Total Standar : 10
Total EP : 36
SKP 1 : Rumah sakit menetapkan regulasi untuk menjamin ketepatan (akurasi) identifikasi pasien
Elemen Penilaian Telusur Skor Dok. Nilai Ket.
1. Ada regulasi yang mengatur R Regulasi tentang pelaksanaan 10
pelaksanaan identifikasi pasien. identifikasi pasien - 10
(R) 0
2. Identifikasi pasien dilakukan D Bukti pelaksanaan tentang 10
dengan menggunakan minimal 2 identitas pasien pada semua 5
(dua) identitas dan tidak boleh berkas rekam medis, identitas 0
menggunakan nomor kamar pasien tercetak dengan
pasien atau lokasi pasien dirawat minimal menggunakan 2 (dua)
sesuai dengan regulasi rumah dari 4 (empat) identitas:
sakit. (D,O,W) 1) nama pasien sesuai eKTP
2) tanggal lahir
3) nomor rekam medis
4) nomor induk kependudukan
5
O Lihat pelaksanaan identitas
pasien pada label obat, rekam
medis, resep, makanan,
spesimen, permintaan dan
hasil laboratorium/radiologi
W Staf klinis
Pasien/keluarga
S Peragaan pelaksanaan
identifikasi pasien
4. Pasien diidentifikasi sebelum O Lihat pelaksanaan identifikasi 10
pemberian obat, darah, produk sebelum pemberian obat, 5 10
darah, pengambilan spesimen, darah, produk darah, 0
dan pemberian diet (lihat juga pengambilan spesimen, dan
PKPO 6.1; PAP 3.3 EP 2; AP 5.7; pemberian diet
PAP 4 EP 5). (O,W,S)
W Staf klinis
Pasien/keluarga
S Peragaan pelaksanaan
identifikasi pasien
5. Pasien diidentifikasi sebelum O Lihat pelaksanaan identifikasi 10
pemberian radioterapi, menerima sebelum pemberian 5
cairan intravena, hemodialisis, radioterapi, menerima cairan 0
pengambilan darah atau intravena, hemodialisis,
pengambilan spesimen lain untuk pengambilan darah
pemeriksaan klinis, katerisasi atau pengambilan spesimen
jantung, prosedur radiologi lain, katerisasi jantung,
diagnostik, dan identifikasi prosedur radiologi diagnostik, 5
terhadap pasien koma. (O,W,S) dan pasien koma
W Staf klinis
Pasien/keluarga
S Peragaan pelaksanaan
identifikasi pasien
SKP 2 : Rumah sakit menetapkan regulasi untuk melaksanakan proses meningkatkan efektivitas komunikasi verbal
dan atau komunikasi melalui telpon antar profesional pemberi asuhan (PPA).
W DPJP
Staf klinis
Peragaan proses penerimaan
S pesan secara verbal atau
verbal lewat telpon
SKP 2.1 : Rumah sakit menetapkan regulasi untuk proses pelaporan hasil pemeriksaaan diagnostik kritis.
Elemen Penilaian Telusur Skor Dok. Nilai Ket.
1. Rumah sakit menetapkan R Regulasi tentang : 10
besaran nilai kritis laboratorium/ 1) penetapan besaran nilai -
tanda vital dan hasil pemeriksaan kritis laboratorium/ tanda 0
diagnostik kritis. (lihat juga AP vital dan hasil
5.3.2 EP 1). (R) pemeriksaan diagnostik
0
kritis
2) penetapan siapa yang
harus melaporkan dan
siapa yang harus
menerima
2. Pelaksanaan pelaporan D Bukti pelaksanaan pelaporan 10
dilaksanakan sesuai regulasi dilaksanakan sesuai regulasi 5
(lihat juga AP 5.3.2). (D,W,S) termasuk staf yang 0
melaporkan dan menerima
laporan
W DPJP
5
PPJA/Staf perawat
Staf klinis
SKP 2.2 : Rumah sakit menetapkan dan melaksanakan proses komunikasi “Serah Terima” (hand over)
SKP 3 : Rumah sakit menetapkan regulasi untuk melaksanakan proses meningkatkan keamanan terhadap obat-
obat yang perlu diwaspadai.
W Apoteker/TTK
PPJA dan staf perawat
Staf klinis
3. Di rumah sakit tersedia daftar D Bukti tentang daftar obat yang 10
semua obat yang perlu perlu diwaspadai. 5
diwaspadai, yang disusun 0
10
berdasar data spesifik sesuai O Lihat pelaksanaan
kebijakan dan prosedur (D,O,W) penggunaan daftar di unit
terkait
W PPA
Staf unit pelayanan
(Apoteker/TTK)
Staf klinis
4. Tempat penyimpanan, pelabelan, D Bukti tentang daftar obat yang 10
penyimpanan obat yang perlu perlu diwaspadai di tempat 5
diwaspadai, termasuk obat “look- penyimpanan obat. 0
alike/sound-alike” semua diatur di
tempat aman (D,O,W) O Lihat pelaksanaan tempat
penyimpanan obat yang perlu 10
diwaspadai
W PPA
Staf unit pelayanan
(Apoteker/TTK)
SKP 3.1 : Rumah sakit menetapkan regulasi untuk melaksanakan proses mengelola penggunaan elektrolit
konsentrat dan elektrolit dengan konsentrasi tertentu.
W PPA
Staf unit pelayanan
SKP 4 : Rumah sakit menetapkan regulasi untuk melaksanakan proses memastikan Tepat-Lokasi, Tepat-Prosedur
dan Tepat-Pasien yang menjalani tindakan dan prosedur.
W DPJP
Pasien/keluarga
SKP 4.1 : Rumah sakit melaksanakan prosedur bedah yang aman dengan menggunakan “surgical safety check list”
(WHO Safety Checklist terkini) serta memastikan terlaksananya proses Time-out di kamar operasi sebelum operasi
dimulai, untuk memastikan Tepat-Lokasi, Tepat-Prosedur, Tepat-Pasien yang menjalani tindakan dan prosedur.
SKP 5 : Rumah sakit menetapkan regulasi untuk menggunakan dan melaksanakan “evidence-based hand hygiene
guidelines” untuk menurunkan risiko infeksi terkait layanan kesehatan.
SKP 6 : Rumah sakit menetapkan regulasi untuk melaksanakan proses mengurangi risiko pasien jatuh.
W PPJA
Staf klinis
3. Rumah sakit melaksanakan D Bukti dalam rekam medis 10
proses asesmen awal dan tentang pelaksanaan asesmen 5
asesmen ulang dari pasien rawat Awal dan asesmen ulang 0
inap yang berdasar catatan risiko jatuh 10
teridentifikasi risiko jatuh (D,W)
W PPJA
Staf klinis
4. Langkah-langkah diadakan untuk Bukti pelaksanaan tentang 10
mengurangi risiko jatuh bagi D langkah-langkah untuk 5
pasien dari situasi dan lokasi mengurangi risiko jatuh 0
yang menyebabkan pasien jatuh
(D,O,W) O Lihat pelaksanaan langkah- 10
langkah mengurangi
risiko jatuh (manajemen jatuh)
W PPJA
Staf klinis
Pasien/keluarga