Standar PROGNAS 1 Rumah sakit melaksanakan program PONEK 24 jam dan 7 (tujuh) hari seminggu.
Maksud dan Rumah sakit melaksanakan program PONEK sesuai dengan pedoman PONEK yang berlaku dengan langkah langkah sebagai
Tujuan
Standar No. Urutberikut:
Elemen Penilaian Bukti
PROGNAS.1 a) Rumah sakit menetapkan regulasi tentang 10 Regulasi (R) : Pedoman Ponek 24 jam ,Panduan
pelaksanaan PONEK 24 jam. 5 □ Bukti Rumah sakit telah menetapkan regulasi tentang pelaksanaan IMD, Asi Eksklusif, PMK,
0 PONEK 24 jam. RSSIB
b) Terdapat Tim PONEK yang ditetapkan oleh 10 Regulasi (R) : SK Tim Ponek,dg rincian tugas
c) rumah
Terdapatsakit dengan
program kerja rincian tugas acuan
yang menjadi dan tanggung jawabnya. 5 □
10 Bukti(R)
Regulasi Rumah
: sakit telah menetapkan Tim PONEK dengan rincian tugas Panduan ponek, Program Kerja
d) dalam
Terdapatpelaksanaan programprogram
bukti pelaksanaan PONEKPONEK
Rumah 5 □
10 Bukti Rumah
Dokumentasi (D) sakit
: telah membuat program kerja yang menjadi acuan Bukti-bukti laporan bulanan PDF
Rumah Sakit. 5 □ Bukti Rumah sakit telah melaksanakan program PONEK Rumah Sakit. laporan foto (emas)
0
e) Program PONEK Rumah Sakit dipantau dan 10 Dokumentasi (D) : Laporan Tahunan, Laporan
dievaluasi secara rutin. 5 □ Bukti Rumah sakit telah melakukan pemantauan dan evaluasi Triwulan
0 program PONEK Rumah Sakit.
Standar PROGNAS 1.1 Untuk meningkatkan efektifitas sistem rujukan maka Rumah sakit melakukan pembinaan kepada jejaring fasilitas Kesehatan
rujukan yang ada.
Maksud dan Salah satu tugas dari rumah sakit dengan kemampuan PONEK adalah melakukan pembinaan kepada jejaring rujukan seperti
Tujuan Puskesmas, Klinik bersalin, praktek perseorangan dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Pembinaan jejaring rujukan dapat dilakukan dengan mengadakan pelatihan kepada
PROGNAS 1.1 fasilitas kesehatan jejaring, berbagi pengalaman dalam pelayanan ibu dan anak serta peningkatan kompetensi jejaring rujukan secara berkala. Rumah sakit memetakan jejaring
rujukan yang ada dan membuat program pembinaan setiap tahun.
Rumah sakit dalam melaksanakan penanggulangan tuberkulosis melakukan kegiatan yang meliputi:
1) Promosi kesehatan yang diarahkan untuk meningkatkan pengetahuan yang benar dan komprehensif mengenai pencegahan penularan, penobatan, pola hidup bersih dan
sehat (PHBS) sehingga terjadi perubahan sikap dan perilaku sasaran yaitu pasien dan keluarga, pengunjung serta staf rumah sakit.
2) Surveilans tuberkulosis, merupakan kegiatan memperoleh data epidemiologi yang diperlukan dalam sistem informasi program penanggulangan tuberkulosis, seperti
pencatatan dan pelaporan tuberkulosis sensitif obat, pencatatan dan pelaporan tuberkulosis resistensi obat.
3) Pengendalian faktor risiko tuberkulosis, ditujukan untuk mencegah, mengurangi penularan dan kejadian penyakit tuberkulosis, yang pelaksanaannya sesuai dengan
pedoman pengendalian pencegahan infeksi tuberkulosis di rumah sakit pengendalian faktor risiko tuberkulosis, ditujukan untuk mencegah, mengurangi penularan dan kejadian
penyakit tuberkulosis, yang pelaksanaannya sesuai dengan pedoman pengendalian pencegahan infeksi tuberkulosis di rumah sakit.
4) Penemuan dan penanganan kasus tuberkulosis.
Penemuan kasus tuberkulosis dilakukan melalui pasien yang datang ke rumah sakit, setelah pemeriksaan, penegakan diagnosis, penetapan klasifikasi dan tipe pasien
tuberkulosis. Sedangkan untuk penanganan kasus dilaksanakan sesuai tata laksana pada pedoman nasional pelayanan kedokteran tuberkulosis dan standar lainnya sesuai dengan
peraturan perundang- undangan.
5) Pemberian kekebalan
Pemberian kekebalan dilakukan melalui pemberian imunisasi BCG terhadap bayi dalam upaya penurunan risiko tingkat pemahaman tuberkulosis sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
6) Pemberian obat pencegahan. Pemberian obat pencegahan selama 6 (enam) bulan yang ditujukan pada anak usia dibawah
5 (lima) tahun yang kontak erat dengan pasien tuberkulosis aktif; orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) yang tidak terdiagnosis tuberkulosis; populasi tertentu lainnya sesuai
peraturan perundang-undangan.
Untuk menjalankan kegiatan tersebut maka rumah sakit dapat membentuk tim/panitia pelaksana program TB Paru Rumah Sakit.
Standar No. Elemen Penilaian Bukti
PROGNAS.2. Urut
a) Rumah sakit menerapkan regulasi tentang 10 Regulasi (R) : Panduan/pedoman
b) pelaksanaan penanggulangan tuberkulosis di
Direktur menetapkan tim TB Paru Rumah sakit rumah sakit. 5 Regulasi
10 □ Bukti(R)
Rumah
: sakit telah menerapkan regulasi tentang pelaksanaan SK Tim ,program kerja
c) beserta program kerjanya.
Ada bukti pelaksanaan promosi kesehatan, 5 □ Bukti(R)
10 Regulasi Rumah
: sakit telah menetapkan tim TB Paru Rumah sakit
surveilans dan upaya pencegahan tuberkulosis 5 □ Bukti Rumah sakit telah melaksanakan promosi kesehatan, surveilans dan
0 upaya pencegahan tuberkulosis PKRS (Bu Susi), PMKP Cuci
tangan, Etika batuk (SPO) Cuci
tangan (SPO)
Standar PROGNAS 4 Rumah Sakit melaksanakan program penurunan prevalensi stunting dan wasting.
Standar PROGNAS 4.1 Rumah Sakit melakukan edukasi, pendampingan intervensi dan pengelolaan gizi serta penguatan jejaring rujukan kepada rumah
Maksud dan sakit kelasregulasi
Tersedia di bawahnya dan FKTP di
penyelenggaraan wilayahnya
program serta rujukan
penurunan masalah
prevalensi gizi.
stunting dan prevalensi wasting di rumah sakit yang meliputi:
Tujuan 1) Penguatan
3) Program penurunan prevalensi
sistem surveilans gizistunting dan prevalensi wasting.
Standar a) Tata
No. UrutElemen laksana tim asuhan gizi meliputi Tata laksana Gizi Stunting, Tata Laksana Gizi Kurang,
Penilaian Bukti Tata Laksana Gizi Buruk
PROGNAS.4. a) Rumah sakit telah menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan program gizi. 10 Regulasi (R) : pedoman pelayanan gizi +
5 □ Bukti Rumah sakit telah menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan program kerja
0 program gizi.
b) Terdapat tim untuk program penurunan 10 Regulasi (R) : Panduan penurunan
prevalensi stunting dan wasting di rumah sakit. 5 □ Bukti Rumah sakit telah menetapkan tim untuk program penurunan prevalency,SK TIM
0 prevalensi stunting dan wasting di rumah sakit.
c) Rumah sakit telah menetapkan sistem rujukan 10 Regulasi (R) : panduan rujukan, SPO
Standar No. Urutuntuk
Elemen kasus gangguan gizi yang perlu penanganan lanjut.
Penilaian 5
Bukti □ Bukti Rumah sakit telah menetapkan sistem rujukan untuk kasus
PROGNAS.4.1. a) Rumah sakit membuktikan telah melakukan 10 Dokumentasi (D) : Melakukan penguatan jejaring,
pendampingan intervensi dan pengelolaan gizi serta penguatan jejaring rujukan kepada 5 □ Bukti Rumah sakit telah melakukan pendampingan intervensi dan foto edukasi tentang penyuluhan
rumah sakit kelas di bawahnya dan FKTP di wilayahnya serta rujukan masalah gizi. 0 pengelolaan gizi gizi, bukti penguatan jejaring TK
□ Bukti Rumah sakit telah melakukan penguatan jejaring rujukan FKTP, laporan kegiatan.
kepada rumah sakit kelas di bawahnya
□ Bukti Rumah sakit telah melakukan penguatan jejaring rujukan
kepada FKTP di wilayahnya
□ Bukti Rumah sakit telah melakukan penguatan jejaring rujukan
masalah gizi.
b) Rumah sakit telah menerapkan sistem 10 Dokumentasi (D) : Laporan RS tentang gizi buruk
pemantauan dan evaluasi, bukti pelaporan dan Analisa. 5 □ Bukti Rumah sakit telah melakukan sistem pemantauan dan evaluasi, lewat aplikasi, laporan tentang
0 □ Bukti Rumah sakit telah membuat pelaporan dan Analisa audit kesakitan, kematian
pelaporan gizi buruk lewat SIRS
(Minta mas Tuwardi)
Standar PROGNAS 5 Rumah sakit melaksanakan program pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi di rumah sakit beserta pemantauan dan evaluasinya.
Standar PROGNAS 5.1 Rumah sakit menyiapkan sumber daya untuk penyelenggaraan pelayanan keluarga dan kesehatan reproduksi.
Standar No. UrutElemen Penilaian Bukti
PROGNAS.5. a) Rumah sakit telah menetapkan kebijakan 10 Regulasi (R) : Panduan PKBRS SPO
tentang pelaksanaan PKBRS.
b) Terdapat tim PKBRS yang ditetapkan oleh 5 Regulasi
10 □ Bukti(R)
Rumah
: sakit telah menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan SK tim program kerja
direktur disertai program kerjanya.
c) Rumah sakit telah melaksanakan program KB 5 Dokumentasi
10 □ Bukti Rumah(D) sakit
: telah menetapkan tim PKBRS. Laporan pelaksanaan KB pasca
Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran. 5 □ Bukti Rumah sakit telah melaksanakan program KB Pasca Persalinan persalinan, laporan program KB
0 □ Bukti Rumah sakit telah melaksanakan program KB Pasca Pasca pasca keguguran
Keguguran
d) Rumah sakit telah melakukan pemantauan 10 Dokumentasi (D) : Laporan triwulan
Standar No. dan evaluasi
Elemen pelaksanaan PKBRS.
Penilaian 5 □ Bukti Rumah sakit telah melakukan pemantauan dan evaluasi
Bukti
PROGNAS.5.1. Uruta) Rumah sakit telah menyediakan alat dan obat 10 Dokumentasi (D) : Alat dan obat kontrasepsi, daftar
kontrasepsi dan sarana penunjang pelayanan 5 □ Bukti Rumah sakit telah menyediakan alat dan obat kontrasepsi Alat, bukti sarana dan prasarana
KB. 0 □ Bukti Rumah sakit telah menyediakan sarana penunjang pelayanan KB
foto ruang
b) Rumah sakit menyediakan layanan konseling bagi peserta dan calon peserta program KB. 10 Dokumentasi (D) : Foto melayani konseling peserta,
5 □ Bukti Rumah sakit telah menyediakan layanan konseling bagi peserta foto leaflet bayi calon peserta
0 □ Bukti Rumah
c) Rumah sakit telah merancang dan 10 Observasi (O) : sakit telah menyediakan layanan konseling bagi calon Telusur foto ruang poli obsgyn
menyediakan ruang pelayanan KB yang memadai. 5 □ Bukti Rumah sakit telah merancang ruang pelayanan KB yang