Disusun Oleh
Kelompok:
BANJARMASIN
2017
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Disusun Oleh
Kelompok:
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh
Kelompok:
Laporan ini Telah Dipresentasikan pada Seminar Hasil Praktek Klinik Lapangan
dan Disetujui di Politeknik Unggulan Kalimantan pada Tanggal:
Oleh:
Mengetahui:
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami bisa melaksanakan Praktik Klinik
Lapangan di Puskesmas Sungai Jingah dengan lancar. Shalawat serta salam tak
lupa kami ucapkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Shallallahu
’Alaihi Wa Sallam, kepada keluarga, sahabat, dan pengikut beliau hingga akhir
zaman.
Adapun laporan ini kami susun untuk memenuhi tugas akhir semester III
serta sebagai bukti tertulis bahwa kami telah melaksanakan Praktek Klinik
Lapangan di Puskesmas Sungai Jingah sejak tanggal 18 Desember sampai dengan
30 Desember 2017.
Selesainya laporan ini tidak terlepas dari bantuan banyaknya pihak. Untuk
itu pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr. Muhammad Fuadi selaku Kepala Puskesmas Sungai Jingah
2. H.Aus Al Anhar, SKM.,MS. selaku Direktur Politeknik Unggulan Kalimantan
3. Eka Rahma Ningsih, SKM. Selaku Ketua Program Studi D-III Perekam Medis
dan Informasi Kesehatan, sekaligus dosen pembimbing di Kampus Politeknik
Unggulan Kalimantan
4. Noor Hidayat, SKM selaku pembimbing lapangan di Puskesmas Sungai Jingah
5. Kedua orang tua kami, serta semua pihak yang sudah membantu dalam
pembuatan Laporan Praktik Klinik Lapangan ini.
Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan di dalam
laporan ini baik dari materi maupun teknik penyajiannya, maka dari itu kritik dan
saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat dan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya bagi pembaca sekalian.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
B. Tujuan ....................................................................................................... 2
C. Manfaat ..................................................................................................... 3
BAB II ..................................................................................................................... 5
HASIL ..................................................................................................................... 5
2. Pemilik...................................................................................................... 5
v
1. Alur Prosedur Penerimaan Pasien di Puskesmas Sungai Jingah ............ 10
PEMBAHASAN ................................................................................................... 17
Bibliography.......................................................................................................... 33
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu investasi termahal dalam hidup dan
juga merupakan suatu anugerah dari Tuhan yang tak ternilai harganya.
Sebanyak apapun harta yang dimiliki oleh seseorang tentu tidak 1ka nada
artinya apabila orang tersebut tidak mempunyai tubuh yang sehat. Menjaga
kesehatan itu perlu agar tubuh selalu sehat jasmani dan rohani akan tetapi
tidak selamanya seseorang tersebut selalu berada dalam keadaan sehat, ada
kalanya seseorang harus terjatuh sakit. Berbagai cara dilakukan agar
seseorang dapat kembali menjadi sehat, salah satu cara yang dilakukan
masyarakat pada umumnya adalah dengan memeriksakan diri ke tempat-
tempat pelayanan kesehatan seperti puskesmas.
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional
yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat, membina
peran serta masyarakat, memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan
pokok. Oleh karena itu puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung
jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.
Puskesmas tersebar hampir di berbagai daerah, biasanya selalu ada di tiap
kecamatan dengan jangkauan luas daerah operasional yang sesuai.
Puskesmas menyelenggarakan upaya yang bersifat menyeluruh,
terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan
peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul
oleh pemerintah dan masyarakat.
Pelayanan Puskesmas meliputi pelayanan medis dan penunjang,
salah satu bagian pelayanan penunjang dalam rangka pencapaian
pembangunan kesehatan di Puskesmas adalah bagian rekam medis. Bagian
rekam medis sebagai salah satu gerbang terdepan dalam pelayanan
1
kesehatan, dapat dijadikan sebagai salah satu ukuran kepuasan pasien
dalam menerima pelayanan. Dalam hal ini, Tenaga kerja Perekam Medis
harus mengerti betul tentang Manajemen Informasi Kesehatan di suatu
instansi kesehatan. Manajemen Informasi Kesehatan adalah pengelolaan
yang memfokuskan kegiatannya pada pelayanan kesehatan dan sumber
informasi pelayanan kesehatan dengan menjabarkan sifat alami data,
struktur dan menerjemahkannya ke berbagai bentuk informasi demi
kemajuan kesehatan dan pelayanan kesehatan perorangan, pasien dan
masyarakat (Konsil Kedokteran Indonesia, 2006).
Pada kesempatan Praktik Klinik Lapangan (PKL) kali ini, penyusun
ingin membahas tentang Manajemen Informasi Kesehatan di Puskesmas
Sungai Jingah, yang meliputi alur prosedur penerimaan pasien, sistem
penamaan rekam medis, sistem penomoran rekam medis, sistem
penyimpanan dan penjajaran dokumen rekam medis, media dokumen
rekam medis, isi dan struktur rekam medis, dan prinsip desain formulir.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan
gambaran umum tentang Manajemen Informasi Kesehatan di
Puskesmas Sungai Jingah.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pembuatan laporan ini adalah untuk:
a) Mengetahui alur prosedur penerimaan pasien di Puskesmas Sungai
Jingah.
b) Mengetahui sistem penamaan pasien di Puskesmas Sungai Jingah.
c) Mengetahui sistem penomoran rekam medis di Puskesmas Sungai
Jingah.
d) Mengetahui sistem penyimpanan dan penjajaran dokumen rekam
medis di Puskesmas Sungai Jingah.
2
e) Mengetahui media dokumen rekam medis di Puskesmas Sungai
Jingah.
f) Mengetahui isi dan struktur rekam medis di Puskesmas Sungai
Jingah.
g) Mengetahui prinsip desain formulir di Puskesmas Sungai Jingah.
C. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari Praktik Klinik Lapangan (PKL) di
Puskesmas Sungai Jingah ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa
a) Memperoleh pengalaman dan wawasan baru tentang dunia
Puskesmas.
b) Dapat mengetahui problematika di unit rekam medis dan cara
penyelesaian yang dilakukan.
c) Mengetahui cara kerja rekam medis, sehingga menjadi bekal
keterampilan dalam memasuki dunia kerja.
2. Program Studi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
a) Sebagai bahan panduan pembelajaran ilmu rekam medis dan sebagai
masukan pembelajaran mengenai penyelenggaraan rekam medis di
Puskesmas Sungai Jingah.
b) Sebagai bahan pertimbangan dan masukan guna mendukung
perkembangan teori penyelenggaraan rekam medis terutama aspek
alur dan prosedur berkas rekam medis yang diterapkan di Puskesmas
Sungai Jingah.
3. Puskesmas Sungai Jingah dan Pihak yang Terlibat
Sebagai bahan acuan pertimbangan atau masukan kepada pihak
Puskesmas Sungai Jingah dan pihak yang terlibat agar bisa
meningkatkan mutu pelayanan terutama dalam bidang rekam medisnya.
3
D. Ruang Lingkup
1. Keilmuan
Lingkup keilmuan dalam Praktik Klinik Lapangan (PKL) ini adalah
ilmu rekam medis.
2. Materi
Lingkup materi dalam Praktik Klinik Lapangan ini meliputi Manajemen
Informasi Kesehatan di Puskesmas Sungai Jingah.
3. Lokasi
Lingkup lokasi yang digunakan untuk Praktik Klinik Lapangan (PKL)
adalah Puskesmas Sungai Jingah khususnya loket pendaftaran dan
ruang Tata Usaha.
4
BAB II
HASIL
2. Pemilik
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,
merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan peran
serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul
oleh pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan
yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan
(Depkes, 2009). Dengan kata lain, puskesmas adalah instansi kesehatan
yang dimiliki oleh pemerintah setempat.
5
2) Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata,
terjangkau dan berkeadilan.
3) Menggerakkan peran aktif masyarakat mewujudkan lingkungan
yang sehat.
4) Membangun profesionalisme dengan memberikan pelayanan
kesehatan yang optimal baik individu, keluarga dan masyarakat.
c. Motto
Motto Puskesmas Sungai Jingah adalah “SEHAT” yaitu:
S enyum
E mpati
H armonis
A dil
T erampil
4. Jenis-jenis Pelayanan
Pasien yang berkunjung ke Puskesmas Sungai Jingah harus
melengkapi persyaratan-persyaratan yang sudah ditentukan yaitu
sebagai berikut:
a. Peserta JKN-KIS:
Menunjukkan kartu asli JKN-KIS
b. Pasien Umum:
1) Pasien Baru
a) Usia lebih dari 17 tahun membawa fotokopi KTP sebanyak 1
lembar setiap kali berkunjung
b) Usia di bawah 17 tahun membawa fotokopi Kartu Keluarga
sebanyak 1 lembar setiap kali berkunjung
2) Pasien Lama
a) Membawa kartu berobat
b) Usia lebih dari 17 tahun membawa fotokopi KTP sebanyak 1
lembar setiap kali berkunjung
6
c) Usia di bawah 17 tahun membawa fotokopi Kartu Keluarga
sebanyak 1 lembar setiap kali berkunjung
Jenis pelayanan di Puskesmas Sungai Jingah terbagi dua yaitu
Pelayanan Dalam Gedung dan Pelayanan Luar Gedung, dengan rincian
sebagai berikut:
3. Pelayanan Laboratorium:
a. Darah Rutin (Haemato
Analizer, Leukosit,
Trombosit, Gol. Darah)
b. Faeces Rutin
c. Urine Rutin
d. Gula Darah Puasa
e. Gula Darah Sewaktu
f. Cholesterol
g. Asam Urat
h. Trigliserid
i. Widal
j. Tes Kehamilan
7
4. Pelayanan Administrasi:
a. Surat Keterangan Berbadan
Sehat
b. Surat Keterangan Tidak Buta
Warna
c. Surat Keterangan Tidak
Bertato
d. Surat Kesehatan Calon Haji
e. Surat Keterangan Sakit
f. Calon Pengantin
Sumber: Puskesmas Sungai Jingah
8
Desember 76 2.190 97 725 3.088
Jumlah 1.594 36.786 1.918 10.903 51.201
Sumber: Loket Pendaftaran Puskesmas Sungai Jingah
b. Gambaran 10 Besar Penyakit di Puskesmas Sungai Jingah
Berdasarkan hasil diagnosa pasien pada tahun 2016, didapatkan
data10 besar penyakit, dengan rincian sebagai berikut:
9
B. Hasil Kegiatan Praktik
10
2. Sistem Penamaan Pasien
Sistem penamaan yang digunakan di Puskesmas Sungai Jingah
yaitu nama pasien ditulis selengkapnya sesuai dengan KTP/KK. Huruf
yang digunakan untuk penamaan pada Dokumen Rekam Medis adalah
huruf kapital, tetapi terkadang masih ada petugas yang menulis dengan
huruf kapital hanya di awalnya saja. Jika pasien memiliki gelar maka
maka ditulis selengkapnya, misalnya gelar H. atau HJ., A.MK dan
sebagainya.
Adapun cara penulisan nama pasien di Puskesmas Sungai Jingah
yaitu:
Nama di KTP : SRI SUHARTINI
Nama suami : AHMAD WIJAYANTO
Nama di DRM : Sri Suhartini / SRI SUHARTINI
Nama di Kartu Berobat : Ahmad Wijayanto /
AHMAD WIJAYANTO
11
3. Sistem Penomoran Rekam Medis
Sistem penomoran yang digunakan di Puskesmas Sungai Jingah
dibagi berdasarkan kelurahan dan jaminan kesehatan. Kelurahan dibagi
menjadi 3 yaitu Sungai Jingah dengan kode “J”, Sungai Andai dengan
kode “A”, dan Surgi Mufti dengan kode “M”. Jaminan kesehatan dibagi
menjadi 2 yaitu BPJS/ASKES/KIS dengan kode “B” dan Umum
dengan kode “A”.
Nomor rekam medis terdiri dari 7 digit, 2 digit pertama untuk
pembagian kelurahan dan jaminan kesehatan, 4 digit selanjutnya untuk
nomor rekam medis pasien, dan 1 digit terakhir untuk urutan pasien di
dalam kartu keluarganya.
Contohnya “BJ 0459.1”
“BJ” untuk pasien yang tinggal di daerah Sungai Jingah dengan jaminan
kesehatan BPJS.
“0459” adalah nomor rekam pasien.
“.1” adalah urutan pasien di dalam kartu keluarga.
.1 untuk kepala keluarga, .2 untuk istri, .3 untuk anak pertama, .4 untuk
anak kedua, dan seterusnya.
12
Sistem penjajaran dokumen rekam medis di Puskesmas Sungai
Jingah yaitu dokumen disimpan sesuai dengan kode kelurahan dan kode
jaminan kesehatan.
13
JKN-KIS
BJ 0001 BJ 0002 BJ 0003 BJ 0004 BJ 0005
Sungai Jingah
Umum
AA 0001 AA 0002 AA 0003 AA 0004 AA 0005
Sungai Andai
Umum
AM 0001 AM 0002 AM 0003 AM 0004 AM 0005
Surgi Mufti
Umum
AJ 0001 AJ 0002 AJ 0003 AJ 0004 AJ 0005
Sungai Jingah
Umum
AL 0001 AL 0002 AL 0003 AL 0004 AL 0005
Luar Wilayah
14
h) Jenis kepesertaan
15
Gambar 2. Isi dan Struktur Rekam Medis
16
BAB III
PEMBAHASAN
17
d. Petugas menulis identitas pasien baru yang keluarganya yang sudah
mempunyai KTPK.
e. Petugas membuat kartu status yang baru untuk pasien tersebut.
3. Pengunjung lama dari keluarga yang sudah mempunyai KTPK dan
membawa KTPK
a. Pasien atau keluarga mengambil nomor urut dan menunggu
panggilan petugas pendaftaran.
b. Pasien menyerahkan KTPK kepada petugas.
c. Petugas mencari dan mengambil Family Folder di rak penyimpanan
sesuai nomor indeks keluarganya.
d. Petugas mengambil kartu status lama pasien.
e. Petugas menuliskan pada buku catatan harian kunjungan pasien.
f. Petugas menyerahkan kembali KTPK kepada pasien dan
menyerahkan kartu status ke bagian pengobatan yang dikehendaki.
4. Pengunjung lama dari keluarga yang sudah mempunyai KTPK tetapi
lupa membawa KTPK.
a. Pasien atau keluarga mengambil nomor urut dan menunggu
panggilan petugas pendaftaran.
b. Petugas memanggil pasien sesuai dengan nomor urut.
c. Pasien lupa membawa KTPK, maka petugas menggunakan nama
keluarga dan alamat keluarga tersebut.
d. Petugas mencari pada buku register dan catatan medik.
e. Setelah sesuai nomor indeks keluarganya, petugas mencari dan
mengambilkan Family Folder di rak penyimpanan.
f. Petugas mengambilkan status pasien lama dan mencatat pada buku
catatan harian kunjungan pasien.
g. Petugas menyerahkan kembali KTPK kepada pasiendan
menyerahkan kartu status sesuai dengan bagian pengobatan yang
dikehendaki.
18
B. Sistem Penamaan Pasien
Sistem penamaan rekam medis pada dasarnya adalah untuk
memberikan identitas kepada seorang pasien serta untuk membedakan
antara pasien satu dengan pasien lainnya, sehingga mempermudah dalam
memberikan pelayanan rekam medis kepada pasien yang datang berobat
kerumah sakit. Penulisan nama pasien pada rekam medis menurut Buku
Petunjuk Penyelenggaraan Rekam Medis Rumah Sakit Bab IV Tahun
2006 adalah sebagai berikut:
1. Nama pasien sendiri yang terdiri dari satu suku kata atau lebih;
2. Penulisan nama sesuai dengan KTP/SIM/PASPOR yang masih berlaku;
3. Untuk keseragaman penulisan nama pasien ditulis dengan huruf cetak
dan mengikuti ejaan yang disempurnakan;
4. Tidak diperkenankan adanya pencantuman title/jabatan/gelar;
5. Perkataan tuan, saudara, bapak, tidak dicantumkan;
6. Apabila pasien berkewarganegaraan asing maka penulisan namanya
harus disesuaikan dengan paspor yang berlaku di Indonesia;
7. Bila pasien bayi yang baru lahir hingga saat pulang belum mempunyai
nama, maka penulisan namanya adalah Bayi Ny xxx
Adapun cara penulisan nama pasien adalah sebagai berikut:
1. Cara Penulisan Nama Pasien:
a) Nama pada KTP / SIM : MUHAMMAD NAZAR
b) Nama Pada Kartu Pasien : MUHAMMAD NAZAR
c) Pada KIUP/ Data Dasar Pasien : MUHAMMAD NAZAR
2. Cara Penulisan Nama Pasien Bayi:
a) Nama Ibu : ROSITA DEWI
b) Nama Bayi : By. Ny. ROSITA DEWI
c) Pada KIUP/ Data Dasar Pasien : By. Ny. ROSITA DEWI
Apabila pada kunjungan selanjutnya bayi telah memiliki nama, maka
nama yang digunakan adalah namanya saat ini. Maka hanya petugas yang
berwenang dapat merubah nama bayi sesuai dengan namanya sekarang.
19
Penulisan nama dalam formulir rekam medis harus memenuhi
persyaratan penulisan untuk diindeks dan memenuhi kelengkapan nama
seseorang. Menurut Bambang Shofari dalam bukunya yang berjudul
Pengantar Sistem Rekam Kesehatan (PSRK) tahun edisi 1998, cara
menulis dan mengindeks nama dalam formulir rekam medis adalah
sebagai berikut:
1. Penamaan nama keluarga
a) Choki Sitohang : Sitohang, Choki
b) Narsisius Herdiman : Herdiman, Narsisius
2. Penamaaan wanita menggunakan nama laki-laki
a) Megawati Soekarno : Soekarno, Megawati
b) Ani Yudhoyono : Yudhoyono, Ani
3. Penulisan Nama Baptis/Orang Kristen
a) Fx.Felix : Felix, Fx
b) Florensius Suharto : Suharto, Florensius
4. Penamaan nama Arab, Persia, Turki, dan sejenisnya
a) Sayyid Abdullah : Abdullah, Sayyid
b) Umar bin Khotob : Khotob, Umar bin
5. Penamaan nama Cina, Korea, Vietnam, dan sejenisnya
a) Kim Ti Sung : Kim Ti Sung
b) Tan Tek Sun : Tan Tek Sun
6. Penamaan nama India, Jepang, dan Thailand
a) Mahatama Gandhi : Gandhi, Mahatama
b) Saburo Ichikawa : Ichikawa, Saburo
7. Penamaan nama Eropa, Amerika, dan sejenisnya
a) George Robert Terry : Terry, George Robert
b) Robert Kennedy : Kennedy, Robert
8. Penamaan nama Eropa, Amerika, dan sejenisnya yang mempunyai kata
sandang
a) Albert Van hook : Hook, Albert Van
b) Mike de la Guzman : Guzman, Mike de la
20
Sistem penamaan yang digunakan di Puskesmas Sungai Jingah yaitu
nama pasien ditulis selengkapnya sesuai dengan KTP/KK. Huruf yang
digunakan untuk penamaan pada Dokumen Rekam Medis adalah huruf
kapital, tetapi terkadang masih ada petugas yang menulis dengan huruf
kapital hanya di awalnya saja. Jika pasien memiliki gelar maka maka
ditulis selengkapnya, misalnya gelar H. atau HJ., A.MK dan sebagainya.
21
yang mengandung nama keluarga juga belum sesuai dengan aturan yang
diberlakukan.
22
3. Serial Unit Numbering System
Yaitu sistem penomoran dengan menggabungkan sistem seri dan
sistem unit. Setiap pasien yang berkunjung pada sarana pelayanan
kesehatan diberikan nomor baru, tetapi dokumen rekam medis
terdahulu digabungkan dan disimpan jadi satu dibawah nomor yang
paling baru. Kekurangannya yaitu petugas menjadi lebih repot setelah
selesai pelayanan informasi klinis tidak berkesinambungan.
Sistem penomoran yang digunakan di Puskesmas Sungai Jingah
dibagi berdasarkan kelurahan dan jaminan kesehatan. Kelurahan dibagi
menjadi 3 yaitu Sungai Jingah dengan kode “J”, Sungai Andai dengan
kode “A”, dan Surgi Mufti dengan kode “M”. Jaminan kesehatan dibagi
menjadi 2 yaitu BPJS/ASKES/KIS dengan kode “B” dan Umum dengan
kode “A”.
Nomor rekam medis terdiri dari 7 digit, 2 digit pertama untuk
pembagian kelurahan dan jaminan kesehatan, 4 digit selanjutnya untuk
nomor rekam medis pasien, dan 1 digit terakhir untuk urutan pasien di
dalam kartu keluarganya.
Contohnya “BJ 0459.1”
“BJ” untuk pasien yang tinggal di daerah Sungai Jingah dengan jaminan
kesehatan BPJS.
“0459” adalah nomor rekam pasien.
“.1” adalah urutan pasien di dalam kartu keluarga.
.1 untuk kepala keluarga, .2 untuk istri, .3 untuk anak pertama, .4 untuk
anak kedua, dan seterusnya.
23
2. Mempermudah dan mempercepat ditemukannya kembali dokumen
yang disimpan dalam rak filing.
3. Mempermudah mengambil dari tempat penyimpanan.
4. Melindungi dokumen rekam medis dari bahaya pencurian, kerusakan
fisik, kimiawi dan biologis.
Syarat dokumen rekam medis dapat disimpan yaitu apabila pengisian
pada lembar formulir rekam medis telah terisi dengan lengkap dan telah
dirakit sehingga riwayat pasien urut secara kronologis. Ditinjau dari
pemusatan atau penyatuan dokumen rekam medis maka cara
penyimpanannya dibagi menjadi dua yaitu :
1. Sentralisasi
Sistem penyimpanan secara sentralisasi yaitu, suatu sistem
penyimpanan dengan cara menyatukan formulir rekam medis milik
pasien kedalam satu kesatuan dimana dokumen rekam medis rawat
jalan, rawat inap, gawat darurat, milik seorang pasien menjadi satu
dalam satu folder (map).
Keuntungannya :
a. Data dan informasi hasil pelayanan dapat berkesinambungan kerena
menyatu dalam satu folder sehingga riwayatnya dapat dibaca
seluruhnya.
b. Mengurangi duplikasi data dalam pemeliharaan dan penyimpanan
rekam medis.
c. Mengurangi jumlah biaya yang digunakan untuk peralatan dan
ruangan.
d. Tata kerja dan persatuan mengenai kegiatan pencatatan medis mudah
disentralisasikan.
e. Memungkinkan peningkatan efisiensi kerja petugas penyimpanan
karena dokumen rekam medis milik seorang pasien berada dalam
satu folder.
f. Mudah menerapkan sistem unit record .
Kekurangannya:
24
a. Petugas rekam medis menjadi lebih sibuk karena harus menangani
unit rawat jalan dan unit rawat inap.
b. Filing (tempat penyimpanan) dokumen rekam medis harus jaga 24
jam karena sewaktu-waktu diperlukan untuk pelayanan UGD yang
dibuka 24 jam.
c. Tempat penerimaan pasien harus bertugas 24 jam, karena dokumen
rekam medis digunakan sewaktu-waktu bila pasien datang untuk
berobat.
5. Desentralisasi
Sistem penyimpanan secara desentralisasi yaitu suatu sistem
penyimpanan dengan cara memisahkan formulir rekam medis milik
pasien dimana dokumen rekam medis rawat jalan, rawat inap, gawat
darurat, milik seorang pasien dipisahkan pada folder (map) yang
berbeda.
Keuntungannya:
a. Efesiensi waktu, sehingga pasien mendapat pelayanan yang lebih
cepat.
b. Beban kerja yang dilaksanakan petugas lebih ringan.
Kekurangannya:
a. Terjadinya duplikasi data dalam pembuatan rekam medis, yaitu data
dan informasi pelayanan pada pasien dapat disimpan lebih dari satu
folder.
b. Biaya yang diperlukan untuk peralatan dan ruangan lebih banyak.
25
Sistem Penjajaran
Dokumen rekam medis yang disimpan didalam rak penyimpanan
tidak ditumpuk melainkan disusun, berdiri sejajar satu dengan yang lain.
Menurut Bambang Shofari dalam bukunya Pengantar Sistem Rekam
Kesehatan (PSRK) tahun edisi 1998 penjajaran dokumen rekam medis ada
3 cara yaitu:
26
1. Sistem Nomor Langsung (Straight Numerical Filing)
Sistem penyimpanan dokumen rekam medis dengan menjajarkan
folder dokumen rekam medis berdasarkan urutan nomor rekam medis
dari awal.
Contoh:
27
JKN-KIS
BJ 0001 BJ 0002 BJ 0003 BJ 0004 BJ 0005
Sungai Jingah
Umum
AA 0001 AA 0002 AA 0003 AA 0004 AA 0005
Sungai Andai
Umum
AM 0001 AM 0002 AM 0003 AM 0004 AM 0005
Surgi Mufti
Umum
AJ 0001 AJ 0002 AJ 0003 AJ 0004 AJ 0005
Sungai Jingah
Umum
AL 0001 AL 0002 AL 0003 AL 0004 AL 0005
Luar Wilayah
28
Pemanfaatan komputer sebagai sarana pembuatan dan pengiriman
informasi medis merupakan upaya yang dapat mempercepat dan
mempertajam bergeraknya informasi medis untuk kepentingan
ketepatan tindakan medis.
Rekam medis berbasis komputer didefinisikan oleh Institute of
Medicine sebagai rekam medis yang bersifat elektronis yang didesain
untuk menunjang pengguna melalui kemampuannya dalam hal
kelengkapan dan akurasi data, kemampuan mengingatkan dan
memperingatkan praktisi, sistem penunjang keputusan klinis, terhubung
ke basis data pengetahuan medis dan kemampuan bantuan lainnya.
1. Jenis pelayanan
a. Ambulatory care
Pelayanan Rawat Jalan terdapat di :
a) Rumah sakit : UGD, Poliklinik, Day Surgery
b) Berdiri sendiri (bisa juga berafiliasi dengan RS :
Puskesmas
Praktek dokter
b. Hospital Acute Care
a) Single hospital : milik yayasan, perkumpulan, pemerintah
29
b) Multi hospital (>1) dalam berbagai bidang seperti modal,pelayanan, SDM untuk
menekan biaya
c. Long Term Care
Pelayanan jangka panjang dengan fasilitas perawatan dan rehabilitasi. Length
of Stay (LOS) > 30 hari. Isi rekam medis pada Hospital Acute Care berbeda
dengan Long Term Care. Pelayanan jangka panjang dibagi atas :
1) Long Term Caree untuk pengobatan
2) Rehabilitation Care untuk pelayanan rehabilitasi
a. IMR
- Seluruh form disusun secara kronologis. Di nurse station disusun dengan yang
terbaru di paling atas untuk seluruh jenis pelayanan. Saat pulang, disusun
kembali dari awal sampai akhir
- Kunci dari IMR adalah seluruh sumber pemberi pelayanan dijadikan satu
- Umumnya : integrasi catatan perkembangan (progress notes) dari semua
pemberi pelayanan membuat catatan pada form yang sama.
b. SOMR
- Berorientasi pada sumber pelayanan
- Setiap lembar disusun secara kronologis. Contoh : hasil lab. Disusun secara
kronologis
- Saat dirawat paling atas adalah yang terbaru, sesudah pasien pulang catatan
lembaran disusun kembali dari awal sampai akhir secara kronologis.
c. POMR
Metode ini mencerminkan pikir yang logis pada pelayanan yang diberikan
dokter. Dokter menyimpulkan dan mengikuti setiap problem klinis secara
individu dan memecahkan masalah tersebut secara bersama-sama.
30
G. Prinsip Desain Formulir
Desain formulir adalah kegiatan merancang formulir berdasarkan
kebutuhan transaksi kegiatan pelayanan dan penyusunan atau pembuatan
laporan organisasi (Rachmani, 2003).
Aturan dasar dalam pembuatan desain formulir mencakup:
a. Pelajari tujuan dan pemakaian formulir
b. Buiat rancangan dengan memikirkan pengguna
c. Rancang formulir sesederhana mungkin, hilangkan data atau informasi
yang tidak penting
d. Gunakan terminologi standar untuk semua elemen data, atau gunakan
definisi-definisi
e. Atur urutan item-item data secara logis
31
d. Nama dan alamat sarana pelayanan kesehatan atau rumah sakit harus
tercantum pada setiap halaman formulir
e. Nama, nomor rekam medis dan informasi lain tentang pasien
seharusnya tercantum pada setiap halaman formulir atau disebut bar
coding
f. Bar coding juga mencakup indeks formulir
g. Nomor dan tanggal revisi formulir dicantumkan agar dapat dipastikan
penggunaan formulir terkini
h. Mengurangi penggunaan formulir yang tidak terpakai lagi atau disebut
outdated
i. Layout formulir secara fisik harus logis
j. Data pribadi dan alamat serta informasi lain yang terkait satu dengan
yang lainnya dikelompokkan menjadi satu kesatuan
k. Seleksi jenis huruf yang terstandar. Beberapa pakar menyarankan
semua dengan huruf kapital
l. Margin disediakan yang cukup untuk kepentingan hole punches
m. Garis digunakan untuk memudahkan entry data dan memisahkan area
pada formulir
n. Shading digunakan untuk memisahkan dan penekanan area-area
formulir
o. Check boxes digunakan untuk menyediakan ruang pengumpulan data
a. Kepala (heading)
Mencakup judul dan informasi mengenai t
b. Pendahuluan (introduction)
c. Perintah (instruction)
d. Badan (body)
e. Penutup (close)
32
1. Pelajari tujuan dan penggunaan formulir rekam medis, dan buat desain
formulir sesuai dengan kebutuhan unit kerja rekam medis
2. Desain formulir sesederhana mungkin
3. Gunakan istilah baku (standar) untuk setiap elemen data
4. Sediakan petunjuk atau pedoman yang diperlukan untuk memastikan
konsistensi pengumpulan data/interpretasi data
5. Urutkan item data secara logika, dalam kaitannya dengan dokumen
sumber/sesuai kebiasaan yang ada
Selama kegiatan Praktik Klinik Lapangan (PKL) di Puskesmas
Sungai Jingah terdapat beberapa kekurangan dalam prinsip desain
formulir, diantaranya seperti tidak terdapat instruksi pengisian dan
penggunaan formulir rekam medis, namun proses pengisian formulir
cukup mudah. Terdapat kekurangan pula pada setiap lembar formulir
dimana nama dan alamat Puskesmas Sungai Jingah tidak tercantum di
setiap lembarannya.
BAB IV
PENUTUP
Bibliography
Budi, S. C. (2011). Manajemen Unit Kerja Rekam Medis. Yogyakarta: Quantum Sinergi
Media.
33