Anda di halaman 1dari 23

SISTEM OTOT

ANATOMI FISIOLOGI

DEFINISI OTOT

Otot merupakan alat gerak


aktif karena kemampuan
berkontraksi . otot
memendek jika sedang
berkontraksi dan
memanjang jika
berelaksasi. Kontraksi otot
terjadi jika otot sedang
melakukan kegiatan ,
sedangkan relaksasi otot
terjadi jika otot sedang
beristirahat.

KARAKTERISTIK OTOT

KONTRAKSIBILITAS

EKSTENSIBILITAS

ELASTISITAS

Macam-macam otot beserta


fungsiya :

1. Bahu
(shoulders)

a. Otot deltoid
b. Otot trepezius

2. Dada
(chest)

Otot pectoralis
major

3. Punggung
(back)

a. Otot latissimus
dorsi
b. Otot-otot
punggung
atas(upper back)
c. Otot-otot
punggung
bawah(lower
back)

4. Perut
(abdominals)

5. Lengan (arms)
6. Paha dan
pinggul (thighs &
glutes)
a. Otot rectos
abdominis
b. Otot
external
obliques

a. Otot biceps
b. Otot triceps
c. Otot-otot
lengan bawah
(forearms)

a. Otot
quadriceps
b. Otott Biceps
femoris
(hamstrings)
c. Otot glutes
maximus

7. Betis (calves)

Otot gastrocnemius

Jenis-jenis otot

otot lurik (otot rangka)


Gabungan otot berbentuk
kumparan dan terdiri dari
bagian:
a.Ventrikel (empal)
b.Urat otot (tendon)
Berdasarkan cara melekatnya
pada tulang, tendon
dibedakan sebagai berikut ini:
a. Origo
b. Insersio

Lanjutan dari jenis-jenis


otot.

Otot polos
Otot polos terdapat pada
alat-alat dalam tubuh,
misalnya pada:
a. Dinding saluran
pencernaan
b. Saluran-saluran
pernafasan
c. Pembuluh darah
d. Saluran kencing dan
kelamin

Lanjitan dari jenis-jenis


otot..

Otot jantung
Otot jantung
mempunyai struktur
yang sama dengan
otot lurik hanya saja
serabut serabutnya
bercabang - cabang
dan saling beranyaman
serta dipersarafi oleh
saraf otonom.
Letak inti sel di tengah.
Dengan demikian, otot
jantung disebut juga
otot lurik yang bekerja

Fungsi otot

Otot dapat berkontraksi karena adanya


rangsangan. Umumnya otot berkontraksi bukan
karena satu rangsangan, melainkan karena
suatu rangkaian rangsangan
berurutan.rangsangan kedua memperkuat
rangsangan pertama dan rangsangan ketiga
memeprkuat rangsangan kedua . dengan
demikian terjadilah ketegangan atau tonus yang
maksimum . tonus yang maksimum terus
menerus disebut tetanus.

Sifat Kerja Otot Sifat kerja otot dibedakan


menjadi dua, yaitu :

Antagonis
Antagonis juga adalah kerja otot yang kontraksinya
menimbulkan efek gerak berlawanan,contohnya adalah:
Ekstensor ( meluruskan) dan fleksor (membengkokkan),
misalnya otot trisep dan otot bisep.
Abduktor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati
badan) misalnya gerak tangan sejajar bahu dan sikap
sempurna.
Depresor (ke bawah) dan adduktor ( ke atas), misalnya
gerak kepala merunduk dan menengadah.
Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup),
misalnya gerak telapak tangan menengadah dan
gerak telapak tangan menelungkup.


Sinergis
Sinergis juga adalah otot-otot yang kontraksinya
menimbulkan gerak searah.
Contohnya pronator teres dan pronator
kuadratus (Otot yang menyebabkan telapak
tngan menengadah atau menelungkup). Otot
sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja
bersama sama dengan tujuan yang sama. Jadi,
otot otot itu berkontraksi bersama dan
berelaksasi bersama-sama.

Bagian aktivitas kerja otot

TONUS: ketegangan
akibat mengerutnya
otot (kontraksi)
TETANUS:
ketegangan
maksimum yang
terus menerus
FLEKSI:
membengkokkan
EKSTENSI:
meluruskan
ABDUKSI: menjauhi

ADDUKSI: mendekati
badan
DEPRESI: ke bawah
ELEVASI: ke atas
SUPINASI: memutar
telapak tangan
menengadah
PRONASI:
menelungkup

Sumber energi untuk gerak


otot

ATP (Adenosht Tri Phosphat) merupakan sumber


energi utama untuk kontraksi otot. ATP berasal
dari oksidasi karbohidrat dan lemak. Kontraksi
otot merupakan interaksi antara aktin dan
miosin yang memerlukan ATP. Fosfokreatin
merupakan persenyawaan fosfat berenergi tinggi
yang terdapat dalam konsentrasi tinggi pada
otot. Fosfokreatin tidak dapat dipakai langsung
sebagai sumber energi, tetapi fosfokreatin dapat
memberikan energinya kepada ADP.

Mekanisme Umum Kontraksi


Otot

Timbul dan berakhirnya kontraksi otot terjadi


dalam urutan sebagai berikut :
o Potensial aksi berjalan sepanjang sebuah saraf
motorik sampai ujung serat saraf.
o Setiap ujung saraf menyekresi substansi
neurotransmitter yaitu asetilkolin dalam jumlah
sedikit.
o Asetilkolin bekerja untuk area setempat pada
membrane serat otot.
o Terbukanya saluran asetilkolin

o Potensial aksi berjalan sepanjang membrane


saraf otot
o Potensial aksi akan menimbulkan depolarisasi
membran serat otot,
o Ion kalsium menimbulkan kekuatan menarik
antara filament aktin dan miosin
o Setelah kurang dari satu detik kalsium
dipompakan kembali kedalam retikulum
sarkoplasma tempat ion-ion disimpan sampai
potensial aksi otot yang baru lagi.

Mekanisme Molekular Kontraksi


Otot :

Pada keadaan relaksasi ujung-ujung filamen


aktin berasal dari dua lempeng saling
tumpang tindih satu sama lainnya.
Selama kontraksi kuat, filamen aktin dapat
ditarik bersama-sama, begitu eratnya
sehingga ujung filamen miosin melekuk.
Kontraksi otot terjadi karena mekanisme
pergeseran filamen.

Dasar molekular kontraksi

Proses yang menimbulkan pemendekan unsur


kontraktil di dalam otot merupakan
peluncuran filament (serabut/benang halus)
tipis di atas filament tebal, Peluncuran salama
kontraksi otot dihasilkan oleh pemutusan dan
pembentukan kembali hubungan antara aktin
(protein myofibril) dan miosin (protein
globulin) menghasilkan gerakan selama
kontraksi cepat.

Bagian-bagian otot

TENDON
VENTRIKEL
ORIGO
INSERSIO
NORMOTROFI
ATROFI
HIPERTROFI
DISKUS INTERKALARIS

Mekanisme gerakan otot

AKTIN dan MIOSIN


ASETILKOLIN
ATP ADP AMP

Fase-fase pada sistem otot

FASE ANAEROB (KONTRAKSI)


FASE AEROB (pembentukan kembali ATP)

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai