Standar 1
Rumah sakit melaksanakan program PONEK 24 jam di rumah sakit beserta monitoring dan
evaluasinya.
Elemen Penilaian Dasar Telusur Skor
1. Ada regulasi rumah sakit tentang R 1) Regulasi tentang pelaksanaan 10 TL
pelaksanaan PONEK 24 jam di PONEK 24 jam. 5 TS
rumah sakit dan ada rencana 2) Program PONEK 0 TT
kegiatan PONEK dalam
perencanaan rumah sakit. (R)
2. Ada bukti keterlibatan pimpinan D 1) Bukti rapat tentang 10 TL
rumah sakit di dalam menyusun penyusunan kegiatan PONEK 5 TS
kegiatan PONEK. (D,W) yang melibatkan Pimpinan RS 0 TT
W Direktur RS
Kepala bidang/divisi
Standar 2
Rumah sakit melaksanakan penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Direktur/Kepala bidang/divisi
Kepala unit pelayanan
Ketua/anggota Tim HIV/ AIDS
4. Terbentuk dan berfungsinya Tim D 1) Bukti penetapan Tim HIV/AIDS 10 TL
HIV/AIDS rumah sakit (D,W) dilengkapi dengan uraian 5 TS
tugasnya 0 TT
2) Program kerja Tim HIV/AIDS
3) Bukti laporan pelaksanaan
Standar 3
Rumah sakit melaksanakan program penanggulangan tuberkulosis di rumah sakit beserta
monitoring dan evaluasinya melalui kegiatan:
a) promosi kesehatan;
b) surveilans tuberkulosis;
c) pengendalian faktor risiko;
d) penemuan dan penanganan kasus tuberkulosis;
e) pemberian kekebalan; dan
f) pemberian obat pencegahan.
Maksud dan Tujuan Standar 3, standar 3.1, standar 3.2, Standar 3.3 : Lihat SNARS 1
Rumah sakit dalam melaksanakan penanggulangan tubekulosis melalui kegiatan yang meliputi:
a) Promosi kesehatan yang diarahkan untuk meningkatkan pengetahuan yang benar dan
komprehensif
mengenai pencegahan penularan, penobatan , pola hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga
terjadi
perubahan sikap dan perilaku sasaran yaitu pasien dan keluarga, pengunjung serta staf rumah
sakit
b) Surveilans tuberkulosis, merupakan kegiatan memperoleh data epidemiologi yang diperlukan
dalam
sistem informasi program penanggulangan tuberkulosis, seperti pencatatan dan pelaporan
uberkulosis sensitif obat, pencatatan dan pelaporan tuberkulosis resistensi obat.
c) Pengendalian faktor risiko tuberkulosis, ditujukan untuk mencegah, mengurangi penularan
dan kejadian penyakit tuberkulosis, yang pelaksanaannya sesuai dengan pedoman
pengendalian pencegahan infeksi tuberkulosis di rumah sakit pengendalian faktor risiko
tuberkulosis, ditujukan untuk mencegah, mengurangi penularan dan kejadian penyakit
tuberkulosis, yang pelaksanaannya sesuai dengan pedoman pengendalian pencegahan infeksi
tuberkulosis di rumah sakit
d) Penemuan dan penanganan kasus tuberkulosis
Penemuan kasus tuberkulosis dilakukan melalui pasienyang datang kerumah sakit, setelah
pemeriksaan, penegakan diagnosis, penetapan klarifikasi dan tipe pasien tuberkulosis.
Sedangkan untuk penanganan kasus dilaksanakan sesuai tata laksana pada pedoman nasional
W Direktur/Kepala bidang/divisi
Kepala unit pelayanan
Ketua/anggota Tim
Tuberkulosis
3. Ada bukti upaya pelaksanaan D 1) Bukti laporan pelaksanaan 10 TL
promosi kesehatan tentang edukasi upaya promosi 5 TS
tuberkulosis. (D,W) kesehatan tentang tuberkulosis 0 TT
2) Bukti materi edukasi tentang
upaya promosi kesehatan
tentang tuberkulosis
W Ketua/anggota DOTS TB
Ketua/staf PKRS
4. Ada bukti pelaksanaan D 1) Bukti pelaksanaan surveilans 10 TL
surveilans tuberkulosis dan tuberkulosis 5 TS
pelaporannya. (D,W) 2) Bukti laporan data surveilans 0 TT
tuberkulosis sesuai dengan PPI
6
W
Petugas pendaftaran/admisi
Pasien/ keluarga
4. Ada bukti staf mematuhi O 1) Lihat kepatuhan staf dalam 10 TL
penggunaan alat pelindung diri penggunaan APD di unit 5 TS
(APD) saat kontak dengan pasien pelayanan pasien tuberkulosis 0 TT
atau specimen. (O,W) (Rawat Inap, Rawat Jalan,
Laboratorium, saat transfer
pasien)
2) Lihat ketersediaan APD di unit
pelayanan pasien tuberkulosis
(Rawat Inap, Rawat Jalan, IGD,
3) Radiologi, Laboratorium)
W
PPA
Staf klinis
5. Ada bukti pengunjung mematuhi O 1) Lihat kepatuhan pengunjung 10 TL
penggunaan alat pelindung diri dalam penggunaan APD di unit 5 TS
(APD) saat kontak dengan pasien. pelayanan pasien tuberkulosis 0 TT
(O,W) (Rawat Inap, Rawat Jalan)
2) Lihat ketersediaan APD untuk
pengunjung di unit pelayanan
pasien Tuberkulosis (Rawat
Inap, Rawat Jalan)
W Pasien/Keluarga
Pengunjung RS
Staf klinis
Standar 4
Rumah sakit menyelenggarakan pengendalian resistensi antimikroba sesuai peraturan
perundang-undangan.
Direktur
Kepala unit pelayanan
Kepala bidang/divisi
Dokter
Perawat
Apoteker
Komite/tim PPRA
5. Direktur melaporkan kegiatan D Bukti laporan tentang PPRA RS 10 TL
PPRA secara berkala kepada secara berkala minimal 1 (satu) - -
KPRA. (D,W) tahun sekali kepada KPRA 0 TT
W Kemenkes
Direktur RS
Komite/tim PPRA
Standar 4.1
Rumah sakit (Tim/Komite PPRA) melaksanakan kegiatan pengendalian resistensi
antimikroba.
Maksud dan Tujuan 4.1 : SNARS 1
Uraian tugas Komite/Tim berupa kegiatan :
a. sosialisasi program pada staf, pasien, keluarga
b. surveilans pola penggunaan antibiotik di RS
c. surveilans pola resistensi antimikroba di RS
d. orum kajian penyakit infeksi terintegrasi
Indikator mutu :
a. perbaikan kuantitas penggunaan antibiotik
b. perbaikan kualitas penggunaan antibiotik
c. peningkatan mutu penanganan kasus infeksi secara multidisiplin dan terintegrasi
d. penurunan angka infeksi rumah sakit yang disebabkan oleh mikroba resisten
b. indikator mutu PPRA terintegrasi pada indikator mutu PMKP
Standar 5
Rumah sakit menyediakan pelayanan geriatri rawat jalan, rawat inap akut dan rawat inap
kronis sesuai dengan tingkat jenis pelayanan.
Maksud dan Tujuan Standar 5 dan Standar 5.1 : Lihat SNARS 1
Pasien geriatri adalah pasien lanjut usia dengan multi penyakit/gangguan akibat penurunan
fungsi organ, psikologi, sosial, ekonomi dan lingkungan yang membutuhkan pelayanan
kesehatan secara tepadu dengan pendekatan multi disiplin yang bekerja sama secara
interdisiplin. Dengan meningkatnya sosial ekonomi dan pelayanan kesehatan maka usia
harapan hidup semakin meningkat, sehingga secara demografi terjadi peningkatan populasi
lanjut usia. Sehubungan dengan itu rumah sakit perlu menyelenggarakan pelayanan geriatri
sesuai dengan tingkat jenis pelayanan geriatri:
a. tingkat sederhana
b. tingkat lengkap
c. tingkat sempurna
d. tingkat paripurna
Pimpinan RS
W
Ketua/anggota Tim Terpadu
Geriatri