Anda di halaman 1dari 5

ROLEPLAY MANAJEMEN PRAKTEK KEPERWATAN PROFESIONAL

MODEL KASUS
PEMERAN ROLEPLAY:
Afriliatun Nurul

SEBAGAI perawat Afril

Mochamad Arif D.

SEBAGAI pasien

Patricia Candra

SEBAGAI pasien

Ranitasari

SEBAGAI perawat Ranita

Retno Purwati

SEBAGAI perawat Retno

Ridho Alif

SEBAGAI pasien

Sifa Nur L

SEBAGAI perawat Sifa

Siska S.

SEBAGAI kepal ruangan dan narator

Sri Wulandari

SEBAGAI perawat Wulan

Yunita W.

SEBAGAI perawat Yunita

Di Ruangan ICU Rumah Sakit di Purwokerto terdapat 3 orang pasien yang di


rawat(Tn. R dengan post craniotomy dengan tidak sadarkan diri, Tn.A dengan
post kecelakaan lalu lintas pasien dari IGD dengan kesadara menurun dan
kondisi memburuk, Ny. P pasien dengan ISK datang dari Ruang dahlia dengan
GCS 4 dengan kesadaran Sopor) dan 3 orang perawat yang jaga serta seorang
kepala ruangan yang bertanggung jawab dengan seluruh pasien yang di rawat di
ICU.Pagi itu seperti biasa meeting morning dipimpin oleh kepala ruangan.
Di ruangan saat meeting morning :
Kepala Ruangan : Assalamualaikum wr.wb. Selamat pagi teman teman semua,
seperti biasa kita mulai meeting morning pagi ini ya. silahkan
dari masing masing perawat yang jaga malam mengoperkan
pasiennya kepada perawat yang jaga pagi, untuk Tn. R nanti
jadi pasien mbak ranita, Tn. A jadi pasien mbak Retno dan
Ny P jadi pasien mbak yunita. baik silahkan kita operan mulai
dari pasien Tn. T. Bagaimana mbak Wulan?

Perawat Wulan

: Tn. R dari tadi malam sampai sekarang masih tidak sadar,


GCS 8, kondisi masih sama seperti kemarin. terapi yang masuk
masih sama seperti kemarin belum ada advise tambahan dari
dokter irwan.

Kepala Ruangan : iya baik, nanti akan saya beritahu pada dokter irwan apakah
ada terapi lain, Tn R nanti akan menjadi pasien mbak Ranita
hari ini.
Perawat yunita

: Ny. P tadi malam telah di pasang ventilator. NGT dialirkan


warnanya keruh. spooling sudah. terapi lanjut, observasi secret
tiap jam.

Kepala ruangan : baik, lanjutkan terapi pantau intensive. kita lihat


perkembangannya ya mbak, kemudian terakhir pasien Tn. A
bagaimana mbak sifa?
Perawata Sifa

: pasien baru datang ke IGD pukul 23.00 post KLL ada trauma
tumpul tulang servikal di IGD. Kesadaran pasien menurun,
sehingga di pindahkan ke ICU pukul 24.00. observasi pasien
terahir : KU : koma, GCS: 3. TTV : TD : 80/60, N : 120x/mnt,
RR : 16x/mnt, S : 39,8 C.
semalam sudah dilakukan observasi tiap 1 jam. pasien sudah
terpasang infuse RL 30 Tpm dan kateter dari IGD, warna urin
kuning pekat, volume urin 80ml sampai tadi pagi. setibanya di
ICU pasien di pasang ETT, Ventilator dan NGT. pasien sudah
di konsulkan ke dr Tarqib dan mendapat advice untuk
dilakukan ct scan. dan mendapat terapi menitol 6x125 ml per
selang infuse. untuk implementasi pagi : ct Scan, observasi
tiap 1 jam dan terapi menitol 6x125ml.

Kepala Ruangan : baik coba nanti kita lihat sama sama mbak, sekarang
mari kita operan dengan melihat pasien masing masing.

kemudian mereka semua melakukan operan dengan melihat pasiennya masing


masing.
2 hari setelah itu saat meeting morning perawat ranita memberitahukan pada
kepala ruangan bahwa pasien nya Tn. R sudah dapat keluar dari ICU karena
keadaannya sudah membaik.
Kepala Ruangan : Assalamualaikum wr.wb. Selamat pagi teman teman semua,
seperti biasa kita mulai meeting morning pagi ini ya. silahkan
dari masing masing perawat yang jaga malam mengoperkan
pasiennya kepada perawat yang jaga pagi, untuk Tn. R nanti
jadi pasien mbak wulan, Tn. A jadi pasien mbak sifa dan
Ny P jadi pasien mbak afril. baik silahkan kita operan mulai
dari pasien Tn. T. Bagaimana mbak ranita?
Perawat ranita

: Tn. R dari tadi malam sampai sekarang keadaan nya makin


membaik, kondisi stabil, TTV nya suda bagus. TD 110/70
mmHg, Nadi 98 x / menit. RR 24 x/menit suhu 36,5 C. GCS
12, luka post op craniotomy masih terdapat jahitan tapi sudah
agak kering, jadi ibu menurut saya Tn. R sudah bisa

di pindah kan ke bangsal perawatan. bagaimana bu ?


Kepala Ruangan : iya baik, nanti akan saya beritahu pada dokter irwan apakah
Tn . R sudah dapat keluar atau masih perlu di sini mbak,
bagaiman dengan pasien mbak afril ?
Perawat yunita

: Ny. P tadi masih terpasang ventilator. NGT dialirkan


warnanya masih keruh keadaan umum semakin memburuk bu.

Kepala ruangan : baik, tetap lanjutkan lanjutkan terapi pantau intensive, nanti
saya laporkan ke dokter kemudian terakhir pasien Tn. A
bagaimana mbak retno?
Perawata Retno :. observasi pasien terahir : KU : koma, GCS: 3. TTV : TD :
90/60, N : 100x/mnt, RR : 20x/mnt, S : 38 C.

semalam sudah dilakukan observasi tiap 1 jam. pasien masih


terpasang infuse RL 30 Tpm dan kateter dari IGD, warna urin
kuning pekat, volume urin 100ml sampai tadi pagi. masih
terpasang ETT, Ventilator dan NGT. terap manitol lanjut
6x125 ml
Kepala Ruangan : baik coba nanti kita lihat sama sama mbak, sekarang
mari kita operan dengan melihat pasien masing masing.
merekapun melakukan operan jaga.
Pada akhirnya TN. R setelah mendapat rekomendasi untuk keluar dan di lihat
kondisinya oleh dokter di perbolehkan untuk keluar ICU sedangkan Tn. A dan
Ny. P masih mendapat perawatan di ICU.
kesimpulan dari rolrplay :

Metode penugasan pasien/metode kasus


Yaitu pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan untuk satu atau
beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat bertugas atau jaga selama
periode waktu tertentu sampai klien pulang. Kepala ruangan bertanggung jawab
dalam pembagian tugas dan menerima semua laporan tentang pelayanan
keperawatan klien. Dalam metode ini staf perawat ditugaskan oleh kepala
ruangan untuk memberi asuhan langsung kepada pasien yang ditugaskan
contohnya di ruang isolasi dan ICU.
Kekurangan metode kasus :
1.

Kemampuan tenga perawat pelaksana dan siswa perawat yang terbatas

2.
3.

sehingga tidak mampu memberikan asuhan secara menyeluruh


Membutuhkan banyak tenaga.
Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga tugas rutin
yang sederhana terlewatkan.

4.

Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat


penaggung jawab klien bertugas.

Kelebihan metode kasus:


1.
2.
3.
4.

Kebutuhan pasien terpenuhi.


Pasien merasa puas.
Masalah pasien dapat dipahami oleh perawat.
Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai.

Anda mungkin juga menyukai