Anda di halaman 1dari 80

PENERAPAN

PATIENT SAFETY
DI RUMAH SAKIT

Dr.dr.Sutoto,M.Kes,FISQua
Nama :Dr. dr. Sutoto, MKes,FISQua
Tempat/Tgl lahir :Purwokerto, 21 Juli – 1952
JABATAN SEKARANG: Ketua eksekutif KARS
PENGALAMAN ORGANISASI
CV
1. Ketua :IRSPI (Ikatan RS Pendidikan Ind) Th 2005-2008
2. Ketua :ARSPI (Asosiasi RS Pendidikan Ind) Th 2008-2010
Dr. dr. Sutoto,
3. Ketua IRSJAM (Ikatan RS Jakarta Metropolitan) 2008-2010 MKes,FISQua
4. Ketua umum PERSI Th 2009-2012/2012-2015

PENDIDIKAN:
1. SI, Dokter, Fakultas Kedokteran Univ Diponegoro
2. SII Magister Manajemen RS Univ. Gajahmada
3. S III Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (Cumlaude)

PENGALAMAN KERJA
4. Staf Pengajar Pascasarjana MMR UGM, UHAMKA, UMY
5. Surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS):
6. Kepala Puskesmas Purwojati, Banyumas, Jawa Tengah,1978-1979
7. Kepala Puskesmas Jatilawang, Banyumas,jawa Tengah., 1979-1992
8. Direktur RSUD Banyumas Jawa Tengah 1992-2001
9. Direktur Utama RSUP Fatmawati Jakarta 2001 S/D 2005
10. Direktur Utama RS Kanker Dharmais Jakarta 2005-2010
11. Plt dirjen Binyanmed KEMENKES R.I( 2010)
Patient Safety
dalam
Standar Akreditasi Rumah Sakit

(Permenkes 11/2017 Tentang Keselamatan Pasien )


I. Standar Keselamatan Pasien RS
I. Sasaran Keselamatan Pasien RS
II. Tujuh Langkah Keselamatan Pasien RS
(Permenkes 11/2017 Tentang
Keselamatan Pasien )
STANDAR KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT

1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan asuhan berkesinambungan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja,
untuk melakukan evaluasi dan meningkatkan
keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan
keselamatan pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk
mencapai keselamatan pasien
TUJUH LANGKAH MENUJU KESELAMATAN
PASIEN RUMAH SAKIT
1. BANGUN KESADARAN AKAN NILAI KP, Ciptakan kepemimpinan & budaya yg
terbuka & adil.
2. PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDA, Bangunlah komitmen & fokus yang kuat &
jelas tentang KP di RS Anda
3. INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN RISIKO, Kembangkan sistem & proses
pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi & asesmen hal yang potensial
bermasalah
4. KEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN, Pastikan staf Anda agar dgn mudah dapat
melaporkan kejadian / insiden, serta RS mengatur pelaporan kpd KKP-RS.
5. LIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN PASIEN, Kembangkan cara-cara
komunikasi yg terbuka dgn pasien
6. BELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG KP, Dorong staf anda utk melakukan
analisis akar masalah untuk belajar bagaimana & mengapa kejadian itu timbul
7. CEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI SISTEM KP, Gunakan informasi yang ada
tentang kejadian / masalah untuk melakukan perubahan pada sistem pelayanan
SASARAN KESELAMATAN
PASIEN

1. Mengidentifikasi pasien dengan benar;


2. Meningkatkan komunikasi yang efektif;
3. Meningkatkan keamanan obat-obatan yang
harus diwaspadai;
4. Memastikan lokasi pembedahan yang benar,
prosedur yang benar, pembedahan pada pasien
yang benar;
5. Mengurangi risiko infeksi akibat pelayanan
kesehatan
6. Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh.
SNARS ED 1.1
Jml Jml
No Bab
Std EP
1 Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) 10 36
2 Akses ke Rumah Sakit & Kontinuitas Pelayanan (ARK) 23 100
3 Hak Pasien & Keluarga (HPK) 27 100
4 Asesmen Pasien (AP) 39 163
5 Pelayanan & Asuhan Pasien (PAP) 21 81
6 Pelayanan Anestesi & Bedah (PAB) 20 71
7 Pelayanan Kefarmasian & Penggunaan Obat (PKPO) 21 80
8 Manajemen Komunikasi & Edukasi (MKE) 13 49
9 Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien (PMKP) 19 80
10 Pencegahan & Pengendalian Infeksi (PPI) 28 107
11 Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) 28 127
12 Manajemen Fasilitas & Keselamatan (MFK) 24 105
13 Kompetensi & Kewenangan Staf (KKS) 26 96
14 Manajemen Informasi & Rekam Medis (MIRM) 21 77
15 Program Nasional 12 58
16 Integrasi Pendidikan Kes dlm Pelayanan RS (IPKP) 6 23
TOTAL JUMLAH STANDAR & ELEMEN PENILAIAN 338 1353
Hampir 1.200 terjadi KTD peristiwa serius di rumah
sakit di Inggris selama empat tahun terakhir,

April 2012 dan Maret 2013, 290 kasus


Tahun 2013/14 338, kasus
Tahun 2014/15 306 kasus

Pada 2014/15
• 27 kasus gigi yang salah diekstraksi,
• kasus operasi ke mata yang salah
• 102 kasus di mana benda asing tertinggal di dalam
tubuh ketika luka dijahit.
• 4 kasus kesalahan identifikasi pasien.
MENGIDENTIFIKASI PASIEN DENGAN BENAR

Standar SKP 1

Rumah sakit menetapkan


regulasi untuk menjamin
ketepatan (akurasi)
identifikasi pasien
PETUGAS HARUS MELAKUKAN
IDENTIFIKASI SAAT:
1. pemberian obat
2. pemberian darah / produk darah
3. pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan
klinis
4. Sebelum memberikan pengobatan
5. Sebelum memberikan tindakan
6. Sebelum :
1. Radioterapi,
2. Member Cairan Intravena,
3. Hemodialisis,
4. Pengambilan Darah Atau Pengambilan Spesimen Lain
Untuk Pemeriksaan Klinis,
5. Katerisasi Jantung,
6. Prosedur Radiologi Diagnostik
7. Pasien Koma 12
IDENTITAS PASIEN
SNARS ED 1.1
1. Nama pasien dalam KTP- el
2. Tanggal lahir
3. Nomer rekam medis
4. N.I.K. Nomer Induk
Kependudukan

KARS
WARNA GELANG PASIEN

• GELANG IDENTITAS
• Biru: Laki Laki
• Pink: Perempuan
• GELANG PENANDA:
• Merah: Alergi
• Kuning: Risiko Jatuh
• Ungu : Do Not
Resucitate

14
Sutoto.KARS

SPO CARA
IDENTIFIKASI PASIEN

1. Secara verbal: Tanyakan nama dan tgl lahir


pasien, untuk pasien yg tidak menggunakan
gelang identitias misal pasien rawat jalan
2. Secara visual: Lihat ke gelang pasien dua dari
empat identitas, (nama dan tgl lahir) cocokkan
dengan perintah dokter, untuk pasien yg
bergelang identitas, contoh pasien rawat inap.

15
SPO CARA IDENTIFIKASI
PASIEN PERTEMUAN
PERTAMA

Petemuan Pertama seorang petugas dengan pasien, setiap


petugas harus memperkenalkan diri, dan kemudian :
1. Secara verbal: menanyakan nama pasien
2. Secara visual: melihat ke gelang pasien dua dari
tiga identitas, cocokkan dengan perintah dokter

Pertemuan berikutnya dapat lihat secara visual saja ke


gelang pasien, dua identitas dari empat identitas

Sutoto.KARS
Elemen penilaian SKP 1 Telusur Skor
1. Ada regulasi yang mengatur R Regulasi tentang pelaksanaan 10 TL
pelaksanaan identifikasi pasien. (R) identifikasi pasien - -
0 TT
2. Identifikasi pasien dilakukan D Bukti pelaksanaan tentang identitas pasien pada 10 TL
dengan menggunakan minimal 2   semua berkas rekam medis, identitas pasien 5 TS
tercetak dengan minimal menggunakan 2 (dua)
(dua) identitas dan tidak boleh   dari 4 (empat) identitas: 0 TT
menggunakan nomor kamar pasien   1) nama pasien sesuai KTP-el
atau lokasi pasien dirawat sesuai   2) tanggal lahir
dengan regulasi rumah sakit. (D,O,W)   3) nomor rekam medis
4) nomor induk kependudukan
     
 O Lihat pelaksanaan identitas pasien pada label
  obat, rekam medis, resep, makanan, spesimen,
permintaan dan hasil laboratorium/radiologi
 
W  Staf unit pelayanan
 Staf klinis
 Pasien/keluarga

21
Elemen penilaian SKP 1 Telusur Skor
3. Identifikasi pasien dilakukan O Lihat pelaksanaan identifikasi sebelum 10 TL
sebelum dilakukan tindakan,   tindakan, prosedur diagnostik dan 5 TS
prosedur diagnostik, dan terapeutik.   terapeutik. Identifikasi minimal 0 TT
  menggunakan 2 (dua) identitas dari 4
(O,W,S)   (empat) identitas pasien, identifikasi
    dilakukan secara verbal atau visual
W  
 Staf klinis
   Pasien/keluarga
S  
Peragaan pelaksanaan identifikasi pasien

4. Pasien diidentifikasi sebelum O Lihat pelaksanaan identifikasi sebelum 10 TL


pemberian obat, darah, produk   pemberian obat, darah, produk darah, 5 TS
darah, pengambilan spesimen, dan   pengambilan spesimen, dan pemberian diet 0 TT
   
pemberian diet (lihat juga PKPO 6.1; W  Staf Klinis
PAP 3.3 EP 2; AP 5.7; PAP 4 EP 5;).    Pasien/Keluarga
(O,W,S)    
S Peragaan pelaksanaan identifikasi pasien

22
Elemen penilaian SKP 1 Telusur Skor
5. Pasien diidentifikasi sebelum O Lihat pelaksanaan identifikasi 10 TL
pemberian radioterapi,   sebelum pemberian radioterapi, 5 TS
menerima cairan intravena,   menerima cairan intravena, 0 TT
hemodialisis, pengambilan   hemodialisis, pengambilan
darah atau pengambilan darah atau pengambilan
spesimen lain untuk spesimen lain, katerisasi
pemeriksaan klinis, katerisasi   jantung, prosedur radiologi
jantung, prosedur radiologi   diagnostik, dan pasien koma
diagnostik, dan identifikasi    
terhadap pasien koma. (O,W,S) W  Staf klinis
   Pasien/keluarga
   
S Peragaan pelaksanaan
identifikasi pasien

23
MENINGKATKAN KOMUNIKASI YANG
EFEKTIF

Standar SKP 2

Rumah sakit menetapkan regulasi untuk


melaksanakan proses meningkatkan
efektivitas komunikasi verbal dan atau
komunikasi melalui telpon antar
profesional pemberi asuhan (PPA).
• Paralytic agent vs antacid
KARS
Pancuronium (Pavulon)
vs Pantoprazole

• Paralytic agent vs antacid


KARS
LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)
NORUM ( NAMA OBAT RUPA UCAPAN MIRIP)

• hidraALAzine  hidrOXYzine
• ceREBYx  ceLEBRex
• vinBLASTine  vinCRIStine
• chlorproPAMIDE
 chlorproMAZINE
• glipiZIde
 glYBURIde
• DAUNOrubicine
 dOXOrubicine

KARS
PEDOMAN KOMUNIKASI EFEKTIF

1. Komunikasi dengan masyarakat/komunitas (MKE 1


Ep1)
2. Komunikasi dengan pasien dan keluarga (MKE 2,3)
3. Komunikasi antar PPA (Profesional Pemberi Asuhan)
di dalam /diluar RS  SKP 2, MKE 4-8

• KOMUNIKASI ANTAR PPA HARUS DISTANDARDISASI


KARENA BILA TERJADI MISKOMUNIKASI 
MEMBAHAYAKAN PASIEN
KARS
KOMUNIKASI EFEKTIF
ANTAR PPA (SKP 2)

1. Melakukan “Read Back (TULBAKON)” Terhadap Instruksi


Yang Diterima Secara Lisan Maupun Melalui Telpon Atau
Melaporkan Hasil Pemeriksaan Kritis
2. Buat Standar : Singkatan, Akronim, Simbol Yang Berlaku Di
RS dan singkatan yang dilarang
3. Buat Standar Komunikasi Pada Saat Operan / Hand Overs
Communication (CEKLIS/SOAP/SBAR/ISOBAR/ISOBAR3)
4. Ketepatan waktu Membuat Laporan

KARS
KOMUNIKASI YG SERING SALAH DAN MEMBAHAYAKAN PASIEN: LISAN/LEWAT TELEPON

Dr DPJP

LAPORAN KONDISI PASIEN TERKINI

Memberikan perintah
pengobatan/tindakan
TULBAKON

“iSoBAR” (identify–situation–
observations–background–agreed plan–
Dr Jaga/Prwt read back) 
SUTOTO KARS
Perintah Lisan/Lewat Telepon
 ISI PERINTAH
 NAMA LENGKAP DAN TANDA TANGAN
PEMBERI PERINTAH
 NAMA LENGKAP DAN TANDA TANGAN
1. Tulis Lengkap 
PENERIMA PERINTAH
TANGGAL DAN JAM
2. Baca Ulang- Eja untuk
NORUM/LASA
3. Konfirmasilisan dan
tanda tangan

Sutoto.KARS 31
CONTOH FORMULIR CATATAN LENGKAP PERINTAH LISAN/MELALUI
TELEPON/PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KRITIS
Identitas PasIen

NO TGL/ ISI PERINTAH NAMA NAMA PELAKSANA KETERANGAN


PENERIMA PEMBERI PERINTAH
JAM PERINTAH
PERINTAH (NAMA DAN
(TANDA (TANDA TANDA
TANGAN) TANGAN) TANGAN)
 

Sutoto.KARS 32
Sutoto.KARS 33
Elemen penilaian SKP 2 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang R Regulasi tentang komunikasi 10 TL
komunikasi efektif antar efektif antar profesional - -
profesional pemberi asuhan pemberi asuhan, sesuai MKE 1 0 TT
(lihat juga TKRS 3.2 EP 2). (R) EP 1

2. Ada bukti pelatihan D Bukti pelaksanaan pelatihan 10 TL


komunikasi efektif antar   tentang komunikasi efektif 5 TS
profesional pemberi asuhan.     0 TT
(D,W) W  DPJP
   PPA lainnya
 Staf klinis lainnya

42
Elemen penilaian SKP 2 Telusur Skor
3. Pesan secara verbal atau verbal D Bukti pelaksanaan tentang 10 TL
lewat telpon ditulis lengkap, dibaca   penyampaian pesan verbal atau 5 TS
ulang oleh penerima pesan, dan   lewat telpon. 0 TT
dikonfirmasi oleh pemberi pesan (lihat Lihat dengan cek silang dokumen
juga AP 5.3.2 EP 1, 2 dan 3). (D,W,S) penyampaian verbal lewat telepon
    dari sisi pemberi dan dari sisi
  penerima
   
W  DPJP
   PPJA/Staf Perawat
   Staf klinis lainnya
   
S Peragaan proses penerimaan pesan
secara verbal atau verbal lewat
telpon

45
Elemen penilaian SKP 2 Telusur Skor
4. Penyampaian hasil pemeriksaaan D Bukti hasil pemeriksaaan 10 TL
diagnostik secara verbal ditulis   diagnostik secara verbal ditulis 5 TS
lengkap, dibaca ulang, dan   lengkap. 0 TT
dikonfirmasi oleh pemberi pesan   Lihat dengan cek silang dokumen
secara lengkap. (D,W,S) penyampaian verbal lewat
telepon dari sisi pemberi dan dari
  sisi penerima
   
W  DPJP
   PPJA/Staf Perawat
   Staf klinis lainnya
   
S Peragaan penyampaian hasil
pemeriksaan diagnostik

46
Standar SKP 2.1

Rumah sakit
menetapkan regulasi
untuk proses
pelaporan hasil
pemeriksaaan
diagnostik kritis.
HASIL PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK KRITIS

• ANGKA KRITIS (HASIL LAB, HASIL


PEMERIKSAAN TANDA VITAL
• HASIL PEMERIKSAAN (EXPERTISE) KRITIS:
• FOTO RONSEN/CT SCAN/MRI
• HASIL P.A
• HASIL KRITIS PEMBACAAN EKG/EEG/EMG
DLL
SINGKATAN

• Harus dibuatkan standarisasi


daftar singkatan yang dilarang
dan yang diperbolehkan.
• Satu singkatan hanya
diperbolehkan punya satu
pengertian. Daftar singkatan
harus tersedia di setiap unit
pelayanan, disosialisasikan kepada
seluruh unit

KARS
DAFTAR SINGKATAN YANG DILARANG

Sutoto.KARS 53
Elemen penilaian SKP 2.1 Telusur Skor
1. Rumah sakit R Regulasi tentang: 1 T
menetapkan besaran 1) penetapan besaran 0 L
nilai kritis nilai kritis - -
laboratorium/tanda vital laboratorium/tanda vital 0 T
dan hasil pemeriksaan dan hasil pemeriksaan T
diagnostik kritis (lihat diagnostik kritis
juga AP 5.3.2 EP 1). (R) 2) penetapan siapa yang
  harus melaporkan dan
siapa yang harus
menerima
 

55
Elemen penilaian SKP 2.1 Telusur Skor
2. Pelaksanaan pelaporan D Bukti pelaksanaan pelaporan 10 TL
dilaksanakan sesuai regulasi   dilaksanakan sesuai regulasi 5 TS
(lihat juga AP 5.3.2). (D,W,S)   termasuk staf yang melaporkan 0 TT
dan menerima laporan
   
W  DPJP
   PPJA/Staf perawat
   Staf klinis lainnya
   
S Peragaan proses melaporkan
nilai kritis laboratorium/tanda
vital dan hasil pemeriksaan
diagnostik kritis

56
MENINGKATNYA
KEAMANAN OBAT
YANG PERLU
DIWASPADAI (HIGH
ALERT MEDICATIONS)

•Standar SKP 3

•Rumah sakit menetapkan regulasi untuk


melaksanakan proses meningkatkan
keamanan terhadap obat-obat yang
perlu diwaspadai.
OBAT YANG PERLU DIWASPADAI
(HIGH ALLERT MEDICATION)

1. Obat HIGH RISK/RISIKO TINGGI, obat yang bila terjadi


kesalahan (error) dapat menimbulkan kematian atau
kecacatan seperti, insulin, heparin, atau kemoterapeutik;
2. Obat LASA seperti Xanax dan Zantac atau hydralazine dan
hydroxyzine
3. Elektrolit konsentrat:
4. Elektrolit dengan konsentrasi tertentu:
LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)
NORUM ( NAMA OBAT RUPA UCAPAN MIRIP)

• hidraALAzine  hidrOXYzine
• ceREBYx  ceLEBRex
• vinBLASTine  vinCRIStine
• chlorproPAMIDE
 chlorproMAZINE
• glipiZIde
 glYBURIde
• DAUNOrubicine
 dOXOrubicine

KARS
LASA

LOOK ALIKE

Sutoto.KARS 70
LASA

LASA
DOSIS BERTINGKAT

Sutoto.KARS 71
Elemen penilaian SKP 3 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang R Regulasi tentang obat yang 10 TL
penyediaan, penyimpanan, perlu di waspadai - -
penataan, penyiapan, dan 0 TT
penggunaan obat yang perlu di
waspadai (R)

2. Rumah sakit D Bukti pelaksanaan tentang 10 TL


mengimplementasikan regulasi   penyediaan, penyimpanan, 5 TS
yang telah dibuat (D,W)   penataan, penyiapan, dan 0 TT
penggunaan obat yang perlu
diwaspadai
   
W  Apoteker/TTK
 PPJA dan staf perawat
 Staf klinis
79
Elemen penilaian SKP 3 Telusur Skor
3. Di rumah sakit tersedia daftar semua obat D Bukti tentang daftar obat yang perlu 10 TL
yang perlu diwaspadai, yang disusun berdasar   diwaspadai. 5 TS
data spesifik sesuai kebijakan dan prosedur     0 TT
(D,O,W) O Lihat pelaksanaan penggunaan daftar obat
    di unit terkait
   
W  PPA
   Staf unit pelayanan (Apoteker/TTK)
 Staf klinis

4. Tempat penyimpanan, pelabelan, D Bukti tentang daftar obat yang perlu 10 TL


penyimpanan obat yang perlu diwaspadai,   diwaspadai di tempat penyimpanan obat. 5 TS
termasuk obat “look-alike/sound-alike” semua     0 TT
diatur di tempat aman (D,O,W) O Lihat pelaksanaan tempat penyimpanan
    obat yang perlu diwaspadai
   
W  PPA
 Staf unit pelayanan (Apoteker/TTK)

80
Standar SKP 3.1

Rumah sakit menetapkan regulasi untuk


melaksanakan proses mengelola
penggunaan elektrolit konsentrat dan
elektrolit dengan konsetrasi tertentu.
ELEKTROLIT KONSENTRAT
1. Kalium/potasium klorida = > 2 mEq/ml
2. Kalium/potasium fosfat => 3 mmol/ml
3. Natrium/sodium klorida > 0.9%
4. Magnesium sulfat : => 50% atau lebih
pekat

ELEKTROLIT DENGAN KONSENTRASI TERTENTU

1. Kalium/potasium klorida < 2 mEq/ml


2. magnesium sulfat : 20 sd 40 %
Sutoto.KARS 82
Elemen penilaian SKP 3.1 Telusur Skor
1. Rumah sakit menetapkan R Regulasi tentang pengelolaan elektrolit 10 TL
regulasi untuk melaksanakan konsentrat dan elektrolit dengan konsetrasi - -
proses mencegah kekurang tertentu 0 TT
hati-hatian dalam mengelola
elektrolit konsentrat dan
elektrolit dengan konsetrasi
tertentu. (R)

2. Elektrolit konsentrat dan D Bukti tentang daftar elektrolit konsentrat dan 10 TL


elektrolit dengan konsetrasi   elektrolit dengan konsetrasi tertentu di 5 TS
tertentu hanya tersedia di   semua tempat penyimpanan yang 0 TT
instalasi farmasi/depo farmasi.   diperbolehkan
(D,O,W)    
O Lihat pelaksanaan tempat penyimpanan
   
W  PPA
 Staf unit pelayanan
83
TERLAKSANANYA PROSES TEPAT-LOKASI, TEPAT-PROSEDUR,
TEPAT-PASIEN YANG MENJALANI TINDAKAN DAN PROSEDUR

Standar SKP 4

Rumah sakit menetapkan regulasi


untuk melaksanakan proses
memastikan Tepat-Lokasi, Tepat-
Prosedur dan Tepat-Pasien yang
menjalani tindakan dan prosedur.
MAKSUD
TUJUAN
MENCEGAH TIGA KESALAHAN
DALAM TINDAKAN/PROSEDUR
• SALAH ORANG
• SALAH LOKASI
• SALAH PROSEDUR
SIGN IN TIME OUT SIGN OUT

Sutoto.KARS 95
PANDUAN SIGN IN
Sebelum Induksi Anestesi:

1. Identifikasi pasien, prosedur, informed consent sudah dicek ?


2. Sisi operasi sudah ditandai ?
3. Mesin anestesi dan obat-obatan lengkap ?
4. pulse oxymeter terpasang dan berfungsi ?
5. Allergi ?
6. Kemungkinan kesulitan jalan nafas atau aspirasi
7. Risiko kehilangandarah >= 500ml

Sutoto.KARS 96
PANDUAN TIME OUT
Sebelum Insisi Kulit (Time-out):Apakah
…….
1. Konfirmasi anggota tim (nama dan peran)
2. Konfirmasi nama pasien , prosedur dan lokasi incisi
3. Antibiotik propillaksi sdh diberikan dalam 60 menit sebelumnya
4. Antisipasi kejadian kritis:
1. Dr Bedah: apa langkah, berapa lama, kmk blood lost ?
2. Dr anestesi: apa ada patients spesific corcern ?
3. Perawat : Sterilitas , instrumen ?
5. Imaging yg diperlukan sdh dipasang ?

Sutoto.KARS 97
PANDUAN
UT
SEBELUM PASIEN MENINGGALKAN KAMAR OPERASI

N O
S IG
1. Perawat melakukan konfirmasi secara verbal,
bersama dr dan anestesi
1. Nama prosedur,
2. Instrumen, gas verband, jarum dihitung harus
lengkap
3. Speciment telah di beri label identitas
4. Apa ada masalah peralatan yang harus ditangani
2. Dokter kpd perawat dan anesesi, apa yang
harus diperhatikan dalam recovery dan
manajemen pasien
Sutoto.KARS 98
KARS
Elemen penilaian SKP 4 Otelusur Skor
1. Ada regulasi untuk R Regulasi tentang pelaksanaan 10 TL
melakukan penandaan lokasi penandaan lokasi operasi atau - -
operasi atau tindakan invasif tindakan 0 TT
(site marking). (R)
2. Ada bukti rumah sakit O Bukti pelaksanaan tentang 10 TL
menggunakan satu tanda di penandaan satu tanda yang 5 TS
tempat sayatan operasi seragam dan mudah dikenali 0 TT
pertama atau tindakan invasif  
yang segera dapat dikenali D Lihat form dan bukti penandaan
dengan cepat sesuai kebijakan    (SURGICAL SAFETY CHECK LIST)
dan prosedur yang ditetapkan
rumah sakit. (D,O)

110
Elemen penilaian SKP 4 Telusur Skor
3. Ada bukti bahwa D Bukti pelaksanaan 10 TL
penandaan lokasi operasi   penandaan dilakukan oleh 5 TS
atau tindakan invasif (site   staf medis yang melakukan 0 TT
marking) dilakukan oleh operasi atau tindakan invasif
staf medis yang melakukan dengan melibatkan pasien
operasi atau tindakan   bila mungkin
invasif dengan melibatkan    
pasien bila mungkin. O Lihat pelaksanaan
(D,O,W) penandaan site marking
   
W  DPJP
   Pasien/keluarga

111
Standar SKP 4.1

Rumah sakit melaksanakan prosedur bedah


yang aman dengan menggunakan “surgical
safety check list” (WHO Safety Checklist
terkini) serta memastikan terlaksananya
proses Time-out di kamar operasi sebelum
operasi dimulai, untuk memastikan Tepat-
Lokasi, Tepat-Prosedur, Tepat-Pasien yang
menjalani tindakan dan prosedur.
Elemen penilaian SKP 4.1 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang pengunaan R Regulasi tentang penggunaan surgical 10 TL
“surgical safety check list” (WHO safety check list untuk prosedur bedah - -
Safety Checklist terkini) untuk aman 0 TT
prosedur bedah aman. (R)
2. Sebelum operasi atau tindakan D Bukti pelaksanaan tentang form 10 TL
invasif dilakukan, rumah sakit   surgical safety check list 5 TS
menyediakan “check list“ atau proses     0 TT
lain untuk mencatat, apakah O Lihat form surgical safety check list
informed consent sudah benar dan untuk mencatat
lengkap, apakah tepat lokasi, tepat
prosedur dan tepat pasien sudah
terindentifikasi, apakah semua
dokumen dan peralatan yang
dibutuhkan sudah siap tersedia
dengan lengkap dan berfungsi
dengan baik. (D,O)

113
Elemen penilaian SKP 4.1 Telusur Skor
3. Rumah sakit menggunakan D Bukti tentang hasil pelaksanaan Time- 10 TL
Komponen Time-Out terdiri dari Out 5 TS
identifikasi Tepat-Pasien,Tepat     0 TT
Prosedur dan tepat Lokasi, O Lihat pelaksanaan Time -Out
persetujuan atas operasi dan    
konfirmasi bahwa proses verifikasi W  DPJP
sudah lengkap dilakukan. (D,O,W,S)    Tim operasi
   
S Peragaan proses time-out

4. Rumah sakit menggunakan D Bukti pelaksanaan Time-Out di luar 10 TL


ketentuan yang sama tentang Tepat-   kamar operasi 5 TS
Lokasi, Tepat-Prosedur, Tepat-Pasien,     0 TT
Jika operasi dilakukan, termasuk O Lihat form terkait Tepat-Lokasi, Tepat-
prosedur tindakan medis dan gigi, di   Prosedur, Tepat-Pasien
luar kamar operasi. (D,O,W)    
W DPJP
114
DIKURANGINYA RISIKO INFEKSI TERKAIT
PELAYANAN KESEHATAN
•Standar SKP 5

•Rumah sakit menetapkan


regulasi untuk menggunakan
dan melaksanakan
“evidence-based hand
hygiene guidelines” untuk
menurunkan risiko infeksi
terkait layanan kesehatan.
ANGKA INFEKSI PELAYANAN KESEHATAN
YANG HARUS DIKUMPULKAN

1.Infeksi Saluran kemih terkait penggunaan kateter


2.Infeksi Luka/Daerah Operasi
3.Infeksi Saluran Pernapasan terkait penggunaan ventilator
4.Infeksi aliran darah primer terkait pemasangan Central
Venous Pressure (CVP)
5.Infeksi aliran darah Perifer

PMK 27 Thn 2017 ttg PPI

KARS
Sutoto.KARS
Acknowledgement : WHO World Alliance for Patient Safety 131
MENGURANGI
RISIKO CEDERA
KARENA PASIEN
JATUH
•Standar SKP 6

•Rumah sakit
menetapkan regulasi
untuk melaksanakan
proses mengurangi
risiko pasien cedera
karena jatuh.
Maksud dan Tujuan SKP 6

Banyak cedera yang terjadi di unit rawat inap dan rawat jalan akibat
pasien jatuh. Berbagai faktor yang meningkatkan risiko pasien jatuh
antara lain:
a) kondisi pasien;
b) gangguan fungsional pasien (contoh gangguan keseimbangan,
gangguan penglihatan, atau perubahan status kognitif);
c) lokasi atau situasi lingkungan rumah sakit;
d) riwayat jatuh pasien;
e) konsumsi obat tertentu;
f) konsumsi alkohol.
Elemen penilaian SKP 6 Telusur Skor
1. Ada regulasi yang mengatur tentang R Regulasi tentang mencegah pasien 10 TL
mencegah pasien cedera karena jatuh. cedera karena jatuh 5 TS
(R) 0 TT
 
2. Rumah sakit melaksanakan suatu D Bukti dalam rekam medis tentang 10 TL
proses asesmen awal risiko jatuh   pelaksanaan asesmen awal dapat berupa 5 TS
asesmen cepat (rapid assessment) risiko
untuk pasien gawat darurat dan rawat   jatuh untuk pasien gawat darurat dan rawat 0 TT
jalan dengan kondisi, diagnosis, lokasi   jalan serta dilakukan asesmen lanjutan bila
terindikasi berisiko tinggi jatuh sesuai   pasien akan masuk rawat inap
regulasi (lihat juga AP 1.4.1). (D,O,W)    
O Lihat pelaksanaan asesmen cepat (rapid
assessment) risiko jatuh untuk pasien gawat
  darurat dan rawat jalan serta pelaksanaan
  asesmen lanjutan bila pasien akan masuk
  rawat inap
 
 W  PPJA
 Staf klinis

147
Elemen penilaian SKP 6 Telusur Skor
3. Rumah sakit melaksanakan proses D Bukti dalam rekam medis tentang 10 TL
asesmen awal dan asesmen ulang dari   pelaksanaan asesmen awal dan 5 TS
pasien rawat inap yang berdasar   asesmen ulang risiko jatuh 0 TT
catatan teridentifikasi risiko jatuh    
(D,W) W  PPJA
 Staf klinis

4. Langkah-langkah diadakan untuk D Bukti pelaksanaan tentang langkah- 10 TL


mengurangi risiko jatuh bagi pasien   langkah untuk mengurangi risiko jatuh 5 TS
dari situasi dan lokasi yang     0 TT
menyebabkan pasien jatuh (D,O,W) O Lihat pelaksanaan langkah-langkah
    mengurangi risiko jatuh (manajemen
jatuh)
   
W  PPJA
 Staf klinis
 Pasien/keluarga

148
• ASESMEN CEPAT
Rawat jalan dan
IGD
• (RAPID ASSESMENT)

• Akan ranap  ASESMEN


Rawat Jalan
IGD
LANJUTAN

Rawat
• ASESMEN ULANG
Inap
Sutoto.KARS 153
Pediatric Patient Falls Scale
Scale Characteristics
General Risk Assessment Humpty-Dumpty Scale- CHAMPS Pediatric Fall Pediatric Fall Risk
of Pediatric Inpatient Falls Inpatient Risk Assessment Tool Assessment Scale
(GRAF-PIF) (PFRA)
Used at NCH

Physical & physiological All types of falls except All types of falls All types of falls
falls (not developmental) when child is “dropped”

5 items 7 items 4 items 10 items

Scale 0 to 5+ Scale 7 to 23 Scale 0 to 4 Scale 0 to 30

Cut-off score = 2 Cut-off score = 12 Cut-off score = 1 Cut-off score = 5


Sutoto.KARS 154
CONTOH:
ASESMEN
RISIKO JATUH
MORSE FALL
SCALE

Sutoto.KARS 160
OBAT YANG
MENINGKATKAN
RISIKO JATUH
165
Sutoto.KARS 166

Anda mungkin juga menyukai