Total Standar : 28
Total EP : 107
PPI 1 : Ditetapkan Komite atau Tim PPI untuk melakukan koordinasi semua kegiatan PPI yang melibatkan pemimpin
rumah sakit, staf klinis dan non klinis sesuai dengan ukuran, serta kompleksitas rumah sakit dan peraturan
perundangundangan.
W • Komite/Tim PPI
• IPCN
3. Ada bukti pelaporan pelaksanaan D Bukti laporan kegiatan PPI 10
kegiatan PPI oleh ketua Komite/ Tim kepada 5
0
PPI kepada pimpinan rumah sakit Direktur RS setiap 3 bulan 0
setiap 3 bulan. (D,W).
W • Komite/Tim PPI
• Direktur RS
PPI 2 : Ditetapkan perawat PPI/ IPCN (Infection Prevention and Control nurse) yang memiliki kompetensi untuk
mengawasi serta supervisi semua kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi.
PPI 3 : Rumah sakit mempunyai perawat penghubung PPI/IPCLN (Infection Prevention and Control Link Nurse)
yang jumlah dan kualifikasinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
W • Komite/Tim PPI
• Kepala unit/Kepala ruangan
3. Rumah sakit mempunyai sistem D Bukti data dan analisis angka 10
informasi untuk mendukung program infeksi yang 5
PPI, khususnya terkait dengan data dihasilkan dariSISMADAK 0
dan analisis angka infeksi. (D,O,W) sesuai dengan MIRM
1.1 dan PMKP 2.1 EP 3
W • Komite/Tim PPI
• IPCN
• IPCLN
• Staf SIM-RS
4. Rumah sakit menyediakan D Bukti tersedia sumber 10
sumber informasi dan informasi dan referensi terkini 5
referensi terkini yang dapat 0
diperoleh dari a) sampai O Lihat perpustakaan RS (bila
dengan f) pada maksud dan ada), soft copy referensi,
tujuan. (D,O,W) link/tautan web site yang
0
diikuti RS yang dipergunakan
untuk referensi program PPI
W • Komite/Tim PPI
• IPCN
• Staf SIM-RS
PPI 5 : Rumah sakit mempunyai program PPI dan kesehatan kerja secara menyeluruh untuk mengurangi risiko
tertular infeksi yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan pada pasien, staf klinis, dan nonklinis.
W • Komite/Tim PPI
• IPCN
• IPCLN
• Kepala bidang/divisi
keperawatan
• Kepala unit
pelayanan/Kepala ruang
O Lihat pelaksanaan:
- kepatuhan penggunaan APD
dan
ketersediaan fasilitasnya
- ketersediaan safety box di
unit-unit
pelayanan
- proses penyuntikan dan
pembuangan
jarum
W • Komite/Tim PPI
• IPCN
• IPCLN
• Kepala SDM
PPI 6 : Program surveilans rumah sakit menggunakan pendekatan berdasar atas risiko dalam menetapkan fokus
program terkait dengan pelayanan kesehatan.
W • Kepala bidang/divisi
pelayanan
• Kepala unit pelayanan
• Komite/Tim PPI
• IPCN
• IPCLN
3. Ada bukti pelaksanaan strategi D Bukti pelaksanaan tentang 10
pengendalian infeksi berdasar atas strategi pengendalian infeksi 5
prioritas berdasar atas prioritas, 0
untuk menurunkan tingkat infeksi. sesuai dengan EP 2
(D,W)
W • Kepala bidang/divisi 0
pelayanan
• Kepala unit pelayanan
• Komite /Tim PPI
• IPCN
• IPCLN
4. Ada bukti rumah sakit D Bukti pelaksanaan 10
membandingkan perbandingan angka infeksi 5
angka kejadian infeksi rumah sakit RS dengan RS lain atau 0
dengan benchmark dengan
kejadian di rumah sakit lain/data dengan data melalui 0
based SISMADAK
eksternal. (D,W)
W • Komite/Tim PPI
• IPCN
PPI 6.1 : Rumah sakit menelusuri tingkat infeksi, kejadian infeksi, dan kecenderungan dari infeksi terkait layanan
kesehatan serta melakukan upaya menurunkan angka infeksi tersebut.
PPI 6.2 : Rumah sakit secara proaktif melakukan asesmen risiko infeksi yang dapat terjadi dan menyusun strategi
untuk menurunkan risiko infeksi tersebut.
PPI 7 : Rumah sakit melaksanakan identifikasi prosedur dan proses asuhan invasif yang berisiko infeksi serta
menerapkan strategi untuk menurunkan risiko infeksi.
Elemen Penilaian Telusur Skor Dok. Nilai Ket.
1. Rumah sakit menetapkan risiko Regulasi tentang 10
infeksi pada prosedur dan proses manajemen risiko infeksi 5
asuhan invasif yang berisiko pada prosedur dan 0
infeksi serta strategi untuk proses asuhan invasif
menurunkan risiko infeksi. (R) (ICRA-Prosedur dan
R 5
proses invasif) seperti
antara lain pencampuran
obat suntik, pemberian
suntikan, terapi cairan,
punksi lumbal,dll
2. Ada bukti risk register, prosedur D 1) Bukti risk register 10
dan proses asuhan invasif serta 2) Bukti strategi untuk 5
strategi untuk menurunkan risiko menurunkan risiko infeksi 0
infeksi. (D,W) prosedur dan proses asuhan
invasif yang terdiri dari:
a) Bukti tentang asesmen
risiko infeksi pada prosedur
dan proses asuhan invasif
b) Bukti strategi untuk
0
penurunan infeksi (tata kelola
risiko infeksi)
W • Komite/Tim PPI
• Komite/Tim PMKP
• IPCN
• IPCLN
• Kepala bidang/divisi
• Kepala unit pelayanan
3. Rumah sakit melaksanakan D Bukti pelaksanaan strategi 10
strategi untuk menurunkan risiko untuk 5
infeksi pada prosedur dan proses menurunkan risiko infeksi 0
asuhan invasif yang berisiko infeksi. sebagai tindak
(D,O,W,S) lanjut EP 2
O Lihat pelaksanaan
pencampuran obat
suntik, pemberian suntikan,
terapi cairan,
punksi lumbal
0
W • Komite/Tim PPI
• Komite/Tim PMKP
• IPCN
• IPCLN
• Kepala unit/Kepala ruangan
PPI 7.1 : Rumah sakit melaksanakan identifikasi prosedur dan kegiatan penunjang pelayanan yang berisiko infeksi
serta menerapkan strategi untuk menurunkan risiko infeksi.
PPI 7.2 : Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan melakukan pembersihan dan sterilisasi peralatan dengan
baik serta mengelola dengan benar.
Elemen Penilaian Telusur Skor Dok. Nilai Ket.
1. Rumah sakit menetapkan Regulasi tentang pelayanan 10
regulasi tentang pelayanan sterilisasi, termasuk disinfeksi 5
sterilisasi sesuai dengan tingkat tinggi dan tingkat 0
peraturan perundangundangan R rendah yang dilakukan di luar 0
yang meliputi 1) pusat sterilisasi
sampai dengan 3) yang ada di
maksud dan tujuan (R)
2. Ada bukti bangunan, peralatan D 1) Bukti alur/denah ruang 10
dan alur dekontaminasi, CSSD/pusat sterilisasi 5
precleaning, cleaning, desinfeksi, 2) Bukti daftar inventaris alat 0
dan sterilisasi peralatan medis di di
pusat sterilisasi sudah sesuai pusat sterilisasi 0
dengan prinsip-prinsip PPI. 3) Bukti pencatatan dan
(D,O,W) pelaporan
kegiatan sterilisasi
O Lihat alur dekontaminasi,
precleaning, cleaning,
desinfeksi,
dan sterilisasi peralatan medis
di
pusat sterilisasi
W • Kepala/staf sterilisasi
• IPCN
3. Rumah sakit D Bukti rapat tentang koordinasi 10
mengoordinasikan pelayanan pelayanan sterilisasi dan 5
sterilisasi dan disinfeksi tingkat disinfeksi tingkat tinggi dan 0
tinggi dan tingkat rendah di tingkat rendah di luar pusat
luar pusat sterilisasi. (D,O,W) sterilisasi
O Lihat keseragaman
0
pelaksanaan
sterilisasi dan disinfeksi di luar
pusat sterilisasi.
W • IPCN
• Kepala/staf sterilisasi
• Unit terkait
4. Rumah sakit menjamin D Bukti supervisi sterilisasi dan 10
proses sterilisasi dan disinfeksi disinfeksi tingkat tinggi dan 5
tingkat tinggi dan tingkat tingkat rendah di luar pusat 0
rendah di luar pusat sterilisasi sterilisasi:
seragam. (D,O,W) 1)Bukti form ceklis
2)Bukti pelaksanaan supervisi
W • IPCN
• Kepala/staf sterilisasi
• Unit terkait
PPI 7.2.1 : Rumah sakit mengidentifikasi dan menerapkan proses untuk mengelola perbekalan farmasi habis pakai
(supplies) yang sudah kadaluwarsa dan penggunaan ulang peralatan sekali-pakai apabila diizinkan oleh peraturan
perundang-undangan.
W • IPCN
• Kepala/staf unit pelayanan
PPI 7.3 : Rumah sakit menurunkan risiko infeksi pada pengelolaan linen/londri dengan benar sesuai dengan
peraturan perundangundangan.
Elemen Penilaian Telusur Skor Dok. Nilai Ket.
1. Ada unit kerja atau Regulasi tentang unit kerja 10
penanggungjawab linen/londri atau penanggung 5
pengelola linen/londri yang jawab bila dilakukan dengan 0
menyelenggarakan penatalaksanaan R kontrak (outsourcing) 5
sesuai dengan peraturan
perundangundangan.
(R)
2. Bangunan, alur, fasilitas dan D • Denah bangunan londri 10
pelaksanaan londri sesuai dengan • Alur pelayanan di londri 5
peraturan perundang-undangan. (D • Daftar fasilitas/alat di londri 0
O,W) • Laporan pelaksanaan londri
5
O Lihat ruang, alur, dan fasilitas
londri
W • IPCN
• Kepala/staf londri
3. Bila linen/londri dilaksanakan oleh D • Dokumen kontrak 10
pihak di luar rumah sakit, harus • Sertifikasi mutu 5
memenuhi sertifikasi mutu dan sesuai 0
dengan peraturan perundang O • Lihat proses pengiriman linen
undangan (D, O, W) kotor dan
penerimaan linen bersih dari
pihak ke tiga
5
serta penyimpanan linen
bersih di RS.
• Lihat proses penerimaan
linen kotor,
proses pencucian,
pengeringan,
penyetrikaan dan pengiriman
kembali ke
RS dengan cara kunjungan
langsung (bila
memungkinkan), sky ip, foto2
atau dengan
cara lainnya)
• Lihat sertifikasi mutu pihak
ketiga
Catatan :
TDD : bila tidak melakukan
outsourcing londri
W • IPCN
• Penanggung jawab linen/
londri
• Pengelola linen pihak ketiga
PPI 7.3.1 : Pengelolan linen/londri dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip pencegahan dan pengendalian
infeksi (PPI).
W • IPCN
• Kepala/staf linen/londri
• Petugas linen ruangan
• Pengelola linen pihak ketiga
3. Petugas pada unit londri O • Lihat penerapan penggunaan 10
10
menggunakan alat pelindung APD 5
diri (APD) sesuai dengan • Lihat hasil supervisi IPCN ke 0
ketentuan. (O,W) pengelola
linen/londri di luar RS
W • Kepala/staf linen/londri
• IPCN
4. Ada bukti pelaksanaan D Bukti supervisi: 10
supervisi dan monitoring oleh 1) Bukti form ceklis 5
IPCN terhadap pengelolaan 2) Bukti pelaksanaan supervisi 0
linen/londri sesuai dengan
prinsip PPI termasuk bila O Lihat hasil supervisi
10
dilaksanakan oleh pihak luar pengelolaan linen/londri
rumah sakit. (D,O,W) sesuai dengan prinsip PPI
W • IPCN
• Kepala/staf linen/londri
PPI 7.4 : Rumah sakit mengurangi risiko infeksi melalui pengelolaan limbah infeksius dengan benar.
Elemen Penilaian Telusur Skor Dok. Nilai Ket.
1. Ada regulasi tentang Regulasi tentang 10
pengelolaan limbah pengelolaan limbah infeksius 5
infeksius dan limbah cair dan limbah cair RS 0
rumah sakit untuk
meminimalkan risiko infeksi
R 10
yang meliputi butir a)
sampai dengan e) pada
maksud dan tujuan. (R)
(Lihat juga MFK 5 EP 1 dan
MFK 5.1 EP 1)
2. Pengelolaan limbah cairan tubuh D 1) Izin IPAL/IPLC 10
infeksius sesuai dengan regulasi dan 2) Bukti pelaksanaan 5
dilaksanakan monitoring, evaluasi, monitoring dan 0
serta tindak lanjutnya. (D,O,W) evaluasi
• Bukti form ceklis
• Bukti hasil monitoring (form
ceklist telah diisi)
3) Bukti telah dilakukan tindak
lanjutnya
5
O Lihat kepatuhan petugas
dalam
pengelolaan limbah infeksius
sesuai
prinsip PPI
W • IPCN
• Kepala/staf unit/kepala
ruangan
• Kepala/staf laboratorium
6. Ada bukti penanganan O Lihat penanganan /handling 10
(handling) serta pembuangan pembuangan darah dan 5
darah dan komponen darah komponen darah 0
sudah dikelola sesuai dengan
10
peraturan perundangundangan. W • Kepala/staf kamar operasi
(O,W) • Kepala/staf BDRS
• Kepala/staf kamar bersalin
• Kepala/staf laboratorium
7. Ada bukti pelaksanaan D Bukti supervisi: 10
supervisi dan monitoring 1) Bukti form ceklis 5
terhadap kegiatan butir a) 2) Bukti pelaksanaan supervisi 0
sampai dengan e) pada maksud
dan tujuan. (D,O,W) O Lihat lokasi pengelolaan
limbah
RS
5
W • IPCN
• Kepala/staf kamar operasi
• Kepala/staf BDRS
• Kepala/staf kamar bersalin
• Kepala/staf laboratorium
• Kepala/staf kamar jenazah
Staf terkait
8. Bila pengelolaan limbah D Dilaksanakan di luar rumah 10
dilaksanakan oleh pihak luar rumah sakit : 5
sakit harus berdasar atas kerjasama 1) Bukti pelaksanaan 0
dengan pihak yang memiliki izin dan kerjasama RS dengan pihak
sertifikasi mutu sesuai dengan luar RS (Tripartit/RS
peraturan perundang-undangan dengan pihak transporter dan
(lihat MFK 5.1 EP 4). (D,O,W) pihak pengolah B-3)
2) Bukti izin transporter
3) Bukti izin Pengolah limbah
10
B-3
4) Bukti sertifikasi mutu
W • IPCN
• Penanggung jawab kesling
• Petugas pengelolaan limbah
PPI 7.4.1 : Rumah sakit menetapkan pengelolaan kamar mayat dan kamar bedah mayat sesuai peraturan
perundang-undangan.
Elemen Penilaian Telusur Skor Dok. Nilai Ket.
1. Pemulasaraan jenazah dan bedah D Bukti laporan kegiatan 10 0
mayat sesuai dengan regulasi. pemulasaran 5
(D,O,W) jenazah dan bedah mayat 0
Catatan : Tidak Dapat
Diterapkan
(TDD) pada rumah sakit
khusus tertentu yang tidak
menyelenggarakan
pemulasaraan jenazah,
misalnya RS Khusus mata, RS
Khusus Jiwa dan RS
Khusus Gigi dan Mulut
W • IPCN
• Kepala/staf kamar jenazah
2. Ada bukti kegiatan kamar O Lihat proses pengelolaan 10
mayat dan kamar bedah pemulasaran jenazah dan 5
mayat sudah dikelola sesuai bedah mayat 0
0
dengan peraturan
perundangundangan. W • IPCN
(O,W) • Kepala/staf kamar jenazah
3. Ada bukti pelaksanaan D Bukti supervisi: 10
supervisi dan kepatuhan 1)Bukti form ceklis 5
prinsip-prinsip PPI sesuai 2)Bukti pelaksanaan supervisi 0
0
dengan peraturan
perundangundangan. W • IPCN
(D,W) • Kepala/staf kamar jenazah
PPI 7.5 : Rumah sakit menetapkan pengelolaan limbah benda tajam dan jarum secara aman.
W • IPCN
• IPSRS
5. Ada bukti data dokumen limbah D Bukti data dokumen limbah 10
benda tajam dan jarum. ( lihat juga di benda tajam 5
PPI 7.2). (D,W) dan jarum yang dikelola 0
W • IPCN 10
• IPSRS
• Penanggung jawab kesling
• Penanggung jawab cleaning
service
6. Ada bukti pelaksanaan supervisi D Bukti supervisi 10
dan 1) Bukti form ceklis 5
monitoring oleh IPCN terhadap 2) Bukti pelaksanaan supervisi 0
pengelolaan benda tajam dan jarum
sesuai O Lihat kepatuhan petugas
dengan prinsip PPI, termasuk bila dalam pengelolaan
dilaksanakan oleh pihak luar rumah benda tajam dan jarum sesuai 5
sakit. prinsip PPI
(D,O,W)
W • IPCN
• IPSRS
• Penanggung jawab kesling
• Penanggung jawab cleaning
service
• Kepala unit/Kepala ruangan
PPI 7.6 : Rumah sakit mengurangi risiko infeksi terkait penyelenggaraan pelayanan makanan.
W Kepala/staf gizi
3. Ada bukti pelaksanaan O Lihat pelaksanaan 10
penyimpanan makanan, bahan penyimpanan 5
makanan dan produk nutrisi dengan bahan makanan dan produk 0
memperhatikan kesehatan nutrisi
5
lingkungan meliputi sanitasi, suhu,
pencahayaan, kelembapan, ventilasi, W Kepala/staf gizi
dan keamanan untuk mengurangi
risiko infeksi. (O,W)
4. Ada bukti pelaksanaan monitoring D Bukti supervisi: 10
kepatuhan prinsip-prinsip PPI sesuai 1) Bukti form ceklis 5
dengan peraturan 2) Bukti pelaksanaan 0
perundangundangan. monitoring/supervisi sesuai
(D,W ) prinsip 5
PPI
W • Komite/Tim PPI
• Kepala/staf gizi
PPI 7.7 : RS menurunkan risiko infeksi pada fasilitas yang terkait dengan pengendalian mekanis dan teknis
(mechanical dan engineering controls)
W • IPSRS
• Kepala/staf unit terkait
PPI 7.7.1 : Rumah sakit menurunkan risiko infeksi pada saat melakukan pembongkaran, konstruksi, dan renovasi
gedung.
Elemen Penilaian Telusur Skor Dok. Nilai Ket.
1. Rumah sakit menetapkan Regulasi tentang penilaian 10
regulasi tentang penilaian risiko risiko 5
pengendalian infeksi (infection pengendalian infeksi (infection 0
control risk assessment/ICRA) control risk assessment/ICRA)
bila ada renovasi, kontruksi dan R bila ada renovasi, kontruksi 10
demolisi yang minimal meliputi dan
butir 1) sampai dengan 6) yang demolisi.
ada pada maksud dan tujuan
(Lihat MFK 4.1 EP 1). (R)
2. Rumah sakit telah D Bukti pelaksanaan ICRA 10
melaksanakan penilaian risiko renovasi 5
pengendalian infeksi (infection bangunan, dan hasil 0
control risk assessment/ICRA) pemantauan kualitas udara
pada semua renovasi, kontruksi akibat dampak renovasi
dan demolisi sesuai dengan
regulasi (Lihat MFK 4.1 EP 2. O • Lihat pelaksanaan renovasi 10
(D,O,W) • Lihat laporan pelaksanaan
renovasi
W • Komite/Tim PPI
• IPCN
• Bagian Umum
PPI 8 : Rumah sakit melindungi pasien, pengunjung, dan staf dari penyakit menular serta melindungi pasien yang
mengalami imunitas rendah (immunocompromised) dari infeksi yang rentan mereka alami.
PPI 8.1 : Rumah sakit menetapkan penempatan pasien dan proses transfer pasien dengan airborne diseases di
dalam rumah sakit dan keluar rumah sakit.
W • Kepala/staf IGD
• Kepala/staf rawat jalan
• Kepala/staf rawat inap
• IPCN
• IPCLN
3. Ada bukti pelaksanaan monitoring D Bukti supervisi: 10
ruang tekanan negatif mekanis atau 1) Bukti form ceklis 5
alami dan penempatan pasien secara 2) Bukti pelaksanaan supervisi 0
rutin. (D,O,W)
O Lihat penempatan pasien dan
hasil
monitoring secara rutin 5
W • Kepala/staf IGD
• Kepala/staf rawat jalan
• Kepala/staf rawat inap
• IPCN
• IPCLN
4. Rumah sakit mempunyai jejaring D Bukti tentang kerjasama RS 10
rujukan dengan rumah sakit lainnya. dengan RS rujukan 5
(D,W) 0 5
W • Kepala/staf IGD
• Kepala/staf rawat inap
PPI 8.2 : Rumah sakit menetapkan penempatan pasien infeksi "air borne" dalam waktu singkat jika rumah sakit
tidak mempunyai kamar tekanan negatif (ventilasi alamiah dan mekanik).
Elemen Penilaian Telusur Skor Dok. Nilai Ket.
1. Rumah sakit menetapkan Regulasi tentang penempatan 10
regulasi penempatan pasien infeksi pasien 5
“air borne” dalam waktu singkat infeksi “air borne” dalam waktu 0
jika tidak tersedia kamar dengan singkat jika tidak tersedia
tekanan negatif (ventilasi alamiah kamar
R 10
atau mekanik) di rumah sakit (Lihat dengan tekanan negatif
di PPI 8 EP 1). (R) (ventilasi
alamiah dan mekanik) di
rumah
sakit.
2. Penempatan pasien infeksi “air O Lihat penempatan pasien dan 10
borne” dalam waktu singkat jika hasil 5
tidak tersedia kamar dengan monitoring secara rutin 0
tekanan negatif sesuai dengan
5
peraturan perundang-undangan W • Kepala/staf IGD
termasuk di ruang gawat darurat • Kepala/staf rawat inap
dan ruang lainnya. (O,W) • IPCN
• IPCLN
3. Ada bukti pelaksanaan D Bukti supervisi: 10
0
supervisi dan monitoring oleh 1)Bukti form ceklis 5
IPCN terhadap penempatan 2)Bukti pelaksanaan 0
pasien infeksi air borne dalam supervisi
waktu singkat jika tidak
tersedia kamar dengan O Lihat penempatan pasien
tekanan negatif sesuai dengan infeksi air borne
prinsip PPI. (D,O,W)
W Kepala/staf IGD
• Kepala/staf rawat inap
• IPCN
• IPCLN
4. Ada bukti dilakukan edukasi D Bukti pelaksanaan edukasi 10
kepada staf tentang staf tentang pengelolaan 5
pengelolaan pasien infeksius pasien infeksius jika terjadi 0
jika terjadi lonjakan pasien lonjakan pasien masuk
masuk dengan penyakit dengan penyakit menular
0
menular (outbreak) dan tidak (outbreak)
tersedia kamar dengan
tekanan negatif (ventilasi W • Kepala/staf rawat inap
alamiah dan mekanik). (D,W) • IPCN
• IPCLN
PPI 8.3 : Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan sebuah proses untuk menangani lonjakan mendadak
(outbreak) penyakit infeksi air borne.
W • Komite/Tim PPI
• IPCN
• IPCLN
• Kepala/staf rawat inap
3. Ada bukti dilakukan D Bukti pelaksanaan edukasi 10
edukasi kepada staf tentang staf tentang pengelolaan 5
pengelolaan pasien pasien infeksius jika terjadi 0
0
infeksius jika terjadi ledakan pasien (outbreak)
ledakan pasien (outbreak) penyakit infeksi air borne
penyakit infeksi air borne.
(D,W) • Komite/Tim PPI
• IPCN
• IPCLN
• Kepala/staf rawat inap
PPI 9 : Kebersihan tangan menggunakan sabun dan desinfektan adalah sarana efektif untuk mencegah dan
mengendalikan infeksi.
PPI 9.1 : Sarung tangan, masker, pelindung mata, serta alat pelindung diri lainnya tersedia dan digunakan secara
tepat apabila disyaratkan.
PPI 10 : Kegiatan PPI diintegrasikan dengan program PMKP (Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien) dengan
menggunakan indikator yang secara epidemiologik penting bagi rumah sakit.
Elemen Penilaian Telusur Skor Dok. Nilai Ket.
1. Ada regulasi sistem Regulasi tentang manajemen 10
manajemen data terintegrasi data 5
antara data surveilans dan data terintegrasi antara data 0
indikator mutu (lihat PMKP 2.1 surveilans
R 0
EP 1, PMKP 7 dan MIRM 1.1). (R) dan data indikator mutu,
termasuk PMKP 2.1, PMKP 7
dan
MIRM 1.1
2. Ada bukti pertemuan berkala D Bukti rapat tentang 10
antara Komite PMKP pembahasan 5
(Peningkatan Mutu dan hasil surveilans dan 0
Keselamatan Pasien) dengan merancang
Komite atau Tim PPI untuk ulang untuk perbaikan
0
membahas hasil surveilans dan
merancang ulang untuk W • Komite/Tim PMKP
perbaikan. (D,W) • Komite/Tim PPI
• Kepala bidang/divisi
pelayanan
3. Ada bukti data dikumpulkan D Bukti pengumpulan data, 10
dan dianalisis untuk analisis 5
mendukung kegiatan PPI dan rencana perbaikannya 0
termasuk data infeksi berdasar
0
atas epidemiologik penting W • Komite/Tim PMKP
dimonitor dan • Komite/Tim PPI
didokumentasikan (lihat PPI 6
EP 2 dan EP 3). (D,W)
4. Ada bukti penyampaian hasil D Bukti penyampaian hasil 10
analisis data dan rekomendasi analisis 5
kepada Komite PMKP setiap data dan rekomendasi kepada 0
0
tiga bulan (lihat PPI 6 EP 2 dan Komite PMKP setiap tiga
EP 3). (D,W) bulan
W • Komite/Tim PMKP
• Komite/Tim PPI
PPI 11 : Rumah sakit melakukan edukasi tentang PPI kepada staf klinis dan nonklinis, pasien, keluarga pasien,
serta petugas lainnya yang terlibat dalam pelayanan pasien.