PEMANTAPAN TUGAS
SURVEIOR
z
KIAT RS
UNTUK LULUS
PROGNAS
z
PENGELOLAAN
PROGRAM NASIONAL
MENGACU PADA PERATURAN MENKES
z
• INSTRUMEN
INSTRUMEN KARS
2022 • LINK ANTAR ELEMEN PENILAIAN
• ACUAN : DALAM MENYUSUN
REGULASI DAN IMPLEMENTASI
z
Standar Prognas 1
Rumah sakit melaksanakan program
PONEK 24 jam sehari dan 7 (tujuh) hari
seminggu.
PROGNAS 1.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1.) Rumah sakit menetapkan regulasi R 1) Regulasi tentang pelayanan PONEK 10 TP
tentang pelaksanaan PONEK 24 jam. 24 jam -
0 TT
2) Perencanaan RS memuat rencana
kegiatan PONEK
11
PROGNAS 1.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
4.)
Terdapat bukti pelaksanaan program D 10 TP
1) Bukti laporan tentang pelaksanaan 5 TS
PONEK Rumah Sakit. 0 TT
program PONEK
W
2) Ketua/anggota Tim PONEK
Direktur RS
5.) Program PONEK Rumah Sakit 10 TP
dipantau dan dievaluasi secara rutin. D Bukti tentang program PONEK Rumah 5 TS
Sakit dipantau dan dievaluasi secara 0 TT
rutin.
W
12
z § 1. DOKUMEN REGULASI/KEBIJAKAN RS
TENTANG PELAYANAN PONEK 24 JAM
2.)
Rumah sakit melakukan 10 TP
D Bukti tentang pelaksanaan 5 TS
pembinaan terhadap jejaring secara 0 TT
pembinaan terhadap jejaring
PROGNAS berkala.
W secara berkala
1.1
Ketua/anggota Tim PONEK
Kepala Unit Pelayanan
3) Telah
dilakukan evaluasi program Bukti tentang pelaksanaan 10 TP
D 5 TS
pembinaan jejaring rujukan. evaluasi program pembinaan 0 TT
jejaring rujukan.
W
Ketua/anggota Tim PONEK
Kepala Unit Pelayanan
Direktur RS
23
z
Standar Prognas 2
Rumah sakit melaksanakan program
penanggulangan tuberkulosis.
31
PROGNAS 2.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1.) Rumah sakit menerapkan R 1) Regulasi tentang pelayanan 10 TP
penanggulangan tuberkulosis
regulasi tentang pelaksanaan -
2) Perencanaan RS memuat rencana
penanggulangan tuberkulosis di kegiatan pelayanan penanggulangan 0 TT
rumah sakit. tuberkulosis
PROGNAS 2.2
45
PROGNAS 2.2
Standar Prognas 3
Rumah sakit melaksanakan
penanggulangan HIV/AIDS sesuai
dengan peraturan perundang-
undangan.
z
MAKSUD & TUJUAN PROGNAS 3
Rumah sakit dalam melaksanakan penanggulangan HIV/AIDS sesuai standar pelayanan bagi
rujukan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dan satelitnya dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
§ Meningkatkan fungsi pelayanan pada ODHA dengan factor resiko Injection Drug Use (IDU).
§ Meningkatkan fungsi pelayanan penunjang yang meliputi pelayanan gizi, laboratorium dan
radiologi, pencatatan dan pelaporan.
51
PROGNAS 3.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1.) Rumah sakit telah melaksanakan D Bukti pelaksanaan tentang program 10 TP
kebijakan program HIV/AIDS sesuai penanggulangan HIV/AIDS 5 TS
ketentuan perundangan. 0 TT
W Pimpinan RS
Kepala bidang/divisi/bagian
Kepala unit pelayanan
2.) Rumah sakit telah menerapkan D Bukti pelaksanaan rujukan ke fasilitas 10 TP
fungsi rujukan HIV/AIDS pada rumah pelayanan kesehatan 5 TS
sakit sesuai dengan kebijakan yang Bukti daftar pasien HIV/AIDS yang 0 TT
berlaku. dirujuk
Bukti kerjasama dengan fasilitas
pelayanan kesehatan rujukan
W Kepala bidang/divisi/bagian
Kepala unit pelayanan
W Kepala bidang/divisi/bagian
Kepala Instalasi/unit farmasi
Kepala unit pelayanan
6) Rumah sakit melakukan pemantauan D Bukti tentang pelaksanaan pemantauan 10 TP
dan evaluasi program penanggulangan dan hasil evaluasi pelaksanaan program 5 TS
HIV/AIDS. penanggulangan HIV/AIDS 0 TT
Kepala bidang/divisi/bagian
W
Kepala unit pelayanan
z
EP1-EP2-EP3- §
§
DAFTAR PASIEN YANG DIRUJUK
BUKTI KERJASAMA DENGAN FASKES RUJUKAN
EP4-EP5-EP6 § 3. DOKUMEN BUKTI PELAKSANAAN PELAYANAN PITC &
PMTCT
Standar Prognas 4
Rumah Sakit melaksanakan program penurunan prevalensi stunting
dan wasting.
§ Peningkatan pemahaman dan kesadaran seluruh staf,pasien dan keluarga tentang masalah
stunting dan wasting;
§ Intervensi spesifik di rumah sakit;
§ Rumah sakit sebagai pendamping klinis dan manajemen serta merupakan jejaring rujukan
§ Rumah sakit melaksanakan pelayanan sebagai pusat rujukan kasus stunting dan kasus
wasting dengan menyiapkan sebagai:
§ Rumah sakit sebagai pusat rujukan kasus stunting untuk memastikan kasus, penyebab
dan tata laksana lanjut oleh dokter spesialis anak.
§ Rumah sakit sebagai pusat rujukan balita gizi buruk dengan komplikasi medis.
§ Tata laksana tim asuhan gizi meliputi Tata laksana Gizi Stunting, Tata Laksana Gizi
Kurang, Tata Laksana Gizi Buruk (Pedoman Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk
pada Balita).
§ Pencatatan dan Pelaporan kasus masalah gizi melalui aplikasi ePPGBM (Aplikasi
Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat).
Standar Prognas 5
Rumah sakit melaksanakan program pelayanan
keluarga berencana dan kesehatan reproduksi di
rumah sakit beserta pemantauan dan evaluasinya.
z
MAKSUD & TUJUAN PROGNAS 5
§ Adanya regulasi rumah sakit yang menjamin pelaksanaan PKBRS, meliputi SPO pelayanan KB per
metode kontrasepsi termasuk pelayanan KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran.
§ Upaya peningkatan PKBRS masuk dalam rencana strategis (Renstra) dan rencana kerja anggaran
(RKA) rumah sakit.
§ Tersedia ruang pelayanan yang memenuhi persyaratan untuk PKBRS antara lain ruang konseling dan
ruang pelayanan KB.
PROGNAS 5.
Tim PKBRS
Kepala Unit Pelayanan
Direktur RS
z
d) Angka capaian pelayanan KB per metode kontrasepsi, baik Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP) dan Non MKJP.
f) Kejadian tidak dilakukannya KB Pasca Persalinan pada ibu baru bersalin dan KB Pasca
Keguguran pada Ibu pasca keguguran.
81
PROGNAS 5.1
ACUAN PERATURAN
PROGRAM KELUARGA BERENCANA
DAN
PELAYANAN KBRS
z
DOKUMEN BUKTI
PN 5.1 EP1
MENGENAL
PROGRAM KELUARGA BERENCANA
NASIONAL
DAN
PELAYANAN KELUARGA BERENCANA RS
Latar Belakang PKBRS
01 03 05
Pelayanan KB di Rumah Mulai tahun 1979-1980 Keputusan Menteri
Sakit dikembangkan
menjadi program KB
02 P3RS diubah menjadi
Program Keluarga
04 Kesehatan Republik
Indonesia Nomor:
Nasional dimulai sejak Berencana di Rumah HK.01.07/MENKES/1128
sekitar tahun 1968- Mulai tahun 1973- Sakit (PKBRS), dengan Pedoman Pelayanan /2022 Tentang Standar
1979 dengan nama 1974 P3RS sasaran tidak hanya Keluarga Berencana di Akreditasi Rumah Sakit
Program Post Partum dikembangkan pasien pasca persalinan Rumah Sakit ditetapkan
Rumah Sakit (P3RS) menjadi bagian dari tetapi semua pasien melalui Keputusan
proyek pelayanan beserta keluarga, Menteri Kesehatan
proram KB Nasional. pengunjung dan
Nomor
pengantar pasien
590/Menkes/
SK/VII/2009
z