NOMOR 232/PER-DIR/RSHDMG/VI/2022
TENTANG
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT HERMINA DAAN
MOGOT
TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM NASIONAL
DI RUMAH SAKIT HERMINA DAAN MOGOT
PT MEDIKALOKA DAAN MOGOT
RUMAH SAKIT HERMINA DAAN MOGOT
Jl. Kintamani Raya No.2 Kawasan Daan Mogot – Jakarta Barat
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Definisi
Dalam Peraturan Direktur Utama ini yang dimaksud dengan :
1. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat.
2. Rumah sakit Hermina Daan Mogot menyelenggarakan pelayanan
terkait Program Nasional yang meliputi :
a. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Bayi (PONEK)
b. Penurunan Angka Kesakitan TBC
c. Penurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS
d. Penurunan Prevalensi Stunting dan Wasting
e. Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit
3. PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif)
adalah upaya pelayanan komprehensif di rumah sakit untuk
menanggulangi kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatal yang
kegiatannya disamping mampu melaksanakan seluruh Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) juga harus mampu
memberikan penyediaan darah dan bedah caesar serta perawatan
neonatal secara intensif.
4. Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB) adalah rumah sakit
pemerintah maupun swasta, umum maupun khusus yang telah
melaksanakan 10 langkah menuju perlindungan ibu dan bayi secara
terpadu dan paripurna, diantaranya :
a. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) segera menaruh bayi di dada
ibunya, kontak kulit dengan kulit (skin to skin contact) segera
setelah lahir setidaknya satu jam atau lebih sampai bayi
menyusu sendiri.
PT MEDIKALOKA DAAN MOGOT
RUMAH SAKIT HERMINA DAAN MOGOT
Jl. Kintamani Raya No.2 Kawasan Daan Mogot – Jakarta Barat
b. ASI Ekslusif adalah pemberian hanya air susu ibu saja tanpa
makanan atau minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai
berusia enam bulan.
c. Perawatan Metode Kanguru (PMK) adalah kontak kulit diantara
ibu dan bayi secara dini, terus menerus dan dikombinasi dengan
pemberian ASI eksklusif. Metode ini digunakan untuk bayi
dengan berat bayi lahir rendah (BBLR).
d. Rawat gabung adalah layanan di rumah sakit dimana ibu pasca
melahirkan dan bayi baru lahir yang sehat dirawat bersama-
sama di satu ruang selama 24 jam setiap harinya sejak segera
setelah proses persalinan.
5. Pelayanan TB DOTS adalah pelayanan untuk menurunkan angka
kesakitan, kecacatan atau kematian, memutuskan penularan,
mencegah resistensi obat dan mengurangi dampak negatif yang
ditimbulkan akibat tuberkulosis.
6. Pelayanan HIV adalah pelayanan di rumah sakit yang memberikan
akses bagi pasien untuk mendapatkan layanan pencegahan,
pengobatan, dukungan dan perawatan HIV/AIDS.
7. Pelaporan SIHA adalah sistem pencatatan dan pelaporan HIV-AIDS
dan IMS yang resmi meliputi level Kabupaten, Propinsi dan
Nasional dalam satu bank data nasional yang kredibel, legal dan satu
pintu.
8. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak usia di bawah
lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi
berulang pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu
dari janin hingga anak berusia 23 bulan. Anak tergolong stunting
apabila panjang atau tinggi badannya berada dibawah minus dua
standar deviasi Panjang atau tinggi badan anak seumurnya.
9. Wasting adalah masalah gizi kronis akibat kekurangan gizi maupun
infeksi dalam jangka waktu yang lama.
10. Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak
dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan melaui promosi,
perlindungan, dan bantuan sesuai dnegan hak reproduksi untuk
mewujudkan keluarga yang berkualitas
PT MEDIKALOKA DAAN MOGOT
RUMAH SAKIT HERMINA DAAN MOGOT
Jl. Kintamani Raya No.2 Kawasan Daan Mogot – Jakarta Barat
BAB II
PENINGKATAN KESEHATAN
IBU DAN BAYI
Pasal 2
Ketentuan Kegiatan Program PONEK
Rumah Sakit Hermina DAAN MOGOT melaksanakan program PONEK
sesuai dengan langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut:
1. Melaksanakan dan menerapkan standar pelayanan perlindungan ibu
dan bayi secara terpadu dan paripurna.
2. Rumah sakit menjamin pelaksanaan PONEK 24 jam, termasuk
pelaksanaan rumah sakit sayang ibu dan bayi, pelayanan ASI
eksklusif (termasuk IMD), pelayanan metode kanguru dan SPO
Pelayanan Kedokteran untuk pelayanan PONEK.
3. Mengembangkan kebijakan dan SPO pelayanan sesuai dengan
standar.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi termasuk
kepedulian terhadap ibu dan bayi.
5. Meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan fungsi
pelayanan obstetrik dan neonatus termasuk pelayanan
kegawatdaruratan (PONEK 24 jam)
6. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai model dan pembina
teknis dalam pelaksanaan IMD dan pemberian ASI Eksklusif.
7. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai pusat rujukan pelayanan
kesehatan ibu dan bayi bagi sarana pelayanan kesehatan lainnya.
8. Melaksanakan program pembinaan jejaring rujukan PONEK dan
bekerjasama dengan jejaring rujukan RS
9. Meningkatkan fungsi rumah sakit dalam Perawatan Metode
Kanguru (PMK) pada BBLR.
10. Melaksanakan sistem monitoring dan evaluasi pelaksanaan
program RSSIB 10 langkah menyusui dan peningkatan kesehatan
ibu.
11. Rumah Sakit menyediakan anggaran terkait rencana kegiatan
PONEK termasuk upaya peningkatan pelayanan PONEK 24 jam
dan tercantum dalam Rencana Strategis (Renstra) serta Rencana
PT MEDIKALOKA DAAN MOGOT
RUMAH SAKIT HERMINA DAAN MOGOT
Jl. Kintamani Raya No.2 Kawasan Daan Mogot – Jakarta Barat
BAB III
PENURUNAN ANGKA KESAKITAN TUBERKULOSIS
Pasal 3
Penanggulangan Tuberkulosis
8. Rumah Sakit Hermina Daan Mogot melaksanakan program
penanggulangan tuberkulosis / Rencana kegiatan penanggulanagan
dengan strategi DOTS beserta monitoring dan evaluasinya melalui
kegiatan:
• Promosi kesehatan.
• Surveilans tuberculosis.
PT MEDIKALOKA DAAN MOGOT
RUMAH SAKIT HERMINA DAAN MOGOT
Jl. Kintamani Raya No.2 Kawasan Daan Mogot – Jakarta Barat
BAB IV
PENURUNAN ANGKA KESAKITAN HIV/AIDS
Pasal 4
Penanggulangan HIV/AIDS
6. Rumah Sakit Hermina Daan Mogot dalam melaksanakan penanggulangan
HIV/AIDS sesuai dengan standar pelayanan bagi rujukan orang dengan
HIV/AIDS (ODHA) dan satelitnya dengan langkah-langkah pelaksanaan
PT MEDIKALOKA DAAN MOGOT
RUMAH SAKIT HERMINA DAAN MOGOT
Jl. Kintamani Raya No.2 Kawasan Daan Mogot – Jakarta Barat
sebagai berikut:
• Meningkatkan fungsi pelayanan Voluntary Counseling and Testing
(VCT);
• Meningkatkan fungsi pelayanan Prevention Mother to Child
Transmision (PMTCT);
• Merencanakan dan melaksanakan fungsi pelayanan Antiretroviral
Therapy (ART) atau bekerjasama dengan rumah sakit yang
ditunjuk;
• Meningkatkan fungsi pelayanan Infeksi Oportunistik (IO);
• Meningkatkan fungsi pelayanan pada ODHA dengan faktor risiko
Injection Drug Use (IDU); dan
• Meningkatkan fungsi pelayanan penunjang, yang meliputi:
pelayanan gizi, laboratorium, dan radiologi, pencatatan dan
pelaporan.
7. Rumah sakit menyediakan anggaran terkait rencana kegiatan
penanggulangan HIV/AIDS termasuk upaya peningkatan pelayanan
HIV/AIDS dan tercantum dalam Renstra serta RKA rumah sakit.
8. Menyediakan ruang pelayanan yang memenuhi persyaratan untuk
Pelayanan HIV di rumah sakit, termasuk Poli VCT.
9. Rumah Sakit Hermina DAAN MOGOT melakukan pembentukan tim dan
penyusunan program kerja Tim HIV.
10. Melakukan monitoring evaluasi dan membuat laporan terhadap
pelaksanaan program kerja Tim HIV.
11. Melakukan pendidikan dan pelatihan pelayanan HIV berkelanjutan bagi
tim dan staf rumah sakit, baik secara internal maupun eksternal.
12. Membuat laporan pelaksanaan rujukan pasien HIV ke fasilitas pelayanan
rujukan.
13. Rumah sakit memberikan pelayanan kedaruratan pada pasien dengan
HIV.
14. Rumah sakit mengisi pelaporan SIHA yang akan dikirimkan kepada
Dinas Kesehatan.
PT MEDIKALOKA DAAN MOGOT
RUMAH SAKIT HERMINA DAAN MOGOT
Jl. Kintamani Raya No.2 Kawasan Daan Mogot – Jakarta Barat
BAB V
PENURUNAN PREVALENSI STUNTING DAN WASTING
Pasal 5
Pencegahan Stunting dan Wasting
4. Rumah Sakit Hermina Daan Mogot melaksanakan program
penurunan prevalensi stunting dan wasting dengan melakukan
edukasi, pendampingan intervensi dan pengelolaan gizi serta
penguatan jejaring rujukan kepada rumah sakit kelas di bawahnya
dan FKTP di wilayahnya serta rujukan masalah gizi.
5. RS Hermina Daan Mogot membuat regulasi penyelenggaraan
program penurunan prevalensi stunting dan prevalensi wasting di
rumah sakit yang terdiri dari:
• Peningkatan pemahaman dan kesadaran seluruh staf, pasien dan
keluarga, serta komunitas tentang masalah stunting dan wasting
• Intervensi spesifik di rumah sakit
• Penerapan Rumah Sakit Sayang Ibu Bayi
• Rumah sakit sebagai rujukan kasus stunting dan wasting
• Rumah sakit sebagai pendamping klinis dan manajemen serta
merupakan jejaring rujukan
• Program pemantauan dan evaluasi
6. RS Hermina Daan Mogot membentuk organisasi pelaksana program
yang dipimpin oleh seorang staf medis atau dokter spesialis anak.
Organisasi tersebut terdiri dari tenaga kesehatan kompeten yang
terdiri dari unsur :
• Staf medis
• Staf keperawatan
• Staf Instalasi farmasi
• Staf Instalasi Gizi
• Tim Tumbuh Kembang
• Tim PKRS
7. Rumah Sakit membuat laporan pelaksanaan program penurunan
prevalensi stunting dan wasting yang meliputi :
PT MEDIKALOKA DAAN MOGOT
RUMAH SAKIT HERMINA DAAN MOGOT
Jl. Kintamani Raya No.2 Kawasan Daan Mogot – Jakarta Barat
BAB VI
PELAYANAN KELUARGA BERENCANA RUMAH SAKIT
Pasal 6
Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit
1. Pelayanan kontrasepsi adalah serangkaian kegiatan terkait pemberian
obat, pemasangan, pencabutan alat kontrasepsi, dan tindakan- tindakan
lain dalam upaya pencegahan kehamilan
2. RS Hermina Daan Mogot melaksanakan program
pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi di rumah sakit beserta pemantauan
dan evaluasinya
3.RS Hermina Daan Mogot menetapkan regulasi tentang pelaksanaan Pelayanan
Keluarga Berencana di Rumah Sakit (PKBRS) serta menetapkan tim
PKBRS sebagai organisasi pelaksana program
4.RS Hermina Daan Mogot melaksanakan program KB pasca persalinan dan
pasca keguguran
5.RS Hermina Daan Mogot menyiapkan sumber daya untuk penyelenggaraan
pelayanan keluarga dan kesehatan reproduksi, seperti ketersediaan alat
dan obat kontrasepsi, sarana penunjang pelayanan kontrasepsi, dan
tenaga kesehatan sesuai kompetensi serta manajemen yang handal.
6. PKBRS merupakan bagian dari program keluarga berencana (KB) yang
sangat berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan percepatan
penurunan stunting.
PT MEDIKALOKA DAAN MOGOT
RUMAH SAKIT HERMINA DAAN MOGOT
Jl. Kintamani Raya No.2 Kawasan Daan Mogot – Jakarta Barat
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 7
Pencabutan regulasi
Dengan Peraturan Direktur ini mulai berlaku, maka Peraturan Direktur
sebagai berikut dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi :
a. Peraturan Direktur Rumah Sakit Hermina Daan Mogot Nomor 219 /PER-
DIR/RSHBKS/V/2022 Tentang Penyelenggaraan Program Nasional di
Rumah Sakit Hermina Daan Mogot
b. Peraturan Direktur Rumah Sakit Hermina Daan Mogot Nomor 354 /PER-
DIR/RSHBKS/XI/2020 Tentang Penyelenggaraan Program Nasional di
Rumah Sakit Hermina Daan Mogot
c. Keputusan Direktur RS Hermina Daan Mogot Nomor
469/KEP-DIR/RSH BKS /VIII/2020 tentang Kebijakan Program
Nasional (Prognas) di RS Hermina Daan Mogot
d. Keputusan Direktur RS Hermina Daan Mogot Nomer 927/
KEP-DIR/RSH BKS/XI/2018 tentang pedoman PONEK 24 jam di
rumah sakit Hermina Daan Mogot
e. Keputusan Direktur RS Hermina Daan Mogot Nomer 923/ KEP-
DIR/RSHBKS/XI/2018 tentang Panduan IMD dan pemberian ASI
Eksklusif di rumah sakit Hermina Daan Mogot
f. Keputusan Direktur RS Hermina Daan Mogot Nomer 924/ KEP-DIR/
RSH BKS/XI/2018 tentang Panduan rawat gabung di rumah sakit
Hermina Daan Mogot
PT MEDIKALOKA DAAN MOGOT
RUMAH SAKIT HERMINA DAAN MOGOT
Jl. Kintamani Raya No.2 Kawasan Daan Mogot – Jakarta Barat
Pasal 8
Pemberlakuan
Peraturan Direktur ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
DIREKTUR