minum,
juga untuk keperluan-keperluan yang lainnya, misalnya untuk pembangkit tenaga listrik.
c. Air Sungai
Air hujan yang jatuhnya kepermukaanbumi akan meresap ke dalam humusdan tanah,
mengisi lubang-lubangt anah, mengalir ke rawa-rawa, danau-danau, dan bila telah jenuh
maka sejumlah air sisanya akan mengalir membentuk sungai-sungai.
.Air sungai ada yang meresap ke dalam tanah, dan sebaliknya air tanah ada pula yang
masuk mengalir ke sungai-sungai, yang akhirnya air sungai masuk ke laut. Di daerah air
hujan yang jatuh akan mengalir ke lembah-lembah yang terendah. Air akan terkumpul
dan dari sini mengalir ke bagian permukaan tanahyang lebih rendah.
Dengan demikian terbentuklah anak sungai. Di bagian lembah-lembah lain akan
terbentuk pula anak-anak sungai dan karena air akan mengalir ke arah yang terendah,
maka anak-anak sungai ini dapat bertemu menjadi sungai-sungai. Air sungai dapat
digunakan sebagai sumber air minum tetapi perlu pengolahan terlebih dahulu sebelum
dipakai.
1.3 Air Hujan
Air hujan dapat juga digunakan sebagai air bersih, tergantung di mana hujan tersebut
turunnya. Dilihat dari jatuhnya hujan tersebut, akan menimbulkan bermacam-macam
jenis kandungan kotoran dan berbeda-beda pula larutan yang ada dalam air hujan,
tergantung lokasinya.
Sebagai contoh, hujan yang turun pada daerah yang lapang tidak ada polusi, maka hujan
tersebut airnya bersih dan tidak mengandung kotoran serta bakteri, hanya rasa air
tersebut kurang segar karena tidak mengandung larutan garam Akan tetapi jika hujan
tersebut turun pada daerah yang banyak mengandung atau terdapat larutan gas di udara,
maka hujan tersebut akan banyak mengandung larutan yang membahayakan bagi

Sanitasi Pemukiman

I-1

kesehatan, seperti pada daerah industri logam, baja, aluminium, dan bahan kimia
lainnya.
Air hujan secara teoritis tidak mengandung kuman, sebab asalnya dari uap air, tetapi
setelah jatuh ke bumi maka air tersebut akan kotor. Air hujan yang jatuh di lapangan
tanpa polusi, akan mengandung kurang lebih bakteri sebanyak (1-100) ribu/ml,
sehingga hal ini dapat dibersihkan dengan menggunakan kaporit.
Sebagaimana kita ketahui bahwa banyak penduduk yang memanfaatkan air hujan untuk
keperluan rumah tangga, bahkan untuk air minum. Jadi air hujan dapat pula membantu
memecahkan masalah kekurangan air minum, untuk itu kita perlu mengetahui cara-cara
memanfaatkannya serta mengolahnya. Air hujan yang hendak kita manfaatkan
sebenarnya sudah ditadah oleh atap dari rumah dan selanjutnya hanya diperlukan bak
penampungan air hujan. Semakin lebat keadaan hutan, maka semakin banyak dapat
menyimpan air hujan.
1.4 Air Bawah Permukaan
Banyak ahli yang berpendapat bahwa air tanah terjadi dari air hujanyang jatuh ke tanah
dan meresap ke dalam tanah. Disamping itu ada beberapa teori lain, yaitu:
1) Menurut Volgen: bahwa air tanah terjadi karena temperatur yang rendah di muka
tanah, akanterjadi suatu embun dan meresap ke tanah dan mencair menjadi air tanah.
2) Menurut Suesz, dalam teorinya mengungkapkan bahwa air tanah terjadi karena
pengembunan dari lapisan tanah yang dalam. Sedangkan sebagian air yang berada di
dalam tanah, terletak di antara butiran-butiran tanah (lihat gambar (2).
Disamping itu ada pula air tanah yang terletak di antara tanah pasir dengan tanah liat, ini
disebut pasir kelempungan. Pada kondisi tertentu tanah yang demikian ini merupakan
tanah yang kuat, artinya tidak mudah susut jika terkena iklim alam, dan tanah tersebut
merupakan tanah yang rapat air.

Gambar 2: Struktur air tanah

Sanitasi Pemukiman

I-1

a. Air tanah bebas/dangkal


Air tanah bebas yaitu air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air,dimana permukaan
air tanah tersebut horizontal karena tidak mendapat pengaruh apapun atau tidak berada
dalam tekanan. Air tanah bebas ini dangkal, karena hanya sampai kedalaman 15 m.

Gambar 3: Air tanah bebas/dangkal


Profil permukaan air tanah dangkal tergantung dari profil permukaan tanah dan lapisanlapisan tanah itu sendiri. Di daerah pegunungan permukaan air tanah terdapat di lerenglereng. Di daerah perbukitan air tanah sangat dalam dibandingkan di daerah datar. Kalau
kita akan membuat sumur di tempat yang berbukit, sumur harus dalam agar diperoleh
air. Sedang di tempat yang datar, sumur dangkal sudah dapat diperoleh air.
b. Air tanah tak bebas
Air tanah yang terdapat di antara dua lapisan kedap air, sehingga air tersebut semakin ke
bawah akan semakin tinggi tekanannya, artinya bila dataran tanahnya rendah semakin
besar tekanannya sehingga akan merupakan saluran air di dalam tanah (gambar 4).
c. Air artesis
Air artesis ini berasal dari air tanah takbebas, yang kemudian lapisan kedap air bagian
atasnya mengalami retak, hal ini kemungkinan akibat adanya gempa bumi, karena
terpengaruh oleh panas magma yang ada di bawahnya. Maka air tanah artesis tersebut
dapat keluar dari permukaan tanah.
Kemungkinan lain, yaitu kalau aliran air tanah tersebut terhalang atau terhenti akibat
lapisan tanah yang kedap air, hal ini akan berakibat terjadinya air artesis.
Kejadian-kejadian tersebut di atas dinamakan artesis, karena orang pertama mengenal
air ini di desa Artois (1176) daerah Prancis, maka air yang keluar dari dalam tanah
dengan cara demikian dinamakan air artesis.

Sanitasi Pemukiman

I-1

Gambar 4: Air tanah tak bebas


Kalau ditinjau dari kecepatan aliran di dalam tanah, yaitu jika air tanah tersebut
mengalir dengan kecepatan lebih dari dua meter per hari atau 2,3 x10-3 cm/detik, maka
air tersebut kurang bersih karena kuman-kumannya tidak tersaring oleh butir-butir
tanah. Jika air tersebut setelah diperiksa secara bakteriologis ternyata masih
mengandung kuman, maka asal air tersebut harus diselidiki, mungkin karena daerah
tersebut adalah daerah persawahan yang alirannya mempunyai kecepatan yang tinggi
atau karena hal lainnya.
Tidak setiap tempat tanahnya mengandung lapisan-lapisan sumur artesis. Untuk
menentukan adanya lapisan air artesis juga tidak mudah. Dengan bantuan ilmu
hidrologiologi dapat diperkirakan ada tidaknya lapisan-lapisan air artesis. Hal ini pun
masih dapat meleset, karena tidak dilakukan pengeboran percobaan terlebih dahulu.
Kedalaman lapisan air artesis pada setiap tempat berbeda-beda dan tidak mudah
menentukan dengan tepat, kecuali bila dilakukan pengeboran percobaan seperti pada
gambar 5.

Sanitasi Pemukiman

I-1

Gambar 5: Konstruksi pemompaan air artesis dan air tanahbebas

Sanitasi Pemukiman

I-1

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Pekerjaan Umum, Pedoman Plambing Indonesia, Jakarta 1979.


2. E.Keith Blankenbaker, Modern Plumbing, The Goodheart Willcox Coy Inc
South Holland, Illinois, 1978.
3. Harold E. Bebit, Plumbing, Newyork 1960
4. Peter Burbery, Envinronment and Service, London 1979
5. Soeratman, Drs, Hidrolika 1, Jakarta 1979

Sanitasi Pemukiman

I-1

Anda mungkin juga menyukai