Anda di halaman 1dari 42

KELAS ON LINE

STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT KEMENTERIAN KESEHATAN R.I


DILENGKAPI DENGAN INSTRUMEN AKREDITASI RS KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT
(KARS)
19 – 20 Mei 2022

INSTRUMEN AKREDITASI KARS


l
PROGRAM NASIONAL

Dr Djoni Darmadjaja,SpB,MARS.
Dr Djoni Darmadjaja, SpB,MARS,FISQua
HP 08129146524
Palembang 22 Juni 1953
kapuyux@gmail.com
TOPIK BAHASAN
• 1. ADA 5 PROGRAM NASIONAL MELIPUTI :
• PENINGKATAN KESEHATAN IBU & BAYI
• PENURUNAN ANGKA KESAKITAN TBC
• PENURUNAN ANGKA KESAKITAN HIV/AIDS
• PENURUNAN PREVALENSI STUNTING & WASTING
• PELAYANAN KELUARGA BERENCANA RUMAH SAKIT
• 2. GAMBARAN UMUM STANDAR MELIPUTI :
• BAHASAN KONSEP STANDAR
• BAHASAN PEMENUHAN STANDAR
• 3. STANDAR AKREDITASI MELIPUTI :
MAKSUD & TUJUAN
ELEMEN PENILAIAN
INSTRUMEN TELUSUR KARS
PENGELOLAAN
PROGRAM NASIONAL
MENGACU PADA PERATURAN MENKES
• Pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) bidang kesehatan telah ditentukan prioritas pelayanan
kesehatan dengan target yang harus dicapai. Salah satu fungsi
rumah sakit adalah melaksanakan program pemerintah dan
mendukung tercapainya target target pembangunan nasional.
GAMBARAN Pada standar akreditasi ini Program Nasional meliputi:
• 1. Peningkatan kesehatan ibu dan bayi.
UMUM • 2. Penurunan angka kesakitan Tuberculosis/TBC.
• 3. Penurunan angka kesakitan HIV/AIDS.
• 4. Penurunan prevalensi stunting dan wasting.
• 5. Keluarga Berencana Rumah Sakit.
• Pelaksanaan program nasional oleh rumah sakit diharapkan
mampu meningkatkan akselerasi pencapaian target RPJMN
bidang kesehatan sehingga upaya meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat meningkat segera terwujud
Standar Prognas 1
Rumah sakit melaksanakan program PONEK
24 jam dan 7 (tujuh) hari seminggu.
• Rumah sakit melaksanakan program PONEK
sesuai dengan pedoman PONEK yang berlaku
dengan langkah langkah sebagai berikut:
• Melaksanakan dan menerapkan standar
pelayanan perlindungan ibu dan bayi secara
terpadu.
MAKSUD & TUJUAN • Mengembangkan kebijakan dan standar
PROGNAS 1 pelayanan ibu dan bayi.
• Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
ibu dan bayi.
• Meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam
melaksanakan fungsi pelayanan obstetric dan
neonates termasuk pelayanan
kegawatdaruratan (PONEK 24 jam).
• Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai model dan Pembina
teknis dalam pelaksanaan IMD dan ASI Eksklusif serta
Perawatan Metode Kanguru (PMK) pada BBLR
• Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai pusat rujukan
pelayanan kesehatan ibu dan bayi bagi sarana pelayanan
MAKSUD & kesehatan lainnya.
• Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
TUJUAN program RSSIB 10 langkah menyusui dan peningkatan
kesehatan ibu
PROGNAS 1 • Melakukan pemantauan dan analisis yang meliputi:
• Angka keterlambatan operasi section caesaria
• Angka kematian ibu dan anak
• Kejadian tidak dilakukannya inisiasi menyusui dini (IMD)
pada bayi baru lahir
PROGNAS 1.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1.) Rumah sakit menetapkan regulasi tentang R 1) Regulasi tentang pelayanan PONEK 24 10 TP
pelaksanaan PONEK 24 jam. jam -
0 TT
2) Perencanaan RS memuat rencana
kegiatan PONEK

2.) Terdapat Tim PONEK yang ditetapkan oleh R 10 TP


rumah sakit dengan rincian tugas dan Regulasi yang meliputi: -
tanggungjawabnya. Penetapan Tim PONEK 0 TT
Pedoman kerja Tim PONEK

3.) Terdapat program kerja yang menjadi R 10 TP


acuan dalam pelaksanaan program PONEK Regulasi yang menetapkan program kerja -
Rumah Sakit sesuai maksud dan tujuan PONEK 0 TT

9
PROGNAS 1.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
4.) Terdapat bukti pelaksanaan program PONEK Rumah D 10 TP
Sakit. 1) Bukti laporan tentang pelaksanaan program PONEK 5 TS
0 TT
2) Ketua/anggota Tim PONEK
W Direktur RS

5.) Program PONEK Rumah Sakit dipantau dan dievaluasi 10 TP


secara rutin. D Bukti tentang program PONEK Rumah Sakit dipantau dan 5 TS
dievaluasi secara rutin. 0 TT

W Ketua/anggota Tim PONEK


Kepala bidang/divisi/bagian
Kepala unit pelayanan
Direktur RS

10
Standar Prognas 1.1
Untuk meningkatkan efektifitas sistem
rujukan maka Rumah sakit melakukan
pembinaan kepada jejaring fasilitas
Kesehatan rujukan yang ada.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1.) Rumah sakit menetapkan program R Program Pembinaan Jejaring Rujukan Rumah 10 TP
pembinaan jejaring rujukan rumah sakit. Sakit dengan kegiatan antara lain : -
a) Pelatihan kepada fasilitas kesehatan 0 TT
jejaring
b) Berbagi pengalaman dalam pelayanan ibu
dan anak
c) Peningkatan kompetensi jejaring rujukan

PROGNAS 2.) Rumah sakit melakukan pembinaan


terhadap jejaring secara berkala. D Bukti tentang pelaksanaan pembinaan
10
5
TP
TS
1.1 terhadap jejaring secara berkala 0 TT

W Ketua/anggota Tim PONEK


Kepala Unit Pelayanan
3) Telah dilakukan evaluasi program Bukti tentang pelaksanaan evaluasi program 10 TP
pembinaan jejaring rujukan. D pembinaan jejaring rujukan. 5 TS
0 TT
Ketua/anggota Tim PONEK
W Kepala Unit Pelayanan
Direktur RS

12
Standar Prognas 2
Rumah sakit melaksanakan program
penanggulangan tuberkulosis.
MAKSUD & TUJUAN PROGNAS 2
• Pemerintah mengeluarkan kebijakan penanggulangan tuberkulosis berupa upaya kesehatan yang mengutamakan aspek promotif, preventif, tanpa
mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif yang ditujukan untuk melindungi kesehatan masyarakat, menurunkan angka kesakitan, kecatatan atau
kematian, memutuskan penularan mencegah resistensi obat dan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan akibat tubekulosis
• Rumah sakit dalam melaksanakan penanggulangan tuberkulosis melakukan kegiatan yang meliputi:
• Promosi kesehatan yang diarahkan untuk meningkatkan pengetahuan yang benar dan komprehensif mengenai pencegahan penularan, penobatan,
pola hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga terjadi perubahan sikap dan perilaku sasaran yaitu pasien dan keluarga, pengunjung serta staf rumah
sakit.
• Surveilans tuberkulosis, merupakan kegiatan memperoleh data epidemiologi yang diperlukan dalam sistem informasi program penanggulangan
tuberkulosis, seperti pencatatan dan pelaporan tuberkulosis sensitif obat, pencatatan dan pelaporan tuberkulosis resistensi obat.
• Pengendalian faktor risiko tuberkulosis, ditujukan untuk mencegah, mengurangi penularan dan kejadian penyakit tuberkulosis, yang pelaksanaannya
sesuai dengan pedoman pengendalian pencegahan infeksi tuberkulosis di rumah sakit pengendalian faktor risiko tuberkulosis, ditujukan untuk
mencegah, mengurangi penularan dan kejadian penyakit tuberkulosis, yang pelaksanaannya sesuai dengan pedoman pengendalian pencegahan
infeksi tuberkulosis di rumah sakit.
MAKSUD & TUJUAN PROGNAS 2
• Penemuan dan penanganan kasus tuberkulosis.
• Penemuan kasus tuberkulosis dilakukan melalui pasien yang datang kerumah sakit, setelah
pemeriksaan, penegakan diagnosis, penetapan klarifikasi dan tipe pasien tuberkulosis. Sedangkan
untuk penanganan kasus dilaksanakan sesuai tata laksana pada pedoman nasional pelayanan
kedokteran tuberkulosis dan standar lainnya sesuai dengan peraturan perundang- undangan.
• Pemberian kekebalan
• Pemberian kekebalan dilakukan melalui pemberian imunisasi BCG terhadap bayi dalam upaya
penurunan risiko tingkat pemahaman tuberkulosis sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
• Pemberian obat pencegahan.
• Pemberian obat pencegahan selama 6 (enam) bulan yang ditujukan pada anak usia dibawah 5 (lima)
tahun yang kontak erat dengan pasien tuberkulosis aktif; orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) yang tidak
terdiagnosa tuberkulosis; pupulasi tertentu lainnya sesuai peraturan perundang-undangan.

• Untuk menjalankan kegiatan yang tersebut diatas maka rumah sakit dapat membentuk tim/panitia
pelaksana program TB Paru Rumah Sakit.
PROGNAS 2.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1.) Rumah sakit menerapkan regulasi tentang R 1) Regulasi tentang pelayanan 10 TP
pelaksanaan penanggulangan tuberkulosis di penanggulangan tuberkulosis -
rumah sakit. 2) Perencanaan RS memuat rencana kegiatan 0 TT
pelayanan penanggulangan tuberkulosis

2.) Direktur menetapkan tim TB Paru Rumah R Regulasi yang meliputi : 10 TP


sakit beserta program kerjanya. a) Penetapan Tim TB Paru -
b) Pedoman kerja Tim TB Paru 0 TT
c) Program kerja Tim TB Paru

3) Ada bukti pelaksanaan promosi kesehatan, D Bukti pelaksanaan program promosi kesehatan : 10 TP
surveilans dan upaya pencegahan terkait penanggulangan tuberkulosis 5 TS
tuberculosis Materi edukasi upaya penanggulangan tuberkulosis 0 TT
Laporan pelaksanaan edukasi upaya penanggulangan
tuberculosis
Bukti pelaksanaan surveilans tuberkulosis serta
laporan data surveilans tuberkulosis dan analisisnya
Ketua/anggota TIM TB Paru
W Ketua/staf PKRS
IPCN 16
Standar Prognas 2.1
Rumah sakit menyediakan sarana dan
prasarana pelayanan tuberkulosis
sesuai peraturan perundang-
undangan.
MAKSUD & TUJUAN PROGNAS 2.1

• Dalam melaksanakan pelayanan kepada penderita TB Paru dan program TB


Paru di rumah sakit, maka harus tersedia sarana dan prasarana yang
memenuhi syarat pelayanan TB Paru sesuai dengan Pedoman Pelayanan TB
Paru.
PROGNAS 2.1
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1.) Tersedia ruang pelayanan rawat jalan yang O Ruang rawat jalan/poli tuberkulosis yang 10 TP
memenuhi pedoman pencegahan dan memenuhi pedoman PPI tuberkulosis 5 TS
pengendalian infeksi tuberkulosis. 0 TT
W Ketua/anggota Tim TB Paru
Kepala/staf rawat jalan
IPCN
2.) Bila rumah sakit memberikan pelayanan O Ruang rawat inap bagi pasien tuberkulosis 10 TP
rawat inap bagi pasien tuberkulosis paru paru yang memenuhi pedoman PPI 5 TS
dewasa maka rumah sakit harus memiliki tuberkulosis 0 TT
ruang rawat inap yang memenuhi pedoman
pencegahan dan pengendalian infeksi W Ketua/anggota Tim TB Paru
tuberkulosis. Kepala/stafrawat inap
IPCN
3) Tersedia ruang pengambilan spesimen O Ruang pengambilan spesimen sputum yang 10 TP
sputum yang memenuhi pedoman pencegahan memenuhi pedoman PPI tuberkulosis 5 TS
dan pengendalian infeksi tuberkulosis. 0 TT
Ketua/anggota Tim TB Paru
W Kepala/staf laboratorium
IPCN 19
Standar Prognas 2.2
Rumah sakit telah melaksanakan pelayanan
tuberkulosis dan upaya pengendalian faktor
risiko tuberkulosis sesuai peraturan perundang-
undangan.
PROGNAS 2.2
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1.) Rumah sakit telah menerapkan kepatuhan D Bukti tentang evaluasi kepatuhan staf medis 10 TP
staf medis terhadap panduan praktik klinis terhadap PPK Tuberkulosis 5 TS
tuberkulosis. 0 TT
Ketua/anggota Tim TB Paru
W Komite/Tim PMKP
Komite Medis
Staf Klinis
2.) Rumah sakit merencanakan dan D Bukti dokumen perencanaan obat anti 10 TP
mengadakan penyediaan Obat Anti tuberculosis 5 TS
Tuberculosis. Daftar obat anti tuberculosis 0 TT
Daftar pasien yang diberikan obat anti
tuberculosis

Ketua/anggota Tim TB Paru


W Kepala/staf unit Farmasi
Kepala/staf unit pelayanan terkait
Pasien/keluarga

21
PROGNAS 2.2
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
3.) Rumah sakit melaksanakan pelayanan TB O Bukti Pelaksanaan pelayanan TB MDR 10 TP
MDR (bagi rumah sakit Rujukan TB MDR). 5 TS
W Ketua/anggota Tim TB Paru 0 TT
Kepala/staf unit pelayanan terkait

4.) Rumah sakit melaksanakan pencatatan dan D Bukti tentang pelaksanaan pencatatan dan 10 TP
pelaporan kasus TB Paru sesuai ketentuan. pelaporan kasus TB Paru sesuai ketentuan 5 TS
berupa: 0 TT
Daftar pasien TB Paru
Hasil analisis data
Pelaksanaan pelaporan kasus TB Paru

W Ketua/anggota Tim TB Paru


Kepala/staf unit pelayanan terkait
Direktur RS

22
Standar Prognas 3
Rumah sakit melaksanakan
penanggulangan HIV/AIDS sesuai
dengan peraturan perundang-
undangan.
MAKSUD & TUJUAN PROGNAS 3
• Maksud dan Tujuan Prognas 3
• Rumah sakit dalam melaksanakan penanggulangan HIV/AIDS sesuai standar
pelayanan bagi rujukan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dan satelitnya
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
• Meningkatkan fungsi pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT).
• Meningkatkan fungsi pelayanan Antiretroviral Therapy (ART) atau
bekerjasama dengan rumah sakit yang ditunjuk.
• Meningkatkan fungsi pelayanan Infeksi Oportunistik (IO).
• Meningkatkan fungsi pelayanan pada ODHA dengan factor resiko Injection
Drug Use (IDU).
• Meningkatkan fungsi pelayanan penunjang yang meliputi pelayanan gizi,
laboratorium dan radiologi, pencatatan dan pelaporan.
PROGNAS 3.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1.) Rumah sakit telah melaksanakan kebijakan D Bukti pelaksanaan tentang program 10 TP
program HIV/AIDS sesuai ketentuan penanggulangan HIV/AIDS 5 TS
perundangan. 0 TT
Pimpinan RS
W
Kepala bidang/divisi/bagian
Kepala unit pelayanan
2.) Rumah sakit telah menerapkan fungsi D Bukti pelaksanaan rujukan ke fasilitas pelayanan 10 TP
rujukan HIV/AIDS pada rumah sakit sesuai kesehatan 5 TS
dengan kebijakan yang berlaku. Bukti daftar pasien HIV/AIDS yang dirujuk 0 TT
Bukti kerjasama dengan fasilitas pelayanan
kesehatan rujukan

W Kepala bidang/divisi/bagian
Kepala unit pelayanan

3) Rumah sakit melaksanakan pelayanan PITC D Bukti laporan tentang pelaksanaan pelayanan 10 TP
dan PMTC. yang meliputi PITC dan PMTCT. 5 TS
0 TT
Kepala bidang/divisi/bagian
W
Kepala unit pelayanan
25
PROGNAS 3.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
4.) Rumah sakit memberikan pelayanan ODHA D Bukti laporan tentang pelaksanaan pelayanan 10 TP
dengan factor risiko IO. ODHA dengan factor risiko IO. 5 TS
0 TT
Kepala bidang/divisi/bagian
W
Kepala unit pelayanan
5.) Rumah sakit merencanakan dan D 1. Bukti dokumen perencanaan obat anti retro 10 TP
mengadakan penyediaan Anti Retro Viral viral 5 TS
(ART). 2. Daftar obat anti retro viral 0 TT
3. Daftar pasien yang diberikan obat anti retro
viral

W Kepala bidang/divisi/bagian
Kepala Instalasi/unit farmasi
Kepala unit pelayanan
6) Rumah sakit melakukan pemantauan dan D Bukti tentang pelaksanaan pemantauan dan hasil 10 TP
evaluasi program penanggulangan HIV/AIDS. evaluasi pelaksanaan program penanggulangan 5 TS
HIV/AIDS 0 TT
Kepala bidang/divisi/bagian
W
Kepala unit pelayanan
26
Standar Prognas 4
Rumah Sakit melaksanakan program penurunan prevalensi stunting dan
wasting.

Standar Prognas 4.1


Rumah Sakit melakukan edukasi, pendampingan intervensi dan pengelolaan
gizi serta penguatan jejaring rujukan kepada rumah sakit kelas di bawahnya
dan FKTP di wilayahnya serta rujukan masalah gizi.
MAKSUD & TUJUAN PROGNAS 4 & 4.1
Tersedia regulasi penyelenggaraan program penurunan prevalensi stunting dan
prevalensi wasting di rumah sakit yang meliputi:
• Program penurunan prevalensi stunting dan prevalensi wasting.
• Panduan tata laksana.
• Organisasi pelaksana program terdiri dari tenaga kesehatan yang kompeten dari
unsur:
• Staf Medis.
• Staf Keperawatan.
• Staf Instalasi Farmasi.
• Staf Instalasi Gizi.
• Tim Tumbuh Kembang.
• Tim Humas Rumah Sakit.
MAKSUD & TUJUAN PROGNAS 4 & 4.1
• Organisasi program penurunan prevalensi stunting dan wasting dipimpin
oleh staf medis atau dokter spesialis anak. Rumah sakit menyusun program
penurunan prevalensi stunting dan wasting di rumah sakit terdiri dari:
• Peningkatan pemahaman dan kesadaran seluruh staf,pasien dan keluarga
tentang masalah stunting dan wasting;
• Intervensi spesifik di rumah sakit;
• Penerapan Rumah Sakit Sayang Ibu Bayi;
• Rumah sakit sebagai pusat rujukan kasus stunting dan wasting;
• Rumah sakit sebagai pendamping klinis dan manajemen serta merupakan
jejaring rujukan
• Program pemantauan dan evaluasi.
MAKSUD & TUJUAN PROGNAS 4 & 4.1
• Penurunan Prevalensi Stunting dan Prevalensi Wasting meliputi:
• Kegiatan sosialisasi dan pelatihan staf tenaga kesehatan rumah sakit tentang Program Penurunan
Stunting dan Wasting.
• Peningkatan efektifitas intervensi spesifik.
• Program 1000 HPK.
• Suplementasi Tablet Besi Folat pada ibu hamil.
• Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada ibu hamil.
• Promosi dan konseling IMD dan ASI Eksklusif.
• Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA).
• Pemantauan Pertumbuhan (Pelayanan Tumbuh Kembang bayi dan balita).
• Pemberian Imunisasi.
• Pemberian Makanan Tambahan Balita Gizi Kurang.
• Pemberian Vitamin A.
• Pemberian taburia pada Baduta (0-23 bulan).
• Pemberian obat cacing pada ibu hamil.
MAKSUD & TUJUAN PROGNAS 4 & 4.1
• penguatan sistem surveilans gizi
• Tata laksana tim asuhan gizi meliputi Tata laksana Gizi Stunting, Tata
Laksana Gizi Kurang, Tata Laksana Gizi Buruk (Pedoman Pencegahan dan
Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita).
• Pencatatan dan Pelaporan kasus masalah gizi melalui aplikasi ePPGBM
(Aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat).
• Melakukan evaluasi pelayanan, audit kesakitan dan kematian, pencatatan
dan pelaporan gizi buruk dan stunting dalam Sistem Informasi Rumah sakit
(SIRS).

MAKSUD & TUJUAN PROGNAS 4 & 4.1
• Rumah sakit melaksanakan pelayanan sebagai pusat rujukan kasus
stunting dan kasus wasting dengan menyiapkan sebagai:
• Rumah sakit sebagai pusat rujukan kasus stunting untuk memastikan
kasus, penyebab dan tata laksana lanjut oleh dokter spesialis anak.
• Rumah sakit sebagai pusat rujukan balita gizi buruk dengan
komplikasi medis.
• Rumah sakit dapat melaksanakan pendampingan klinis dan
manajemen serta penguatan jejaring rujukan kepada rumah sakit
dengan kelas di bawahnya dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) di wilayahnya dalam tata laksana stunting dan gizi buruk.
PROGNAS 4.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1.) Rumah sakit telah menetapkan kebijakan R Regulasi tentang program gizi terkait 10 TP
tentang pelaksanaan program gizi. penurunan prevalensi stunting dan wasting -
0 TT

2.) Terdapat tim untuk program penurunan R Regulasi yang meliputi: 10 TP


prevalensi stunting dan wasting di rumah sakit. 1) Penetapan Tim Stunting dan Wasting -
2) Pedoman kerja Tim Stunting dan Wasting 0 TT
3) Program kerja Tim Tim Stunting dan Wasting

3.) Rumah sakit telah menetapkan sistem R Regulasi tentang sistem rujukan untuk kasus 10 TP
rujukan untuk kasus gangguan gizi yang perlu gangguan gizi yang perlu penanganan -
penanganan lanjut. lanjut. 0 TT

33
PROGNAS 4.1
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1.) Rumah sakit membuktikan telah melakukan D 1).Bukti pelaksanaan pendampingan intervensi 10 TP
pendampingan intervensi dan pengelolaan gizi serta dan pengelolaan gizi serta penguatan jejaring 5 TS
penguatan jejaring rujukan kepada rumah sakit rujukan 0 TT
kelas di bawahnya dan FKTP di wilayahnya serta 2). Bukti :
rujukan masalah gizi. a) Pelaksanaan rujukan masalah gizi
ke fasilitaskesehatan
b) Daftar pasien gangguan gizi yang dirujuk ke
fasilitas kesehatan
W Ketua/anggota Tim Stunting dan Wasting
Kepala Unit Pelayanan
2.) Rumah sakit telah menerapkan sistem D Bukti : 10 TP
pemantauan dan evaluasi, bukti pelaporan dan 1). Hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan 5 TS
Analisa. kegiatan pelayanan 0 TT
2). Pencatatan dan pelaporan kasus masalah gizi
melalui aplikasi ePPGBM
W Ketua/anggota Tim Stunting dan Wasting
Kepala Unit Pelayanan
Direktur RS

34
Standar Prognas 5
Rumah sakit melaksanakan program pelayanan
keluarga berencana dan kesehatan reproduksi di
rumah sakit beserta pemantauan dan evaluasinya.

Standar Prognas 5.1


Rumah sakit menyiapkan sumber daya untuk
penyelenggaraan pelayanan keluarga dan kesehatan
reproduksi.
MAKSUD & TUJUAN PROGNAS 5 & 5.1
• Maksud dan Tujuan Prognas 5 dan Prognas 5.1
• Pelayanan Keluarga Berencana di Rumah Sakit (PKBRS) merupakan bagian dari program keluarga berencana
(KB), yang sangat berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan percepatan penurunan stunting.
Kunci keberhasilan PKBRS adalah ketersediaan alat dan obat kontrasepsi, sarana penunjang pelayanan
kontrasepsi dan tenaga kesehatan yang sesuai kompetensi serta manjemen yang handal. Rumah sakit dalam
melaksanakan PKBRS sesuai dengan pedoman pelayanan KB yang berlaku, dengan
• langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut:
• Melaksanakan dan menerapkan standar pelayanaan KB secara terpadu dan paripurna.
• Mengembangkan kebijakan dan Standar Prosedur Operasional (SPO) pelayanan KB dan meningkatkan
kualitas pelayanan KB.
• Meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan PKBRS termasuk pelayanan KB Pasca Persalinan
dan Pasca Keguguran.
• Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai model dan pembinaan teknis dalam melaksanakan PKBRS.
• Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai pusat rujukan pelayanan KB bagi sarana pelayanan kesehatan
lainnya.
MAKSUD & TUJUAN PROGNAS 5 & 5.1
• Melaksanakan sistem pemantauan dan evaluasi pelaksanaan PKBRS.
• Adanya regulasi rumah sakit yang menjamin pelaksanaan PKBRS, meliputi SPO
pelayanan KB per metode kontrasepsi termasuk pelayanan KB Pasca Persalinan
dan Pasca Keguguran.
• Upaya peningkatan PKBRS masuk dalam rencana strategis (Renstra) dan rencana
kerja anggaran (RKA) rumah sakit.
• Tersedia ruang pelayanan yang memenuhi persyaratan untuk PKBRS antara lain
ruang konseling dan ruang pelayanan KB.
• Pembentukan tim PKBR serta program kerja dan bukti pelaksanaanya.
• Terselenggara kegiatan peningkatan kapasitas untuk meningkatkan kemampuan
pelayanan PKBRS, termasuk KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran.
• Pelaksanaan rujukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundanganundangan.
MAKSUD & TUJUAN PROGNAS 5 & 5.1
• Pelaporan dan analisis meliputi:
• Ketersediaan semua jenis alat dan obat kontrasepsi sesuai dengan
kapasitas rumah sakit dan kebutuhan pelayanan KB.
• Ketersediaan sarana penunjang pelayanan KB.
• Ketersediaan tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan KB.
• Angka capaian pelayanan KB per metode kontrasepsi, baik Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan Non MKJP.
• Angka capaian pelayanan KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran.
• Kejadian tidak dilakukannya KB Pasca Persalinan pada ibu baru
bersalin dan KB Pasca Keguguran pada Ibu pasca keguguran.
PROGNAS 5.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1.) Rumah sakit telah menetapkan kebijakan R Regulasi tentang pelaksanaan PKBRS 10 TP
tentang pelaksanaan PKBRS. Perencanaan RS memuat rencana kegiatan -
PKBRS 0 TT

2.) Terdapat tim PKBRS yang ditetapkan oleh R Regulasi yang meliputi: 10 TP
direktur disertai program kerjanya. 1). Penetapan Tim PKBRS -
2). Pedoman kerja Tim PKBRS 0 TT
3). Program kerja Tim PKBRS

3.) Rumah sakit telah melaksanakan program D Bukti tentang pelaksanaan program KB 10 TP
KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran. Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran. 5 TS
0 TT
W Tim PKBRS
Kepala Unit Pelayanan

39
PROGNAS 5.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
4.) Rumah sakit telah melakukan pemantauan D Bukti tentang pelaksanaan pemantauan dan 10 TP
dan evaluasi pelaksanaan PKBRS. hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan 5 TS
pelayanan PKBRS 0 TT
W
Tim PKBRS
Kepala Unit Pelayanan
Direktur RS

40
PROGNAS 5.1
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1.) Rumah sakit telah menyediakan alat dan D Daftar alat dan obat kontrasepsi 10 TP
obat kontrasepsi dan sarana penunjang Daftar sarana penunjang pelayanan KB 5 TS
pelayanan KB. 0 TT
Tim PKBRS
W
Kepala Unit Farmasi
Kepala Unit Pelayanan
2.) Rumah sakit menyediakan layanan O Pelaksanaan layanan konseling bagi peserta dan 10 TP
konseling bagi peserta dan calon peserta calon peserta program KB. 5 TS
program KB. 0 TT
Tim PKBRS
W
Kepala Unit Pelayanan
3.) Rumah sakit telah merancang dan O Lihat ruang pelayanan KB, fasilitas dan sarana 10 TP
menyediakan ruang pelayanan KB yang nya 5 TS
memadai. W 0 TT
Tim PKBRS
Kepala Unit Pelayanan

41
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai