Anda di halaman 1dari 8

Pembebanan

a. Beban Gravitasi
1. Dead Load (D) akibat berat sendiri
Terhitung otomatis pada ETABS tergantung dari dimensi dan jenis material
Berat jenis material yang digunakan :
Beton Bertulang : 2400 kg/m3
Baja : 7850 kg/m3
2. Super Dead Load (SDL) akibat beban mati tambahan
2.a SDL untuk pelat lantai
Keramik 1 cm (24 kg/m2/cm) 24 kg/m2
Mortar/ adukan 4 cm (21 kg/m2/cm) 84 kg/m2
Plafond 11 kg/m2
Penggantung 7 kg/m2
Utilitas 25 kg/m2
Jumlah 151 kg/m2
2.b SDL untuk balok
Dinding pasangan bata merah = 2.5 kN/m2 (setengah batu)
Tinggi Beban dinding x tinggi
Lantai
(m) dinding (kN/m)
Lantai 1 s.d
4.2 10.5
Lantai 5
Lantai Rooftop 3.2 8.0

2.c SDL untuk tangga

3. Beban Hidup (LL)


3.a LL untuk Lantai
 Kantor = 2.4 kN/m2
 Ruang pertemuan = 4.79 kN/m2
 Ruang makan dan restoran = 4.79 kN/m2
 Ruang mesin elevator = 1.33 kN
 Ruang arsip, gudang alat, dan ruang mesin = 4.79 kN/m2
 Atap datar = 0.96 kN/m2
 Atap yang digunakan untuk taman atap = 4.79 kN/m2
3.b LL untuk tangga dan bordes = 4.79 kN/m2
3.c LL untuk balok/gording kantilever = 200 kg
b. Beban Gempa
Tabel Hasil Tes Penetrasi Standar

Kedalaman Tebal (d) N d/N


3 3 5 0,6
6 3 24 0,125
9 3 52 0,058
12 3 40 0,075
15 3 50 0,06
18 3 >60 0,05
21 3 >60 0,05
24 3 >60 0,05
27 3 >60 0,05
30 3 >60 0,05
Jumlah 30 1,168

∑𝑛𝑖=1 𝑑𝑖 30
̅=
𝑁 = = 25,685
𝑑𝑖 1,168
∑𝑛𝑖=1
𝑁𝑖
̅ = 25,685.
Nilai hasil tes penetrasi standar rata-rata 𝑁

Karena 15< 25,685 < 50, maka tanah pada bangunan tersebut merupakan tanah
sedang (SD)
Menentukan Parameter Percepatan Gempa (Ss dan S1)
Nama Kota : Karawang
Jenis Tanah : Tanah Sedang
Dari hasil desain spektra Indonesia didapat:
PGA (g) : 0.345
SS (g) : 0.683 g
S1 (g) : 0.288 g
Menentukan kategori resiko bangunan & faktor keutamaan gempa (Ie)

Sumber : SNI 1726:2012

Sumber : SNI 1726:2012

Kategori Resiko : II
Faktor Keutamaan Gempa : 1.0
Menentukan Koefisien Situs (Fa dan Fv)

Untuk SS (g) = 0.683 g


(0.683−0.5)
Fa = 1.4 + [ 𝑥 (1.2 − 1.4)] = 1.253
(0.75−0.5)

Untuk S1 = 0.288
(0.288−0.2)
Fv = 2.0 + [ 𝑥 (1.8 − 2.0)] = 1.824
(0.3−0.2)

Menghitung Parameter Respon Spektra Percepatan Gempa Maksimum ( SMS dan


SM1)
SMS = Fa Ss = 1.253 𝑥 0.683 = 0.856 𝑔
SM1 = Fv S1 = 1.824 𝑥 0.288 = 0.525 𝑔
Menghitung Parameter Percepatan Spektra Desain ( SDS dan SD1)
SDS = 2/3 SMS = 2/3 𝑥 0.856 = 0.571 𝑔
SD1 = 2/3 SM1 = 2/3 𝑥 0.525 = 0.350 𝑔
Menentukan Kategori Desain Seismik
Penentuan kategori desain seismik berdasarkan kategori resiko dan parameter respons
spektra percepatan desain.
SDS = 0.571 g
Kategori resiko = II
Maka dapat diketahui kategori desain seismik berdasarkan parameter respon
percepatan pada periode pendek yaitu D.

Sumber : SNI 1726:2012


SD1 = 0.350 g
Kategori resiko = II
Maka dapat diketahui kategori desain seismik berdasarkan parameter respon
percepatan pada periode 1 detik yaitu D.

Sumber : SNI 1726:2012

Pemilihan Sistem Struktur dan Parameter Sistem


Berdasarkan SNI 1726:2012 Pasal 7.2.2 dirumuskan pemilihan sistem struktur untuk
berbagai tingkat kegempaan. Sesuai dengan kategori resiko D maka sistem struktur
yang digunakan yaitu Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK), dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 8- Pemilihan sistem struktur berdasarkan tingkat resiko gempa

Sumber : SNI 1726:2012


Untuk penentuan parameter sistem dapat dilihat pada tabel diawah ini:

Sumber : SNI 1726:2012


Dari tabel di atas maka didapat nilai koefisien modifikasi respon (R) = 8

Dari hasil perhitungan di atas maka didapat data sebagai berikut:


 Nama Kota : Karawang
 Jenis Tanah : Tanah Sedang
 Kategori Resiko : IV
 Faktor Keutamaan Gempa : 1.0
 PGA (g) : 0.345
 SS (g) : 0.683 g
 S1 (g) : 0.288 g
 Fa : 1.253
 Fv : 1.824
 𝑆𝑀𝑆 : 0.856 g
 𝑆𝑀1 : 0.525 g
 𝑆𝐷𝑆 : 0.571 g
 𝑆𝐷1 : 0.350 g
 Kategori desain seismik : D
 Sistem struktur : Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SPRMK)
 Koefisien modifikasi respon (R) : 8

Kurva Respon Spektrum


𝑆𝐷1 0.350
𝑇0 = 0.2 = 0.2 = 0,123 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑆𝐷𝑆 0.571
𝑆𝐷1 0.350
𝑇𝑠 = = = 0.613 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑆𝐷𝑆 0.571

Kurva Respon Spektra Gempa Wilayah Kota Karawang dengan Jenis


Tanah Sedang (SD)

SDS = 0.57 𝑇
Sa = SDS (0.4 + 0.6 𝑇 ) ; T < T0
0

Sa = SDS
𝑆𝐷1
Sa = 𝑇
; T > Ts

0.4SDS= 0.23

T0 = 0.123

TS = 0.613

Kombinasi Pembebanan
Kombinasi beban untuk metode ultimit struktur, komponen-komponen struktur,
dan elemen-elemen pondasi harus dirancang sedemikian hingga kuat rencananya
sama atau melebihi pengaruh beban-beban terfaktor.
Berdasarkan SNI 03-1726-2012, faktor-faktor dan kombinasi beban untuk beban
mati nominal, beban hidup nominal, dan beban gempa nominal adalah:
1. 1,4 DL
2. 1,2 DL + 1,6 LL
3. 1,2 DL + 1 LL ± 0,3(ρ QE + 0,2 SDS DL) ± 1 (ρ QE + 0,2 SDS DL)
4. 1,2 DL + 1 LL ± 1 (ρ QE + 0,2 SDS DL) ± 0,3 (ρ QE + 0,2 SDS DL)
5. 0,9 DL ± 0,3(ρ QE - 0,2 SDS DL) ± 1 (ρ QE - 0,2 SDS DL)
6. 0,9 DL ± 1 (ρ QE - 0,2 SDS DL) ± 0,3 (ρ QE - 0,2 SDS DL)
Dimana:
DL = Beban mati, termsuk SDL
LL = Beban hidup
ρ = Faktor redudansi, untuk desain seismik D sampai F nilainya 1.3
QE = Pengaruh gaya seismik horizontal dari V
SDS = Parameter percepatan spektrum respon desain pada periode pendek
Karena termasuk dalam kriteria desain seismik D maka menggunakan factor
redudansi = 1,3. Untuk faktor redudansi (ρ) = 1,3 dan SDS = 0.571 g, dihitung
kedalam kombinasi pembebanan maka didapatkan koefisien seperti pada tabel
dibawah.
Koefisien
Kombinasi
DL LL Ex Ey
Kombinasi 1 1.40 0 0 0
Kombinasi 2 1.20 1.6 0 0
Kombinasi 3 1.35 1.0 0.39 1.30
Kombinasi 4 1.12 1.0 0.39 -1.30
Kombinasi 5 1.28 1.0 -0.39 1.30
Kombinasi 6 1.05 1.0 -0.39 -1.30
Kombinasi 7 1.35 1.0 1.30 0.39
Kombinasi 8 1.28 1.0 1.30 -0.39
Kombinasi 9 1.12 1.0 -1.30 0.39
Kombinasi 10 1.05 1.0 -1.30 -0.39
Kombinasi 11 1.05 0 0.39 1.30
Kombinasi 12 0.82 0 0.39 -1.30
Kombinasi 13 0.90 0 -0.39 1.30
Kombinasi 14 0.75 0 -0.39 -1.30
Kombinasi 15 1.05 0 1.30 0.39
Kombinasi 16 0.98 0 1.30 -0.39
Kombinasi 17 0.82 0 -1.30 0.39
Kombinasi 18 0.75 0 -1.30 -0.39

Anda mungkin juga menyukai