6. Langkah yang terakhir adalah klik Ok. Hasil outputnya lihat dibawah ini.
Berdasarkan output di atas, diketahui nilai DW 2,115, selanjutnya nilai ini akan kita bandingkan
dengan nilai table signifikansi 5%, jumlah sampel N=12 dan jumlah variabel independen 2
(K=2) = 2.12 (Cari pada tabel Durbin Watson) maka diperoleh nilai du 1,579.
Nilai DW 2,115 lebih besar dari batas atas (du) yakni 1,579 dan kurang dari (4-du) 4-1,579 =
2,421 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjapat autokorelasi.
UJI KORELASI
Berdasarkan output di atas, kita akan melakukan pernarikan kesimpulan dengan merujuk pada
dasar pengambilann keputusan uji korelasi.
Berdasarkan Nilai Signifikansi : dari output di atas diketahui antara Motivasi (X1) dengan Minat
(X2) nilai signifikansi 0,002 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan. Selanjutnya,
antara Motivasi (X1) dengan Prestasi (Y) nilai signifikansi 0,002 < 0,05 yang berarti terdapat
korelasi yang signifikan. Terakhir, antara Minat (X2) dengan Prestasi (Y) nilai signifikansi 0,000
< 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan.
Berdasarkan Tanda Bintang SPSS : Dari output di atas diketahui bahwa Nilai Pearson
Correlation yang dihubungkan antara masing-masing variabel mempunyai tanda bintang, ini
berarti terdapat korelasi yang signifikan antara varibel yang dihubungkan.
signifikan. Nilai probabilitas prestasi dengan minat = 0,668 > 0,05, maka tidak terdapat korelasi
yang signifikan. Nilai probabilitas motivasi dengan minat 0,534 > 0,05 maka tidak terdapat
korelasi yang signifikan.
b. Berdasarkan tanda * yang diberikan SPSS
Signifikan tidaknya korelasi dua variabel dapat juga dilihat dari adanya tanda * pada pasangan
data yang dikorelasikan pada proses perhitungan di atas. Dari pasangan di atas hanya pasangan
prestasi dengan motivasi yang diberi tanda *. Ini berarti pasangan prestasi belajar dengan
motivasi belajar mempunyai hubungan yang signifikan, sedangkan pasangan yang lainnya ada
hubungan, tetapi hubungan yang tidak signifikan.
Mann-Whitney
6. Interpretasi:
Dari output Rank, dapat kita lihat bahwa nilai mean untuk mahasiswa yang ujian pada pagi hari
(0) lebih besar daripada nilai mean mahasiswa yang ujian pada siang hari (11,90 > 7,89).
Dari Nilai uji Mann-Whitney U, dapat kita lihat pada output Test Statisticb dimana nilai
statistik uji Z yang kecil yaitu -1,553 dan nilai sig.2-tailed adalah 0,120 > 0,05. Karena itu hasil
uji tidak signifikan secara statistik, dengan demikian kita dapat menerima Hipotesis
null dimana tidak ada perbedaan distribusi skor pada ujian pagi hari maupun siang hari.(yoz)
Output di atas menunjukkan bahwa Mean kelompok A sebesar 25,3 dengan standart deviasi 15,9
sedangkan kelompok B Mean sebesar 56,3 dengan standart deviasi 25,6. Maka Mean kelompok
B lebih tinggi dari Mean kelompok B dengan selisih -31.
Apakah besarnya selisih -31 di atas dapat membuktikan secara statistik bahwa memang terdapat
perbedaan antara kelompok A dan B, maka digunakanlah uji independen t test. Hasilnya nilai t
hitung sebesar -3,25 pada degree of freedom (df) 18 dengan p value sebesar 0,004 di mana lebih
kecil dari pada batas kritis 0,05 sehingga jawaban hipotesis adalah menerima H1 atau yang
berarti terdapat perbedaan Mean yang bermakna/signifikan antara kelompok A dan B.
1.
Hipotesis
H0 : = 20 (rata-rata jumlah pasien pehari = 20)
H1 : 20 (rata-rata jumlah pasien perhari 20)
Tingkat Signifikansi
= 5%
Daerah Kritis
Jika Thitung Ttabel : tolak H0
Jika Sig. : tolak H0
Statistik Uji
Sig. = 0.001 = 0.05
Thitung = 4.025 Ttabel = 2.093
Sig. (0.001) < (0.05) atau Thitung (4.025) > Ttabel (2.093)
Keputusan Uji
Karena nilai Sig. <
tolak H0
Kesimpulan
Jadi dengan tingkat signifikansi 5% didapatkan kesimpulan bahwa rata-rata
jumlah pasien perhari di rumah sakit JIH 20 atau ada perbedaan rata-rata
jumlah pasien perhari secara nyata.