Anda di halaman 1dari 98

ESKB-18 MEI 2023

PEMANTAPAN TUGAS
SURVEIOR

z
KIAT RS
UNTUK LULUS
PROGNAS
z

PENGELOLAAN
PROGRAM NASIONAL
MENGACU PADA PERATURAN MENKES
z

REGULASI & DOKUMEN BUKTI


PROGNAS
Pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) bidang kesehatan telah ditentukan prioritas pelayanan
kesehatan dengan target yang harus dicapai. Salah satu fungsi
rumah sakit adalah melaksanakan program pemerintah dan
GAMBARAN mendukung tercapainya target target pembangunan nasional.
UMUM Pada standar akreditasi ini Program Nasional meliputi:
• 1. Peningkatan kesehatan ibu dan bayi.
PROGNAS • 2. Penurunan angka kesakitan Tuberculosis/TBC.
• 3. Penurunan angka kesakitan HIV/AIDS.
• 4. Penurunan prevalensi stunting dan wasting.
• 5. Keluarga Berencana Rumah Sakit.
Pelaksanaan program nasional oleh rumah sakit diharapkan
mampu meningkatkan akselerasi pencapaian target RPJMN
bidang kesehatan sehingga upaya meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat meningkat segera terwujud
SEMILA DALAM STARKES 2022 DAN INSTRUMEN KARS 2022
• S : STANDAR
STARKES 2022 • E : ELEMEN PENILAIAN
• M: MAKSUD DAN TUJUAN

• INSTRUMEN
INSTRUMEN KARS
2022 • LINK ANTAR ELEMEN PENILAIAN
• ACUAN : DALAM MENYUSUN
REGULASI DAN IMPLEMENTASI
z

Standar Prognas 1
Rumah sakit melaksanakan program
PONEK 24 jam sehari dan 7 (tujuh) hari
seminggu.
PROGNAS 1.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1.) Rumah sakit menetapkan regulasi R 1) Regulasi tentang pelayanan PONEK 10 TP
tentang pelaksanaan PONEK 24 jam. 24 jam -
0 TT
2) Perencanaan RS memuat rencana
kegiatan PONEK

2.) Terdapat Tim PONEK yang ditetapkan R 10 TP


oleh rumah sakit dengan rincian tugas Regulasi yang meliputi: -
dan tanggungjawabnya. Penetapan Tim PONEK 0 TT
Pedoman kerja Tim PONEK

3.) Terdapat program kerja yang menjadi R 10 TP


acuan dalam pelaksanaan program Regulasi yang menetapkan program -
PONEK Rumah Sakit sesuai maksud kerja PONEK 0 TT
dan tujuan

11
PROGNAS 1.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
4.)
Terdapat bukti pelaksanaan program D 10 TP
1) Bukti laporan tentang pelaksanaan 5 TS
PONEK Rumah Sakit. 0 TT
program PONEK
W
2) Ketua/anggota Tim PONEK
Direktur RS
5.) Program PONEK Rumah Sakit 10 TP
dipantau dan dievaluasi secara rutin. D Bukti tentang program PONEK Rumah 5 TS
Sakit dipantau dan dievaluasi secara 0 TT
rutin.
W

Ketua/anggota Tim PONEK


Kepala bidang/divisi/bagian
Kepala unit pelayanan
Direktur RS

12
z § 1. DOKUMEN REGULASI/KEBIJAKAN RS
TENTANG PELAYANAN PONEK 24 JAM

§ 2. SK DIREKTUR PENETAPAN TIM PONEK DAN


PEDOMAN KERJA

§ 3. PROGRAM KERJA TIM PONEK


PN 1 § 4. BERKAS MONITORING KEGIATAN PONEK
EP1-EP2-EP3- (REGISTER)
EP4-EP 5
§ 5. BERKAS LAPORAN REALISASI PROGRAM
PONEK

TRIWULAN, SEMESTER, TAHUNAN


z

Standar Prognas 1.1


Untuk meningkatkan efektifitas sistem
rujukan maka Rumah sakit melakukan
pembinaan kepada jejaring fasilitas
Kesehatan rujukan yang ada.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1.)
Rumah sakit menetapkan R Program Pembinaan Jejaring Rujukan Rumah 10 TP
Sakit dengan kegiatan antara lain : -
program pembinaan jejaring a) Pelatihan kepada fasilitas kesehatan jejaring 0 TT
rujukan rumah sakit. b) Berbagi pengalaman dalam pelayanan ibu
dan anak
c) Peningkatan kompetensi jejaring rujukan

2.)
Rumah sakit melakukan 10 TP
D Bukti tentang pelaksanaan 5 TS
pembinaan terhadap jejaring secara 0 TT
pembinaan terhadap jejaring
PROGNAS berkala.
W secara berkala
1.1
Ketua/anggota Tim PONEK
Kepala Unit Pelayanan

3) Telah
dilakukan evaluasi program Bukti tentang pelaksanaan 10 TP
D 5 TS
pembinaan jejaring rujukan. evaluasi program pembinaan 0 TT
jejaring rujukan.
W
Ketua/anggota Tim PONEK
Kepala Unit Pelayanan
Direktur RS

23
z

§ 1. PROGRAM PEMBINAAN JEJARING RUJUKAN


RS
PN 1.1
§ 2. DOKUMEN BUKTI PELAKSANAAN PEMBINAAN
EP1-EP2-EP3 JEJARING

§ 3. DOKUMEN BUKTI PELAKSANAAN EVALUASI


PROGRAM PEMBINAAN JEJARING RUJUKAN
z

Standar Prognas 2
Rumah sakit melaksanakan program
penanggulangan tuberkulosis.
31
PROGNAS 2.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1.) Rumah sakit menerapkan R 1) Regulasi tentang pelayanan 10 TP
penanggulangan tuberkulosis
regulasi tentang pelaksanaan -
2) Perencanaan RS memuat rencana
penanggulangan tuberkulosis di kegiatan pelayanan penanggulangan 0 TT
rumah sakit. tuberkulosis

2.) Direktur menetapkan tim TB R Regulasi yang meliputi : 10 TP


Paru Rumah sakit beserta a) Penetapan Tim TB Paru -
b) Pedoman kerja Tim TB Paru
program kerjanya. 0 TT
c) Program kerja Tim TB Paru

3) Ada bukti pelaksanaan promosi D Bukti pelaksanaan program promosi kesehatan : 10 TP


a.) Terkait penanggulangan tuberculosis
kesehatan, surveilans dan upaya b.) Materi edukasi upaya penanggulangan 5 TS
pencegahan tuberculosis tuberkulosis 0 TT
c.) Laporan pelaksanaan edukasi upaya
penanggulangan tuberculosis
d.) Bukti pelaksanaan surveilans tuberkulosis
serta laporan data surveilans tuberkulosis dan
analisisnya
W Ketua/anggota TIM TB Paru
Ketua/staf PKRS/ IPCN
32
PROGNAS 2.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
4.) Tersedianya Laporan Pelaksanaan D Berkas Laporan Realisasi Program PKRS 1 TP
Promosi Kesehatan (triwulan,Semester,Tahunan) 0 TS
5 TT
0
z § 1. KEBIJAKAN RS/SK DIREKTUR TENTANG
PELAYANAN PENANGGULANGAN TBC

§ 2. SK DIREKTUR TTG PENETAPAN;


PN 2
§ TIM TB PARU
EP1-EP2-EP3-
PEDOMAN KERJA TIM TB PARU
EP4 §

3. PROGRAM KERJA TIM TB PARU

§ 4. DOKUMEN BUKTI PELAKSANAAN PROGRAM


PROMOSI KESEHATAN TERKAIT
PENANGGULANGAN TBC

§ 5. DOKUMEN BUKTI LAPORAN REALISASI


PROGRAM PKRS
z

Standar Prognas 2.1


Rumah sakit menyediakan sarana
dan prasarana pelayanan
tuberkulosis sesuai peraturan
perundang-undangan.
z

MAKSUD & TUJUAN PROGNAS 2.1


§ Dalam melaksanakan pelayanan kepada penderita TB Paru dan
program TB Paru di rumah sakit, maka harus tersedia sarana dan
prasarana yang memenuhi syarat pelayanan TB Paru sesuai dengan
Pedoman Pelayanan TB Paru.
41
PROGNAS 2.1
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1.) Tersedia ruang pelayanan rawat O Ruang rawat jalan/poli tuberkulosis 10 TP
jalan yang memenuhi pedoman yang memenuhi pedoman PPI 5 TS
pencegahan dan pengendalian infeksi tuberkulosis 0 TT
tuberkulosis. W Ketua/anggota Tim TB Paru
Kepala/staf rawat jalan
IPCN
2.) Bila rumah sakit memberikan O Ruang rawat inap bagi pasien 10 TP
pelayanan rawat inap bagi pasien tuberkulosis paru yang memenuhi 5 TS
tuberkulosis paru dewasa maka rumah pedoman PPI tuberkulosis 0 TT
sakit harus memiliki ruang rawat inap Ketua/anggota Tim TB Paru
yang memenuhi pedoman pencegahan W Kepala/stafrawat inap
dan pengendalian infeksi tuberkulosis. IPCN

3) Tersedia ruang pengambilan O Ruang pengambilan spesimen 10 TP


spesimen sputum yang memenuhi sputum yang memenuhi pedoman 5 TS
pedoman pencegahan dan PPI tuberkulosis 0 TT
pengendalian infeksi tuberkulosis. Ketua/anggota Tim TB Paru
W Kepala/staf laboratorium
IPCN
RUANGAN PERAWATAN TB MDR
BILIK SPUTUM
z

Standar Prognas 2.2


Rumah sakit telah melaksanakan
pelayanan tuberkulosis dan upaya
pengendalian faktor risiko tuberkulosis
sesuai peraturan perundang-undangan.
44 Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1.) Rumah sakit telah menerapkan D Bukti tentang evaluasi kepatuhan 10 TP
kepatuhan staf medis terhadap staf medis terhadap PPK 5 TS
panduan praktik klinis tuberkulosis. Tuberkulosis 0 TT

W Ketua/anggota Tim TB Paru


Komite/Tim PMKP
Komite Medis
Staf Klinis
2.) Rumah sakit merencanakan dan D Bukti dokumen perencanaan obat anti 10 TP
mengadakan penyediaan Obat Anti tuberculosis 5 TS
Tuberculosis. Daftar obat anti tuberculosis 0 TT
Daftar pasien yang diberikan obat anti
tuberculosis

Ketua/anggota Tim TB Paru


W Kepala/staf unit Farmasi
Kepala/staf unit pelayanan terkait
Pasien/keluarga

PROGNAS 2.2
45
PROGNAS 2.2

Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor


3.) Rumah sakit melaksanakan O Bukti Pelaksanaan pelayanan TB 10 TP
pelayanan TB MDR (bagi rumah sakit MDR 5 TS
Rujukan TB MDR). W 0 TT
Ketua/anggota Tim TB Paru
Kepala/staf unit pelayanan terkait
4.) Rumah sakit melaksanakan D Bukti tentang pelaksanaan pencatatan 10 TP
pencatatan dan pelaporan kasus TB dan pelaporan kasus TB Paru sesuai 5 TS
Paru sesuai ketentuan. ketentuan berupa: 0 TT
Daftar pasien TB Paru
Hasil analisis data
Pelaksanaan pelaporan kasus TB Paru

W Ketua/anggota Tim TB Paru


Kepala/staf unit pelayanan terkait
Direktur RS
z

§ 1. DOKUMEN LAPORAN HASIL AUDIT


KEPATUHAN THD PPK- TBC
PN 2.2
EP1-EP2-EP3- § 2. DOKUMEN PENGELOLAAN OBAT ANTI TBC
EP4
§ 3. DOKUMEN LAPORAN SURVEILANS TBC,
BERIKUT ANALISA : ANGKA KONVERSI, ANGKA
KEBERHASILAN, ANGKA DROP OUT
z

Standar Prognas 3
Rumah sakit melaksanakan
penanggulangan HIV/AIDS sesuai
dengan peraturan perundang-
undangan.
z
MAKSUD & TUJUAN PROGNAS 3

Rumah sakit dalam melaksanakan penanggulangan HIV/AIDS sesuai standar pelayanan bagi
rujukan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dan satelitnya dengan langkah-langkah sebagai
berikut:

§ Meningkatkan fungsi pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT).

§ Meningkatkan fungsi pelayanan Antiretroviral Therapy (ART) atau bekerjasama dengan


rumah sakit yang ditunjuk.

§ Meningkatkan fungsi pelayanan Infeksi Oportunistik (IO).

§ Meningkatkan fungsi pelayanan pada ODHA dengan factor resiko Injection Drug Use (IDU).

§ Meningkatkan fungsi pelayanan penunjang yang meliputi pelayanan gizi, laboratorium dan
radiologi, pencatatan dan pelaporan.
51
PROGNAS 3.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1.) Rumah sakit telah melaksanakan D Bukti pelaksanaan tentang program 10 TP
kebijakan program HIV/AIDS sesuai penanggulangan HIV/AIDS 5 TS
ketentuan perundangan. 0 TT
W Pimpinan RS
Kepala bidang/divisi/bagian
Kepala unit pelayanan
2.) Rumah sakit telah menerapkan D Bukti pelaksanaan rujukan ke fasilitas 10 TP
fungsi rujukan HIV/AIDS pada rumah pelayanan kesehatan 5 TS
sakit sesuai dengan kebijakan yang Bukti daftar pasien HIV/AIDS yang 0 TT
berlaku. dirujuk
Bukti kerjasama dengan fasilitas
pelayanan kesehatan rujukan
W Kepala bidang/divisi/bagian
Kepala unit pelayanan

3) Rumah sakit melaksanakan D Bukti laporan tentang pelaksanaan 10 TP


pelayanan PITC dan PMTCT. pelayanan yang meliputi PITC dan 5 TS
PMTCT. 0 TT
Kepala bidang/divisi/bagian
W
Kepala unit pelayanan
52 PROGNAS 3.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
4.) Rumah sakit memberikan pelayanan D Bukti laporan tentang pelaksanaan 10 TP
ODHA dengan factor risiko IO. pelayanan ODHA dengan factor risiko 5 TS
IO. 0 TT
W
Kepala bidang/divisi/bagian
Kepala unit pelayanan
5.) Rumah sakit merencanakan dan D 1. Bukti dokumen perencanaan obat anti 10 TP
mengadakan penyediaan Anti Retro retro viral 5 TS
Viral (ART). 2. Daftar obat anti retro viral 0 TT
3. Daftar pasien yang diberikan obat anti
retro viral

W Kepala bidang/divisi/bagian
Kepala Instalasi/unit farmasi
Kepala unit pelayanan
6) Rumah sakit melakukan pemantauan D Bukti tentang pelaksanaan pemantauan 10 TP
dan evaluasi program penanggulangan dan hasil evaluasi pelaksanaan program 5 TS
HIV/AIDS. penanggulangan HIV/AIDS 0 TT
Kepala bidang/divisi/bagian
W
Kepala unit pelayanan
z

§ 1. DOKUMEN BUKTI PROGRAM PENANGGULANGAN


HIV/AIDS

PN 3 § 2. DOKUMEN BUKTI PELAKSANAAN RUJUKAN ;

EP1-EP2-EP3- §

§
DAFTAR PASIEN YANG DIRUJUK
BUKTI KERJASAMA DENGAN FASKES RUJUKAN
EP4-EP5-EP6 § 3. DOKUMEN BUKTI PELAKSANAAN PELAYANAN PITC &
PMTCT

§ 4. DOKUMEN BUKTI LAPORAN PELAYANAN ODHA


DENGAN FAKTOR RISIKO
§ 5. DOKUMEN BUKTI PENGELOLAAN OBAT ARV

§ 6. DOKUMEN BUKTI PELAKSANAAN MONEV PROGRAM


z

Standar Prognas 4
Rumah Sakit melaksanakan program penurunan prevalensi stunting
dan wasting.

Standar Prognas 4.1


Rumah Sakit melakukan edukasi, pendampingan intervensi dan
pengelolaan gizi serta penguatan jejaring rujukan kepada rumah
sakit kelas di bawahnya dan FKTP di wilayahnya serta rujukan
masalah gizi.
z

MAKSUD & TUJUAN PROGNAS 4


§ Organisasi program penurunan prevalensi stunting dan wasting dipimpin oleh staf medis
atau dokter spesialis anak. Rumah sakit menyusun program penurunan prevalensi stunting
dan wasting di rumah sakit terdiri dari:

§ Peningkatan pemahaman dan kesadaran seluruh staf,pasien dan keluarga tentang masalah
stunting dan wasting;
§ Intervensi spesifik di rumah sakit;

§ Penerapan Rumah Sakit Sayang Ibu Bayi;

§ Rumah sakit sebagai pusat rujukan kasus stunting dan wasting;

§ Rumah sakit sebagai pendamping klinis dan manajemen serta merupakan jejaring rujukan

§ Program pemantauan dan evaluasi.


60
PROGNAS 4.

Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor


1.) Rumah sakit telah menetapkan R Regulasi tentang program gizi 10 TP
kebijakan tentang pelaksanaan terkait penurunan prevalensi -
program gizi. stunting dan wasting 0 TT

2.) Terdapat tim untuk program R Regulasi yang meliputi: 10 TP


penurunan prevalensi stunting dan 1) Penetapan Tim Stunting dan Wasting -
wasting di rumah sakit. 2) Pedoman kerja Tim Stunting dan 0 TT
Wasting
3) Program kerja Tim Tim Stunting dan
Wasting

3.) Rumah sakit telah menetapkan R Regulasi tentang sistem rujukan 10 TP


sistem rujukan untuk kasus gangguan untuk kasus gangguan gizi yang -
gizi yang perlu penanganan lanjut. perlu penanganan lanjut. 0 TT
z

§ 1. DOKUMEN REGULASI PROGRAM GIZI RS


TERKAIT PENURUNAN PREVALENSI STUNTING
& WASTING

§ 2. DOKUMEN REGULASI PROGRAM ;


PN 4
EP1-EP2-EP3 § PENETAPAN TIM STUNTING & WASTING

§ PEDOMAN KERJA TIM STUNTING & WASTING


§ PROGRAM KERJA TIM STUNTING & WASTING

§ 3. DOKUMEN REGULASI SISTEM RUJUKAN


PASIEN DENGAN GANGGUAN GIZI
z

MAKSUD & TUJUAN PROGNAS 4.1

§ Rumah sakit melaksanakan pelayanan sebagai pusat rujukan kasus stunting dan kasus
wasting dengan menyiapkan sebagai:

§ Rumah sakit sebagai pusat rujukan kasus stunting untuk memastikan kasus, penyebab
dan tata laksana lanjut oleh dokter spesialis anak.

§ Rumah sakit sebagai pusat rujukan balita gizi buruk dengan komplikasi medis.

§ Rumah sakit dapat melaksanakan pendampingan klinis dan manajemen serta


penguatan jejaring rujukan kepada rumah sakit dengan kelas di bawahnya dan Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di wilayahnya dalam tata laksana stunting dan gizi
buruk.
z
MAKSUD & TUJUAN PROGNAS 4.1

§ Penguatan sistem surveilans gizi

§ Tata laksana tim asuhan gizi meliputi Tata laksana Gizi Stunting, Tata Laksana Gizi
Kurang, Tata Laksana Gizi Buruk (Pedoman Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk
pada Balita).

§ Pencatatan dan Pelaporan kasus masalah gizi melalui aplikasi ePPGBM (Aplikasi
Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat).

§ Melakukan evaluasi pelayanan, audit kesakitan dan kematian, pencatatan dan


pelaporan gizi buruk dan stunting dalam Sistem Informasi Rumah sakit (SIRS).
64
PROGNAS 4.1

Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor


1.) Rumah sakit membuktikan telah D 1).Bukti pelaksanaan pendampingan 10 TP
melakukan pendampingan intervensi dan intervensi dan pengelolaan gizi serta 5 TS
pengelolaan gizi serta penguatan jejaring penguatan jejaring rujukan 0 TT
rujukan kepada rumah sakit kelas di 2). Bukti :
bawahnya dan FKTP di wilayahnya serta a) Pelaksanaan rujukan masalah gizi
rujukan masalah gizi. ke fasilitaskesehatan
b) Daftar pasien gangguan gizi yang
dirujuk ke fasilitas kesehatan
W Ketua/anggota Tim Stunting dan
Wasting
Kepala Unit Pelayanan
2.) Rumah sakit telah menerapkan D Bukti : 10 TP
sistem pemantauan dan evaluasi, bukti 1). Hasil pemantauan dan evaluasi 5 TS
pelaporan dan Analisa. pelaksanaan kegiatan pelayanan 0 TT
2). Pencatatan dan pelaporan kasus
masalah gizi melalui aplikasi ePPGBM
W
Ketua/anggota Tim Stunting dan
Wasting
Kepala Unit Pelayanan
Direktur RS
z

§ 1. DOKUMEN BUKTI PELAKSANAAN


PENDAMPINGAN INTERVENSI DAN PENGELOLAAN
GIZI

PN 4.1 § BUKTI PELAKSANAAN RUJUKAN


DAFTAR PASIEN YG DIRUJUK
EP1-EP2
§

§ 2. DOKUMEN BUKTI MONEV KEGIATAN


PELAKSANAAN ;
HASIL PEMANTAUAN PENCATATAN DAN PELAPORAN
MELALUI APLIKASI e-PPGBM
z

Standar Prognas 5
Rumah sakit melaksanakan program pelayanan
keluarga berencana dan kesehatan reproduksi di
rumah sakit beserta pemantauan dan evaluasinya.
z
MAKSUD & TUJUAN PROGNAS 5

§ Adanya regulasi rumah sakit yang menjamin pelaksanaan PKBRS, meliputi SPO pelayanan KB per
metode kontrasepsi termasuk pelayanan KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran.

§ Upaya peningkatan PKBRS masuk dalam rencana strategis (Renstra) dan rencana kerja anggaran
(RKA) rumah sakit.

§ Tersedia ruang pelayanan yang memenuhi persyaratan untuk PKBRS antara lain ruang konseling dan
ruang pelayanan KB.

§ Pembentukan tim PKBRS serta program kerja dan bukti pelaksanaannya.

§ Terselenggara kegiatan peningkatan kapasitas untuk meningkatkan kemampuan pelayanan PKBRS,


termasuk KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran.

§ Pelaksanaan rujukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.


z

MAKSUD & TUJUAN PROGNAS 5


a) Melaksanakan sistem pemantauan dan evaluasi pelaksanaan PKBRS.
b) Adanya regulasi rumah sakit yang menjamin pelaksanaan PKBRS, meliputi SPO pelayanan KB
per metode kontrasepsi termasuk pelayanan KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran.
c) Upaya peningkatan PKBRS masuk dalam rencana strategis (Renstra) dan rencana kerja
anggaran (RKA) rumah sakit.
d) Tersedia ruang pelayanan yang memenuhi persyaratan untuk PKBRS antara lain ruang konseling
dan ruang pelayanan KB.
e) Pembentukan tim PKBRS serta program kerja dan bukti pelaksanaanya.
f) Terselenggara kegiatan peningkatan kapasitas untuk meningkatkan kemampuan pelayanan
PKBRS, termasuk KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran.
g) Pelaksanaan rujukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
76
PROGNAS 5.

Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor


1.) Rumah sakit telah menetapkan R Regulasi tentang pelaksanaan 10 TP
kebijakan tentang pelaksanaan PKBRS -
PKBRS. Perencanaan RS memuat rencana 0 TT
kegiatan PKBRS

2.) Terdapat tim PKBRS yang R Regulasi yang meliputi: 10 TP


ditetapkan oleh direktur disertai 1). Penetapan Tim PKBRS -
program kerjanya. 2). Pedoman kerja Tim PKBRS 0 TT
3). Program kerja Tim PKBRS

3.) Rumah sakit telah melaksanakan D Bukti tentang pelaksanaan program 10 TP


program KB Pasca Persalinan dan KB Pasca Persalinan dan Pasca 5 TS
Pasca Keguguran. Keguguran. 0 TT
W
Tim PKBRS
Kepala Unit Pelayanan
77

PROGNAS 5.

Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor


4.) Rumah sakit telah melakukan D Bukti tentang pelaksanaan 10 TP
pemantauan dan evaluasi pemantauan dan hasil evaluasi 5 TS
pelaksanaan PKBRS. pelaksanaan kegiatan pelayanan 0 TT
W PKBRS

Tim PKBRS
Kepala Unit Pelayanan
Direktur RS
z

§ 1. DOKUMEN REGULASI RS TENTANG PELAKSANAAN


PKBRS

PN 5 § 2. DOKUMEN REGULASI TENTANG ;

EP1-EP2-EP3- § TIM PKBRS

EP4 § PEDOMAN KERJA TIM PKBRS


§ PROGRAM KERJA TIM PKBRS

§ 3. DOKUMEN BUKTI PELAKSANAAN PROGRAM PKBRS

§ 4. DOKUMEN BUKTI MONEV PELAKSANAAN PROGRAM

§ 5. DOKUMEN LAPORAN REALISASI PROGRAM PKBRS & EVALUASI


(BISA LAPOR KE DINKES, SAMBIL MENUNGGU SISTEM INFORMASI
KHUSUS YG DISEDIAKAN KEMENKES)
Standar Prognas 5.1
Rumah sakit menyiapkan sumber daya untuk
penyelenggaraan pelayanan keluarga dan kesehatan
reproduksi.
z
MAKSUD & TUJUAN PROGNAS 5.1

Pelaporan dan analisis meliputi:


a) Ketersediaan semua jenis alat dan obat kontrasepsi sesuai dengan kapasitas rumah sakit
dan kebutuhan pelayanan KB.

b) Ketersediaan sarana penunjang pelayanan KB.

c) Ketersediaan tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan KB.

d) Angka capaian pelayanan KB per metode kontrasepsi, baik Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP) dan Non MKJP.

e) Angka capaian pelayanan KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran.

f) Kejadian tidak dilakukannya KB Pasca Persalinan pada ibu baru bersalin dan KB Pasca
Keguguran pada Ibu pasca keguguran.
81

PROGNAS 5.1

Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor


1.) Rumah sakit telah menyediakan alat D Daftar alat dan obat kontrasepsi 10 TP
dan obat kontrasepsi dan sarana Daftar sarana penunjang pelayanan KB 5 TS
penunjang pelayanan KB. 0 TT
Tim PKBRS
W
Kepala Unit Farmasi
Kepala Unit Pelayanan
2.) Rumah sakit menyediakan layanan O Pelaksanaan layanan konseling bagi 10 TP
konseling bagi peserta dan calon peserta dan calon peserta program KB. 5 TS
peserta program KB. 0 TT
Tim PKBRS
W
Kepala Unit Pelayanan
3.) Rumah sakit telah merancang dan O Lihat ruang pelayanan KB, fasilitas dan 10 TP
menyediakan ruang pelayanan KB sarana nya 5 TS
yang memadai. W 0 TT
Tim PKBRS
Kepala Unit Pelayanan
z

ACUAN PERATURAN
PROGRAM KELUARGA BERENCANA
DAN
PELAYANAN KBRS
z

DOKUMEN BUKTI
PN 5.1 EP1

§ 1. DAFTAR ALAT & OBAT KONTRASEPSI YANG TERSEDIA DI RS

§ 2. DAFTAR SARANA PENUNJANG KEGIATAN PKBRS

§ 3. BUKU REGISTER PELAYANAN KBRS

§ 4. PELAPORAN KEGIATAN PKBRS KE DINKES KAB/KOTA ( SAMBIL MENUNGGU


APLIKASI/SISTEM PELAPORAN YANG AKAN DISEDIAKAN OLEH KEMENKES)
z

MENGENAL
PROGRAM KELUARGA BERENCANA
NASIONAL
DAN
PELAYANAN KELUARGA BERENCANA RS
Latar Belakang PKBRS

01 03 05
Pelayanan KB di Rumah Mulai tahun 1979-1980 Keputusan Menteri
Sakit dikembangkan
menjadi program KB
02 P3RS diubah menjadi
Program Keluarga
04 Kesehatan Republik
Indonesia Nomor:
Nasional dimulai sejak Berencana di Rumah HK.01.07/MENKES/1128
sekitar tahun 1968- Mulai tahun 1973- Sakit (PKBRS), dengan Pedoman Pelayanan /2022 Tentang Standar
1979 dengan nama 1974 P3RS sasaran tidak hanya Keluarga Berencana di Akreditasi Rumah Sakit
Program Post Partum dikembangkan pasien pasca persalinan Rumah Sakit ditetapkan
Rumah Sakit (P3RS) menjadi bagian dari tetapi semua pasien melalui Keputusan
proyek pelayanan beserta keluarga, Menteri Kesehatan
proram KB Nasional. pengunjung dan
Nomor
pengantar pasien
590/Menkes/
SK/VII/2009
z

ERA OTONOMI DAERAH


Rumah Sakit Unggulan Pelayanan KB
Kriteria :
Fungsi :
1. Teregistrasi dalam SIM BKKBN;
1. Sebagai rumah sakit
2. Rumah Sakit kelas C atau D;
percontohan dalam
3. Aktif melakukan Sosialisasi,
pemberian layanan KB;
Promosi, KIE, serta Konseling
dan Pelayanan KB; 2. Sebagai rujukan pelayanan
4. Memiliki SDM yang mampu KB Metode Kontrasepsi
memberikan pelayanan seluruh Jangka Panjang (MKJP)
metode kontrasepsi; dan
3. Sebagai wahana pelatihan
5. Memiliki sarana dan prasarana
pelayanan kontrasepsi
pelayanan seluruh metode
kontrasepsi.
Rumah Sakit Unggulan Pelayanan KB
NO PROVINSI RS UNGGULAN PELAYANAN KB
KEPUTUSAN KEPALA BKKBN 1 Aceh RSUD H. Sahudin, Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara
2 Bali RSU Prima Medika, Kota Denpasar
NOMOR : 130/KEP/E1/2021 3 Banten RSIA Permata Husada, Kota Tangerang Selatan
TENTANG PENETAPAN RS 4 Bengkulu RS Gading Medika, Kota Bengkulu
UNGGULAN PELAYANAN KB 5 DI Yogyakarta RS Sakina Idaman, Kabupaten Sleman
6 DKI Jakarta RSUD Kembangan, Jakarta Barat
7 Gorontalo RSUD Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango
8 Jambi RS dr. Baratanata Korem 042/Garuda Putih, Kota Jambi
9 Jawa Barat RS Kebon Jati, Kota Bandung
10 Jawa Tengah RST Bhakti Wira Tamtama, Kota Semarang
11 Jawa Timur RS Aura Syifa, Kabupaten Kediri
12 Kalimantan Barat RSB Sentosa, Kabupaten Kubu Raya
13 Kalimantan Selatan RSD Idaman, Kota Banjar Baru
14 Kalimantan Tengah RS Harapan Insani, Pangkalanbun, Kab. Kotawaringin Barat
15 Kalimantan Timur RSUD Inche Adboel Moeis, Kota Samarinda
16 Kalimantan Utara RSU Kota Tarakan
17 Kepulauan Bangka Belitung RSIA Dzakirah, Kota Pangkal Pinang
18 Kepulauan Riau RS Hj. Bunda Halimah FK Uniba, Kota Batam
19 Lampung RSIA Harapan Bunda, Kabupaten Pringsewu
20 Maluku RS Bhayangkara, Kota Ambon
21 Maluku Utara RSUD Kota Tidore
22 Nusa Tenggara Barat RSAD REM Wira Bhakti, Kota Mataram
23 Nusa Temggara Timur RSIA Dedari, Kota Kupang
24 Papua RSUD Kwaingga, Kabupaten Keerom
25 Papua Barat RSUD Manokwari, Kota Manokwari
26 Riau RS Prima, Kota Pekan Baru
27 Sulawesi Barat RSU Regional Provinsi Sulawesi Barat
28 Sulawesi Selatan RSU Bahagia, Kota Makassar
29 Sulawesi Tengah RSU dr. Shindu Trisno, Kota Palu
30 Sulawesi Tenggara RSU Dewi Sartika, Kota Kendari
31 Sulawesi Utara RS Bhayangkara, Kota Manado
32 Sumatera Barat RSUD Sijunjung, Kabupaten Sijunjung
33 Sumatera Selatan RSIA Rika Amelia, Kota Palembang
34 Sumatera Utara RSU Sundari, Kota Medan
TANTANGAN DALAM PENINGKATAN
PELAYANAN KB DI RS
1. Sistem rujukan pelayanan KB atas indikasi medis

2. Biaya paket pelayanan KBPP, sudah masuk dalam pelayanan persalinan

3. Pelayanan implan, AKDR, MOP yang dilakukan di RS tidak bisa dibayarkan


melalui dana BPJS

• Perlu dilakukan pendekatan kepada BPJS terkait sistem pembiayaan KB


di RS atau menggunakan mekanisme pembiayaan khusus dari BKKBN
• Melakukan sosialiasi dan kepada pemberi pelayanan terkait pentingnya
pelaksanaan pelayanan KBPP dan pembiayaan sudah masuk dalam
paket pelayanan persalinan
Date

Your Footer Here


96
Harapan BKKBN
Stake Holder Provinsi Kabupaten/ Kota Rumah Sakit
dan Mitra Pusat
§ Tersedianya Pedoman § Penguatan Koordinasi § Penguatan Koordinasi antara § Komitmen Pimpinan RS dal
PKBRS yang terbaharui dengan OPD KB Kab/Kota OPD KB Kab/Kota, BKKBN Pr am meningkatkan PKBRS.
dan telah disahkan dan RS Unggulan Pelayan ovinsi dan RS Unggulan Pelay § Penguatan Koordinasi deng
melalui Peraturan an KB anan KB. an OPD KB Kab/Kota dan
Menteri Kesehatan § Pengembangan RS Unggu § Optimalisasi Pemanfaatan dan BKKBN Provinsi.
§ Tersedianya regulasi lan Pelayanan KB di Kab/ a § Berkoordinasi dengan Dina
yang menjamin Kota penggerakan Pelayanan KB di s
pembiayaan seluruh lainnya. RS Unggulan melalui BOKB. Kesehatan dan OPD KB
metode pelayanan KB di § Fasilitasi Pemenuhan Sarana setempat dalam hal menda
RS Penunjang Pelayanan KB di patkan pelatihan pelayanan
RS Unggulan Pelayanan KB kontrasepsi bagi tenaga
melaui DAK Fisik Sub Bidang kesehatan.
KB.
§ Perluasan akses pelayanan
KB dengan penambahan
jumlah Fasyankes, termasuk
RS yang teregister di BKKBN.
SEKIAN
TERIMA KASIH
z

Anda mungkin juga menyukai