Topik
: Blighted Ovum
Tanggal (Kasus)
: 22 November 2015
Presenter
Pendamping
Objektif Presentasi :
a.
b.
c.
d.
Penyegaran
Tatalaksana
Dewasa
Deskripsi : Perempuan, 29 tahun, keluhan hamil muda dengan keluar
darah dari jalan lahir sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit
e. Tujuan
: Diagnosis dan tatalaksana Scabies.
Bahan Bahasan
: Kasus
Cara Membahas
Data Pasien
: Ny. M
Nama Klinik
Primary Survey
A: clear, paten
B: spontan, simetris, RR 20x/mnt,
SaO2 96%
C: HR 80x/mnt, reguler, akral
hangat, CRT<2
Riwayat Pengobatan
D: Alert
Belum mendapatkan pengobatan untuk
Riwayat Kesehatan/Penyakit
keluhan pasien
Riwayat keluhan serupa (-), stroke (-), HT
(-)
Riwayat Keluarga
Lama : 7 hari
Siklus : 28 hari
jantung dan DM
Riwayat Pekerjaan, Kebiasaan, dan Sosial Ibu Rumah Tangga, pekerjaan sehari hari
membersihkan rumah dan berjualan di
Riwayat Obstetri
pasar.
I.
II.
2013 / IUFD
III.
Hamil ini
Daftar Pustaka
1. Prawirohardjo Sarwono. Abortus. Ilmu Kebidanan. Edisi IV. Jakarta : FK UI,
2011.
2. Saifuddin AB, Rachimhadhi T, Wiknjosastro GH. Ilmu Kebidanan. Edisi ke-4.
Jakarta: PT Bina Pustaka; 2011.h.550-6
3. Cunningham FG, Gant FN, Leveno KJ, dkk. Obstetri Williams. Edisi 21.
Jakarta: EGC, 2005.
Hasil Pembelajaran
Diagnosis Blighted Ovum
Menyingkirkan diagnosis banding Blighted Ovum
Patofisiologi Blighted Ovum
Komplikasi Blighted Ovum
Tatalaksana Blighted Ovum
Edukasi pasien dan keluarga dengan Blighted Ovum
Keluhan
demam
disangkal,
keluhan
pusing
dan
lemas
juga
disangkal.Pasien saat ini hamil anak ketiga usia kehamilan 3 bulan. Pasien
mengetahui kehamilan saat terlambat haid satu bulan, kemudian memeriksakan urin
dengan testpack hasilnya positif. Keluhan mual muntah saat ini diakui oleh pasien.
Selain itu pasien mengatakan perutnya terasa membesar, payudara membesar,
menegang dan puting menghitam.
Riwayat Haid :
Menarche usia 13 tahun
Lama : 7 hari
Siklus : 28 hari
Riwayat Pernikahan
2. Objektif
Hasil anamnesis dan pemeriksaan fisis serta penunjang pasien dapat
ditegakkan bahwa pasien memiliki diagnosis Blighted Ovum atas dasar:
Anamnesis:
Pasien datang dari poli kandungan dengan keluhan keluar darah flekflek dari jalan lahir sejak 1 minggu yang lalu. Darah yang keluar
berwarna merah segar tidak disertai gumpalan. Pasien mengatakan 3
Pemeriksaan fisis:
Tanda vital pasien KU: Baik, TD 130/80 mmHg, HR 80x/mnt regular ,
RR 20x/mnt, suhu 36,4 0C.
Pada payudara didapatkan
hasil
simetris
kanan
dan
kiri,
Pemeriksaan penunjang
HEMATOLOGI
Golongan Darah
HASIL
NILAI NORMAL
Hemoglobin
10,0
12 16 g / Dl
Hematokrit
34,40
37-47 %
Jumlah Leukosit
10
4 .8 10.8 / L
Jumlah Trombosit
381
(150 400).10^3 / L
02 min 00
1-3
Masa Perdarahan /
BT
sec
Masa Pembukan / CT
08 min 15
5-15
sec
KIMIA KLINIK
Glukosa Darah Sewaktu
HASIL
NILAI NORMAL
95
70 115 mg/dL
Natrium
141.0
Kalium
4.40
Kalsium
1.23
IMUNOLOGI
HBsAg
HASIL
NILAI
Negatif
NORMAL
Negatif
Pemeriksaan USG.
3. Assesment
Keluhan
demam
disangkal,
keluhan
pusing
dan
lemas
juga
disangkal.Pasien saat ini hamil anak ketiga usia kehamilan tiga bulan.
Riwayat obstetrik dari pasien tersebut didapatkan bahwa, kehamilan pertama
pasien lahir spontan dengan bayi sehat, laki laki, berat badan 2800 gram ditolong
oleh bidan pada tahun 2006. Kehamilan kedua pasien mengalami kondisi intra
uterine fetal death. Kehamilan ketiga adalah kehamilan ini
Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah menderita penyakit seperti ini.
Riwayat penyakit hipertensi, diabetes mellitus, asma, alergi, penyakit jantung
disangkal. Riwayat penyakit keluar pasien ialah hipertensi pada kedua orang tua
pasien.
Pemeriksaan fisis didapatkan hasil Tanda vital pasien KU: Baik, TD 130/80
mmHg, HR 80x/mnt regular , RR 20x/mnt, suhu 36,4 0C. Pada payudara didapatkan
hasil simetris kanan dan kiri, hiperpigmentasi pada areola mammae. Status obstetric
TFU: 3 jari diatas dan dari pemeriksaan penunjang berupa lab didapatkan hasil yang
abnormal yaitu hb 10,0 dan hematokrit 34,40%. Untuk pemeriksaan USG didapatkan
kesan: tampak kantong kehamilan yang kosong dengan diameter 3,06 cm.
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisis dapat kita simpulkan bahwa pasien
mengalami tanda-tanda kehamilan seperti sudah telat menstruasi dan perubahan fisik
seperti areola menjadi lebih hitam dan didapatkantinggi fundus sudah lebih dari 3 jari
diatas simfisis pubis serta hasil PP test positif. Namun, terjadi hal abnormal dalam
proses kehamilan yaitu perdarahan dari jalan lahir lebih dari 1 minggu. Diferensial
diagnosis dengan perdarahan pada kehamilan tanpa keluar jaringan yaitu mola
hidatidosa, abortus iminen serta blighted ovum. Untuk menegakkannya dilakukan
pemeriksaan penunjang yaitu USG. Hasil dari USG didapatkan kesan tampang
kantong kehamilan yang kosong dengan diameter 3,06 cm. Ini menjadikan diagnosis
pasti dari kasus ini adalah blighted ovum.
Blighted ovum adalah keadaan dimana seorang wanita merasa hamil tetapi
tidak ada bayi di dalam kandungan. Seorang wanita yang mengalaminya juga
merasakan gejala-gejala kehamilan seperti terlambat menstruasi, mual dan muntah
kram perut
Bercak perdarahan
ditegakkan
bilapada
kantong
gestasi
yang
Gejala/Tanda
Serviks
Uterus
Menutup
Perdarahan
sedikit,nyeri tidak ada
GS -
Perdarahan banyak,
nyeri perut bawah
membuka teraba
jaringan
Perdarahan sedikit,
tidak disertai nyeri
Tertutup
GS +, FP +, FM
(-)FHM (-)
Missed Abortion
Perdarahan sedikit,
tidak ada nyeri
Tertutup
Sesuai usia
kehamilan
Blighted Ovum
Perdarahan sedikit,
nyeri sekali
Terbuka, teraba
kulit ketuban
Sesuai usia
kehamilan
GS +, FP - (Usia
kehamilan > 8
minggu)
GS +, FP +, FM +,
FHM +
Abortus komplet
Abortus insipiens
Perdarahan sedikit
samapai sedang
Tertutup/terbuka
Perdarahan sedikit,
nyeri perut bawah,
defense muscular,
kadang ada tanda pre
syok
Tertutup, nyeri
goyang
serviks/porsio
(Slinger pain)
Mola Hidatidosa
GS -, tampak
gambaran badai salju
(Snowtorm
appearance)
Uterus membesar, tak Kehamilan Ektopik
didapatkan GS intra Terganggu (KET)
uterine, tampak
gambaran massa
irregular di
retrouterina atau di
komu uteri
Keterangan : GS (Gestational Sacc), FP (Fetal plate), FM (Fetal movement), FHM (Fetal heart
movement)
Dalam banyak kasus blighted ovum tidak bisa dicegah. Beberapa
pasangan seharusnya melakukan tes genetika dan konseling jika terjadi keguguran
berulang di awal kehamilan. Blighted ovum sering merupakan kejadian satu kali, dan
jarang terjadi lebih dari satu kali pada wanita.
Untuk mencegah terjadinya blighted ovum, maka dapat dilakukan
beberapa tindakan pencegahan seperti pemeriksaan TORCH, imunisasi rubella pada
wanita yang hendak hamil, pada kasus diabetes mellitus gula darah harus dikontrol,
melakukan pemeriksaan kromosom terutama bila usia di atas 35 tahun, menghentikan
kebiasaan merokok agar kualitas sperma/ovum baik, memeriksakan kehamilan yang
rutin dan membiasakan pola hidup sehat.
Terapi pada kasus Blighted ovum adalah dengan evakuasi hasil
konsepsi dengan kuretase. Namun pada pemeriksaan ginekologi (pemeriksaan dalam
vagina) umumnya ostium uteri ekstemum masih menutup, sehingga tidak bisa
langsung dilakukan kuretase sehingga dilakukan terlebih dahulu dengan dilatasi
serviks bisa dengan pemberian obat misoprostol pervaginam atau memasang stiff
hegar ke dalam kanalis servikalis. Bila serviks sudah membuka baru bisa dilakukan
kuretase.
4. Plan
a. Diagnosis
IVFD RL 20 tpm
Misoprostol 400 ug
Ciprofloxacin 2x500 mg
Asam Mefenamat 3x500 mg
Methergin 3x0,125 mg
c. Rencana rawat inap :
Pengawasan keadaan umum, tanda vital, tanda-tanda perburukan.
Memonitor input dan output cairan.
Memonitor jumlah tetesan infus per menit.
Memfasilitasi kebutuhan nutrisi
d. Rencana Operatif:
Curretage
e. Pendidikan
Dilakukan edukasi pada pasien dan keluarga mengenai:
Etiologi dan perjalanan penyakit Blighted Ovum.
Pengobatan Blighted Ovum
Komplikasi Blighted Ovum
f. Konsultasi
: Konsultasi ke zaal obgyn dan dokter spesialis obgyn
untuk penanganan selanjutnya.
g. Kontrol
:-
Mengetahui,